Anda di halaman 1dari 19

Terapi Radionuklir pada

Kanker Tiroid
Oleh:

Luh Putu Ratih Prayascita Hutami 180070200011125

Alfred Tanjung 180070200011071

Sheila Oklia 180070200011034

Anindita Nurul Fauziah 180070200011105

Periode 30 maret – 24 Mei 2020

Pembimbing:

Dr.dr. Mochammad Bachtiar Budianto Sp.B, (K)-Onk


Pendahuluan
Kanker tiroid merupakan penyakit keganasan yang cukup sering
ditemukan. Sebagian besar pertumbuhan dan perjalanan penyakit
lambat, sehingga morbiditas dan mortalitasnya rendah namun ada
yang pertumbuhannya sangat cepat dengan prognosa yang fatal
Angka kejadian karsinoma tiroid menurut data American Cancer
Society diperkirakan mencapai 44.670 kasus baru pada tahun 2010.4
Dan data terbaru dari penderita kanker tiroid di Amerika Serikat pada
tahun 2014 berjumlah 62.980 kasus baru dan terdapat 1.890
kematian diakibatkan karena kanker tiroid
Salah satu pilihan terapi untuk kanker tiroid adalah terapi
radionuklir. Pada beberapa penelitian menunjukkan bahwa kombinasi
antara tindakan pembedahan dengan pemberian radioterapi
menunjukkan beberapa manfaat, seperti menghasilkan angka
kesembuhan yang tinggi, menghasilkan angka kekambuhan yang
rendah, memperbaiki kualitas hidup dan menghasilkan angka
bertahan hidup yang lama.
Berdasarkan uraian tersebut, penting untuk mengetahui terapi
apa yang sesuai untuk kanker tiroid, terutama terapi radionuklir
karena prognosis akhir yang cukup baik. Sehingga hal tersebut
penting dan perlu diketahui bagi seorang dokter umum.
2
Anantomi Tiroid

◎ Anatomi Kelenjar tiroid


terletak di leher, yaitu
antara fasia koli media
dan fasia prevertebralis
◎ Kelenjar tiroid melekat
pada trakea dan fascia
pretrakealis dan
melingkari trakea dua
pertiga bahkan sampai
tiga perempat lingkaran.
Keempat kelenjar
paratiroid umumnya
terletak pada permukaan
belakang kelenjar tiroid,
tetapi letak dan jumlah
kelenjar ini dapat 3
Etiologi dan Faktor Risiko Kanker Tiroid

Etiologi yang berperan Faktor risiko :


khususnya untuk well (1) Usia (dibawah 20
differentiated tahun dan diatas 50
karsinoma (papilar dan tahun). Jenis kelamin laki-
folikular) adalah radiasi laki.
dan goiter endemis (2) Radiasi di daerah
sedangkan untuk jenis leher dan kepala pada
medular adalah faktor masa lampau
genetik. (3) Kecepatan tumbuh
tumor.
(4) Riwayat gangguan
mekanik di daerah leher.
4
(5) Riwayat penyakit
Klasifikasi Berdasar Gambaran Histopatologi

◎ A. Tipe papilar 60%


◎ B. Tipe folikular 20-30%
◎ C. Tipe medular 5-10%
◎ D. Tipe anaplastic 5-10%

A B C

5
D
Klasifikasi Klinik TNM

6
Stadium klinis (National Cancer Institute, 2014)
Karsinoma Tiroid Papilar atau Folikular Umur < 45 th
Stadium I Tiap T Tiap N M0
Stadium I Tiap T Tiap N M1

Papilar atau Folikular umur > 45 tahun dan Medular


Stadium I T1 N0 M0
Stadium II T2 N0 M0
Stadium III T3 N0 M0
T1,T2,T3 N1a M0
Stadium IVA T1,T2,T3 N1b M0
T4a N0,N1 M0
Stadium IVB T4b Tiap N M0
Stadium IVC Tiap T Tiap N M1
7
Stadium klinis (National Cancer Institute, 2014)
Anaplastik (Semua kasus stadium IV)

Stadium IVA T4a Tiap N M0


Stadium IVB T4b Tiap N M0
Stadium IVC TiapT Tiap N M1

8
Diagnosis dan Gambaran Klinis
◎ Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik

Secara klinis, nodul tiroid dicurigai ganas apabila:


a. Usia penderita dibawah 20 tahun atau diatas 50 tahun
b. Ada riwayat radiasi leher pada masa anak-anak
c. Disfagia, sesak nafas, dan perubahan suara
d. Nodul soliter, pertumbuhan cepat dan konsistensi keras
e. Ada pembesaran kelenjar getah bening leher (jugular,
servikal, atau submandibular)
f. Ada tanda-tanda metastasis jauh

9
Pemeriksaan Laboratorium

Pada kanker tiroid umumnya fungsi tiroid normal


atau meningkat. Pemeriksaan dengan menilai
kadar Human Thyroglobulin (HTG), suatu
penanda tumor untuk karsinoma tiroid yang
berdifferensiasi baik, terutama untuk follow up
(Lai, 200).

10
Pemeriksaan Pencitraan
◎ Foto rontgen -> Menilai proses metastase
◎ Ultrasonography (USG)

11
Pemeriksaan Pencitraan
◎ Computed tomography (CT)-Scan, magnetic
resonance imaging, dan positron emisssion
tomography
CT-scan direkomendasikan karena lebih sensitif untuk
evaluasi KGB pada level sentral dan lateral dibandingkan
dengan USG (77% dibandingkan 62%)

◎ Pemeriksaan skintigrafi
Pemeriksaan sidik tiroid dapat dilakukan jika terdapat
fasilitas kedokteran nuklir. Dasar pemeriksaan ini adalah
uptake dan distribusi yodium radioaktif dalam kelenjar
tiroid. Yang dapat dilihat dari pemeriksaan ini adalah besar,
bentuk, dan letak kelenjar tiroid serta distribusi dalam
kelenjar. Juga dapat diukur uptake yodium dalam waktu 3,
12, 24, dan 48 jam.
12
Pemeriksaan Fine Needle Aspiration Biopsy (FNAB)

13
Terapi Radionuklir
◎ Radioiodine Ablation

Terapi ablasi radioiodine biasanya diberikan 4-6 minggu

setelah operasi, selama periode tersebut terapi hormon

tiroid apapun dihentikan. Serum TSH harus di atas nilai

normal (> 25-30 μU / ml) sebelum terapi 131


I

Di banyak pusat, ablasi 131


I terdiri dari administrasi

standar 1,1 GBq (30 mCi) atau 3,7 GBq (100 mCi).

Pemindaian tubuh total dilakukan 3–5 hari setelah terapi

131
I. Pengobatan dengan L-tiroksin dimulai setelah 14
15
Terapi Radionuklir
◎ External Beam Radiation Therapy (EBRT)

Radioterapi dapat juga diberikan pada kasus metastasis

tulang dari kanker tiroid. Dosis yang dianjurkan pada

daerah yang berpotensi diinfiltrasi tumor atau clinical

target volume (CVT) adalah sebesar 54 Gy pada KGB level

II-VII, sementara CVT risiko sedang pada level VI sebesar

60-63 Gy, serta 66 Gy dengan CVT risiko tinggi disertai

batas sayatan positif

16
Terapi Radionuklir
◎ Distribusi isodose dicapai dengan terapi radiasi
modulasi intensitas. Tiroid dan nodus limfoma servikal:
54 Gy (garis lurus), jaringan paratrakeal kanan
ditingkatkan menjadi 60-66 Gy (garis lurus tebal), dan
dosis medula spinalis dibatasi hingga kurang dari 40 Gy
(garis putus-putus)

17
Kesimpulan
◎ Kanker tiroid merupakan penyakit keganasan yang
cukup sering ditemukan. Sebagian besar
pertumbuhan dan perjalanan penyakit lambat,
sehingga morbiditas dan mortalitasnya rendah
namun ada yang pertumbuhannya sangat cepat
dengan prognosa yang fatal
◎ Angka kejadian karsinoma tiroid menurut data
American Cancer Society diperkirakan mencapai
44.670 kasus baru pada tahun 2010.
◎ Terapi radionuklir yang sering diterapkan saat ini
adalah radioiodine ablasi dan external beam
radiation therapy (EBRT). Keduanya dianggap
sebagai terapi radionuklir adjuvant yang cukup
efektif, dengan hasil akhir yang baik. 18
Terimakasih
!

19

Anda mungkin juga menyukai