Anda di halaman 1dari 26

MUTIARA-MUTIARA RAMADHAN

HIKMAH RAMADHAN
 Hikmah utama ramadhan ialah:
Agar setiap muslim mencapai tingkat ketakwaan
yang merupakan derajat tertinggi seorang muslim,
yaitu; orang-orang yang mengerjakan semua perintah
dan menjauhi semua larangan Allah SWT. QS Al
Baqarah (2):183
     
      
 
183.Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas
kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-
orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,
HIKMAH RAMADHAN
Ramadhan adalah bulan pelatihan bagi setiap individu
muslim agar menjadi sosok muslim yang hakiki;
kehidupannya penuh dengan ketaatan pada Allah SWT
sebagai satu-satunya pencipta dan berakhlaq yang
mulia, sebagaimana perintah Allah SWT.
QS Al Baqorah (2):208
      
      
   
Hai orang-orang yang beriman, masuklah kalian ke
dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu
turuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya
syaitan itu musuh yang nyata bagi kalian.
TARGET RAMADHAN
 PEMBENTUKAN PRIBADI BERTAKWA
 APLIKASI HASIL PELATIHAN TARGET
PERTAMA
 PELIPAT GANDAAN PAHALA
 PENDAFTARAN DIRI MENJADI PENGHUNI
SYURGA
 PENGHAPUSAN DIRI DARI DOSA-DOSA
SELAMA SETAHUN
 PENGHAPUSAN DIRI DARI DAFTAR
PENGHUNI NERAKA
MUTIARA RAMADHAN I
 APLIKASI PUASA
Setelah sebulan di bimbing langsung oleh
Allah SWT berpuasa dengan balasan yang
sangat besar, betapa rugi bagi muslim yang
tidak mengaplikasikan ilmu yang mulia
tersebut selepas ramadhan dengan berpuasa
sunnah, seperti: 6 hari syawwal, senin dan
kamis, ayyamul bidh, juga puasa di bulan-
bulan hurum –dimuliakan- (arafah, tasu’ah
dan ‘asyuroh)
PUASA 6 HARI SYAWWAL
 Dalam Hadits Rasul SAW bersabda :
‫عن أبي أيوب رضي هللا عنه أن النبي صلى هللا عليه وسلم‬
‫ ثم أتبعه ستا من شوال كان‬، ‫ "من صام رمضان‬: ‫قال‬
‫ رواه مسلم‬."‫كصيام الدهر‬
Artinya :
Barangsiapa berpuasa Ramadhan sebulan
penuh kemudian ia ikutkan dengan berpuasa 6
hari pada bulan Syawwal maka (pahalanya)
sama dengan puasa setahun penuh.
(HR.Muslim)
PUASA SENIN DAN KAMIS
 Nabi SAW bersabda :.
‫عن أبي هريرة رضي هللا عنه عن النبي صلى هللا عليه وسلم‬
‫ فأحب أن‬،‫ "تعرض األعمال يوم اإلثنين والخميس‬: ‫قال‬
‫ رواه الترمذي وقال حديث حسن‬."‫يعرض عملي وأنا صائم‬
Artinya :
Amal perbuatan dilaporkan ke Allah SWT
setiap hari Senin dan Kamis, maka saya
ingin amal saya dilaporkan sementara
saya berpuasa (HR.Tirmidzi)
PUASA SENIN DAN KAMIS
 Dalam hadits yang lain :
‫ كان رسول هللا‬: ‫وعن عائشة رضي هللا عنها قالت‬
‫ رواه‬.‫يتحرى صوم يوم اإلثنين والخميس‬
‫الترمذي وقال حديث حسن‬
Artinya :
Aisyah RA berkata : Rasul SAW
senantiasa menjaga puasa senin
dan kamis. (HR.Tirmidzi)
PUASA 3 HARI SETIAP BULAN
 PUASA AYYAMUL BIDH
Dalam hadits Nabi SAW bersabda :
‫ قال‬: ‫ضي هللا عنه قال‬7‫و بن عاص ر‬7‫عن عبد هللا بن عمر‬
‫ "صوم ثالثة أيام من‬: ‫رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬
‫ صوم الدهر كله" متفق عليه‬7‫كل شهر‬
Artinya :
Berpuasa 3 hari setiap bulan sama
pahalanya dengan berpuasa setahun
penuh. (HR.Muttafaqun Alaihi)
PUASA 3 HARI SETIAP BULAN
 Afdolnya dikerjakan pada tanggal 13,14,15
Nabi SAW bersabda :
‫ قال رسول هللا صلى هللا عليه‬: ‫عن أبي ذر رضي هللا عنه قال‬
‫ "إذا صمت من الشهر ثالثا فصم ثالث عشرة وأربع‬: ‫وسلم‬
‫عشرة وخمس عشرة" رواه الترمذي وقال حديث حسن‬
Artinya :
Bila engkau berpuasa 3 hari pada setiap
bulannya maka berpuasalah pada hari
yang ke 13-14-15. (HR.Tirmidzi)
PUASA 3 HARI SETIAP BULAN
 Dan dalam riwayat lain:
‫ "أوصاني خليلي بثالث لن‬: ‫عن أبي الدرداء رضي هللا عنه قال‬
‫ صيام ثالثة أيام من كل شهر وصالة الضحى‬,‫أدعهن ما عشت‬
‫ مسلم‬."‫وبأال أنام حتى أتر‬
Artinya :
Melalui Abi Darda’ ra.: Saya telah diberi
wasiat oleh kekasihku (Rasulullah SAW) tiga
perkara yang tidak akan pernah kutinggalkan
selama hidupku; Berpuasa (sunnah) tiga
hari setiap bulan, mengerjakan shalat
Dhuha dan agar aku tidak tidur (pada malam
hari) sebelum aku shalat witir. (HR.Muslim)
PUASA PADA ASYHURUL HURUM
 QS:At Taubah:36:
‫لق السماوات‬7‫"إن عدة الشهور عند هللا اثنا عشر شهرا في كتاب هللا يوم خ‬
‫واألرض منها أربعة حرمۚ ذلك الدين القيمۚ فال تظلموا فيهن أنفسكمۖ وقاتلوا‬
ۖ ‫المشركين كافة كما يقاتلونكم‬
"‫كافة واعلموا أن هللا مع المتقين‬
Artinya :
“Sesungguhnya jumlah bulan-bulan disisi Allah ada
dua belas bulan yang tercatat pada Lauhi al Mahfudz
semenjak di ciptakannya seluruh Langit dan Bumi yang
diantaranya terdapat empat (bulan) yang dimuliakan.
Itu ajaran agama yang benar. maka janganlah sekali-
kali kalian mendzolimi diri-diri kalian pada ke-empat
bulan tersebut (secara khusus), dan perangilah kaum
Musyrik secara keseluruhan sebagaimana mereka
memerangi kalian. Dan ketahuilah bahwa Allah
senantiasa bersama orang-orang yang bertakwa”.
QS AT TAUBAH:36
 Imam Qurthubi berkata:
Allah tidak memuliakan ke empat
bulan tersebut kecuali Allah SWT akan
melipat gandakan pahala pada ke
empat bulan tersebut bagi pelaku
kebajikan juga melipat gandakan
ganjaran bagi pelaku dosa.
(Tafsir Al Jami’ Li Ahkam Alquran, Jilid 8)
BULAN-BULAN HIJRIYAH
 Kedua belas bulan yang dimaksudkan
pada ayat ialah bulan-bulan Hijriyah,
yaitu :
Muharram, Shafar, Rabiul
Awwal, Rabiuts Tsaniy, Jumadil
Ula, Jumadits Tsaniy, Rajab,
Sya’ban, Ramadhan, Syawwal,
Dzulqaddah dan Dzulhijjah.
BULAN-BULAN YANG DIMULIAKAN
 Keempat bulan yang dimuliakan yang di
maksudkan pada ayat ialah : Rajab, Dzul
Qaddah, Dzul Hijjah dan Muharram.
Nabi SAW : Keempat bulan tersebut ialah:
Rajab yang berada antara Jumadi dan sya’ban
