Anda di halaman 1dari 10

Fortifikasi Zat Besi (Fe) pada Bubur Bayi

Berbahan Dasar Ubi Nagara dengan


Menggunakan Kelakai
Nama Kelompok :
Aura Fatimah Dyah Pitaloka
18033010021
Elma Zanubi Arifah
18033010030
Dianah Adelia 18033010031
Dinda Thania 18033010034
Permasalahan
Berdasarkan data RISKESDAS, kasus gizi buruk
dan gizi kurang di Indonesia memiliki angka yang
cukup tinggi khususnya pada bayi dan balita.
Karakteristik kurang gizi selain mengalami
defisiensi zat makro, juga disertai defisiensi zat
mikro seperti Fe. Defisiensi Fe dapat
menyebabkan anemia dan menurunkan nafsu
makan serta sistem imun dengan ditandai
rendahnya kadar albumin dalam darah.

2
3
Agen Fortifikan

4
Carrier (pembawa zat gizi)

5
Alasan dan Pembahasan
Kelakai atau Kalakai (Stenochlaena palustris)
merupakan tanaman paku-pakuan yang biasanya
oleh masyarakat Kalimantan dimanfaatkan
sebagai sayuran.
Padahal Kalakai mengandung Fe sebesar 291,32
mg per 100 g, vitamin A, vitamin C dan kalsium.
Untuk meningkatkan nilai tambah,
memperpanjang masa simpan, alternative yang
diambil yaitu membuat tepung kalakai yang
dijadikan sebagai fortifikan zat besi (Fe) pada 6
7
Penambahan  kalakai   sebagai  fortifikasi  alami
 mineral  Fe berpengaruh  signifikan  dan   berbeda
 nyata  menaikkan  kandunga Fe,   kadar  air  dan
 kadar  abu.   Kalakai  juga   menaikkan  protein  dan
indeks  penyerapan   air,  meskipun  tidak  signifikan.
 Penambahan kalakai  menurunkan  lemak  kasar  dan
  densitas  kamba, tetapi tidak  berbeda   nyata.
Formulasi yang memiliki kandungan mineral Fe yang
paling mendekati dengan SNI 01-­7111.1-2005 MP-ASI
Bubuk  Instan adalah sampel A
8
📌
Jurnal yang mendukung
Sholihah dkk,. 2018. Formulasi Tepung Bubur Bayi Berbahan Dasar
Ubi Nagara dan Kalakai (Stenochlaena palustris) sebagai Bahan
Fortifikasi Zat Besi dengan Flavor Alami Pisang Ambon.
Banjarbaru: Universitas Lambung Mangkurat.
Thank you!
Any Question?

10

Anda mungkin juga menyukai