Anda di halaman 1dari 29

Splinting dan Night Guard

Drg. Kosno Suprianto., MDSc. Sp.Perio


SPLINT
Alat Stabilisasi dan Immobilisasi gigi
yang goyah karena lesi atau trauma
atau penyakit periodontal

Membantu proses
regenerasi jaringan
periodontal

1. Membantu penyembuhan paska


operasi
2. Stabilisasi dan immobilisasi gigi goyah
3. Mengurangi trauma karena bruxism
Splint Periodontal

Alat untuk mengimobilisasi atau menstabilkan gigi-


gigi yang mengalami kegoyangan karena lesi atau
penyakit periodontal

derajat kegoyangan gigi tidak kompatibel


dengan fungsi pengunyahan.

Memberi hubungan yang baik antara tekanan oklusal


.
dengan jaringan periodontal

Membagi tekanan
oklusal secara
merata
Kegoyangan Kelainan
Gigi Periodontal

Poket
Periodontal

Multi Faktorial
Plak Mikrobial

Traaumatik
Oklusi

Systemic disease
Indikasi perlunya splinting

Besar kecilnya kehilangan


jaringan pendukung
Perubahan kualitas jaringan
pendukung

trauma jangka pendek karena


perawatan periodontitis

Derajat kegoyangan gigi yang tidak


meningkat tidak perlu dilakukan splinting
Pertimbangan Splint
Jaringan pendukung
sekurang nya 1/3 panjang
akar

Estetik tidak terganggu

Oklusi tidak terganggu

Stabil

Tidak mengiritasi jaringan


gingiva

Mudah dibersihkan
klasifikasi
1. Temporer, dipasang pada waktu tertentu
setelah gigi kuat splint dilepas
2. Permanen, dipakai terus menerus
3. Profesional/diagnostik splint, dipakai dalam
kondisi ragu ragu merupakan diagnostik
apakah splint atau tindakan lain
Sifat Splin
Removable

Fixed

Ekternal Splint

Internal Splint
Macam splint temporer
• Silk Ligature
– Dari benang dengan ketebalan 1 mm.
– Benang dilingkarkan gigi dari bukal ke lingual
setiap pertemuan dibuat simpul
• Wire Ligature
– Dari kawat stainlessteel
– Ada dua kawat , kawat interdental 0,007 mm dan
yang melilit sepanjang cingulum 0,01 mm
• Wire Ligature Dengan akrilik
– Setelah dilakukan plintiran pada interdental kawat
ditutup supaya tidak melukai gingiva.
• Composit Resin
– Tanpa memakai ligature
– Kerugian mudah patah
– Keuntungan praktis dan lebih disukai pasien
• Amalgam Splint
– Untuk gigi posterior
– Seperti tumpatan klas II MOD
• Ortodontic band splint
– Lembat band yang dilingkarkan pada gigi
kemudian disemen
• Dental Night Guard
– Untuk Bruxism
– Atau Neurotropik
– Kebiasaan mengatupkan gigi keras keras sehingga
atrisi.
Bruxism
• Aktivitas parafungsional merupakan suatu
keadaan aktifnya otot-otot secara fisiologis
sehingga menghasilkan kebiasaan-
kebiasaan tanpa tujuan fungsional dan
biasanya berpotensi menyebabkan kerusakan
Tanda klinis yang dapat dilihat pada pasien secara ekstra
oral adalah:
1. Deformitas wajah (asimetri)
2. Hipertrofi otot masseter dua sisi (pada bruxers
kronis)
3.Clicking pada TMJ.

Sedangkan pada bagian intra oral :


1. Kerusakan jaringan keras gigi (tooth wear) berupa atrisi,
abfraksi, dan
pit oklusal
2. Menyebabkan hipersensitivitas pada gigi (dapat berlanjut
hingga terjadinya kelainan pulpa),
3. Kerusakan jaringan periodontal dan kegoyangan
Occlusal Splint (Night Gaurd)

suatu splint akrilik, baik pada rahang atas atau bawah, yang
membantu kondilus rahang untuk mencapai posisi paling
anterior superior dalam fossanya (keadaan relasi sentrik),
sehingga otot-otot masseter berada dalam keadaan relaksasi

Nightguard berfungsi dalam menanggulangi pola aktivitas


otot yang abnormal, melindungi gigi dari kerusakan, melindungi
otot-otot pengunyahan, serta dapat memperbaiki
ketidakharmonisan oklusi.
Macam Dental Night Guard
dipakai malama hari ada oklusal rest
Hawley Retainer pada daerah mendapat banyak tekanan

Dipakai menjelang tidur dan malam hari


Bite Plane Permukaan gigi ditutup daerah bukal
sampai kontur terbesar

Fokus pada oklusal yang sering


Occlusal Plane
mengalaami atrisi
Desain
Night guard

ketebalan oklusal dan insisal tidak melebihi 2 mm


Perluasan sayap palatal hingga rugae palatina sayap fasial hingga
1/3 insisal pada gigi anterior dan sayap bukal hingga 1/3 oklusal
pada gigi posterior

Permukaan insisal dan oklusal mengikuti kontur gigi untuk gigi I


dan P sedangkan untuk gigi M rata dan halus
Pada gigi kaninus dan premolar, permukaan night guard
mengikuti permukaan anatomis gigi (cuspid rise) untuk
mengakomodasi gerakan lateral mau pun protrusive. Sedangkan
pada region molar, permukaan night guardberupa bidang lurus

Oklusi : tidak melebihi batas freeway space


• DV = FRP-FWS
• FWS= FRP - DV

• Night Guard = DV + 2 mm
Hal yang perlu diperhatikan pada pembuatan
night guard
• Adaptasi
• Retensi
• Stabilisasi
• Oklusi
Splint Permanen
Acrylic continuous splint

Continuous intracoronal
bar/Fixed

Lingual Coverage spint

Cast Metal Continuous


splint

A splint
Profesional /diagnostic splint

• sama dengan temporary splint


• Untuk melihat perkembangan penyakit
• Evaluasi setelah 3-4 bulan
Fiber Reinforced Composite Splint

Biokompatible

Beradaptasi dengan kontur


gigi

Estetik baik dan mudah


dimanipulasi

Manipulasi relatif mudah


dan tidak lama

Integrasi baik antar fier


dan resin komposit
Splint Fiber reinforced composite

Profilaksis
Ukur panjang fiber

Lakukan etsa dan bonding


Blokout dengan Polysiloxane impression

Resin komposit pada interdental


Aplikasi flowable resin Tempatkan fiber diatas flowable resin
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai