Anda di halaman 1dari 14

KELARUTAN ION ION

DAN SUBSTANSI
TANAH DALAM AIR

Mahasiswa mampu menjelaskan :


1. pertukaran antara partikel tanah dan air,
2. transport kelarutan nutrien,
3. fenomena pertukaran air dan partikel tanah
AIR
■ Air adalah senyawa yang penting bagi
semua bentuk kehidupan
■ Air menutupi hampir 71% permukaan
Bumi.
■ Rumus kimianya adalah H2O, yang setiap
molekulnya mengandung satu oksigen dan
dua atom hidrogen yang dihubungkan oleh
ikatan kovalen.
■ Air sebagian besar terdapat di laut (air
asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub
dan puncak-puncak gunung), akan tetapi
juga dapat hadir sebagai awan, hujan,
sungai, muka air tawar, danau, uap air,
dan lautan es.
■ Air dalam objek-objek tersebut bergerak
mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui
penguapan, hujan, dan aliran air di atas
permukaan tanah (runoff, meliputi mata
air, sungai, muara) menuju laut.
■ Air  pelarut universal karena air
melarutkan banyak zat kimia.
■ Air berada dalam kesetimbangan
dinamis antara fase cair dan padat di
bawah tekanan dan temperatur standar.
■ Dalam bentuk ion, air dapat
dideskripsikan sebagai sebuah ion
hidrogen (H+) yang berasosiasi
(berikatan) dengan sebuah ion
hidroksida (OH-).
■ Air dapat memfasilitas proses biologi
yang melarutkan limbah
■ Mikroorganisme yang ada di dalam air
dapat membantu memecah limbah
menjadi zat-zat dengan tingkat polusi
 yang lebih rendah.
Tanah
■ Tanah tersusun atas mineral dan bahan
organik.
■ Kualitas tanah adalah kemampuan tanah
dalam memberikan fungsinya baik dalam
ekosistem alami maupun buatan dalam
meningkatkan produktivitas tumbuhan dan
hewan, memperbaiki kualitas air dan udara,
dan mendukung kesehatan manusia dan
lingkungannya.
■ Fungsi tanah dalam ekosistem :
1. Medium tumbuh tumbuhan
2. Pengendali pasokan air
3. Habitat organisme tanah
4. Pendaur ulang alami
5. Pengatur komposisi atmosfir
6. Medium untuk keteknikan
Fungsi ekosistem tanah dalam
proses fisika, kimia dan biologi
■ Bio-fisiko kimia :
1. Proses dalam mempertahankan ketersediaan
hara dalam larutan tanah
2. Proses pencucian polutan ke ai bawah tanah
3. Proses terjadinya erosi tanah oleh air dan
udara
4. Proses prtukaran gas dari tanah ke atmosfir
■ Kesuburan tanah :
– kemampuan tanah untuk menyediakan
unsur hara dalam jumlah cukup dan bisa
diserap oleh tanaman untuk mendukung
tumbuh kembangnya.

■ Penurunan kesuburan tanah dapat


disebabkan oleh :

1. Pemiskinan hara, yaitu hara yang


diambil tanaman lebih banyak daripada
hara yang ditambahkan.
2. Penambangan hara, yaitu pengambilan
unsur hara didalam tanah untuk produk
tertentu.
3. Pengasaman, yaitu penurunan pH
dan/atau peningkatan Al-dapat ditukar.
4. Kehilangan bahan organik.
5. Peningkatan kadar unsur – unsur
beracun serti Al dan Mn
■ Penurunan kesuburan tanah secara
alami disebabkan oleh erosi, dimana air
mengikis lapisan atas permukaan tanah
yang subur dan meninggalkan lapisan
permukaan tanah baru yang kurang
atau tidak subur.

■ Peningkatan kesuburan tanah secara


alami terjadi akibat :
1. penambahan bahan – bahan erupsi
gunung berapi yang membawa
mineral hara seperti sulfur.
2. penambatan N oleh mikroorganisme
yang bersimbiosis dengan tanaman
legum (kacang-kacangan).

■ Unsur hara essensial bagi tanaman


yang berasal dari tanah (N, P, K, Ca, Mg,
S, Fe, Mn, Zn, Mo, Cu, B, Cl) hanya
merupakan sebagian kecil dari total
massa tanah.
KONDISI UNSUR HARA
DIDALAM TANAH

Didalam tanah, unsur-unsur hara mineral


berada dalam beragam bentuk dan tidak
semuanya dapat diserap dan
dimanfaatkan oleh tanaman.

■ Keberadaan unsur hara didalam tanah


terdapat dalam 3 kondisi :

1. Terikat pada permukaan partikel


tanah, berada dalam bentuk dapat
ditukar
2. Masuk dalam komplek jerapan
tanah, menjadi tidak tersedia bagi
tanaman.
3. Berada dalam larutan tanah,
biasanya ikut dalam aliran air,
berada dalam bentuk tersedia bagi
tanaman.
Unsur Hara terikat pada
permukaan partikel tanah,
berada dalam bentuk dapat

ditukar
Partikel tanah dalam bentuk koloid memiliki muatan,
sehingga partikel ini dapat mengikat unsur hara yang berada
dalam bentuk ion.
■ Pada umumnya, partikel tanah bermuatan negatif, sehingga
mampu menarik ion-ion bermuatan positif ke permukaan
partikel.
■ Keberadaan unsur hara dipermukaan partikel tanah terjadi
karena adanya substitusi isomorfis (isomorphic substitution)
dalam struktur mineral, yaitu pergantian suatu ion oleh ion
lain yang mempunya jenis muatan dan ukuran yang sama,
tetapi jumlah muatan berbeda.
■ Contoh : penggantian ion Si4+ oleh ion Al3+ mengakibatkan
partikel tanah kelebihan 1 (satu) muatan negatif, sehingga
bisa menarik ion bermuatan 1 (satu) positif seperti ion K+.
■ Kemampuan tanah mengikat / menjerap ion dipermukaan
partikel tanah disebut Kapasitas Tukar Kation (KTK) atau
Cation Exchange Capability (CEC).
■ KTK tekstur pasir < KTK tekstur debu < KTK tekstur liat <
KTK koloid organik (humus).
■ Semakin besar KTK tanah, maka semakin besar kemampuan
partikel tanah mengikat ion (unsur hara) untuk kemudian
dilepaskan menjadi tersedia diserap tanaman.
Unsur Hara masuk dalam
komplek jerapan tanah

■ Partikel tanah yang cenderung


bermuatan negatif dapat berikatan
satu dengan lainnya membentuk
struktur tanah/agregat tanah.

■ Ion yang mengikat 2 partikel tanah


atau lebih ini minimal bervalensi 2
(misal diikat oleh ion Al3+ yang
bervalensi 3), dan kondisinya tidak
mudah dipertukarkan dengan ion
lain
Unsur hara berada dalam larutan
tanah
■ Ion yang berada dalam larutan tanah bergerak
mengikuti aliran air menuju ke akar atau melalui
proses difusi (pergerakan dari konsentrasi
tinggi di konsentrat hara ke konsentrasi rendah
disekitar permukaan akar tanaman).
■ Ion ini berada dalam kondisi siap diserap oleh
tanaman.
■ Keberadaan ion dalam larutan tanah sangat
dipengaruhi oleh kandungan air tanah.
■ Pada saat kandungan air tanah sedikit (tanah
mengering), maka tanah cenderung menjerap
ion dengan valensi rendah dan melepas ion
dengan valensi tinggi ke larutan tanah (menjerap
ion K+ dan melepas ion Ca2+ ke larutan tanah).
■ Sebaliknya, pada saat kandungan air tanah
banyak (tanah lembab), maka tanah cenderung
menjerap ion dengan valensi tinggi dan melepas
ion dengan valensi rendah ke larutan tanah
(menjerap ion Ca2+ dan melepas ion K+ ke
larutan tanah).
analisa kandungan hara
dilaboratorium ada 3 kondisi hara :
■ Kandungan hara total (misal : analisa N-total), berarti total kandungan
hara yang ada didalam larutan tanah dan hara terjerap dikomplek
jerapan.

■ Kandungan hara tersedia (misal : analisa P-tersedia), berarti


kandungan hara P dalam larutan tanah.

■ Kandungan hara dapat ditukar yang berarti kandungan hara terjerap


pada permukaan partikel tanah.
Terima kasih
Semoga bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai