Anda di halaman 1dari 33

P EM E R I K S A A N

N JA N g s is te m
P E N U
pe n c e r n a a n
KELOMPOK 10
1.NURLIANA SAZWANI (NIM : P07120118097)
2. RISMA ANGGRAINI (NIM : P07120118076)
3. ROZA HILDA WANDANI (NIM: P07120118079)
PERSIAPAN PASIEN

BARIUM
ENEMA/BARIUM USG ABDOMEN ENDOSKOPI
MEAL
PENGERTIAN BARIUM ENEMA

• Barium enema adalah pemeriksaan x-Ray terhadap


usus besar.
• Setelah penderita menelan barium, maka barium
akan tampak putih pada foto rontgen dan membatasi
saluran pencernaan, menunjukan kontur dan lapisan
dari kerongkongan, lambung dan usus halus.
• Barium yang terkumpul di daerah abnormal
menunjukkan adanya ulkus, erosi,tumor dan varises
kerongkongan.
TUJUAN PEMERIKSAAN BARIUM ENEMA

Barium enema dapat digunakan untuk


mendeteksi keberadaan polip, tumor atau
lesi lain dari usus besar dan menunjukkan
adanya kelainan anatomi atau gangguan
fungsi usus. (Brunner & Suddarth’s, 2010)
INDIKASI & KONTRAINDIKASI
PEMERIKSAAN BARIUM ENEMA
- indikasi barium - kontraindikasi :
enema : • Perforasi
• Obstruksi akut
 Colitis
atau
 Carsinoma penyumbatan
 Diverticulum • Diare berat
 Polips
 Volvulus
 Invagunation
 Intussusception
 Atresi ani
 Stenosis
 Mega colon
PERSIAPAN ALAT DAN PERSIAPAN PASIEN PADA
PEMERIKSAAN BARIUM ENEMA

a. Persiapan Alat untuk pemeriksaan barium


enema
• Larutan barium sulfat dengan kepekatan 1:8 dan
temperature 37ͦC, sebanyak 2 liter.
• Rektal kateter.
• Irigator Set
• Glycerin
• Kayu pengaduk barium (bila menggunakan irrigator set)
• Receiver (Ember)
• Kain Laken (pentup meja pemeriksaan)
LANJUTAN….
b. persiapan pasien pada pemeriksaan barium enema (Brunner
& Suddarth’s, 2010)
1) Persiapan pasien
– Pasien makan makanan lunak dua hari sebelum pemeriksaan.
– Pasien di anjurkan untuk menghentikan minum obat, dikhawatirkan
dapat menimbulkan gambaran radioopak.
– minum obat pencahar pada jam 07.00 malam, setelah itu puasa
sampai pemeriksaan radiografi dilakukan.
– Pasien tidak boleh merokok dan harus mengurangi bicara.
– Premedikasi biasanya diberikan glucagon atau buscopan, untuk
memperlemah gerak peristaltic.
– Untuk pasien di rawat biasanya dilakukan klisma.
LANJUTAN….
2) Pra-Persiapan
- Informed consent, serta beri penjelasan tentang procedure
tindakan, indikasi dan kemungkinan yang terjadi agar mengilangkan
rasa cemas.
- Diet rendah sisa 1-2 hari sebelum pemeriksaan.
- Anjurkan klien untuk diet cair bening malam sebelum
pemeriksaan.
- Berikan pencahar (minyak kastor atau magnesium sitrat) yang
sebaiknya dilakukan sehari sebelum pemeriksaan pada sore hari
atau menjelang malam (16.00-18.00).
- Enema atau laksatif supositoria misalnya bisakodil (dulcolax)
dapat diberikan pada malam sebelum pemeriksaan.
LANJUTAN….
3). Pasca-Pemeriksaan
- Menginformasikan tentang meningkatkan
asupan fluida
- Mengevaluasi BAB untuk mengeluarkan barium.
- Mencatat peningkatan BAB karna barium,
osmolaritas tinggi, dapat menarik cairan ke dalam
usus sehingga meningkatkan isi intraluminal dan
menghasilkan outpus yang lebih besar.
SOP BARIUM ENEMA
a. Pengertian
pemeriksaan radiologi terhadap daerah usus besar dengan
memasukkan kontras media negative, positif atau keduanya.
b. Tujuan
Untuk melihat daerah kolon
c.Persiapan alat dan bahan
1. Barium powder
2. air
3. Folley Cateter no 24 atau 18
4. Gunting klem
5. Spuit 50 CC
6. jelly
7. Handscoon
LANJUTAN….
d. tekhnik pemeriksaan
– Pertama lakukan foto polos abdomen yang bertujuan untuk melihat
persiapan pasien.
– Siapkan barium yang sudah di campur air.
– Masukkan follew cateter no 24 yang sudah di beri jelly ke dalam anus
pasien dan buat balon pada kateter agar tidak lepas.
– Setelah itu masukan barium sebanyak 100 cc.
– Agar barium tidak keluar lagi dari kateter maka ujung luar kateter
diklem.
– Buat foto lateral dan abdomen prone.
– Masukkan barium semuanya secara perlahan-lahan dan di beri juga
kontras udara, kemudian pasien diguling-gulingkan sebanyak 5 kali.
– Buat foto abdomen prone, supine, dengan tampak seluruh kolon.
– Persilahkan pasien ke toilet untuk mengeluarkan bahan kontras.
– Bereskan alat
– Pemeriksaan kolon in loop selesai.
LANJUTAN….
e. dokumentasi
- catat semua tindakan yang dilakukan perawat, beri nama,
tanggal, waktu dan tanda tangan perawat.

• Gambar pemeriksaan barium enema


PENGERTIAN DAN TUJUAN USG
ABDOMEN
 Ultrasonography adalah tekhnik diagnostic
invasive dimana gelombang suara frekuensi
yang tinggi masuk ke struktur tubuh internal dan
gema ultrasonic dicatat pada osiloskop karena
mereka menyerang jaringan kepadatan yang
berbeda. (brunner & suddarth’s 2010 hal 987).
 Tujuan ultrasonography abdomen :
Mendeteksi kelainan pada empedu, kandung
kemih,dan pancreas.(brunner &suddarth’s,2010)
INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI PEMERIKSAAN
USG ABDOMEN
– Indikasi :
• Nyeri abdomen/colic
• Inflamed apnedikx/pembengkakan apendik
• Pembesaran organ pada abdomen
• Tersangka batu empedu atau batu ginjal
• Aneurysma pada aorta
• Peradangan pada organ rongga abdomen
• Otot-otot pada rongga abdomen
• Abses ataupun koleksi cairan(ascites)
– Kontraindikasi :
Tidak terdapat kontraindikasi pada pemeriksaan usg karena pemeriksaan
ini sama sekali tidak memperburuk penyakit klien. Usg akan berdampak
negative jika dilakukan lebih dari 400 kali, dampaknya hanya panas yang tak
berbahaya.
PERSIAPAN ALAT DAN PASIEN P. USG ABDOMEN

