Anda di halaman 1dari 26

KECEMASAN

(ANSIETAS)
Ns. Erma Erfiana, M. KEP
DEFENISI

Kecemasan mengandung arti sesuatu yang tidak“


jelas & berhubungan dgn perasaan yang tidak
”menentu & tidak berdaya
)Stuart & Sundeen, 1995(
DEFENISI
Ansietas merupakan pengalaman individu yang
bersifat subyektif yang sering bermanifestasi
sebagai perilaku yang disfungsional yang
diartikan sebagai perasaan “kesulitan” dan
kesusahan tehadap kejadian yang tidak diketahui
dengan pasti (Varcarolis, 2007)

Ansietas menurut Kaplan (2005), adalah sebagai


“kesulitan” atau “kesusahan” dan merupakan
konsekuensi yang normal dari pertumbuhan,
perubahan, pengalaman baru, penemuan
identitas dan makna hidup
PREDISPOSISI

1. Biologi
Model biologis menjelaskan bahwa ekpresi
emosi melibatkan struktur anatomi di dalam
otak (Fortinash, 2006). Aspek biologis yang
menjelaskan gangguan ansietas adalah adanya
pengaruh neurotransmiter. Tiga
neurotransmiter utama yang berhubungan
dengan ansietas adalah norepineprin, serotonin
dan gamma-aminobutyric acid (GABA)
2. Psikologis
Stuart dan Laraia (2005) menjelaskan bahwa aspek
psikologis memandang ansietas adalah konflik emosional
yang terjadi antara dua elemen kepribadian yaitu id dan
superego.

Menurut Tarwoto dan Wartonah (2003), maturitas


individu, tipe kepribadian dan pendidikan juga
mempengaruhi tingkat ansietas seseorang.
Suliswati, dkk., (2005) memaparkan bahwa ketegangan
dalam kehidupan yang dapat menimbulkan ansietas
diantaranya adalah peristiwa traumatik individu baik
krisis perkembangan maupun situasional seperti
peristiwa bencana, konflik emosional individu yang tidak
terselesaikan dengan baik, konsep diri terganggu.
PREDISPOSISI

3. Sosial budaya
Suliswati, dkk., (2005) menerangkan bahwa
riwayat gangguan ansietas dalam keluarga akan
mempengaruhi respon individu dalam berespon
terhadap konflik dan cara mengatasi ansietas.
Tarwoto dan Wartonah (2003) memaparkan jika
sosial budaya, potensi stres serta lingkungan
merupakan faktor yang mempengaruhi terjadinya
ansietas.
PRESIPITASI

1. Biologi (fisik).
Gangguan fisik adalah suatu keadaan yang
terganggu secara fisik oleh penyakit maupun
secara fungsional berupa penurunan aktivitas
sehari-hari.

Stuart & Laraia (2005) mengatakan bahwa


kesehatan umum individu memiliki efek nyata
sebagai presipitasi terjadinya ansietas. Apabila
kesehatan individu terganggu, maka kemampuan
individu untuk mengatasi ancaman berupa
penyakit (gangguan fisik) akan menurun.
PRESIPITASI

Beberapa penelitian membuktikan bahwa klien


yang mengalami gangguan fisik akan
mengakibatkan ansietas. Prevalensi pasien
dengan post stroke yang mengalami gangguan
cemas menyeluruh adalah 6% di rumah sakit akut
dan 3,5% di komunitas. Salah satu studi di
Swedia mengatakan bahwa 41,2% pasien dengan
cedera otak mengalami gangguan cemas
menyeluruh (Kaplan, 2005).
PRESIPITASI
2. Psikologi
Ancaman terhadap integritas fisik dapat
mengakibatkan ketidakmampuan psikologis atau
penurunan aktivitas sehari-hari seseorang.
Ancaman eksternal yang terkait dengan kondisi
psikologis dan dapat mencetuskan terjadinya
ansietas diantaranya adalah peristiwa kematian,
perceraian, dilema etik, pindah kerja, perubahan
dalam status kerja. Sedangkan yang termasuk
ancaman internal yaitu gangguan hubungan
interpersonal dirumah, ditempat kerja atau ketika
menerima peran baru (istri, suami, murid dan
sebagainya).
PRESIPITASI

