PADA ANAK
d. Games
Permainan dengan menggunakan alat tertentu
dengan perhitungan (skore). Mis: ular tangga,
congklak, puzzle
e. Unoccupied Behavior
Anak tidak bermain tetapi memfokuskan
perhatian mereka secara singkat pada apapun
yang menarik perhatian mereka. Mis: melamun,
memainkan pakaian atau objek yang lain,
mondar-mandir, tersenyum, tertawa, jinjit,
bungkuk, memainkan kursi, meja
f. Dramatic Play
Permainan berpura-pura dalam berperilaku,
seperti anak memperankan sebagai orang
dewasa, seorang ibu dan guru dalam kehidupan
sehari-hari. Sifat dari permainan ini adalah anak
dituntut aktif dalam memerankan sesuatu.
2. Berdasarkan Karakter Sosial
a. Onlooker Play
Anak melihat atau mengobservasi
permainan orang lain tetapi tidak ikut
bermain. Permainan ini biasanya dimulai
pada usia toddler. Misalnya memerhatikan
kakak menendang bola.
b. Solitary Play
Selama permainan tunggal, anak bermain
sendiri dengan mainan yang berbeda
dengan mainan yang digunakan oleh anak
lain di tempat yang sama. Minat dipusatkan
pada aktifitas mereka sendiri tanpa terkait
dengan aktifitas anak lain
c. Parallel Play
Bermain sendiri di tengah-tengah anak
lain yang sedang bermain akan tetapi
tidak ikut dalam kegiatan orang lain.
d. Associative Play
Pada permainan asosiatif anak bermain
bersama dan mengerjakan aktifitas
serupa atau bahkan sama, tetapi tidak
ada organisasi, pembagian kerja,
penetapan kepemimpinan, atau tujuan
bersama. Permainan ini dimulai pada usia
todler sampai usia prasekolah.
e. Cooperative Play
Permainan yang terorganisir dalam
kelompok, ada tujuan kelompok dan
ada memimpin. Permainan ini di
mulai dari usia prasekolah, usia
sekolah dan remaja.
JENIS PERMAINAN
BERDASARKAN USIA
1. Usia 0-1 tahun (Bayi)
Permainan unuk melatih reflex, melatih
kerja sama antara mata dan tangan,
mata dan telinga melatih mengenal
suara, kepekaan perabaan.
Mainan yang dapat dimasukkan kedalam
mulut, gambar bentuk muka, boneka
orang dan binatang, alat permaianan
yang dapat digoyang dan menimbulkan
suara.
2. Usia 1-3 tahun (Todler)
Permainan pada usia ini bertujuan untuk
melatih anak melakukan gerakan
mendorong atau menarik, melatih imajinasi,
melatih anak melakukan kegiatan sehari-hari
dan memperkenalkan beberapa bunyi dan
mampu membedakannya
Jenis permainan pada usia ini seperti alat
permainan yang dapat didorong dan di tarik,
berupa alat rumah tangga, balok-balok, buku
bergambar, kertas, pensil berwarna, dll.
3. Usia 3-6 tahun (Prasekolah)
Pada usia ini, anak sudah mulai mampu
mengembangkan kreativitasnya dan
sosialisasi, mengembangkan dan
mengontrol emosi, motorik kasar dan halus.
Jenis permainan yang dapat digunakan
seperti benda-benda sekitar rumah, buku
gambar, majalah anak-anak, alat gambar,
kertas untuk belajar melipat, gunting, dan
air.
4. Usia 6-12 tahun (Sekolah)
Karakteristik permainan untuk anak usia
sekolah dibedakan menurut jenis kelaminnya.
Bermain dengan kelompok, dapat belajar
dengan aturan-aturan kelompok, belajar
mandiri, kooperative bersaing, menerima
orang lain dan tingkah laku yang diterima.
Alat permainan yang digunakan adalah:
Puzzle (teka-teki), kartu, buku, alat untuk
mencat/melukis, bersepeda, olah raga,
mengumpulkan perangko, mainan kartu.
Bermain untuk anak yg dirawat di
Rumah Sakit
• Merupakan aktivitas yg sehat dan diperlukan
untuk kelangsungan tumbuh kembang anak
dan memungkinkan untuk dapat menggali dan
mengekpresikan perasaan dan pikiran anak,
mengalihkan perasaan nyeri dan relaksasi
TERAPI BERMAIN PADA ANAK YANG
DIHOSPITALISASI
1. Anak sakit tetap membutuhkan aktivitas
bermain
2. Bermain memberi kesempatan kpd anak utk
meyelesaikan tugas perkembangan &
membangun koping thdp stres
3. Bermain menyediakan kebebasan utk
mengekspresikan emosi & menanggulangi
pengalaman yg tdk menyenangkan
4. Respon hospitalisasi berkurang shg anak lebih
kooperatif
PRINSIP BERMAIN DI RS
1. Tidak banyak mengeluarkan energi, singkat
dan sederhana.
2. Mempertimbangkan keamanan dan infeksi
silang.
3. Kelompok umur yg sama.
4. Permainan tidak bertentangan dgn
pengobatan
5. Semua alat permaianan dpt dicuci
6. Melibatkan ortu.
TERIMA KASIH