Anda di halaman 1dari 11

MATA KULIAH:

AUDIT SDM (EKMA 4476)


MODUL 4
PENGUKURAN DAN AUDIT ASPEK SDM

JURUSAN MANAJEMEN - FAKULTAS


EKONOMI UNIVERSITAS TERBUKA
Kegiatan Belajar 1
HR Metrics

Mark A. Huselid, Brian E. Becker dan Richard W. Beatty dalam


bukunya The Workforce Scorecard: Managing Human Capital to
Execute Strategy menjelaskan berbagai ukuran yang tersedia
untuk mengevaluasi keberhasilan pengelolaan SDM, dalam:
1. Mencapai tujuan strategi bisnis.
2. Mencapai target strategis.
3. Sejauh mana SDM memiliki keterampilan untuk mengeksekusi strategi.
4. Sejauh mana SDM memahami strategi dan apakah budaya perusahaan
mendukung eksekusi strategi.
5. Keberhasilan investasi SDM.
6. Sejauh mana praktek Manajemen SDM terintegrasi dengan Strategi Bisnis
7. Sejauh mana Praktek dan Kebijakan Manajemen SDM didesain dan
diimplementasikan.
Kegiatan Belajar 2
Audit Tingkat Lowongan Pekerjaan, Tingkat
Perputaran Karyawan,
dan Penyelenggaraan Pelatihan 
Menilai TINGKAT LOWONGAN PEKERJAAN

Menghitung Tingkat Lowongan Pekerjaan


Untuk mengukur tingkat lowongan pekerjaan, dapat dilakukan perhitungan sebagai
berikut.
MENilai TINGKAT PERPUTARAN
KARYAWAN

Dalam konteks manajemen SDM, proses di mana karyawan


meninggalkan organisasinya dan harus diganti dikenal dengan
perputaran karyawan (employee turnover).

Menilai Tingkat Perputaran Karyawan


Ada beberapa cara yang umumnya digunakan untuk menghitung
tingkat perputaran karyawan (Cascio, 1992). Metode standar yang
digunakan untuk menghitung perputaran karyawan adalah:
MENilai efektivitas dan efisiensi
PENYELENGGARAAN PELATIHAN 

Pengembangan SDM merupakan aspek pengelolaan SDM yang


saat ini dirasakan makin penting di tengah makin meningkatnya
persaingan di lingkungan bisnis.

Menilai Efektivitas dan Efisiensi Penyelenggaraan


Pelatihan
Anda mahasiswa. Ukuran yang umum digunakan dalam pengelolaan SDM
terkait dengan penyelenggaraan pelatihan adalah jumlah jam pelatihan per
orang per tahun, yang diperoleh dari:
Kegiatan Belajar 3
Audit Tingkat Absensi, Tingkat Lembur, Tingkat Kesalahan dan
Tingkat Keluhan, dan Pengaduan
MENILAI TINGKAT ABSENSI
Menilai Tingkat Absensi
Metode menghitung tingkat absensi yang direkomendasikan oleh Productivity
Council of Australia (Cascio, 1992) adalah sebagai berikut.
 
Audit Tingkat Absensi, Tingkat Lembur,
Tingkat Kesalahan dan Tingkat Keluhan, dan
Pengaduan
Selain frequency rate, ada juga ukuran absence rate yang mengukur
berapa banyak jam kerja yang hilang karena karyawan absen dalam
periode tertentu. Menghitung absencerate dilakukan dengan cara
sebagai berikut:
MENilai TINGKAT LEMBUR

MENilai TINGKAT LEMBUR


Kerja lembur yang panjang dapat menimbulkan beberapa dampak
negatif, antara lain:
a) menurunnya moral dan semangat kerja;
b) menurunnya kepuasan kerja;
c) meningkatnya keluhan karyawan;
d) menurunnya kualitas dan kuantitas hasil kerja;
e) meningkatnya absensi;
f) meningkatnya turnover.

Menghitung Tingkat Lembur


Untuk menghitung tingkat lembur, auditor dapat melakukan perhitungan sebagai
berikut:

 
MENilai TINGKAT KESALAHAN

MENilai TINGKAT KESALAHAN


Kesalahan yang dibuat karyawan dapat menimbulkan implikasi hukum yang serius,
bahkan dapat mengakibatkan perusahaan bangkrut atau pailit.

MENGHITUNG TINGKAT KESALAHAN


Secara sederhana, auditor dapat menghitung tingkat kesalahan dengan cara
sebagai berikut:
MENILAI TINGKAT KELUHAN DAN
PENGADUAN

MENGUKUR TINGKAT KELUHAN DAN PENGADUAN


Untuk mengetahui tingkat keluhan dan pengaduan, auditor dapat melakukan
pengukuran sebagai berikut:
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai