KLIEN DENGAN
GLAUKOMA
Pengert
ian
Glaukoma sekelompok
gangguan yang melibatkan
beberapa perubahan atau gejala
patologis ditandai dengan
peningkatan TIO dengan segala
akibatnya.
Etiolog
•Bertambahnyai produksi cairan mata
•Berkurangnya pengeluaran cairan
mata di daerah sudut bilik mata atau di
celah pupil
•Berubahnya susunan biokimia cairan
mata bertambahnya protein dan sel
cairan mata
Patofisiol
ogi
Hiperproduksi Ha
Obstruksi aliran HA
Nyeri HA meningkat di COA TIO
meningkat
Supplay darah dan oksigen menurun pada
saraf optikus dan retina
Jaringan iskemik dan kehilangan fungsinya
Kerusakan penglihatan
o Glaukoma tipe primer
Glaukoma sudut
terbuka
Glaukoma sudut
tertutup Klasifika
o Glaukoma tipe
sekunder
si
o Glaukoma tipe
congenital
GLAUKOMA
TIPE PRIMER
Glaukoma tipe primer bentuk yang
paling sering terjadi
Dibagi menjadi 2 :
a.Glaukoma sudut terbuka
b.Glaukoma sudut tertutup
Glaukoma sudut
terbuka
glaucoma kronik/glaucoma simpleks/open angle glaucoma
bentuk glaucoma primer yang lebih tersembunyi dan
membahayakan serta paling sering terjadi (ada kurang lebih 90%
dari klien glaucoma).
terjadi pada individu yang mempunyai sudut ruang (sudut antara
iris dan kornea) terbuka normal tapi terdapat hambatan pada
aliran keluar akuos humor melalui sudut ruangan Hambatan
terjadi di jaringan trabekula, kanal schlemn atau vena-vena
akueos.
Tanda klasik bersifat bilateral, herediter, TIO meninggi, sudut COA
terbuka, bola mata tenang, lapang pandang mengecil dengan
macam-macam skotoma yang khas, perjalanan penyakit progresif
lambat.
Glaukoma sudut
angle
tertutup
closure glaucoma/close angle
glaucoma/narrow angle glaucoma/acute glaucoma
awitannya mendadak harus ditangani sebagai
keadaan emergensi.
Mekanisme dasar menyempitnya sudut dan
perubahan letak iris yang terlalu ke depan.
Perubahan letak iris kornea menyempit atau
menutup sudut ruangan menghalangi aliran keluar
akueos humor TIO meningkat dengan cepat, kadang
mencapai tekanan 50-70 mmHg.
Tindakan pada situasi ini harus cepat dan tepat
kebutaan pada mata yang terserang.
Tanda dan gejala glaukoma sudut tertutup :
nyeri hebat di dalam dan sekitar mata
timbulnya halo di sekitar cahaya
pandangan kabur
klien kadang mengeluh keluhan umum
sakit kepala, mual, muntah, kedinginan,
demam bahkan perasaan takut mati mirip
serangan angina.
Peningkatan TIO nyeri yang melalui saraf
kornea menjalar ke pelipis, oksiput dan
rahang melalui cabang-cabang nervus
trigeminus.
Iritasi saraf vagal dapat mengakibatkan
GLAUKOMA
TIPE
SEKUNDER
Glaucoma sekunder glaucoma yg tjdi akibat penyakit
mata lain penyempitan sudut atau peningkatan vol
cairan di dalam mata.
Kondisi ini secara tidak langsung mengganggu aktivitas
struktur yang terlibat dalam sirkulasi dan/ reabsorbsi
akueos humor.
Gangguan ini terjadi akibat :
•Perubahan lensa dislokasi lensa, intumesensi lensa
yang katarak, terlepasnya kapsul lensa pada katarak
•Perubahan uvea uveitis anterior, melanoma dari
jaringan uvea, neovaskularsasi di iris
•Trauma hifema, kontusio bulbi, robeknya
kornea/limbus disertai prolaps iris
•Operasi pertumb epitel yang masuk camera oculi
anterior (COA), gagalnya pembtkan COA setelah operasi
katarak, uveitis pascaekstraksi katarak yang
Glaukoma tipe
congenital
Glaukoma tipe
congenital
Terjadi akibat kegagalan jaringan
mesodermal memfungsikan
trabekular.
Kondisi ini disebabkan oleh ciri
autosom resesif dan biasanya
bilateral.
Pemeriksaan
Diagnostik
Intervensi :
• Kolaborasi dalam pemberian :
- Miotik konstriksi pupil dan kontraksi otot silier
(misalnya pilokarpin) menyebabkan pandangan
kabur selama 1-2 jam setelah penggunaan dan
adaptasi pada lingkungan gelap mengalami
kesulitan karena konstriksi pupil
- Agen penghambat pembentuk akueos humor
timolol
- Inhibitor karbonat anhidrase azetazolamid
mengurangi produksi akues humor, dengan efek
samping mati rasa, rasa gatal pada kaki dan tangan,
mual/malaise
- Agen osmotic sistemik gliserin oral untuk klien
• Lakukan tindakan untuk mencegah semakin
tingginya TIO, meliputi :
- Diet rendah natrium
- Pembatasan kafein
- Mencegah konstipasi
- Mencegah manuver valsava
- Mengurangi stress
• Pantau kemampuan klien untuk melihat
dengan jelas. Tanyakan klien secara rutin
tentang terjadinya perubahan visual
TIO
Intervensi :
•Pertahankan tirah baring ketat pada posisi semi
fowler dan cegah tindakan yang dapat meningkatkan
TIO (batuk, bersin, mengejan)
•Berikan lingkungan gelap dan tenang
•Observasi tekanan darah, nadi dan pernafasan tiap
24 jam jika klien tidak menerima agen osmotic secara
intravena dan tiap 2 jam jika klien menerima agen
osmotic secara intravena
•Obs derajat nyeri mata setiap 30 menit selama fase
akut
•Obs asupan-haluaran tiap 8 jam saat klien
mendapatkan agen osmotic intravena
•Obs ketajaman penglihatan setiap waktu sebelum
• Berikan obat mata yang diresepkan
untuk glaucoma dan beritahu dokter jika
terjadi hipotensi, haluaran urn < 24
ml/jam, nyeri pada mata tidak hilang
dalam waktu 30 menit setelah terapi
obat, tajam penglihatan turun terus-
menerus
• Berikan analgesik narkotik yang
direspkan jika klien mengalami nyeri
hebat dan evaluasi keefktifannya
Defisit pengetahuan tentang proses penyakit,
kondisi klinis, rencana terapi dan
penatalaksanaan di rumah b.d kurangnya
informasi dan/ mispersepsi informas yang
didapat sebelumnya
Intervensi :
•Jika gejala akut terkontrol, berikan informasi tentang
kondisinya. Tekankan bahwa glaucoma memerlukan
pengobatan sepanjang hidup, harus teratur dan tidak
terputus
•Instruksikan klien untuk mencari pertolongan medis
jika ketidaknyamanan mata dan gejala peningkatan
TIO terulang saat menggunakan obat-obatan.
•Ajari klien tanda dan gejala yang memerlukan
• Ajarkan klien dan keluarga serta izinkan klien
mempraktikkan sendiri cara pemberian tetes mata.
Gunakan teknik aseptic yang baik saat meneteskan
obat mata
• Berikan informasi tentang dosis, nama, jadwal,
tujuan dan efek samping yang dapat dilaporkan dari
semua obat-obatan yang diresepkan di rumah.
Ingatkan klien untuk memberikan tetes mata
sikloplegik hanya pada mata yang terkena karena
pada mata yang tidaksakit obat tetes ini dapat
mencetuskan serangan glaucoma tertutup dan
mengancam sisa pandangan klien
• Ingatkan klien agar menggunakan obat-obat resep
dan jangan membeli obat-obat bebas atau yang lain
tanpa sepengetahuan dokter
• Identifikasi efek samping atau reaksi yang merugikan
dari pengobatan; penurunan selera makan,
mual/muntah, diare, kelemahan, perasaan mabuk,
penurunan libido, impotent, disritmia, pingsan, gagal
jantung kongestif
• Lakukan tindakan untuk mempertahankan keamanan
seperti tidak berkenderaan pada malam hari serta
ajari anggota keluarga bagaimana memodifikasi
lingkungan klien untuk keamanan seperti bersihkan
jalan yang dilewati klien dari obyek berbahaya dan
reorientasikan klien ke ruangan yang ditempati
• Tinjau ulang praktik umum untuk keamanan mata
• Dorong klien untuk membuat perubahan yang perlu
untuk pola hidup
• Anjurkan anggota keluarga memeriksa secara teratur
THANKS FOR
YOUR
ATTENTION