Anda di halaman 1dari 60

Gangguan

Perkembangan
GANGGUAN MENTAL ANAK
• Perkembangan manusia dimulai dari bayi, anak-anak, remaja, dewasa,tua
dan akhirnya meninggal dunia. Dapat terjadi hambatan dan gangguan
perkembangam dalam perjalanannya
• Sebuah perkembangan yang terjadi pada diri manusia akan mempengaruhi
perkembangan selanjutnya, karenannya perlu ada perhatian khusus
dalam masalah ini sebagai tindakan preventif, sehingga
perkembangan akan berlangsung
dalam kondisi yang positif.
Jenis Gangguan perkembangan anak
a. Keterbelakangan mental (Mental Retardetion)
Definisi Keterbelakangan mental
• Keterbelakangan Mental (Retardasi Mental, RM) adalah suatu keadaan
yang ditandai dengan fungsi kecerdasan umum yang berada dibawah rata-
ratadisertai dengan berkurangnya kemampuan untuk menyesuaikan
diri(berprililaku adaptif), yang mulai timbul sebelum usia 10 tahun
Gejala Keterbelakangan Mental
• Tingkat kecerdasan ditentukan oleh faktor keturunan dan lingkungan.
• Pada sebagian besar kasus RM, penyebabnya tidak diketahui; hanya 25%
kasus yang memiliki penyebab yang spesifik (Maharani,2007).
• Secara kasar, penyebab RM dibagi menjadi beberapa kelompok:
1. Trauma (sebelum dan sesudah lahir)
• Perdarahan intrakranial sebelum atau sesudah lahir
• Hipoksia (kekurangan oksigen), sebelum, selama atau sesudah lahir
• Cedera kepala yang berat
2. Infeksi (Bawaan dan Sesudah Lahir)
• Rubella kongenitalis
• Meningitis
• Infeksi sitomegalovirus bawaan
• Ensefalitis
• Toksoplasmosis kongenitalis
• Infeksi HIV
3. Kelainan Kromosom
• Kesalahan pada jumlah kromosom (Sindroma Down)
• Defek pada kromosom (sindroma X yang
rapuh,sindroma Angelman,sindroma Prader-Willi)
Setiap orang memilliki salinan pasangan gen UBE3A
yang diturunkan dari pihak ayah (paternal) dan ibu
(maternal). Pasangan gen tersebut keduanya aktif di
sebagian besar sel tubuh. Tapi pada beberapa bagian
otak tertentu, normalnya hanya satu salinan gen UBE3A
yang aktif, yaitu gen maternal. Sindrom Angelman
terjadi saat salinan gen maternal UBE3A pada
kromosom 15 hilang atau rusak (mutasi). Selain itu,
sindrom Angelman juga bisa terjadi saat anak mewarisi
sepasang gen UBE3A pada kromosom 15, tetapi
keduanya berasal dari gen paternal (uniparental
disomy).
4. Kelainan genetik dan kelainan metabolik
Keturunan
• Galaktosemia
• Penyakit Tay-Sachs
• Fenilketonuria
• Sindroma Hunter
• Sindroma Hurler
• Sindroma Sanfilippo
• Leukodistrofi metakromatik
• Adrenoleukodistrofi
• Sindroma Lesch-Nyhan
• Sindroma Rett
• Sklerosis tuberose
• Galatosemia
a.Galaktosemia pada bayi
disebabkan karena mutasi
gen yang terjadi ketika janin
di dalam kandugan.
b.Pervalensi 1:60.0000
c. Galaktosemia adalah
kelainan pada bayi yang
disebabkan karena kadar
glaktosa yang tinggi dalam
darah yang menyebabkan
kekurangan enzim galaktose
d.Tanda bayi mengalami
kejang, lemas, malas
menyusu dan makan serta
berat badan yang berkurang
5 Metabolik
• Hipertiroidisme
• Hipotiroidisme
• Dehidrasi hipernatremik
• Hipotiroid kongenital
• Hipoglikemia
6. Keracunan
• Pemakaian alkohol, dan obat lain pada ibu hamil
• Keracunan metilmerkuri
• Keracunan timah hitam
7. Gizi
• Kwashiorkor
• Marasmus
• Malnutris
Lingkungan
• Kemiskinan
• Status ekonomi rendah
• Sindroma deprivasi
Diagnosa Keterbelakangan Mantal
• Tingkat kecerdasan yang berada dibawah rata-rata bisa dikenali dan diukur
melalui tes kecerdasan standar (tes IQ), yang menunjukkan hasil kurang dari 2
SD(standar deviasi) dibawah rata-rata (biasanya dengan angka kurang dari 70,
dari rata-rata 100).
• Pengobatan Keterbelakangan mental
Tujuan pengobatan yang utama adalah mengembangkan potensi anak
semaksimal mungkin. Sedini mungkin diberikan pendidikan dan pelatihan
khusus, yang meliputi pendidikan dan pelatihan kemampuan sosial untuk
membantu anak berfungsi senormal mungkin. Pendekatan perilaku sangat
penting dalam memahami dan bekerja sama dengan anak RM
(Maharani,2007)
Pencegahan Keterbelakangan
Mental
1. Konsultasi genetik akan memberikan pengetahuan dan pengertian kepadaorang tua
dari anak RM mengenai penyebab terjadinya RM.Vaksinasi MMR secara dramatis telah
menurunkan angka kejadian rubella(campak Jerman) sebagai salah satu penyebab RM.
2. Amniosentesis dan contoh vili korion merupakan pemeriksaan diagnostikyang dapat
menemukan sejumlah kelainan, termasuk kelainan genetik dankorda spinalis atau
kelainan otak pada janin.Setiap wanita hamil yang berumur lebih dari 35 tahun
dianjurkan untukmenjalani amniosentesis dan pemeriksaan vili korion, karena
memiliki resikomelahirkan bayi yang menderita sindroma Down.
3. USG juga dapat membantu menemukan adanya kelainan otak. Untukmendeteksi
sindroma Down dan spina bifida juga bisa dilakukan pengukurankadar alfa-protein
serum.Diagnosis RM yang ditegakkan sebelum bayi lahir, akan memberikanpilihan
aborsi atau keluarga berencana kepada orang tua.
Pencegahan RM Lainnya
• Genetik
Penyaringan prenatal (sebelum lahir) untuk kelainan genetik dan konsultasi genetik untuk
keluarga-keluarga yang memiliki resiko dapat mengurangi angka kejadian RM yang
penyebabnya adalah faktorgenetik.
• Sosial
Program sosial pemerintah untuk memberantas kemiskinan danmenyelenggarakan pendidikan
yang baik dapat mengurangi angkakejadian RM ringan akibat kemiskinan dan status ekonomi
yang rendah
• Keracunan
Program lingkungan untuk mengurangi timah hitam dan merkuri sertaracun lainnya akan
mengurangi RM akibat keracunan. Meningkatkankesadaran masyarakat akan efek dari
pemakaian alkohol dan obat-obatan selama kehamilan dapat mengurangi angka kejadian RM.
• Infeksi
Pencegahan rubella kongenitalis merupakan contoh yang baik dariprogram yang berhasil untuk
mencegah salah satu bentuk RM.Kewaspadaan yang konstan (misalnya yang berhubungan
B. AUTIS
• Definisi Autis
• Autisme bukanlah penyakit menular, namun suatu gangguanperkembangan yang luas
yang ada pada anak. Seorang ahli mengatakanautisme adalah dasar dari manusia yang
berkepribadian ganda (Sizhophren).Autis pada anak berbeda-beda tarafnya dari yang
ringan sampai yang berat.Autis dapat terjadi pada siapa saja tanpa membedakan
perbedaan statussosial maupun ekonomi. Dengan perbandingan 4:1 pada anak laki-
laki. IQpada anak autis bisa dari yang rendah sampai IQ yang tinggi (Gunawan,2001).
• Gejala-gejala pada anak Autis
• Gejala pada anak autis sudah tampak sebelum anak berumur 3 tahun, yaituantara lain
dengan tidak adanya kontak mata, dan tidak menunjukkanresponsif terhadap
lingkungan. Jika kemudian tidak diadakan terapi, makasetelah usia 3 tahun
perkembangan anak terhenti/mundur, seperti tidakmengenal suara orang tuanya dan
tidak mengenal namanya
Jenis-jenis Autis
• Jenis-jenis autis dibedakan menjadi dua:
1. Autisme disertai hiperaktif (aktif)
2. Autisme tidak disertai hiperaktif (pasif)

• Penyebab Autis
Penyebab utama belum diketahui dengan pasti. Autisme diduga disebabkanoleh
gangguan neurobiologis pada susunan syaraf pusat:
 Faktor genetik
 Gangguan pertumbuhan sel otak pada janin
 Gangguan pencernaan
 Keracunan logam berat
 Gangguan Auto – Imun
Penyebab Autis
• Penyebab utama belum diketahui dengan pasti.
• Autisme diduga disebabkanoleh gangguan neurobiologis pada susunan syaraf pusat:
Faktor genetik
Gangguan pertumbuhan sel otak pada janin
Gangguan pencernaan
Keracunan logam berat
Gangguan Auto – Imun
• Cara Penanggulangan Autis
• Berdasarkan adanya gangguan pada otak, Autisme tidak dapat sembuhtotal tetapi gejalanya dapat dikurangi,
perilaku dapat diubah ke arah positif dengan berbagai terapi.
1. Mengamati perilaku anak secara mendalam
2. Mengetahui riwayat perkembangannya
3. Pemeriksaan medis (kerja sama dengan dokter, psikolog)
4. Melakukan terapi wicara dan perilaku
Conduct Disorder
• Conduct disorder adalah satu kelainan perilaku yang mana anak
sulitmembedakan benar salah, baik buruk; sehingga anak merasa
tidak bersalahwalaupun dia sudah berbuat kesalahan. Dampaknya
akan sangat buruk bagiperkembangan sosial anak tersebut maupun
perkembangan lainnya. Demikianpula perilaku agresif seorang anak,
harus ada suatu langkah yang dapatmemperbaikinya.
Simptom Conduct Disorder
• Menurut DSM (Diagnostic of Statistical Manual of Mental Disorder),
Conductdisorder merupakan suatu pola perilaku yang terus berulang di mana
hak dasar orang lain atau norma atau aturan dalam masyarakat dilanggar, yang
dimanifestasikan dengan keberadaan tiga ( atau lebih ) kriteria berikut dalam12
bulan terakhir, dan sedikitnya satu kriteria harus ada dalam 6 bulan terakhir
(Jurnal, 2003).
• Agresi terhadap orang-orang dan binatang:
1. Sering marah-marah,menakuti orang lain
2. Sering memulai perkelahian, fisik
3. Mengguanakan senjata yang dapat menyebabkan ancaman fisikserius (tongkat
pemukul, batu, pisau, dan lain lain)
4. Melakukan kekejaman fisik kepada binatang
5. Melakukan kekejaman fisik kepada orang lain
• Perusakan Properti atau barang-barang:
• 1. Melempar-lempar barang yang ada dihadapannya ketika marah
• 2. Melempar barang-barang untuk melukai seseorang atau binatang
Jenis-jenis conduct disorder
• Dibawah ini merupakan beberapa kategori conduct disorder menurut TheICD-10 Classification of
Mental and Behavioral Disorders yang dikeluarkan olehWorld Health Organization (WHO, 1992).
1. Conduct disorder yang dibatasi
Dalam konteks keluarga: merupakanconduct disorder yang meliputi perilaku abnormal
sepenuhnya, atauhampir sepenuhnya, dibatasi dengan rumah dan atau interaksi dengan
keluarga.
2. Conduct disorder yang tidak terisolasi
Merupakan conduct disorder yang ditandai dengan kombinasi perilaku disosial dan agresif yang
berulang(tidak hanya perilaku melawan, menyimpang, atau mengganggu),dengan abnormalitas
yang dapat menembus secara signifikan dalam hubungan individualnya dengan anak-anak yang
lain.
3. Conduct disorder yang terisolasi
merupakan conduct disorder yangmeliputi perilaku sosial dan agresif yang berulang (tidak hanya
perilakumelawan, menyimpang, atau mengganggu), yang terjadi pada individuyang terintegrasi
dengan baik ke dalam peer group-nya
Treatment Bagi Anak dengan
Conduct Disorder:
• Trannning bagi orang tua untuk dapat mengenali perilaku anak atau remaja
yang mengalami conduct disorder
• Terapi keluarga
• Tranning problem solving skills untuk anak dan remaja tersebut
• Community base service yang difokuskan pada anak-anak dalam keluarga atau
lingkungan disekitarnya
Terapi
Terapi anak penyandang conduct disorderadalah sebagai berikut:
1. Pendekatan Cognitive-Behavioral
Tujuan dari Cognitive-Behavioral adalah untuk meningkatkan kemampuan anak
dalam Problem solving skills, Communications skills,Impuls control, dan Anger
management skills.