serta tiga bulan berturut; Dzul Qo’dah, Dzul
Hijjah dan Muharram. (HR. Al Hakim)
 Di antara empat bulan tersebut, pada dua
bulan yaitu bulan Dzul Hijjah dan Muharram
yang terdapat anjuran amalan tertentu agar
dikerjakan.
BULAN DZUL HIJJAH
 Pada bulan Dzul Hijjah, sepuluh hari awalnya
adalah waktu dimana amal sholeh di dalamnya
paling Allah SWT cintai. Dalam sebuah hadits :
Melalui Ibnu Abbas ra. Berkata : Rasulullah SAW bersabda :
“Tidak ada hari-hari dimana amal sholeh lebih Allah SWT
cintai dibanding dengan sepuluh hari awal dari bulan
Dzulhijjah. Para sahabat bertanya: Wahai Rasulullah,
walaupun jihad di jalan Allah? Beliau SAW menjawab :
“Walaupun jihad di jalan Allah, kecuali seseorang yang
keluar berjihad membawa jiwa dan harta kemudian ia
tidak membawa pulang keduanya (ia mati syahid dan
hartanya habis di infaqkan di medan perang)”.
(HR.Bukhari).
BULAN DZUL HIJJAH
 QS: Al Fajr:1-3
"۞‫"والفجر۞وليال عشر۞ والشفع والوتر‬
Artinya : Demi waktu subuh, serta sepuluh
malam sebelumnya juga hari syaf’i (hari
Tarwiyah) dan hari Watr (Arafah).
Waw : wau sumpah.
Fajr : Subuh hari raya idhul Adha.
10 Malam : 10 malam pada awal bulan
dzulhijjah.
PUASA 9 DZULHIJJAH (ARAFAH)
 Dalam sebuah hadits shohih :
‫ "سئل رسول هللا صلى هللا عليه‬: ‫عن أبي قتادة رضي هللا عنه قال‬
."‫ يكفر السنة الماضية والباقية‬: ‫ قال‬.‫وسلم عن صوم يوم عرفة‬
‫رواه مسلم‬
Melalui Abi Qatadah ra, berkata : Telah di
tanyakan kepada Rasul SAW tentang (pahala)
berpuasa pada hari Arafah. Maka beliau SAW
bersabda :
(puasa hari Arafah) dapat mengampuni dosa
setahun yang lalu dan yang tersisa”.
(HR.Muslim)
BULAN MUHARRAM
 PUASA TASU’AH & ‘ASYUROH (9&10)
Telah datang seorang sahabat kepada Nabi SAW
tepatnya saat beliau SAW selesai mengerjakan
sholat dhuha dan berkata: Wahai Rasulullah, hari
ini (10 muharram) orang-orang Yahudi berpuasa.
Maka Nabi SAW menyuruh agar menanyakan
kenapa kaum Yahudi berpuasa. Kaum Yahudi
menjawab: Hari ini kami berpuasa sebagai rasa
syukur kami kepada Allah, karena hari ini
bertepatan hari dimana Musa AS diselamatkan
oleh Allah dari kejaran Fir’aun. Nabi SAW
bersabda: Kami lebih berhak terhadap Musa dari
kalian, maka beliau SAW memerintahkan untuk
berpuasa. (HR.Muslim)
BULAN MUHARRAM
 Agar tidak sama dengan kaum Yahudi, maka
Nabi SAW memerintahkan agar berpuasa pula
hari Tasu’ah (9 Muharram).
Bila aku masih hidup tahun depan, maka niscaya
aku akan berpuasa juga hari yang ke Sembilan
(tasu’ah) agar tidak menyerupai kaum Yahudi.
(HR. Muslim)
Fadilah berpuasa pada hari ‘Asyura,
sebagaimana Nabi SAW bersabda saat
ditanyakan tentang fadilah berpuasa hari
‘Asyurah:
Akan mengampuni dosa setahun yang lalu.
(HR. Muslim)
MUTIARA RAMADHAN II
 MUTIARA KEDUA: TAHAJJUD
Sudah menjadi rahasia umum bagi setiap
muslim hadits Nabi SAW :
Makan sahurlah kalian, karena sesungguhnya
pada sahur tersebut terdapat berkah.
(HR.Bukhari)
Begitu pula dengan hadits :
Setiap (muslim) akan keadaan sehat/aman
selama mereka menerlambatkan sahur dan
mempercepat berbuka puasa.
(HR.Muttaqun Alaihi)
MUTIARA II TAHAJJUD
 Kedua hadits di atas, mengandung instruksi agar
setiap muslim makan sahur dan
menerlambatkannya sampai menjelang subuh. Anda
perlu sadarai umumnya waktu makan sahur, apalagi
saat anda menerlambatkannya menjelang subuh, itu
berada pada sepertiga malam, waktu yang paling
mulia sepanjang hari karena Allah Azza wa Jalla
turun ke Langit bumi, sebagaimana di jelaskan di
dalam sebuah hadits shohih, Nabi SAW:
Pada saat tertinggal sepertiga dari malam hari,
Tuhan Allah turun ke langit bumi dan
menanyakan: apakah ada hambaKU yang
memohon maka AKU penuhi, apakah ada yang
meminta tolong maka AKU tolong dan apakah ada
yang bertaubat maka AKU ampuni”. (HR.Muttafun
aliahi, Malik, Sunan)
MUTIARA III
MEMBACA ALQURAN
 Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa
Nabi SAW adalah orang yang paling ringan
tangan dan beliau SAW jauh lebih ringan
tangan lagi di ramadhan. Serta beliau
kedatangan Jibril untuk mempelajari
Alquran. (HR.Bukhari)
VIP. TARGET PADA RAMADHAN MENAMBAH
WAWASAN TENTANG ALQURAN DAN
BUKAN HANYA SEKEDAR KHATAM
MUTIARA IV
BERSHADOQOH
 Aisyah RA berkata: Nabi SAW adalah
orang yang paling mulia (ringan tangan)
dan puncaknya pada bulan ramadhan.
(HR.Muslim)
Nabi SAW juga bersabda:
Shadaqoh dapat meredam murka Tuhan
(Allah Azza wa Jalla).
(HR.Ath Thobarani dan Ibnu Hibban)
MUTIARA IV
BERSHADOQOH
 Nabi SAW bersabda:
1.Tidak akan berkurang harta yang
dikeluarkan darinya shadaqoh,
2.Tidak seorang hamba-pun yang terdzolimi
lalu ia sabar kecuali Allah akan
memuliakannya,
3.Tidak seorang hamba-pun membuka pintu
minta-minta kecuali Allah akan
membukakan untuknya pintu kemiskinan...
(HR.Tirmidzi dan Ahmad)
MUTIARA V; AKHLAQ MULIA
 Nabi SAW bersabda: Sungguh aku telah diutus
untuk menyempurnakan akhlaq mulia. (HR.Ahmad)
 Bukankah Nabi SAW telah menyampaikan pada saat
anda sedang puasa, sabda beliau SAW:..Bila salah
seorang dari kalian sedang berpuasa, maka
janganlah ia berkata RAFATS (kata-kata maksiat),
janganlah ia SHOKHAB (kata-kata kasar), bila ia
diajak bertengkar oleh seseorang, maka ia
sebaiknya menjawab, aku sedang berpuasa…
(HR.Bukhari, Nasai, Ahmad)
 Dalam hadits lain, Nabi SAW bersabda: Barangsiapa
yang tidak meninggalkan kebohongan dan
kebodohan, maka Allah tidak akan menilai
puasanya dengan menahan lapar dan haus.
(HR.Bukhari, Ahmad)

Anda mungkin juga menyukai