Anda di halaman 1dari 5

KOMPLIKASI DAN

RUJUKAN
KOMPLIKASI

• Hipoglikemia, adalah kadar glukosa darah seseorang di bawahnilai normal (< 50


mg/dl). Hipoglikemia lebih sering terjadi pada penderita DM tipe 1 yang dapat
dialami 1-2 kali per minggu, Kadar gula darah yang terlalu rendah menyebabkan
sel-sel otak tidak mendapat pasokan energi sehingga tidak berfungsi bahkan dapat
mengalami kerusakan.

• Hiperglikemia, hiperglikemia adalah apabila kadar gula darah meningkat secara


tiba-tiba, dapat berkembang menjadi keadaan metabolisme yang berbahaya, antara
lain ketoasidosis diabetik, Koma Hiperosmoler Non Ketotik (KHNK) dan
kemolakto asidosis.
 Jika dibiarkan dan tidak dikelola dengan baik diabetes melitus akan
menyebabkan terjadinya berbagai komplikasi kronik,adanya
pertumbuhan sel maupun kematian sel yang tidak normal merupakan
dasar terjadinya komplikasi kronik diabetes Melitus

1. Retinopati
o berbagai kelainan akibat DM dapat terjadi pada retina,mulai dari retinopati
diabetik non-proliferatif sampai pendarahan retina, kemudian juga ablasio retina
dan lebih lanjut lagi dapat mengakibatkan kebutaan, diagnosis retinopati dapat
diketahui melalui pemeriksaan retina secara rutin.

2. Nefropati
o Kelainan yang terjadi pada ginjal penyandang DM dimulai dengan adanya
mikroalbuminuria,dan kemudian berkembang menjadi proteinuria secara klinis,
berlanjut dengan penurunan fungsi laju filtrasi glomerular dan berakhir dengan
keadaan gagal ginjal yang memerlukan pengelolaan dengan pengobatan subtitusi
3. Penyakit jantung koroner
o Kewaspadaan untuk kemungkinan terjadinya penyakit pembuluh darah
koroner Harus ditingkatkan terutama untuk mereka yang mempunyai risiko
tinggi terjadinya kelainan Atherosklerosis seperti mereka yang mempunyai
riwayat keluarga penyakit pembuluh darah koroner ataupun riwayat DM
yang kuat

4. Penyakit pembuluh darah perifer


o Faktor risiko terkait terjadinya ulkus pada DM merupakan hal yang paling penting
dalam usaha pencegahan terjadinya masalah kaki diabetes, adanya perubahan bentuk
kaki ( Callis, kapalan dll ), neuropati dan adanya penurunan suplai dara ke kaki
merupakan hal yang harus selalu dicari dan diperhatikan pada praktik pengelolaan DM
Sehari hari

 Daftar pustaka
 Buku ajar ilmu penyakit dalam halaman 2365
Kriteria Rujukan pasien DM untuk penanganan tindak lanjut pada kondisi berikut:

• DM dengan komplikasi
• DM dengan kontrol gula buruk
• DM dengan infeksi berat
• DM dengan kehamilan

• Setelah kriteria terpenuhi maka petugas kesehatan di fasilitas primer harus mengisi
formulir administrasi rujukan.

•Pada kasus diabetes, rujukan tidak harus didampingi oleh tenaga medis, kecuali bila
terjadi kegawatan seperti KAD, atau koma hipoglikemi, pasien harus didampingi oleh
tenaga medis dan dikirim dengan ambulan transport yang memadai, setelah sebelumnya
dokter menghubungi pihak rumah sakit tujuan, untuk dipastikan pasien tersebut
mendapatkan kamar.

•Apabila rumah sakit tujuan penuh dan tidak memiliki ruang, maka dokter harus
mencarikan rumah sakit alternatif lain yang dirasa mampu menangani kasus tersebut.

•Pasien dapat dikirim kembali kepada dokter pelayanan primer setelah penanganan di
rumah sakit rujukan selesai.
PERKENI, 2015, Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia. Jakarta: PB
PERKENI.
Peraturan Mentri Kesehatan no 5 tahun 2014

Anda mungkin juga menyukai