3. Sosial budaya
Status ekonomi dan pekerjaan akan
mempengaruhi timbulnya stres dan lebih lanjut
dapat mencetuskan terjadinya ansietas (Tarwoto
& Wartonah, 2003).
TANDA & GEJALA

• Respons fisik :
Sering napas pendek, nadi dan tekanan darah
naik, mulut kering, anoreksia, diare/konstipasi,
gelisah, berkeringat, tremor, sakit kepala, sulit
tidur
• Respons Kognitif :
Lapang persepsi menyempit, tidak mampu
menerima rangsang luar, berfokus pada apa
yang menjadi perhatiannya
• Respons Perilaku :
Gerakan tersentak-sentak, bicara berlebihan dan
cepat, perasaan tidak aman
• Respons Emosi :
Menyesal, iritabel, kesedihan mendalam, takut,
TINGKAT KECEMASAN
1.Kecemasan ringan (Mild Anxiety)
- berhubungan dgn ketegangan dlm kehidupan sehari-hari
- menyebabkan seseorang menjadi waspada, lapang
persepsinya
meluas, menajamkan indera
- dapat memotivasi individu utk belajar & mampu
memecahkan
masalah scr efektif & menghasilkan pertumbuhan &
kreativitas
Contoh :
 Seseorang yg menghadapi ujian akhir
 Pasangan yg akan memasuki jenjang pernikahan
 Individu yg akan melanjutkan pendidikan ke jenjang yg
lebih tinggi
 Individu yg tiba-tiba dikejar anjing
2.Kecemasan sedang (Moderate Anxiety)
- memusatkan perhatian pd hal-hal yg penting &
mengenyampingkan yg lain
- perhatian seseorang menjadi selektif, namun
dpt melakukan
sesuatu yg lebih terarah (dgn arahan orang
lain)
Contoh :
 Pasangan yg menghadapi kelahiran anak
pertama dgn resiko tinggi
 Keluarga yg menghadapi perpecahan
 Individu yg mengalami konflik dlm pekerjaan
3.Kecemasan berat (Severe Anxiety)
- lapangan persepsi individu sgt sempit
- perhatian terpusat pd hal yg spesifik & tdk dpt
berpikir ttg hal-
hal lain
- semua perilaku ditujukan utk mengurangi
ketegangan
- diperlukan banyak arahan/perintah utk dpt
terfokus pd area
lain
Contoh :
 Individu yg mengalami kehilangan harta benda
& orang yg dicintai karena bencana alam,
kebakaran, dll
 Individu dlm penyanderaan
4.Panik
- individu kehilangan kendali diri & detil perhatian
kurang
- tidak mampu melakukan apapun meskipun dgn
perintah
- peningkatan aktivitas motorik, berkurangnya
kemampuan
berhubungan dgn orang lain, penyimpangan persepsi &
hilangnya pikiran rasional
- biasanya disertai dgn disorganisasi kepribadian
Contoh :
 Individu dgn kepribadian pecah/depersonalisasi

Kecemasan yg diekspresikan langsung melalui


perubahan fisiologis & perilaku, sedangkan scr tdk
langsung melalui timbulnya gejala atau mekanisme
koping sbg upaya utk melawan kecemasan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
: Diagnosa keperawatan pada klien adalah

ANSIETAS ….. (sebutkan derajatnya)


: Misal
 Ansietas ringan
 Ansietas sedang
 Ansietas berat
 Panik
TINDAKAN MEDIS
Menurut PPDGJ III (2001), ansietas
diklasifikasikan sebagai gangguan ansietas fobik
seperti agorafobia, fobia sosial dan fobia khas;
gangguan ansietas lainnya seperti gangguan
panik, gangguan ansietas menyeluruh (GAD),
gangguan campuran ansietas dengan depresi
serta gangguan obsesif kompulsif.

Terapi obat untuk gangguan ansietas


diklasifikasikan menjadi antiansietas yang terdiri
dari ansiolitik, transquilizer minor, sedatif,
hipnotik dan antikonfulsan (Stuart, 2005) .
Mekanisme kerja dari obat ini adalah mendepresi
TINDAKAN MEDIS
Meskipun mekanisme kerja yang tepat tidak
diketahui, obat ini diduga menimbulkan efek yang
diinginkan melalui interaksi dengan serotonin,
dopamin dan reseptor neurotransmiter lain
(Halloway, 1996).
Efek samping yang umum dari penggunaan obat
antiansietas yakni pada SSP, kardiovaskuler, mata
dan THT, gastro intestinal, kulit.
Kontra indikasinya yaitu penyakit hati, klien
lansia, penyakit ginjal, glaukoma, kehamilan atau
menyusui, psikosis, penyakit pernafasan yang
telah ada serta reaksi hipersensitivitas (Copel,
2007).
RENCANA KEPERAWATAN
Scr umum tujuan yg diharapkan :
“klien akan menunjukkan mekanisme koping yg
adaptif dlm mengatasi stres”

Tujuan untuk individu


• Pasien mampu mengenal ansietas
• Pasien mampu mengatasi ansietas melalui
tehnik relaksasi
• Pasien mampu memperagakan dan
menggunakan tehnik relaksasi untuk mengatasi
ansietas
TINDAKAN KEPERAWATAN

1. Bina hubungan saling percaya


Dalam membina hubungan saling percaya perlu
dipertimbangkan agar pasien merasa aman dan
nyaman saat berinteraksi.
Tindakan yang harus dilakukan dalam membina
hubungan saling percaya adalah:
 Mengucapkan salam terapeutik
 Berjabat tangan
 Menjelaskan tujuan interaksi
 Membuat kontrak topik, waktu dan tempat
setiap kali bertemu pasien
TINDAKAN KEPERAWATAN
2. Bantu pasien mengenal ansietas:
Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan
menguraikan perasaannya.
Bantu pasien menjelaskan situasi yang
menimbulkan ansietas
Bantu pasien mengenal penyebab ansietas
Bantu klien menyadari perilaku akibat ansietas
TINDAKAN KEPERAWATAN
3. Ajarkan pasien teknik relaksasi untuk
meningkatkan kontrol dan rasa percaya diri:
 Pengalihan situasi
 Latihan relaksasi:

 Tarik
napas dalam
 Mengerutkan dan mengendurkan otot-otot
 Hipnotis diri sendiri (latihan 5 jari)
 Spiritual

4. Motivasi pasien melakukan tehnik relaksasi


setiap kali ansietas muncul
TINDAKAN KEPERAWATAN KELUARGA
Tujuan tindakan untuk keluarga
• Keluarga mampu mengenal masalah ansietas pada
anggota keluarganya
• Keluarga mampu memahami proses terjadinya
masalah ansietas
• Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang
mengalami ansietas
• Keluarga mampu mempraktekkan cara merawat
pasien dengan ansietas
• Keluarga mampu merujuk anggota keluarga
yang mengalami ansietas
TINDAKAN KEPERAWATAN KELUARGA
1. Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam
merawat pasien
2. Diskusikan tentang proses terjadinya ansietas serta
tanda dan gejala
3. Diskusikan tentang penyebab dan akibat dari ansietas
4. Diskusikan cara merawat pasien dengan ansietas
dengan cara mengajarkan tehnik relaksasi :
 Mengalihkan situasi
 Latihan relaksasi
 Menghipnotis diri sendiri (latihan 5 jari)
5. Diskusikan dengan keluarga perilaku pasien yang
perlu dirujuk dan bagaimana merujuk pasien
6. Terapi Aktivitas Kelompok

Anda mungkin juga menyukai