Anda di halaman 1dari 16

E NU JU

AL A N M
M A J
AGA IA A N
BA HA G
K E llah
n A b d u
1. Arifi i tailma
l ia W
2. Au S a ls abi l l ah
a
3. D i n d
PENGERTIAN AGAMA
Kata "agama" berasal dari bahasa Sansekerta
āgama yang berarti "tradisi". Pengertian agama
terdapat 3 unsur, ialah manusia, penghambaan
dan tuhan.
 
Jadi pengertian Agama adalah sebuah koleksi
terorganisir dari kepercayaan, sistem budaya,
dan pandangan dunia yang menghubungkan
manusia dengan tatanan/perintah dari
kehidupan.
PENGERTIAN BAHAGIAAN
Bahagia menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) adalah keadaan atau perasaan senang dan
tenteram (bebas dari segala yang menyusahkan)

Melihat dari sisi agama Islam kebahagian itu adalah


etika ketika kita dapat melakukan lebih banyak hal
untuk lebih banyak kebahagiaan orang lain.
Kebahagiaan sejati adalah ketika Ridho Allah
terengkuh oleh kita atas setiap nafas, jejak kaki,
kata hati dan  perilaku kita, dalam alquran di
jelaskan :
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-
laki maupun perempuan dalam keadaan beriman,
Maka Sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya
kehidupan yang baik dan Sesungguhnya akan Kami
beri balasan kepada mereka dengan pahala yang
lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan”.
(Q.S.An-Nahl (16) : 97).

Berdasarkan ayat di atas kebahagian dapat di peroleh


ketika kita benar-benar memasrahkan apa yang ada
diri kita kepada allah dan mensyukuri segala sesuatu
yang telah diberikan Allah kepada kita. Sedangkan
jika dilihat dari segi sosial bahagia itu relatif arti
bahagia itu relatif. Ia berubah-ubah dan berbeda
antara seorang individu dengan yang lain.
KESEHATAN JIWA DAN
BADAN
KESEHATAN FISIK

Allah telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sempurna


dibanding makhluk yang lain. Allah berfirman dalam Al-Qur’an :
“Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang
sebaik-baiknya” (At-Tiin : 4). Kesungguhan Allah dalam menciptakan
manusia dengan bentuk yang sedemikian bagusnya, telah menjadi
keharusan bagi makhluknya untuk selalu menjaga kesehatan fisiknya.
Allah melarang manusia membuat kerusakan terhadap apa-apa yang
telah diciptakan-NYA. Allah berfirman dalam Al-Qur’an: “Dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan” (Al-Qasas
: 77).
Rasa syukur seseorang dapat dituangkan
dengan menjaga kesehatan tubuh setiap hari.
Banyak hal yang dapat dilakukan dalam
menjaga kesehatan tubuh, sebagaimana yang
telah diperintahkan oleh oleh Allah dan Rosul-
NYA, misalnya : mandi, menggosok gigi,
memotong kuku, merawat rambut dan janggut,
berwudhu dan berkhitan.
KESEHATAN MENTAL

Kesehatan mental dan jiwa tidak dapat dipisahkan dengan


kesehatan fisik. Sebab, ketika seseorang mengalami sakit
secara fisik, terkadang merusak mental dan jiwanya, begitu
pula sebaliknya. Oleh karena itu, kesehatan mental dan jiwa
harus terus ditingkatkan dengan mendekatkan diri kepada
Allah SWT. Allah SWT. Berfirman : “Ingatlah, hanya dengan
mengingat Allah-lah hati menjadi tentram” (QS. Ar-Ra’d : 28).

Manusia dalam melakukan hubungan dan interaksi dengan


lingkungannya baik materiil maupun sosial, semua itu tidak
keluar dari tindakan penyesuaian diri atau adjustment. Tetapi
apabila seseorang tersebut tidak dapat atau tidak bisa
menyesuaikan diri dikatakan  kesehatan mentalnya
terganggu atau diragukan.
PEMIKIRAN AGAMA SEBAGAI JALAN MENUJU
KEBAHAGIAAN DARI ASPEK FILOSOFIS,
PSIKOLOGIS, SOSIOLOGIS DAN PEDAGOGIK

Secara teologis, beragama itu adalah fitrah.


Jika manusia hidup sesuai dengan fitrahnya,
maka ia akan bahagia. Sebaliknya, jika ia
hidup tidak sesuai dengan fitrahnya, maka ia
tidak akan bahagia. Secara historis, pada
sepanjang sejarah hidup manusia, beragama
itu merupakan kebutuhan dasar manusia yang
paling hakiki
Secara alamiah manusia berinteraksi dengan
lingkungannya. Manusia sebagai pelaku dan
sekaligus dipengaruhi oleh lingkungan tersebut.
Perlakuan manusia terhadap lingkungannya
sangat menentukan keramahan lingkungan
terhadap kehidupannya sendiri.

Secara horizontal manusia butuh berinteraksi


dengan sesamanya dan lingkungannya baik
flora maupun fauna. Secara vertikal manusia
lebih butuh berinteraksi dengan Zat yang
menjadi sebab ada dirinya. Manusia dapat
wujud / tercipta bukan oleh dirinya sendiri,
namun oleh yang lain
TAUHIDULLAH
Kata  “tauhid” di dalam bahasa Arab merupakan bentuk
masdar dari kata kerja wahhada-yuwahhidu-tawhidan, yang
arti harfiyahnya: menyatukan, mengesakan, atau mengakui
bahwa sesuatu itu satu. Dengan demikian, secara bahasa,
tauhidullah berarti menyatukan Allah,  mengesakan Allah atau
mengakui bahwa Allah itu satu. Sedangkan secara istilah,
tauhidullah bermakna mengesakan Allah dalam hal-hal yang
merupakan kekhususan bagi Allah, serta tidak menyekutukan-
Nya dengan apapun baik dalam hal rububiyyah-Nya,
uluhiyyah-Nya, maupun asma’ (nama-nama) dan sifat-sifat-
Nya.
KEDUDUKAN DAN KEUTAMAAN TAUHID

Tauhidullah merupakan tujuan Allah menciptakan


manusia dan jin

Tauhidullah  adalah hak Allah yang harus ditunaikan


setiap hamba-Nya.

Tauhidullah adalah fondasi dan landasan utama ajaran


Islam, dan  merupakan inti ajaran Rasulullah dan
Rasul-rasul sebelumnya.

Tauhidullah dapat menghapuskan dosa-dosa dan


mendatangkan ampunan dari Allah.
MACAM-MACAM TAUHID

Berdasarkan kajian terhadap ayat-ayat al-Qur’an dan


hadits-Hadits Nabi,  Para Ulama’ Al-Muwahhidin (Ahli
Tauhid) pada umumnya membagi tauhidullah menjadi 3
macam,  yaitu:

1. Tauhid Rububiyyah, keyakinan bahwa Allah swt. Adalah


Tuhan Pencipta semua makhluk dan alam semesta.

2. Tauhid Uluhiyyah, mengesakan Allah sebagai satu-


satunya Tuhan yang wajib disembah dan tidak ada
tuhan lain selain Dia.

3. Tauhid Asma’ Wa dan Shifat.


TANGGA- TANGGA
KEBAHAGIAAN
Ada pendulum emosi dalam diri kita yang selalu
bergerak di antara kutub suka dan duka, bahagia
dan sengsara, cinta dan benci, yang menunjukkan
adanya pasangan dialektis antara apa yang ingin
selalu kita raih dan apa yang ingin kita hindari.

Jika kebahagiaan fisik durasinya relatif sebentar


dan cepat terjadi antiklimaks, maka kebahagiaan
intelektual lebih abadi.
Jadi, kebahagiaan yang diraih oleh jiwa insani
memiliki potensi untuk berkembang terus,
meski kapasitas jiwa nabati dan hewaninya
sudah menurun. Karena itu banyak ilmuwan
senior yang tetap sehat dan produktif
berkarya karena aktivitas intelektualnya tidak
pernah berhenti.
ESIENSI DAN URGENSI KOMITMEN TERHADAP
NILAI-NILAI TAUHIDULLAH DALAM MENCAPAI
KEBAHAGIAAN

Agar kita dapat menjadi orang yang istiqamah dalam aqidah


tauhid, maka ada beberapa jalan yang harus kita lalui,
diantaranya :

Meluangkan Waktu untuk Mempelajari Ilmu Syar’I

Bergaul dengan teman-teman yang baik dan teguh aqidahnya

Banyak melakukan amal shalih dan menjauhi perbuatan


maksiyat

Tidak terpengaruh dengan tipuan daya dunia

Takut dengan su’ul khatimah (akhir hidup yang buruk)


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai