Anda di halaman 1dari 13

smillahirrahmanirrahiim

Metode Harga Pokok


Proses
 merupakan salah
satu metode
pengumpulan biaya
yang diterapkan
untuk mengolah
informasi biaya
produksi dalam
perusahaan yang
produksinya
dilaksanakan secara
massa.
Karakteristik Metode Harga
Pokok Proses :
 Produk yang dihasilkan merupakan produk
standar.
 Produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan
adalah sama.
 Kegiatan produksi dimulai dengan
diterbitkannya perintah produksi yang
berisi rencana produksi produk standar
untuk jangka waktu tertentu.
 Tujuannya untuk mengisi gudang
persediaan barang jadi.
Perbedaan Metode Harga Pokok
Proses &
Harga Pokok Pesanan :
 Pengumpulan
Biaya Produksi.
 Perhitungan
harga pokok
produksi per
satuan
 Penggolongan
biaya produksi
 Unsur biaya yang
dikelompokkan
dalam BOP.
Manfaat Informasi
Harga Pokok Produksi:
 Menentukan harga jual
produk
 Memantau realisasi
biaya produksi
 Menghitung laba atau
rugi periodik
 Menentukan harga
pokok persediaan
produk jadi dan produk
dalam proses yang
disajikan dalam
Neraca.
Process Costing tanpa
memperhitungkan saldo awal WIP :
Variasi penggunaan metode harga pokok proses ini
mencakup :
 Pengolahan produk hanya melalui satu
departemen produksi.
 Pengolahan produk melalui lebih dari satu
departemen produksi..
 Pengaruh terjadinya produk hilang dalam proses
( awal atau akhir proses).

Permasalahan :
 Bagaimana menghitung harga pokok produk jadi
yang ditansfer ke gudang ?
 Bagaimana menghitung harga pokok produk
dalam proses yang pada akhir bulan belum selesai
diproduksi ?
PENENTUAN HARGA POKOK
PROSES :
 Untuk menentukan harga pokok tersebut,
diperlukan perhitungan biaya produksi per satuan
produk yang dihasilkan oleh suatu departemen.

 Untuk menghitung biaya per satuan produk yang


dihasilkan oleh suatu departemen perlu ditentukan
unit ekuivalensi.

 Unit ekuivalensi ini dipengaruhi oleh jumlah produk


selesai yang ditransfer ke departemen selanjutnya
atau ke gudang , tingkat penyelesaian persediaan
produk dalam proses pada akhir periode , dan ada
tidaknya produk hilang dalam proses.
Jurnal Pencatatan Biaya
Produksi :
 Jurnal untuk mencatat biaya bahan baku :
Barang Dlm Proses – Biaya Bahan Baku xxx
Persediaan Bahan Baku xxx

 Jurnal untuk mencatat biaya bahan penolong :


Barang Dlm Proses – Biaya Bahan Penolong xxx
Persediaan Bahan Penolong xxx

 Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja :


Barang Dlm Proses – Biaya Tenaga Kerja xxx
Gaji dan Upah xxx
Jurnal Pencatatan Biaya

Produksi
Jurnal untuk mencatat BOP :
:
Barang Dalam Proses – BOP xxx
Macam-macam rek. di kredit xxx

 Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang


ditransfer ke gudang :
Persediaan Produk Jadi xxx
BDP – Biaya Bahan Baku xxx
BDP –Biaya Bahan Penolong xxx
BDP – Biaya Tenaga Kerja xxx
BDP – BOP xxx

 Jurnal untuk mencatat harga pokok persediaan produk


dalam proses yang belum selesai diolah pada akhir
periode :
Persediaan produk dalam proses xxx
BDP – Biaya Bahan Baku xxx
BDP –Biaya Bahan Penolong xxx
BDP – Biaya Tenaga Kerja xxx
BDP – BOP xxx
Pengaruh Produk Hilang
Dalam Proses :
 Di dalam proses produksi, tidak semua produk yang
diolah dapat menjadi produk yang baik yang
memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan.

 Ditinjau dari saat terjadinya , produk dapat hilang


pada awal proses, sepanjang proses atau pada akhir
proses. Untuk kepentingan perhitungan harga pokok
produksi per satuan, produk hilang sepanjang proses
harus dapat ditentukan pada tingkat penyelesaian
berapa produk yang hilang tersebut terjadi.

 Untuk menyederhanakan perhitungan harga pokok


produksi per satuan, produk yang hilang sepanjang
proses diperlakukan sebagai produk yang hilang
pada awal atau akhir proses.
Pengaruh Produk Hilang
Awal Proses :
 Produk yang hilang pada awal proses dianggap belum
ikut menyerap biaya produksi yang dikeluarkan dalam
departemen yang bersangkutan , sehingga tidak diikut
sertakan dalam perhitungan unit ekuivalen produk
yang dihasilkan dalam depatemen tersebut.

 Dalam departemen produksi pertama mempunyai


akibat menaikkan harga pokok produksi per satuan.

 Produk hilang awal proses yang terjadi di departemen


setelah departemen produksi pertama mempunyai
akibat :
 Menaikkan harga produksi per satuan produk yang
diterima dari departemen produksi sebelumnya.
 Menaikkan harga pokok produksi per satuan yang
ditambahkan dalam departemen produksi setelah
departemen produksi yang pertama tersebut.
Pengaruh Produk Hilang
Akhir Proses :
 Produk yang hilang pada akhir proses sudah ikut menyerap
biaya produksi yang dikeluarkan dalam departemen yang
bersangkutan , sehingga harus diperhitungkan dalam
penentuan unit ekuivalensi produk yang dihasilkan oleh
departemen tersebut.

 Harga pokok produk hilang akhir proses harus dihitung , baik di


dalam departemen produksi pertama maupun departemen-
departemen produksi setelah departemen produksi pertama.
Harga pokok ini diperlakukan sebagai tambahan harga pokok
produk selesai yang ditransfer ke departemen produksi
berikutnya atau ke gudang. Hal ini akan mengakibatkan harga
pokok persatuan produk selesai yang ditransfer ke departemen
berikutnya atau ke gudang menjadi lebih tinggi.

 Produk yang hilang pada akhir proses tidak mempengaruhi


harga pokok produksi per satuan produk yang diterima dari
departemen produksi sebelumnya.
By Anna Marina

Anda mungkin juga menyukai