Persiapan alat :
• Hidupkan peralatan usg sesuai dengan tatacara yang dianjurkan oleh pabrik
pembuat peralatan tersebut.
• Panduan pengoperasian peralatan usg sebaiknya diletakkan di dekat mesin
usg, hal ini sangat penting untuk mencegah kerusakan alat akibat
ketidaktahuan operator usg.
• Perhatikan tegangan listrik pada kamar usg, karena tegangan yang terlalu
naik-turun akan membuat peralatan elektronik mudah rusak.
• Bila perlu pasang stabilisator tegangan listrik dan ups. Setiap kali selesai
melakukan pemeriksaan usg.
• Bersihkan semua peralatan dengan hati-hati, terutama pada transduser
(penjejak) yang mudah rusak. Bersihkan transduser dengan memakai kain
yang lembut dan cuci tangan dengan larutan anti kuman yang tidak
merusak transduser.
• Selanjutnya taruh kembali transduser pada tempatnya, rapikan dan
bersihkan kabel-kabelnya, jangan sampai terinjak atau terjepit. Stelah
semua rapi, tutuplah mesin usg dengan plastic penutupnya.
LANJUTAN….
Persiapan pasien :
• Penderita obstipasi sebaiknya diberikan laktasif dimalam
sbelumnya.
• Untuk pemeriksaan organ-organ di rongga perut bagian
atas, sebaiknya dilakukan dalam keadaan puasa agar tidak
menimbulkan gas dalam perut karena akan mengaburkan
gambar organ yang diperiksa.
• Untuk pemeriksaan kandung empedu dianjurkan puasa
sekurang kurangnya 6 jam sebelum pemeriksaan, agar
diperoleh dilatasi pasif yang maksimal.
• Untuk pemeriksaan kebidanan dan daerah pelvis, buli-buli
harus dalam keadaan penuh.
Persiapan dan pelaksanaan (uliyah,2008):
• Lakukan informed consent.
• Anjurkan untuk puasa makan dan minum 8-12 jam sebelum pemeriksaan usg aorta
abdomen, kandung empedu, hepar,limpa, pancreas.
• Oleskan jelly konduktif pada permukaan kulit yang akan dilakukan usg.
• Transduser dipegang dengan tangan dan gerakkan ke depan dan belakang diatas
permukaan kulit.
• Lakukan antara 10-30 menit.
• Premedikasi jarang dilakukan, hanya bila pasien dalam keadaan gelisah.
• Pasien tidak boleh merokok sebelum pemeriksaan untuk mencegah masuknya
udara.
• Pada pemeriksaan obstetric (trimester pertama dan ke dua), pelvis dan ginjal,
pasien dianjurkan untuk minum 4 gelas air dan tidak boleh berkemih. Sementara
untuk trimester ke tiga, pemeriksaan pada pasien dilakukan pada saat kandung
kemih kosong.
• Bila pemeriksaan dilakukan pada otak, lepaskan semua perhiasan dari leher dan
jepit rambut dari kepala.
• Bila pemeriksaan dilakukan pada jantung, anjurkan untuk bernapas secara
perlahan-lahan dan menahannya setelah inspirasi dalam.
SOP USG ABDOMEN
Pengertian
Ultrasonografi (usg) adalah suatu pemeriksaan diagnotik non invasive
degan menggunakan gelombang frekuensi tinggi kedalam abdomen.
Gelombang-gelombang ini dipantulkan kembali dari permukaan
struktur organ sehingga komputer dapat menginterpretasikan densitas
jaringan berdasarkan gelombang-gelombang tersebut.

Tujuan
• mendeteksi adanya massa diabdomen.
• membedakan antara kista yang berisi air atau massa padat.
• mengevaluasi dan memetakkan organ diabdomen sebelum dilakukan
biopsy.
• mengevaluasi kelainan-kelainan lain yng terdapat dalam rongga
abdomen.
LANJUTAN….
Tindakan
– Pengkajian
Mengkaji program /instruksi medic untuk prosedur pemeriksaan usg
abdomen. Mengkaji tingkat pengetahuan klien tentang prosedur yang
akan dilakukan.
- Intervensi
Persiapan alat :
• status atau rekam medic klien.
• Hasil pemeriksaan diagnostic sebelumnya.
• Formulir pesanan pemeriksaan usg.
Persiapan klien :
• Menjelaskan pada klien dan keluarga tentang tujuan dan prosedur
yang akan dilakukan.
LANJUTAN….
– Implementasi
• Melaporkan/membuat perjanjian dengan petugas usg.
• Mencuci tangan
• Membawa klien ketempat pemeriksaan dengan menggunakan kursi
roda atau meja dorong (sesuai dengan kondisi klien) bersama rekam
medic dan formulir usg klien.
• Menjelaskan kepada klien prosedur yang akan dilakukan.
• Menjamin kebutuhan privacy klien.
• Mengatur posisi klien (berbaring pada tempat pemeriksaan dan
mengolesi jelly/lubricant pada area permukaan kulit yang akan
diperiksa).
• Untuk usg kandung kemih : 2 jam sebelum pemeriksaan klien diberi
banyak minum dan diminta menahan BAK sampai pemeriksaan selesai.
• Merapikan klien dan membawa klien kembali keruang perawatan.
• Mencuci tangan.
LANJUTAN….
- Evaluasi
• Mengevaluasi respon klien selama dan sesudah prosedur.
• 5. Dokumentasi
• Mencatat tanggal dan waktu pemeriksaan, mencatat respon klien selama dan
sesudah prosedur. Catat semua tindakan yang dilakukan perawat,beri
nama,tanggal,waktu dan tanda tangan perawat.
- Sikap
• Sistematis
• Hati-hati
• Berkomunikasi
• Mandiri
• Teliti
• Tanggap terhadap respon klien
• Rapi
• Menjaga privacy
• Sopan
GAMBAR USG ABDOMEN
PEMERIKSAAN PENUNJANG ENDOSKOPI
- Pengertian Endoskopi
Endoskopi adalah pemeriksaan struktur dalam dengan menggunakan selang/tabung
serat optik yang disebut Endoskop.

- Tujuan Pemeriksaan Endoskopi (agusprianti dkk, 2009)

• Untuk menentukan atau menegakkan diagnosis yang pada pemeriksaan radiologi


menunjukkan hasil yang meragukan atau kurang jelas.
• Untuk menentukan diagnosis pada klien yang sering mengeluh nyeri epigastrum,
muntah-muntah, sulit atau nyeri telan. Sedangkan radiologi menunjukkan hasil yang
normal.
• Melaksanakan biopsi atau sitologi pada lesi-lesi disaluran pencernaan yang diduga
keganasan.
• Untuk menentukan sumber pendarahan secara cepat dan tepat.
• Memantau residif pada keganasan maupun menilai klien pasca bedah.
• Menetukan diagnosis pada kelainan pankreatobiliter.
KONTRAINDIKASI & INDIKASI ENDOSKOPI
- Kontra indikasi diantaranya:
• Kontra indikasi absolut:
• Pasien tidak kooperaktif atau menolak
prosedur.
• Renjatan berat karena pendarahan.
• Oklusi koroner akut.
• Gagal jantung berat.
• Koma.
• Emfisema dan penyakit paru obstruksi berat.
LANJUTAN….
Indikasi :
• Menerangkan perubahan radiologis yang meragukan atau tidak jelas.
• Pasien dengan gejala menetap disfagia, nyeri epigastrium, muntah yang
pada pemeriksaan radiologis tidak didapatkan kelainan.
• Pada pemeriksaan radiologis dicurigai adanya kelainan.
• Pendarahan saluran cerna bagian atas/melena.
• Endoskopi ulang untukmemantau penyembuhan tukak jinak dan tukak
yang dicurigai ganas.
• Observasi pasien pasca gastrectomi.
• Kasus sindrom distepsia dengan usia lebih atau dibawah 45 tahun dengan
tanda bahaya, pemakaian anti infalamasi non steroid (oains) dan riwayat
kanker pada keluarga. Tanda-tanda: muntah-muntah hebat, demam,
hematenesis, anemia, ikterus, penurunan berat badan.
• Prosedur terapeutik: polipektomi, pemasangan selang makanan, dilatasi
esofagus dll.
Persiapan Alat dan Persiapan Pasien Pada
Pemeriksaan Endoskopi

- Persiapan alat :
• Peralatan kardio pulmuner untuk resusitasi (blue code) dan monitor kardio
pulmuner.
• Oxygen saturation.
• Blood pressure.
• Pulse rade.
• Struction, air, water.
• Light Sorce.
• Biopsi porsep baik dan lengkap.
• Cairan formalin tersedia dalam botol kecil.
• Scope endoskopi harus berfungsi dengan baik.
• Alat foto atau printer.
• Obat-obat premedikasi (sebelum dan selama pemeriksaan endoskopi).
LANJUTAN….
- Persiaan pasien :
• Mental dan psikologis pasien dalam keperawatan
endoskopi.
• Fisik pasien.
• Pastikan pasien berpuasa 6-8 jam sebelum tindakan.
• Observasi tanda-tanda vital.
• Pastiakan pasien sudah terpasang infus (darurat),
kolaborasi dengan dokter.
• Cek lab. Hb, ctbt, trombosit, anti hcv, anti hiv, hbsag.
• Ekg terbaru.
SOP ENDOSKOPI
Pengertian
• Gastrocope adalah suatu tindakan pemeriksaan terhadap esofagus,
lambung, dan duodenum dengan menggunakan alat endoscope fiber
optic yang fleksibel.
Tujuan
Untuk melihat adanya perdarahan, lesi pada permukaan atau proses
penyembuhan pada jaringan. Menilai adanya perdarahan akut atau
kronik, anameia peniciosat, injury esofagus, massa, striktura, dispagia,
nyeri substernal, nyeri epigastrik, atau inflamasi pada penyakit usus.
Tindakan
- Pengkajian
• Mengkaji program/instruksi medic tentang rencana gastroskopi dan
persiapannya.
• Mengkaji tanda-tanda vital.
• Mengkaji adanya riwayat penyakit kardiovaskuler berat.
• Mengkaji keadaan rongga mulut dan catat jumlah gigi yang hilang atau
adanya lesi pada mulut.
• Mengkaji kemampuan klien untuk menelan.
- Intervensi
Persiapan alat:
• Surat ijin tindakan (informed conseent).
• Pemeriksaan diagnostik sebelumnya, status atau kartu off
name klien.
• Alat pemeriksaan tanda-tanda vital
Persiapan klien:
• Menjelaskan pada klien dan keluarga tentang tujuan dan
prosedur pemeriksaan yang akan dilakukan.
• Menjelaskan jenis anesthesi yang akan dilakukan.
• Meminta tanda tangan persetujuan tindakan (informed
conceent).
LANJUTAN….
- Implementasi
• Selama pemeriksaan klien dalam keadaan sadar.
• Pemberian anestesi lokal spray pada fharing posterior.
• Pemberian sedatif, opiat, untuk penenang.
• Posisi klien selama prosedur adalah lateral recumbent ke kiri.
• Endoskopi akan masuk melalui mulut, esofagus sampai ke duodenum.
• Selama pemeriksaan, tanda-tanda vital klien: tekanan darah, denyut nadi,
pernapasan, dan pulse oximetry akan di monitor.
• Jika diperlukan akan dilakukan pemeriksaan laboratorium.
• Mengantarkan klien keruang endoskopi.
• Menganjurkan kepada klien untuk menarik nafas dalam saat pemeriksaan atau bila
merasa mual.
• Setelah klien kembali dari ruang endoskopi, monitor tanda-tanda vital, dan adanya
tanda-tanda perdarahan, serta perforasi.
• Menganjurkan klien untuk tidur dengan posisi sims sampai sedasi lokal anesthesi
berkurang.
• Menganjurkan kepada klien untuk puasa 1-2 jam setelah pemeriksaan atau sampai
gag refleks kembali normal.
LANJUTAN….
- Evaluasi
• Mengevaluasi respon serta toleransi klien sebelum, selama, dan sesudah prosedur,
mengevaluasi apakah gag refleks sudah kembali dengan menilai refleks menelan, mengkaji
adanya perdarahan selama dan sesudah pemeriksaan gfastroscopy dan mengobservasi tanda-
tanda vital pasca prosedur secara periodik.
- Dokumentasi
• Mencatat respon serta toleransi klien sebelum, selama, sesudah prosedur, catat adanya
tanda-tanda perdarahan, hematoma pada klien dan mencatat hasil pemeriksaan tanda-tanda
vital. Catat semua tindakan yang dialakukan perawat, beri nama, tanggal, waktu dan tanda
tangan perawat.
- Sikap
• Sistematis.
• Hati-hati.
• Berkomunikasi.
• Mandiri.
• Teliti.
• Tanggap terhadap respon klien.
• Rapi.
• Menjaga privasi.
Gambar pemeriksaan endoskopi:
 
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai