Anda di halaman 1dari 13

KONSEP EFISIENSI, EFEKTIVITAS,

DAN EQUITY
Adi Setya Frida Utami11171010000052
Riri Nififa 11171010000067
Sabrina Izzati Nasution 111171010000090
EFISIENSI
• Efisiensi merupakan rasio antar input dan
output
• Farel (1957) menyatakan bahwa efisiensi
merupakan salah satu parameter kinerja
yang secara teoritis mendasari seluruh
kinerja suatu organisasi.
• Output semaksimal mungkin dengan
jumlah input yang ada
Ozcan (2008) Hal yang perlu diperhatikan :

• Meningkatkan output
• Mengurangi input
• Kenaikan output harus lebih besar dari
kenaikan input
• Jika keduanya di turunkan, maka output
tidak lebih rendah dari input.
APAKAH EFISIENSI DAPAT MENJADI
TOLAK UKUR KESEHATAN DI
INDONESIA ?

Efisiensi dapat menjadi tolak ukur dalam sistem kesehatan di


Indonesia karena merupakan salah satu yang mengukur
kinerja dari suatu pelayanan kesehatan.
PERTANYAAN
1. Apakah sistem kesehatan diIndonesia sudah
efisien?
2. Apakah ada kebijakan mengenai penilaian
efisiensi sistem kesehatan di Indonesia
khususnya di pelayanan kesehatan?
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi
efisiensi sistem kesehatan di Indonesia?
4. Bagaimana peran sektor lain agar sistem
kesehatan di Indonesia efisien?
5. Apakah nilai efisiensi sistem kesehatan
mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat?
` EFEKTIVITAS

• Georgopolous dan Tannenbaum (Steer,


1985) yang meninjau efektivitas dari sudut
pencapaian tujuan, berpendapat bahwa
rumusan keberhasilan suatu organisasi
harus mempertimbangkan bukan saja
sasaran organisasi tetapi juga mekanisme
mempertahankan diri dan mengejar
sasarannya.
EFEKTIVITAS
• Kualitas pelayanan kesehatan
• Ruang tindakan/periksa
• Kecepatan memperoleh pelayanan
kesehatan
PERTANYAAN
• Apakah pelayanan kesehatan sudah baik
jika sudah dikatakan efektif?
• Apa saja yang membuat pelayanan
kesehatan dikatakan efektif?
• Sistem kesehatan di Indonesia apakah
sudah dikategorikan efektif?
• Bagaimana membangun sektor non-
kesehatan dalam membantu sistem
pelayanan kesehatan agar efektif?
EKUITAS
• Menurut (Wagstaff & Van Doorslaer, 2000) ekuitas dalam
pemberian pelayanan kesehatan merupakan keadilan dalam
pemberian pelayanan kesehatan kepada dua atau lebih kelompok.
• Terdapat dua bentuk utama dari ekuitas, yaitu ekuitas horisontal dan
ekuitas vertikal. Penilaian ekuitas horisontal dalam pemanfaatan
pelayanan kesehatan adalah dengan menganalisis apakah
perlakuan yang sama untuk kebutuhan yang sama (Equal
Treatment for Equal Need atau ETEN) telah tercapai (Wagstaff &
Van Doorslaer, 2000). Sedangkan ekuitas vertikal dinilai dari
pemberian pelayanan sesuai dengan proporsi kebutuhan.
Perbandingan status jaminan antara ibu pengguna jampersal (Jaminan
Persalinan) dan non- jampersal.
1. Untuk Biaya persalinan, sebagian besar ibu pengguna Jampersal
tidak mengeluarkan uang dan ibu non-Jampersal mengeluarkan uang
hingga lebih dari Rp 1.500.000.
2. Untuk pemeriksaan nifas, sebagian besar ibu pengguna Jampersal
tidak mengeluarkan biaya sedangkan ibu non-Jampersal
mengeluarkan biaya antara Rp. 10.000-Rp. 50.000.
3. Ibu hamil pengguna Jampersal mendapatkan pelayanan 7T lebih
lengkap dibandingkan dengan ibu non-Jampersal.
Apakah konsep ekuitas dapat menjadi tolak ukur sistem kesehatan di
Indonesia?

• Ekuitas dapat menjadi tolak ukur dalam


sistem kesehatan di Indonesia karena
dapat melihat perbedaan pemberian
pelayanan kesehatan pada dua kelompok
yang berbeda.
PERTANYAAN

• 1. Apakah ekuitas dapat mempengaruhi pelayanan


kesehatan ?
• 2. Apakah ekuitas diperlukan sebagai perbandingan
pelayanan?
• 3. Bagimana cara pelayanan kesehatan melakukan
equity sesuai tingkat kebutuhan ?
• 4. Mengapa diperlukannya ekuitas sebagai tolak ukur
sistem kesehatan?
• 5. Siapa sasaran yang berpengaruh pada equity tersebut
?
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai