Anda di halaman 1dari 19

REVENU

E
KELOMPOK
5 DEORIZKEN CLEVERY SYAHDA
1610532027
SARI MARDIANI 1610532027 SUMBER RUJUKAN
• Godfrey Jayne, et al. 2010. Accounting
MELATI TRI ILHAMI 1610533024 Theory. Sevent Edition
• Suwardjono. 2008. Teori Akuntansi:
Perekayasaan Pelaporan Keuangan.
Yogyakarta: BPFE.
REVENUE DEFINED
ada beberapa pandangan yang menegaskan arti konseptual
dari pendapatan:
1. IAS 18/ AASB
2. IASB
3. FASB
Behavioural view of revenue
• Paton dan Littleton: Pendapatan menunjukkan pencapaian bruto atau kinerja bruto perusahaan,
sementara beban (expense) mewakili usaha perusahaan. Penyandingan pendapatan dan beban
menghasilkan profit yang merupakan pencapaian neto perusahaan (Perilaku Pendapatan).
• Bedford: Profit akan naik hanya atas aktivitas yang merupakan operasi bisnis entitas, tidak
termasuk yang merupakan hasil dari penerapan metode auntansi. Operasi bisnis yang umum dari
entitas meliputi:
a. Perolehan sumber daya uang
b. Perolehan jasa
c. Penggunaan jasa
d. Penggabungan-ulang jasa-jasa yang telah diperoleh
e. Penyerahan jasa
f. Distribusi sumber daya uang
• Myers: Konsep pendapatan dan profit berhubungan
dengan keputusan atau kejadian kritis tertentu yang
dibuat oleh manajer. Profit diperoleh ketika pengambilan
keputusan kritis atau melakukan tugas yang paling sulit
dalam suatu siklus transaksi yang lengkap. Teori Myer ini
membantu akuntan dalam menentukan kapan pengakuan
pendapatan.
Purchase Stroge Collectio
Producti Sale on
Prosesofmemperoleh pendapatan:
of n of cash
Warranty
on credit
services product
Pengakuan pendapatan
• Historical Perspective
Selama abad ke-19, income (profit) bagi entitas bisnis ditentukan
berdasarkan konsep peningkatan dalam kekayaan bersih, yang
dilakukan baik melalui kebijakan akuntansi penggantian atau dengan
penilaian aset secara periodik (Chatfield). Namun, konsep ini dianggap
berkontribusi atas terjadinya bencana eknomi yang mengarah pada
depresi besar-besaran tahun 1930-an karena penilain aset yang
berlebihan. Konsep ini kemudian digantikan secara bertahap dengan
konsep bahwa income haruslah terealisasi.
Criteria for revenue
recognition
• Menurut Coombes dan
Martin, pengakuan
pendapatan dapat terjadi
pada satu bagian/ poin
dalam siklus operasi
entitas atau proses
penerimaan seperti pada
gambar berikut:
Analysis of criteria for revenue
recognition
• Measurability Of Asset Value
• Pendapatan dapat diukur secara andal, dengan prinsip
konservatisme yaitu diakui pada saat terealisasi secara actual.
• Menurut FASB pendapatan dan gain tidak akan diakui jika
belum terealisasi (realised) atau dapat terealisasi (realisable).
• Menurut Coombes dan Martin bahwa measurability dan
permanence merupakan kondisi yang harus dipenuhi untuk
mengatasi ketidakpastian pengakuan.
• Existence Of A Transaction
Ketika sebuah pihak eksternal dalam transaksi jangka panjang
menyatakan kesediaan untuk membayar harga yang diberikan
untuk produk perusahaan, transaksi ini tentu merupakan bukti
obyektif dari peningkatan nilai perusahaan. Pihak luar memberikan
bukti yang menguatkan nilai output.
• Substantial Completion Of The Earning Process
Pendapatan tidak dihasilkan (diperoleh) sampai perusahaan telah
melakukan sebagian besar kegiatan yang memperoleh pendapatan.
REVENUE MEASUREMENT
Kriteria Pengakuan Pendapatan berdasarkan IASB
Framework par 83:
• Adanya kemungkinan manfaat ekonomi di masa depan
akan mengalir ke atau dari entitas;
• Memiliki nilai yang dapat diukur dengan anda
Kriteria Pengakuan dan Pengukuran
Pendapatan dalam IAS 18/ AASB 118
Revenue:

1. Sale of goods
2. Rendering of Services (IAS 18/ AASB 118 par 20)
3. Interest, royalties, and dividends
1. Sale of goods
(IAS 18/ AASB 118 par 16)
Yang dimaksud dengan penjualan adalah ketika produk
telah diserahkan ke pembeli atau jasa telah diberikan, lebih
mengacu pada substansi ekonomi transaksi dari pada aspek
legal. Meskipun barang telah diserahkan ke pembeli, jika
risiko signifikan kepemilikan barang masih ditahan penjual
maka hal ini idak termasuk penjualan dan pendapatan tidak
diakui
Pendapatan dari penjualan barang harus diakui
ketika kondisi-kondisi berikut ini terpenuhi (par 14):

1. entitas telah mengalihkan/ mentransfer risiko dan manfaat signifikan atas


kepemilikan barang kepada pembeli,
2. entitas tidak menahan baik terus terlibat dalam kegiatan manajerial
sepertipada tingkat kepemilikan yang biasa dan pengendalian yang efektif
atas barang yang dijual tersebut,
3. jumlah pendapatan dapat diukur secara andal,
4. ada kemungkinan manfaat ekonomi terkait transaksi akan mengalir ke entitas,
5. biaya yang timbul terkait transaksi dapat diukur secara andal.
2. Rendering of Services (IAS 18/ AASB 118
par 20)
Ketika outcome transaksi terkait pemberian jasa dapat diestimasi dengan
andal, pendapatan dapat diakui pada periode dimana jasa disediakan
berdasarkan tingkat penyelesaian transaksi di tanggal pelaporan. Outcome
transaksi dapat diestimasi secara andal jika kondisi berikut ini terpenuhi:
a) jumlah pendapatan dapat diukur secara andal,
b) ada kemungkinan manfaat ekonomi terkait transaksi akan mengalir ke entitas,
c) tingkat penyelesaian transaksi pada tanggal pelaporan dapat diukur secara
andal,
d) biaya yang timbul terkait dan untuk menyelesaikan transaksi dapat diukur
secara andal.
3. Interest, Royalties, And Dividends
Pendapatan atas bunga, royalti dan dividen diakui ketika (IAS 18/ AASB 118 par
29):
a) ada kemungkinan manfaat ekonomi terkait transaksi akan mengalir ke entitas,
b) jumlah pendapatan dapat diukur secara andal,
c) dasar pengakuan (par 30):
• bunga : effective interest method
• royalti : bais akrual sesuai dengan isi perjanjian terkait
• dividen : ketika hak pemegang saham untuk memperoleh pembayaran
dibuat.
Pengecualian:
a)Pendapatan dapat diakui selama masa produksi, yaitu berdasarkan metode percentage of
completion (IAS 18/ AASB 118). Hal ini dianggap memenuhi kriteria pengakuan pendapatan yaitu
dapat diukur secara andal dan adanya transaksi (yaitu kontrak). Penentuan percentage of
completion dapat dilakukan dengan cara:
• proporsi biay akontrak dibebankan pada pekerjaan yang dilakukan sampai periode tertentu
dibandingkan dengan total estimasi biaya kontrak;
• survey pada pekerjaan yang dilakukan;
• penyelesaian fisik secara proporsional dibandingkan dengan kontrak pekerjaan.
b) Pendapatan diakui di akhir masa produksi, yaitu jika peristiwa penting adalah pada saat
produksinyadan penjualan setelahnya hanyalah sesuatu yang rutin sehingga dianggap akan selalu
terjadi.
c) Pendapatan diakui pada saat kas diterima setelah penjulan dilakukan, yaitu pada penjulaan
dengan metode installments dan cost recovery. Metode ini menunjukkan bentuk konservatif
pengakuan pendapatan dan penting karena kriteria pengakuan pendapatan pertama (measurability)
dan ketiga (penyelesaian substansial) tidak terpenuhi. Pembuktiannya adalah hanya berdasarkan kas
yang diterima dari pelanggan
Tantangan Bagi penyusun
standar:
 Pengakuan dan pengukuran pendapatan
 Pengukuran fair value
 Penyajian laporan keuangan
 An all jnclusive single income statement
 Realisasi bukan merupakan satu-satunya dasar pengakuan
 Disclosure yang terpisah mengenai kinerja dan pengukuran
ISSUES FOR AUDITORS
1. Risiko penyajian pendapatan yang terlalu besar
(overstatemet) Terjadi jika:
a. Transaksi atau kejadian yang mendasari pencatatan
pendapatan belum terjadi atau tidak dikenakan terhadap
entitas.
b. Jumlah pendapatan tidak dicatat dengan tepat.
c. Pendapatan untuk periode tersebut terkait atas transaksi
untuk periode akuntansi yang akan datang.
Overstatement menjadi masalah yang lebih besar daripada understatement dan
perlu mendapat perhatian lebih dari auditor karena:
a. lebih didorong oleh usaha manajer untuk mengelabui pengguna laporan
keuangan dan adanya usaha untuk menutupi kondisi yang sebenarnya sehingga
overstatement sulit terdeteksi.
b. terdapat bias dalam akuntansi dimana auditor akan lebih dipertanyakan apabila
mengalami kegagalan dalam mendeteksi kesalahan yang mengarah ke
pendapatan yang overstated daripada yang understated.
c. Temuan United States Public Company Accounting Oversight Board (PCAOB)
bahwa salah saji material laporan keuangan sering berasal dari kesalahan
laporan pendapatan.
d . Reviu Hurtt, Kreuze dan Langsam bahwa lebih dari setengah penipuan soal
keuangan melibatkan overstatement pendapatan.
e. dapat menjadi masalah yang sulit untuk transaksi yang rumit dan/atau
ketidakpastian signifikan mempengaruhi penentuan penyelesaian transaksi
secara substansial sehingga auditor bertanggung jawab untuk menilai dasar
keputusan manajer terkait existence dan nilai pendapatan yang diakui pada
periode berjalan.
f. Temuan PCAOB bahwa sering kali defisiensi kinerja perusahaan audit atas
prosedur audit adalah terkait dengan akun pendapatan.
2. Risiko pengungkapan pendapatan tidak akurat

Anda mungkin juga menyukai