Anda di halaman 1dari 15

TEKNIK SONOGRAFI

TRAKTUS URINARIUS
Risma Fitri Ance ( 18002031 )
USG traktus urinarius merupakan
pemeriksaan yang relatif mudah, cepat,
aman, tanpa persiapan, tidak mempunyai
efek samping dan relatif murah.
USG traktus urinarius bisa dilakukan pada
orang dewasa, anak-anak, orang tua, bayi,
dan janin di dalam kandungan.
Pemeriksaan ini tanpa persiapan dan tidak
menggunakan obat-obatan untuk diminum
atau disuntikkan pada pasien guna
membantu pemeriksaan.
Jika pemeriksaan dilakukan pada anak-anak
dan anak tsb
 Apabila ingin memeriksa vesica urinaria, maka pasien
disuruh minum 2-3 gelas pada waktu ½ jam sebelum
pemerisaan.
 Pada waktu pemeriksaan BNO-IVP yg mengalami kegagalan
karena fungsi ginjal pasien terganggu, dapat dilihat fungsi
ginjal dg pem. USG traktus urinarius.
 Pemeriksaan USG ginjal dilakukan juga untuk melihat renal masses,
untuk membedakan apakah cystic atau solid mass dan ukuran dari
mass tersebut. Pemeriksaan ini dapat mengetahui bentuk, ukuran,
gerakan ginjal dan hubungan ginjal dengan jaringan sekitarnya
anatomi
a. RENAL CAPSULE (white)
b. CORTEX (white)
c. PYRAMID/MEDULLA (yellow)
d. PAPILLA (grey)
e. MINOR CALYX (blue)
f. MAJOR CALYX (pink)
g. RENAL PELVIS (white)
h. URETER (yellow)
i. RENAL ARTERY (red)
j. RENAL VEIN (blue)
k. RENAL SINUS (orange)
INDIKASI DILAKUKANNYA PEMERIKSAAN USG GINJAL
1. Radang pada tractus urinarius atau urinary tract
infection (UTI).
2. Terabanya ada mass pada pinggang dan punggung.
3. Kadar creatinine yang tinggi.
4. Sakit yang hebat pada daerah rusuk atau sakit
pinggang.
5. Kencing darah (hematuria)
6. Berkurangnya atau sedikit jumlah urine yg dikeluarkan.
7. Hydronephrosis.
8. Tidak terlihat fungsi ginjal pada pemeriksaan BNO-IVP.
9. Terlihat adanya mass di abdomen pada
pemeriksaan radiologi.
10. Diduga flank mass pada neonatal atau anak-anak.
TEKNIK RENAL SCANNING DAN GAMBARAN
SONOGRAFI YANG TAMPAK

A. Memperlihatkan hasil pemeriksaan


laboratorium.
Hasil pemeriksaan creatinin tinggi, hal ini menunjukkan
adanya nephron yang rusak sehingga akhirnya terjadi renal
dysfunction. Pemeriksaan creatinin lebih sensitif dan
spesifik untuk mengetahui fungsi ginjal daripada
pemeriksaan BUN (Blood Urea Nitrogen). BUN akan lebih
tinggi pada renal dysfunction, dan juga pada GI (Gastro
Intestinal) bleeding.
B. Peralatan

1. Transducer dengan frekuensi 3,5 MHz dapat digunakan


untuk memperlihatkan anatomi dan patologi ginjal.
2. Penggunaan transducer dg frekuensi 5,0 MHz akan
membantu untuk mengidentifikasikan renal calculi. Dan
transducer 5,0 MHz juga digunakan untuk USG Ginjal pada
anak-anak.
Posisi pasien dan teknik scanning :
Ginjal kanan :
1. Pasien supine, dan bebaskan daerah abdomen
dari pakaian yang menutupinya, taburkan jelly
pada daerah kanan abdomen.
2. Ginjal kanan akan terlihat jelas pada posisi
supine, dengan mengunakan liver sebagai
acoustic window.
3. Untuk ginjal kanan scanning dapat dilakukan
pada daerah subcostal dan pasien
diinstruksikan untuk tahan napas.
4.Scanning dapat dilakukan longitudinal dan
transversal
Ginjal kiri :

1. Ginjal kiri akan terlihat jelas dengan posisi RLD (Right Lateral
Decubitus), berikan jelly pada daerah kiri abdomen.
2. Lakukan scanning pada daerah coronal kiri. Kalau memungkinkan
dg menggunakan spleen sebagai acoustik window, dengan pasien
diinstruksikan untuk menarik napas dalam dan tahan napas.
3. Scanning dapat dilakukan longitudinal dan transversal.
Pada posisi pasien prone, duduk atau berdiri bisa melakukan
scanning untuk ginjal kanan dan kiri S.canning dapat dilakukan
longitudinal
dan transversal pada
sisi kanan dan kiri
D. Echogenicity dari ginjal yang normal
:

1. Cortex ginjal gambarannya homogen dan


echogenicnya sedikit lebih rendah
dibandingkan dengan texturenya liver.
2. Gambaran pyramids ginjal anechoic.
3. Sinus renalis dan perirenal fat tampak sangat
echogenic.
hasil usg normal pada ginjal kanan
LEFT KIDNEY IN CORONAL SECION
USG GINJAL PADA PASIEN TRANSPLANTASI
GINJAL YANG BERHASIL
► PERSIAPAN PASIEN :
Kandung kemih harus dalam keadaan penuh, dengan
pasien minum 2-4 gelas air pada waktu ½ atau 1 jam
sebelum pemeriksaan dan jangan biarkan pasien b.a.k
► TEKNIK SCANNING :

1. Pasien supine, dan bebaskan daerah pelvis dari


pakaian yang menutupinya, kemudian beri jelly.
2. Gunakan transducer (probe) 3,5 MHz utk orang
dewasa, atau 5 MHz utk orang dewasa.
3. Lakukan transv dan long scanning pada daerah pelvis
4. Kadang dibutuhkan pasien oblique 30°-45°

Anda mungkin juga menyukai