Anda di halaman 1dari 21

Radiografi Struktur

Normal Rahang Atas

BY : KELOMPOK A1
ACHMAD HENDRAWAN SUMARNA 131610101001
WAHYU HIDAYAT 131610101002
ZHARA HAFZAH AUDILA 131610101003
Struktur Normal Rahang Atas

• Gambaran Klinis Struktur Normal Rahang Atas


• Gambaran Radiorafi Struktur Normal Rahang
Atas
Gambaran Klinis Struktur Normal Rahang
Atas
Struktur Normal Rahang Atas

1. Papila Incisiva
2. Palatum Durum
3. Raphe Palati (Palatum)
4. Palatum Mole
5. Foramen Incisivum
6. Sutura Intermaxilaris
Gambaran Radiografi pada Rahang Atas
1. Enamel

Enamel merupakan struktur gigi yang paling keras, terdiri dari 96 %


mineral, sisanya 4 % merupakan air dan material organic.
– Lokasi: mahkota gigi paling koronal dengan batas bawah adalah
dentin.
– Ukuran : mengikuti luas permukaan mahkota gigi dan memiliki
ketebalan kurang lebih 1-2,5 mm, dan tertipis di perbatasan
dengan sementum di CEJ.
– Jumlah : melingkupi setiap mahkota gigi.
– Bentuk : menyesuaikan bentuk oklusal tiap gigi.Enamel
memiliki ketebalan kurang lebih 1-2,5 mm.
– Radiodensitas : enamel menunjukkan suatu gambaran radiopak
yang sangat jelas, paling radiopak di antara semua struktur gigi.
Paling radiopak karena strukturnya yang berbeda dari struktur
jaringan keras lain yang terdapat pada tubuh manusia.
2. dentin
merupakan jaringan
mineralisasi yang merupakan
bagian dari gigi yang
bertindak sebagai pelindung – Lokasi : pada mahkota dan akar gigi,
meliputi pulpa dan sebagai pada mahkota berada tepat dibawah
jaringan pendukung dari enamel. Pada akar gigi, dentin
enamel dan sementum. mengelilingi pulpa hingga ke ujung
akar.
– Ukuran: mengikuti luas permukaan
mahkota gigi dan memiliki ketebalan
kurang lebih 10 mm, dan tertipis di
apikal gigi.
– Jumlah: melingkupi setiap mahkota
gigi.
– Bentuk: menyesuaikan bentuk
oklusal tiap gigi.
- Radiodensitas: dentin
menunjukkan gambaran radiopak,
tetapi tidak lebih radiopak dari pada
enamel dan sementum
3. Pulpa
merupakan jaringan
– Lokasi : Berada pada mahkota gigi dan akar lunak pada kavitas di
gigi. Pulpa dikelilingi oleh dentin. tengah mahkota dan
– Ukuran: mengikuti bentuk anatomi dari akar.
gigi, ukuran bisa beragam.
– Jumlah: ruang pulpa terdapat 1 pada tiap
gigi, dan saluran akar pulpa pada tiap gigi
beragam dari 1 sampai 3 bahkan lebih jika
terdapat anomali. Pada gigi-gigi anterior
normalnya terdapat 1 saluran akar pulpa
dan premolar pertama dan kedua RB juga
memiliki 1 saluran akar pulpa, pada gigi
premolar pertama RA umumnya terdapat 2
saluran akar pulpa, pada semua gigi molar
RA terdapat 3 saluran akar, sedangkan
molar RB terdapat 2 saluran akar.
– Bentuk:menyesuaikan bentuk oklusal tiap
gigi.
– Radiodensitas: ruang pulpa dan saluran
akar pulpa merupakan gambaran
radiolusen.
4. Sementum
suatu struktur pada gigi yang berada pada seluruh permukaan akar gigi mengelilingi dentin, dan ke arah koronal berbatasan dengan enamel yang disebut sebagai CEJ (Cemento Enamel Junction).

–Lokasi: Berada pada seluruh permukaan akar


gigi mengelilingi dentin, ke arah koronal
berbatasan dengan enamel yang disebut
pertautan enamel sementum (Cemento Enamel
Junction). Bagian terluar dikelilingi oleh ligamen
periodontal yang nampak radiolusen pada
gambar.
–Ukuran: mengikuti luas permukaan akar gigi dan
memiliki ketebalan 10-60 mikron pada separuh
koronal akar gigi, dan paling tebal sekitar 150-
200 mikron pada sepertiga apikal akar gigi.
–Jumlah: melingkupi setiap akar gigi.
–Bentuk: menyesuaikan bentuk akar gigi, karena
menyusuri seluruh permukaan akar gigi.
–Radiodensitas: sementum menunjukkan suatu
gambaran radiopak, hampir sama dengan
enamel. Tetapi karena ukurannya yang sangat
tipis, sulit untuk menemukannya dalam foto
ronsen.
5. Sutura Intermaxilaris

– Ukuran: memanjang sepanjang


palatum.
– Jumlah: 1 pada rahang atas.
– Bentuk: garis panjang di tengah
palatum, mulai dari bagian tengah
insisivus sentral rahang atas sampai
ke posterior (palatum).
– Lokasi: membujur di tengah
palatum di antara gigi- gigi insisivus
sentral rahang atas dan membagi
palatum menjadi 2 bagian kanan
dan kiri.
– Radiodensitas: garis radiolusen tipis
dengan batas radiopak.
•  
6. Ligament Periodontal
– Lokasi : ligamen periodontal terletak
mengelilingi semua permukaan akar gigi,
baik gigi susu maupun gigi permanen.
Berada diantara sementum dan lamina
dura.
– Ukuran : melingkupi seluruh permukaan
akar gigi dengan ketebalan berkisar antara
0,3-0,1 mm.
– Jumlah: melingkupi permukaan akar setiap
gigi.
– Bentuk: seperti garis hitam melingkupi
permukaan akar setiap gigi.
– Radiodensitas: ligamen periodontal
menunjukkan gambaran radiolusen berserat
yang mengelilingi akar gigi, nampak berserat
karena ligamen periodontal terdiri dari
serat-serat pendukung gigi.
7. Lamina Dura
Lamina dura merupakan suatu struktur pada gigi berupa garis putih yang melingkupi seluruh permukaan akar gigi

– Lokasi : berada mengelilingi akar


gigi.
– Ukuran: ketebalan beragam, jika
terjadi kerusakan maka garis putih
tersebut akan nampak radiolusen
atau ketebalan radiopaknya
berkurang.
– Jumlah : terdapat melingkupi
permukaan akar setiap gigi-geligi.
– Bentuk : seperti garis putih yang
melingkupi seluruh permukaan akar
gigi.
– Radiodensitas : lamina dura
menunjukkan gambar garis radiopak
sepanjang akar gigi yang mengelilingi
ligamen periodontal.
8. Foramen Incisivum

• merupakan lubang yang


berbentuk oval yang terletak
pada palatum durum.
– Lokasi : terletak di antara akar
atau apikal insisif sentral rahang
atas.
– Ukuran: berbeda-beda, bulatan
dengan diameter kurang lebih 3-5
mm.
– Jumlah : terdapat 1.
– Bentuk : bulat dan bisa juga oval.
– Radiodensiti : bulatan
radiolusen dengan batas difuse
yang kurang jelas.
9. Spina Nasalis anterior

• Spina nasalis anterior merupakan


tonjolan tulang dibawah fossa nasalis
yang merupakan perpanjangan dari
dasar fossa nasalis.
– Lokasi : terletak di rahang atas, di daerah
apikal dari gigi insisivus sentral.
– Ukuran: kecil, dengan panjang sekitar 1-5
mm.
– Jumlah : terdapat 1 spina nasalis anterior
pada setiap tengkorak manusia.
– Bentuk : berupa tonjolan tulang di bawah
fossa nasalis, yang merupakan
perpanjangan dari dasar atau lantai dari
fossa nasalis.
– Radiodensitas : perpanjangan radiopak
dari septum nasalis.
10. TULANG ALVEOLAR

Tulang alveolarmerupakan bagian dari maksila dan mandibula yang mengelilingi akar gigi.
Lokasi : terdapatpada RA dan RB.
Ukuran : menyesuaikan ukuran rahang.
Jumlah : seluas RA dan RB.
Bentuk : menyesuaikan rahang.
Radiodensitas : Serangkaian kompartemen radiolusen yang mewakili sumsum
tulang, dipisahkan oleh tulang trabekular yang radiopak seperti sarang lebah.
11. ALVEOLAR CREST

Alveolar crest merupakan puncak dari lamina dura dan terletak kurang kebih 2 mm dari apikal ke CEJ. Terdapat
satu alveolar crest diantara 2 buah gigi.

Lokasi : terletak pada bagian dari rahang yang menopang gigi geligi. Merupakan puncak dari lamina dura. Terletak
kurang lebih 2 mm dari apikal ke CEJ.
Ukuran : tidak menentu, tergantung dari jarak antar gigi yang bersebelahan itu sendiri, jika jauh maka alveolar crest
datar dan luas, jika dekat maka alveolar crest sempit dan tajam.
Jumlah : menyesuaikan dengan jumlah gigi, terdapat satu alveolar crest diantara 2 buah gigi.
Bentuk : pada daerah posterior mendatar, dan pada daerah anterior meninggi atau meruncing ke koronal.
Radiodensitas : gambaran radiopak yang merupakan puncak dan akhir dari lamina dura ke arah koronal.
12. Tuberositas maksilaris

• Tuberositas maksilaris merupakan


suatu struktur pada gigi yang
berbentuk seperti benjolan membulat
yang berada pada posterior gigi molar
yang terletak di rahang atas kanan
dan kiri.
• Lokasi: terletak di rahang atas, kanan dan kiri
di bagian posterior dari geligi molar yang
paling akhir di rahang tersebut, dan
merupakan batas akhir dari rahang atas.
• Ukuran : seukuran mahkota gigi molar.
– Jumlah : terdapat 2 di rahang atas, kanan dan kiri.
• Bentuk : seperti benjolan membulat di
posterior gigi molar.
• Radiodensitas : berupa gambaran radiopak di
posterior gigi molar paling akhir di rahang
atas.
13. Sinus Maksilaris

• (ditandai dengan angka 5)


• Sinus maksilaris merupakan sinus yang paling besar,
terletak pada maksila.
– Lokasi : terletak pada rahang atas, kanan dan kiri, di daerah apikal dari gigi molar
pertama rahang atas, meluas sampai premolar dan kadang kaninus.
– Ukuran: sepanjang gigi molar pertama rahang atas sampai gigi premolar atau kaninus.
– Jumlah : 2 pada rahang atas, kanan dan kiri.
– Bentuk : biasanya berbentuk pyramid yang berbaring pada salah satu sisinya.
This is the end from us 

Anda mungkin juga menyukai