2. Family theraphy
Family theraphy adalah terapi yang mengfokuskan pada perubahansystem
keluarga seperti meningkatkan communications skills dan interaksidalam keluarga
Peer group theraphy
3. Peer group theraphy adalah terapi yang difokuskan peningkatan socialskills
dan interpersonal skills
4. Medication
Meskipun bukan merupakan threatment yang efektif, namun obat
dapatdigunakan untuk simpton atau gangguan yang responsive terhadap
obat-obatan.
d. Attentation Deficit Hyperactive
Disorders (ADHD)

• Adalah kependekan dari Attentation Deficit Hyperactive Disorders yang


merupakan istilah yang paling sering digunakan untuk menyatakan suatu
keadaan yang memiliki karakterisrik utama ketidakmampuan
memusatkanperhatian,impulsivitas, dan hiperaktivitas yang tidak sesuai dengan
perkembangan anak (Jurnal, 2003)
Penyebab ADHD
• Ditimbulkan Karena faktor lingkungan sosial atau karena metode pengasuhan
anak, penyebab yang paling subtansi dan paling diyakini adalah faktor
neurologi dan faktor genetis. Semua faktor memberikan dampak
peningkatan terhadap gangguan
Gejala pada Attentation Deficit
Hyperactive Disorders (ADHD)
Gejala :
1. INATTENTION (Kurangnya perhatian)
• Sering gagal dalam memberi perhatian secara erat secara jelas atau membuatkesalahan yang tidak terkontrol
• Sering mengalami kesulitan menjaga perhatian/ konsentrasi dalam menerimatugas atau aktifitas bermain
• Sering kelihatan tidak mendengarkan ketika berbicara secara langsung
• Sering kesulitan mengatur tugas dan kegiatan
• Sering menghindar, tidak senang atau enggan mengerjakan tugas yangmembutuhkan usaha (seperti pekerjaan
sekolah atau perkerjaan rumah)
• Sering kehilangan suatu yang dibutuhkan untuk tugas atau kegiatan ( permainan,tugas sekolah, pensil, buku
dan alat sekolah lainnya )
• Sering mudah mengalihkan perhatian dari rangsangan dari luar yang tidakberkaitan
• Sering melupakan tugas atau kegiatan sehari-hari
2. HIPERAKTIFITAS :
• Sering merasa gelisah tampak pada tangan, kaki dan menggeliat dalam tempatduduk
• Sering meninggalkan tempat duduk dalam kelas atau situasi lain yangmengharuskan
tetap duduk.
• Sering berlari dari sesuatu atau memanjat secara berlebihan dalam situasi yangtidak
seharusnya (pada dewasa atau remaja biasanya terbatas dalam keadaanperasaan
tertentu atau kelelahan )
• Sering kesulitan bermain atau sulit mengisi waktu luangnya dengan tenang.
• Sering berperilaku seperti mengendarai motor
• Sering berbicara berlebihan
3. IMPULSIF
a.Sering mengeluarkan perkataan tanpa berpikir, menjawab pertanyaan
sebelum pertanyaannya selesai.
b. Sering sulit menunggu giliran atau antrian
c. Sering menyela atau memaksakan terhadap orang lain (misalnya dalam
percakapan atau permainan)
Pengobatan/Terapi ADHD
1. Terapi Medikasi
Terapi medikasi atau famakologi adalah penanganan dengan mengguanakan obat-obatan.
2. Terapi Nutrisi
Terapi nutrisi adalah terapi yang mengacu pada keseimbangananmakana. Seperti
keseimbangan karbohidrat, penanganan gangguanpencernaan.
3. Terapi Biomedis
Terapi biomedis dilakukan dengan pemberian suplemen nutrisi, defisiensimineral, essential
fatty Acids, gangguan metabolism asam amino dantoksisitas ligam berat.
4. Terapi modifikasi prilaku
Terapi modifikasi perilaku harus melalui pendekatan perilaku secaralangsung, dengan lebih
mengfokuskan pada perubahan spesifik.Modifikasi perilaku merupakan pola penanganan
yang paling efektif dengan positif dan dapat menghindarkan anak dari perasaan
frustasi,marah, dan berkecil hati menjadi perasaan yang penuh percaya diri
PERKEMBANGAN LANSIA
• Usia akhir siklus kehidupan manusia di dunia.
• Dimulai dari 60 tahunan sampai akhir kehidupan.
• Penuaan merupakan perubahan kumulatif pada makhluk hidup, termasuk tubuh, jaringan dan sel, yang
mengalami penurunan kapasitas fungsional. Pada manusia , penuaan dihubungkan dengan perubahan
degenerative pada kulit, tulang jantung, pembuluh darah, paru-paru, saraf dan jaringan tubuh lainya.
• Dengan kemampuan regeneratife yang terbatas, lanjut usia lebih rentan terhadap berbagai penyakit,
sindroma dan kesakitan dibandingkan dengan orang dewasa lain.
• Penelitian telah menemukan bahwa tingkat sel, umur sel manusia ditentukan oleh DNA yang disebut
telomere, yang beralokasi pada ujung kromosom. Ketentuan dan kematian sel terpicu ketika telomere
berkurang ukuranya pada ujung kritis tertentu
Perubahan Pada Lansia
Perkembangan atau perubahan yang terjadi pada lansia, diantaranya yaitu :
1. Perkembangan jasmani
• Penuaan terbagi atas penuaan primer ( primary aging) dan penuaan sekunder (secondary
aging). Pada penuaan primer tubuh mulai melemah dan mengalami penurunan alamiah.
Sedangkan pada proses penuaan sekunder, terjadi proses penuaan karena faktor-faktor
eksteren, seperti lingkungan ataupun perilaku. Berbagai paparan lingkungan dapat dapat
mempengaruhi proses penuaan, misalnya cahaya ultraviolet serta gas karbindioksida yang
dapat menimbulkan katarak, ataupun suara yang sangat keras seperti pada stasiun kereta api
sehingga dapat menimbulkan berkurangnya kepekaan pendengaran. Selain hal yang telah
disebutkan di atas perilaku yang kurang sehat juga dapat mempengaruhi cepatnya proses
penuaan, seperti merokok yang dapat mengurangi fungsi organ pernapasan.
• Penuaan membuat sesorang mengalami perubahan postur tubuh. Kepadatan tulang dapat
berkurang, tulang belakang dapat memadat sehingga membuat tulang punggung menjadi
telihat pendaek atau melengkung. Perubahan ini dapat mengakibatkan kerapuhan tulang
sehingga terjadi osteoporosis.
• Penuaan yang terlihat pada kulit di seluruh tubuh lansia, kulit menjadi
semakin menebal dan kendur atau semakin banyak keriput yang terjadi.
Rambut yang menjadi putih juga merupakan salah satu cirri-ciri yang
menandai proses penuaan. Kulit yang menua menjadi menebal, lebih terlihat
pucat dan kurang bersinar. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam lapisan
konektif ini dapat mengurangi kekuatan dan elasitas kulit, sehingga para lansia
ini menjadi lebih rentan untuk terjadinya pendarahan di bawah kulit yang
mengakibatkan kulit mejadi tampak biru dan memar. Pada penuaan kelenjar
ini mengakibatkan kelenjar kulit mengasilkan minyak yang lebih sedikit
sehingga menyebabkan kulit kehilangan kelembabanya dan mejadikan kulit
kering dan gatal-gatal. Dengan berkurangnya lapisan lemak ini resiko yang
dihadapi oleh lansia menjadi lebih rentan untuk mengalami cedera kulit.
• Penuaan juga mengubah sistim saraf. Masa sel saraf berkurang yang menyebabkan atropy
pada otak spinal cord. Jumlah sel berkurang, dan masing-masing sel memiliki lebih sedikit
cabang. Perubahan ini dapat memperlambat kecepatan transmisi pesan menuju otak. Setelah
saraf membawa pesan, dibutuhkan waktu singkat untuk beristirahat sehingga tiidak
dimungkinkan lagi mentrasmisikan pesan yang lain. Selain itu juga terdapat penumpukan
produksi buangan dari sel saraf yang mengalami atropy pada lapisan otak yang menyebabkan
lapisan plak atau noda.
• Orang lanjut usia juga memiliki berbagai resio pada sitem saraf, mislanya berbagai jenis infeksi
yang diderita oleh seorang lansia juga dapat mempengaruhi proses berfikir ataupun perilaku.
Penyebab lain yang menyebabkan kesulitan sesaat dalam proses berfikir dan perilaku adalah
gangguan regulasi glukosa dan metabolisme lansia yang mengidap diabetes. Fluktuasi tingkat
glukosa dapat menebabkan gangguan berfikr. Perubahan signifikan dalam ingatan, berfikir
atau perilakuan dapat mempengaruhi gaya hidup seorang lansia. Ketika terjadi degenerasi
saraf, alat-alat indra dapat terpengaruh. Refleks dapat berkurang atau hilang.
• Alat-alat indra persebtual juga mengalami penuaan sejalan dengan
perjalanan usia. Alat-alat indra menjadi kuranng tajam, dan orang dapat
mengalami kesulitan dalam membedakan sesuatu yang lebih detail,
misalnya ketika seorang lansia di suruh untuk membaca koran maka orang
ini akan mengalami kesulitan untuk membacanya, sehingga dibutuhkan alat
bantu untuk membaca berupa kacamata. Perubahan alat sensorik memiliki
dampak yang besar pada gaya hidup sesorang. Seseorang dapat mengalami
masalah dengan komunikasi, aktifitas, atau bahkan interaksi sosial.
• Pendengaran dan pengelihatan merupakan indra yang paling banyak
mengalami perubahan, sejalan dengan proses penuaan indra pendengaran
mulai memburuk. Gendang telinga menebal sehingga tulang dalam telinga
dan stuktur yang lainya menjadi terpengaruh. Ketajaman pendengaran
dapat berkurang karena terjadi perubhan saraf audiotorik. Kerusakan
indara pendengaran ini juga dapat terjadi karena perubahan pada lilin
telinga yang biasa terjadi seiring bertambahnya usia.
• Struktur mata juga berubah karena penuaan. Mata memproduksi lebih sedikit air mata,
sehingga dapat me,buat mata menjadi kering. Kornea menjadi kurang sensitive. Pada usia
60 tahun, pupil mata berkurang sepertiga dari ukuran ketika berusia 20 tahun. Pupil dapat
bereaksi lebih lambat terhadap perubahan cahaya gelap ataupun terang. Lensa mata
menjadi kuning, kurang fleksibel, dan apabila memandang menjadi kabur dan kurang jelas.
Bantalan lemak pendukung berkurang, dan mata tenggelam ke kantung belakang. Otot
mata menjadikan mata kurang dapat berputar secara sempurna, cairan di dalam mata juga
dapat berubah. Masalah yang paling yang paling umum dialami oleh lansia adalah kesulitan
untuk mengatur titik focus mata pada jarak tertentu sehingga pandangan menjdi kurang
jelas.
• Perubahan fisik pada lansia lebih banyak ditekankan pada alat indera dan sistem saraf mereka. Sistem
pendengaran, penglihatan sangat nyata sekali perubahan penurunan keberfungsian alat indera tersebut.
Sedangkan pada sistem sarafnya adalah mulai menurunnya pemberian respon dari stimulus yang diberikan
oleh lingkungan. Pada lansia juga mengalami perubahan keberfungsian organ-organ dan alat reproduksi baik
pria ataupun wanita. Dari perubahan-perubahan fisik yang nyata dapat dilihat membuat lansia merasa minder
atau kurang percaya diri jika harus berinteraksi dengan lingkungannya (J.W.Santrock, 2002 :198). Dari
penjelasan di atas dapat di tarik kesimpulan berkenaan dengan cirri-ciri fisik lansia yaitu sebagi berikut (1)
postur tubuh lansia mulai berubah bengkok (bungkuk),(2) kondisi kulit mulai kering dan keriput,(3) daya ingat
mulai menurun,(4) kondisi mata yang mulai rabun,(5) pendengaran yang berkurang
Perkembangan Usia Lanjut
• Pada saat usia laanjut ada perasaan takut, takut merepotkan anak, tak bisa
mengurus diri sendiri, jadi pemicu masalah dan banyak hal lainnya.
• Bagi setiap orang yang sedang mengalami proses perkembagan menuju usia
lanjut perlu memahami segala perubahan. Perubahan yang barangkali tidak
dipahami dan tidak disadari. Lansia akan membuat seseorang mengalami
penurunan semua fungsi indera, lansia juga akan menurunkan kemampuan
motorik. Bagi orang-orang disekitarnya, yang memiliki orangtua atau kakek dan
nenek yang menapaki lansia juga perlu memahami perkembangan mereka.
Pemahaman tersebut akan sangat membantu mengurusi dan memberi perhatian
lebih pada anggota keluarga yang memasuki usia lanjut. Oleh karena itu, menurut
Havighurst (Hurlock, 1999) sebagian tugas perkembangan usia lanjut (lansia) lebih
banyak berkaitan dengan kehidupan pribadi
Tugas Perkembangan Usia Lanjut

1. Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik dan kesehatan


• Hal ini sering diartikan sebagai perbaikan dan perubahan peran yang
pernah dilakukan di dalam maupun di luar rumah. Mereka diharapkan
untuk mencari kegiatan sebagai pengganti tugas-tugas terdahulu yang
menghabiskan sebagaian besar waktu kala mereka masih muda.
