Anda di halaman 1dari 9

KASUS PELANGGARAN

HAM DI INDONESIA
Anggota Kelompok : Ardika Pratama
Ronni Samuel
Anggiat
Haris Matius
Sejarah dan Pengertian Singkat HAM

Apa arti HAM (Hak Asasi Manusia)? Pengertian


HAM adalah hak-hak dasar manusia yang dimiliki
sejak berada dalam kandungan dan setelah lahir
ke dunia (kodrat) yang berlaku secara universal
 dan diakui oleh semua orang. Kata “Hak” dalam
hal ini berarti sebagai kepunyaan atau kekuasaan
atas sesuatu, sedangkan “Asasi” adalah sesuatu
hal yang utama dan mendasar.
Pada praktiknya, ada banyak sekali pelanggaran
Hak Asasi Manusia yang terjadi di berbagai
penjuru dunia.
Sejarah Hak Asasi Manusia dimulai dari gagasan
hak asasi manusia. Gagasan hak asasi manusia
muncul sebagai reaksi atas kesewenang-
wenangan penguasa yang memerintah secara
otoriter.
Hak asasi manusia berawal dari dunia Barat
(Eropa). Seorang filsuf Inggris pada abad ke-17,
John Locke, merumuskan adanya hak alamiah
(natural rights) yang melekat pada setiap diri
manusia, yaitu hak atas hidup, hak kebebasan,
dan hak milik.
HAM di Indonesia
 HAM di Indonesia bersumber dan bermuara
pada Pancasila, yang artinya bahwa HAM
adalah menjadi jaminan filsafat yang kuat dari
filsafat bangsa.
Instrument HAM yang ada di Indonesia antara
lain yaitu Undang - Undang Dasar 1945,
Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang
Hak Asasi Manusia, Undang – Undang Nomor
39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia dan
instrumennya yaitu Komisi Nasional Hak Asasi
Manusia atau Komnas HAM .
KASSU PELANGGARAN HAM di Indonesia

Peristiwa Trisakti
Tragedi Semanggi I

Kasus Pembunuhan Munir

Penculikan Aktivis Pro Demokrasi

Tragedi Bom Bali

Kasus Pemberontakan GAM

Kasus Pengkhianatan G 30S/PKI

Tragedi Kerusuhan di Ambon, Maluku

Peristiwa Pembantaian Petani

Kasus Organisasi Papua Merdeka

Dll….
Peristiwa Trisakti
Latar Belakang Kejadian
Ekonomi Indonesia mulai goyah pada awal 1998, yang terpengaruh oleh krisis finansial
Asia sepanjang 1997-1999. Mahasiswa pun melakukan aksi demonstrasi besar-besaran
ke Gedung Nusantara, termasuk mahasiswa Universitas Trisakti.
Mereka melakukan aksi damai dari kampus Trisakti menuju Gedung Nusantara pada pukul
12.30. Namun aksi mereka dihambat oleh blokade dari Polri dan militer datang
kemudian. Beberapa mahasiswa mencoba bernegosiasi dengan pihak Polri.
Akhirnya, pada pukul 17.15, para mahasiswa bergerak mundur, diikuti bergerak majunya
aparat keamanan. Aparat keamanan pun mulai menembakkan peluru ke arah
mahasiswa. Para mahasiswa panik dan bercerai berai, sebagian besar berlindung di
Universitas Trisakti. Namun aparat keamanan terus melakukan penembakan. Korban pun
berjatuhan, dan dilarikan ke Rumah Sakit Sumber Waras.
Satuan pengamanan yang berada di lokasi pada saat itu adalah Brimob, Batalyon Kavaleri
 9, Batalyon Infanteri 203, Artileri Pertahanan Udara Kostrad, Batalyon Infanteri 202, 
Pasukan Anti Huru Hara Kodam serta Pasukan Bermotor. Mereka dilengkapi dengan
tameng, gas air mata, Steyr, dan SS-1.
Pada pukul 20.00 dipastikan empat orang mahasiswa tewas tertembak dan satu orang
dalam keadaan kritis. Meskipun pihak aparat keamanan membantah telah
menggunakan peluru tajam, hasil otopsi menunjukkan kematian disebabkan peluru
tajam. Hasil sementara diprediksi peluru tersebut hasil pantulan dari tanah peluru tajam
untuk tembakan peringatan
Peran Mahasiswa dalam
HAM
 Dengan mengecamnya tindakan - tindakan yang telah
melanggar hak asasi manusia. Contohnya dengan
mempublikasin bentuk tulisan melalui media poster dan
demonstrasi secara tertib tanpa anarkis
 Dengan mendukungnya atas upaya – upaya lembaga
yang terkait dan berwenang dalam menindak secara
tegas para pelaku pelanggaran HAM
 engan mendukung dan ikut berpartisipasi dalam setiap
upaya – upaya  yang dilakukan pemerintah dan
masyarakat untuk memberikan bantuan kemanusiaan.
Contohnya dengan memberikan bantuan kemanusiaan
yang berbentuk makanan, pakaian, obat - obatan atau
tenaga medis
TERIMA KASIH
KUTIPAN:
“Menolak pemenuhan hak asasi manusia berarti
menantang kemanusiaan itu sendiri. Membuat
seseorang berada dalam penderitaan dengan
kelaparan dan hidup yang penuh kekurangan
(kemiskinan) berarti tidak memanusiakan mereka.
Namun, hal-hal tersebut merupakan nasib buruk
yang menimpa semua orang kulit hitam di negara
kita di bawah sistem apartheid.” (Nelson Mandela)

Anda mungkin juga menyukai