Anda di halaman 1dari 23

STAPHYLOCOCCAL SCALDED

SKIN SYNDROME
Written and authorized by :
 

Ihsan Syah Bayu Putra, M.D.


Nama : BY NO
Usia : 25 HARI
No. RM : 692502
Tgl Kunjungan : 02-05- 2016
Jam Kunjungan : 11:53
Status : BPJS

Keluhan Utama :
Kulit memerah seperti melepuh

Identitas Pasien
Primary Survey
Airway
• Bebas

Breathing
• Nafas spontan, RR meningkat (40x/menit)
• Pemberian nasal kanul 2L/menit

Circulation • Tidak dilakukan

Disability GCS : E4 M5 V6

Primary Survei
Secondary Survey
Subjective - Objective
Keluhan Utama
Kulit memerah seperti melepuh

Riwayat Penyakit
Sekarang
Kulit memerah sejak 3 hari yang lalu

Pertama yang terkena adalah daerah wajah

Demam 1 hari keluhan lain disangkal

Tidak mengkonsumsi obat apapun

Anamnesis
Riwayat Penyakit Dahulu

Lahir spontan Tidak ada riwayat


ditolong bidan alergi atau
di RSUD pemberian obat
apapun
PASAR REBO

Baru pertama kali Kejang demam


seperti ini disangkal

Anamnesis
RPO RPK R.SOS
• TIDAK TERDAPAT • Tidak diketahui • Sehari-hari diurus oleh
RIWAYAT riwayat penyakit kedua orang tua
PENGOBATAN dalam keluarga. • Bapak dari by NO
karyawan
• Memiliki asuransi
kesehatan berupa
Kartu BPJS

Anamnesis
Kesadaran : GCS E4 M5 V6
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Tekanan darah : tidak DILAKUKAN
Nadi : 142 x/menit
Suhu : 37,0oC
Pernapasan : 40 x/menit

Pemeriksaan Fisik
PEMERIKSAAN FISIK

 Kesan umum :
◦ Gerak aktif, tangis kuat, tampak kuning (-) Kr
, sianosis (-), anemis (-), kejang (-), sesak (-).
 Tanda vital
◦ Tekanan darah : tidak dilakukan pemeriksaan
◦ Laju jantung : 142x/menit, reguler
◦ Pernapasan : 40x/menit
◦ Suhu : 37°C (Axilla)

10
Status Generalis
◦ Kepala
 Mesocephal, ukuran lingkar kepala 34 cm, ubun-ubun besar
masih terbuka, teraba datar, tidak tegang, caput succadaneum
(-), cephal hematom (-), rambut hitam terdistribusi merata,
tidak mudah dicabut, kulit kepala tidak ada kelainan.
◦ Mata
 Mata cekung (-/-), palpebra oedem (-/-), sklera ikterik (-/-),
konjungtiva anemis (-/-), katarak kongenital (-/-), glaukoma
kongenital (-/-)
◦ Hidung
 Nafas cuping hidung (-/-), bentuk normal, sekret (-/-), septum
deviasi (-)

PEMERIKSAAN FISIK
11
◦ Telinga
 Normotia, discharge (-/-)
◦ Mulut
 Sianosis (-), trismus (-), stomatitis (-), bercak-
bercak putih pada lidah dan mukosa (-), bibir
kering (-), labioschizis (-), palatoschizis (-)
◦ Leher
 Pendek, pergerakan baik, tumor(-), tanda trauma
(-)

PEMERIKSAAN FISIK
12
Thorax
Paru
◦ Inspeksi : simetris dalam keadaan statis
maupun dinamis, retraksi (-)
◦ Palpasi : stem fremitus tidak dilakukan, aerola
mammae tidak teraba, papilla mammae (+/+).
◦ Perkusi : pemeriksaan tidak dilakukan
◦ Auskultasi : suara nafas dasar bronkovesikuler,
suara nafas tambahan (-/-), ronkhi (-/-),
wheezing (-/-), hantaran (-/-)

PEMERIKSAAN FISIK
13
Jantung
◦ Inspeksi : pulsasi ictus cordis tidak tampak
◦ Palpasi : ictus cordis tidak teraba
◦ Perkusi : pemeriksaan tidak dilakukan
◦ Auskultasi : bunyi jantung I-II regular,
murmur (-), gallop (-)

PEMERIKSAAN FISIK
14
Abdomen
◦ Inspeksi : datar, tali pusat terawat
◦ Auskultasi : bising usus (+)
◦ Palpasi : supel, hepar tidak teraba, lien tidak teraba.
◦ Perkusi : timpani
Tulang Belakang
◦ Tidak ada spina bifida, tidak ada meningocele
Genitalia
◦ Laki-laki , rugae (+), scrotum sudah terisi sepasang testis
Anorektal
◦ Anus (+), diaper rash (-)
Anggota gerak
◦ Keempat anggota gerak lengkap sempurna

PEMERIKSAAN FISIK
15
  Superior Inferior
Deformitas - /- - /-

Akral dingin - /- -/-

Akral sianosis - /- - /-

Ikterik -/- - /-

CRT < 2 detik < 2 detik

Ekstremitas
Tonus Normotoni Normotoni

16
Refleks Primitif
Refleks Oral :
◦ Refleks Hisap : N
◦ Refleks Rooting : N
Refleks Moro : N
Refleks Palmar Grasp : N
Refleks Plantar Grasp : N

PEMERIKSAAN FISIK
17
Distribusi : Regional
Ad Regio : kepala, dada, perut,
punggung, kedua tangan, dan kedua kaki
Lesi : Multipel, sirkumskrip, diskret-
konfluen, ukuran plakat, bentuk tidak
teratur, menimbul dari permukaan kulit,
basah
Efloresensi : Plak eritema, disertai
krusta

UKK
Terapi Awal
◦ Medikamentosa
◦ Pct sup 40 mg
◦ Kaen 1b 350ml/24 jam

Penanganan UGD
Analisa Kasus
Eksfoliatintoksin A
(ETA) dan eksfoliatin
ETA dan ETB toksin B (ETB).
disekresikan
Staphylococcus Aureus Eksfoliatin
phage II toksin ini
↓ bersifat epidermolitik.
Toksin menyebar lewat
sirkulasi
↓
Epidermolisis
IMPETIGO
SSSS BULOSA

DD

STEVEN JOHNSON
TAN SYNDROME
Tatalaksana

Oleh DPJP dr. arif sp.a


Terapi
Medikamentosa
◦ Klindamisin 3x20 mg
Raber sp kk

Anda mungkin juga menyukai