2. Menyesuaikan diri dengan masa pensiun dan berkurangnya income
(penghasilan) keluarga
3. Menyesuaikan diri dengan kematian pasangan hidup
• Sebagaian besar orang lansia perlu mempersiapkan dan menyesuaikan diri
dengan peristiwa kematian suami atau istri. Kejadian seperti ini lebih menjadi
masalah dengan peristiwa kematian suami atau istri. Dimana kematian suami
berarti berkurangnya pendapatan dan timbul bahaya karena hidup sendiri dan
melakukan perubahan dalam aturan hidup.
4. Membentuk hubungan dengan orang-orang yang sesuai
• Pada lansia, mereka membangun ikatan dengan anggota dari kelompok usia
mereka, untuk menghindari kesepian akibat ditinggalkan anak yang tumbuh
besar dan masa pensiun. Walaupun begitu, tidak disarankan untuk menitipkan
mereka ke panti jompo. Ini adalah saatnya bagi orang-orang disekitarnya untuk
merawat dan mengurangi rasa kesepiannya. Membangun hubungan emosional
dan sosial dengan mereka akan mengurangi rasa kesepian yang kadang mereka
rasakan.
Teori ERICSON USIA LANJUT
• Tahap Erikson : Integrity vs Despair (Integritas dan Kekecewaan)
• Periode Perkembangan : masa akhir dewasa (60 tahunan)
• Karakteristik :
• Masa untuk melihat kembali apa yang telah dilakukan dalam kehidupan, harapan positif.
1. Kehidupan baik : merasa puas / integritas.
2. Masa lalu negatif : keputusasaan.
3. Memaknai yang terjadi, merevisi dan memperluas pemahaman.
Pada tahap ini, memiliki tiga makna biologis, emosional dan terpencil.
• Usia 60, mulai meninggalkan keaktifan di masyarakat dan bersiap untuk hidup lebih
menyendiri. Bagi Erikson, masa ini merupakan masa yang paling penting karena ini adalah
masa terakhir di mana kita harus bersiap untuk meninggalkan dunia ini. Tugas kita saat ini
adalah mengembangkan "ego integrity", Integritas Diri, suatu rasa harga diri untuk tidak
takut mati karena telah melalui hidup.
• Lawan dari rasa integritas diri ini adalah Despair atau rasa putus asa. Orang-
orang yang putus asa pada masa usia lanjut ini ditandai dengan :
• 1. meluapnya rasa jijik pada diri mereka sendiri,
• 2. jijik terhadap kegagalan mereka,
• 3. jijik dengan cara mereka menyia-nyiakan hidup.
• 4. Orang-orang ini seringkali penuh amarah pada mereka yang juga gagal,
menganggap itu hasil kebodohan Orang-orang itu sendiri.
• 5. Namun juga marah dan iri pada yang berhasil.
• Intinya, sebagian besar Orang-orang ini putus asa dan memandang hidup dengan
negatif. Kenapa putus asa? karena masa-masa ini memang penuh dengan hal-hal
yang membuat kita bisa sengsara secara emosional. Fisik yang makin melemah
membuat banyak orang lanjut usia makin tergantung pada orang lain. Celakanya
ketergantungan ini dibarengi oleh berkurangnya kemampuan cari uang dan
menurunnya manfaat bagi orang lain.
• Wanita mengalami menopause
• Penyakit-penyakit yang sering diderita seperti kanker payudara, kanker rahim, dan osteoporosis. Lelaki yang
hidup dari kepedulian dan kepekaan orang sekeliling sebagai pencari uang kini hilang kemampuan cari uangnya
padahal keinginan diperdulikan semakin besar. Kemudian, teman dan saudara mulai menghilang, ada yang
meninggal, ada yang pindah diboyong keluarganya ke tempat lain dan ada yang levelnya sudah ganti (jadi jauh
lebih kaya atau jauh lebih miskin) sehingga menjadi sulit berhubungan lagi.
• Paling berat adalah memory dan regret. Sangat jarang ada orang tua yang tidak menyesali masa lalunya, masa
di mana mereka seharusnya melakukan hal yang seharusnya. Rata-rata mereka berharap melakukan hal-hal
yang kini akhirnya berdampak buruk seperti:
• 1. bersekolah lebih giat,
• 2. tidak berteman dengan si A,
• 3. lebih sayang pada anak atau menantunya, dll.
• Yang unik dari kenangan ini adalah bahwa mereka tidak punya kesempatan untuk memperbaiki sehingga ada
penyesalan tapi tidak ada pengobatan. Mereka yang berhasil mengembangkan Ego Integrity, masih memiliki
penyesalan tetapi mereka telah berdamai dengan masa lalu, menerima bahwa ada hal yang bisa mereka
lakukan dengan lebih baik, dan ada hal yang mereka telah lakukan sebaik mungkin, dilihat dari konteks saat itu.
Dan mereka ini siap apabila harus meninggal. Kalau mereka yang "Despair" atau putus asa ini memiliki rasa
"Disdain" atau jijik pada hidup, maka mereka yang putus asa ini menginginkan keluarganya berhasil supaya
tidak seperti dia. Tetapi caranya agak cenderung memaksa, memarahi dan menyesali sehingga membuat orang-
orang di dekatnya kebingungan melayaninya karena melakukan kesalahan terus.
Kesehatan Mental Usia Lanjut
• Kesehatan mental secara langsung maupun tidak langsung dipengaruhi juga oleh factor
biologis yang sangat berpengaruh terhadap kesehatan mental diantaranya otak, system
endokrin, genetik, sensorik. Kesehatan mental merupakan suatu komponen mayor dari
keberhasilan proses menua bersama dengan kesehatan fisik pendapatan yang adekuat
dan support system yang adekuat (keluarga, teman, kegiatan agama dan tetangga)
(Anette G.L., 1996).
• Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental :
· Pertama-tama perubahan fisik khususnya organ perasa.
· Kesehatan umum
· Tingkat pendidikan
· Hereditas
. Lingkungan
Masalah Mental Pada Usia Lanjut
1. Menurut wahyudi nugroho, dalam keperawatan gerontology, gangguan mental
pada lansia sebagai berikut :
• § Agresi
• § Kemarahan
• § Kecemasan
• § Kekacauan mental
• § Penolakan
• § Ketergantungan
• § Depresi
• § Manipulasi
• § Mengalami rasa sakit
• § Kehilangan rasa sedih dan kecewa.
Menurut Anetta G.L
a) Depresi
• Depresi adalah suatu perasaan sedih dan pesimis yang berhubungan dengan suatu penderitaan. Dapat berupa
serangan yang ditujukan pada diri sendiri atau perasaan marah yang dalam.
• Pengkajian pada pasien depresi akan diperoleh data sebagai berikut :
· Pandangan kosong
· Kurang/hilangnya perhatian diri, orang lain/lingkungannya.
· Inisiatif menurun
· Ketidakmampuan untuk berkonsentrasi
· Aktifitas menurun
. Kurang minat nafsu makan
· Tidak enak badan dan kehilangan semangat, sedih atau cepat capek disepanjang waktu, mungkin susah
tidaur disiang hari.
b. Bunuh Diri
• Faktor resiko terjadinya bunuh diri pada usia lanjut :
· Umur/usia yang terlalu tua (75 – 85 tahun) . Ketakutan
· Social ekonomi yang rendah . Isolasi Sosial
· Laki-laki . Sakit Fisik
· Hidup sendiri . Riwayat keluarga bunuh diri
· Nyeri kronis
· Kematian pasangan
· Kehilangan yang lain
· Penyalahgunaan zat
c) Schizophrenia
d) Paranoid
Sering terjadi pada perempuan yang tidak diketahui sebabnya. Terjadi gangguan keseimbangan penglihatan
dan
pendengaran isolasi, tidak percaya, merasa tidak berdaya ketergantungan perawatan diri.
· Ketidakseimbangan interaksi social
· Kecemasan adalah perasaan yang tidak menyenangkan atau ketakutan yang tidak jelas dan hebat. Ini terjadi
reaksi terhadap suatu yang dialami oleh seseorang. Kemungkinan data yang diperoleh pada pengkajian :
 Bicara cepat
 Meremas-remas tangannya
 Berulang-ulang bertanya
 Tidak mampu berkonsentrasi atau tidak mengerti penjelasan-penjelasan
 Tidak mampu menyimpan informasi-informasi yang diberikan
 Gelisah
 Keluhan-keluhan badan
 Kedinginan dan telapak tangan lembab
e) Retardasi mental
• Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai