Anda di halaman 1dari 10

PENDIDIKAN PENELITIAN II

INSTRUMEN PENELITIAN

Oleh Kelompok 2

Zaskia Marlyanti
Yola Aprilya
Vina Rizky Oktavia
Yuli Irma Yenti
Yosi Anggraini
Zaini Akbar
Konsep Dasar Instrumen
• Menurut Sumadi (2008) Pengertian instrumen dalam lingkup evaluasi
didefinisikan sebagai perangkat untuk mengukur hasil belajar siswa yang
mencakup hasil belajar dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotor.
• Ridwan (2013) Instrumen penelitian merupakan alat bantu peneliti dalam
pengumpulan data, mutu instrumen akan menentukan mutu dari data yang
dikumpulkan, sehingga tepatlah dikatakan bahwa hubungan instrumen
dengan data adalah sebagai jantungnya penelitian yang saling terkait.
• Sugiyono (2013) Instumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai
variabel yang akan diteliti
• Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa instrumen adalah sebagai
perangkat untuk mengukur hasil belajar siswa yang mencakup hasil belajar
dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotor dan alat bantu yang digunakan
oleh peneliti untuk mengumpulkan informasi keadaan tentang variabel yang
sedang diteliti.
Syarat-syarat Penyusunan/pemilihan
Instrumen
• Sukidin (2010) menyatakan bahwa syarat
penyusunan instrumen adalah instrumen harus
valid dan realiable.
• Menurut Sugiyono (2013) titik tolak dari
penyusunan intrumen adalah variabel-variabel
penelitian yang ditetapkan untuk diteliti.
Arikunto (2007) Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun instrumen
penelitian, antara lain :
a. Masalah dan variabel yang diteliti termasuk indikator variabel, harus jelas spesifik sehingga
dapat dengan mudah menetapkan jenis instrumen yang akan digunakan.
b.Sumber data/informasi baik jumlah maupun keragamannya harus diketahui terlebih dahulu,
sebagai bahan atau dasar dalam menentukan isi, bahasa, sistematika item dalam instrumen
penelitian.
c. Keterampilan dalam instrumen itu sendiri sebagai alat pengumpul data baik dari keajegan,
kesahihan maupun objektivitasnya.
d.Jenis data yang diharapkan dari penggunaan instrumen harus jelas, sehingga peneliti dapat
memperkirakan cara analisis data guna pemecahan masalah penelitian.
e. Mudah dan praktis digunakan akan tetapi dapat menghasilkan data yang diperlukan
Iskandar (2008) mengemukakan enam langkah dalam penyusunan instrumen penelitian, yaitu:
a) Mengidentifikasikan variabel-variabel yang diteliti.
b) Menjabarkan variabel menjadi dimensi-dimensi.
c) Mencari indikator dari setiap dimensi.
d) Mendeskripsikan kisi-kisi instrumen.
e) Merumuskan item-item pertanyaan atau pernyataan instrumen.
f) Petunjuk pengisian instrumen
Teknik Pengkuran Instrumen
Alat pengumpul data berikutnya yang bermaksud mengumpulkan data yang bersifat kuantitatif
adalah teknik pengukuran. Berdasarkan pendapat Sukardi (2011) Alat-alat pengukuran data dapat
disebutkan berikut ini:
a. Tes : seperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan kepada seseorang  dengan maksud untuk
mendapat jawaban yan dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka. Persyaratan pokok bagi
tes adalah validitas dan reliabilitas. Dua jenis tes yang sering dipergunakan sebagai alat
pengukur adalah tes lisan dan tes tertulis.
b.Daftar inventori kepribadian : daftar ini dimaksudkan  untuk mendapatkan ukuran kepribadian
dari objek penelitian. Dalam daftar inventori para subjek diberi bermacam-macam pernyataan
yang menggambarkan pola-pola tingkah laku mereka diminta untuk menunjukkan apakah tiap-
tiap pernyataan itu merupakan ciri tingkah laku mereka, dengan jalan memebri tanda cek pada
jawaban ya, tidak, atau tidak tahu. Skor dihitung dengan jalan menunjukkan jawaban yang
sesuai dengan sifat yang diukur oleh peneliti.
c. Teknik Proyektif: ukuran yang dilakukan dengan meminta seseorang memberikan respon
kepada suatu stimulus yang bermakna ganda atau yang tak tersusun, teknik ini disebut proyeksi
karena seseorang diharapkan memproyeksikan kebutuhan, keinginan, ketakutan, kecemasannya
sendiri ke dalam stimulus tersebut. Peneliti kemudian, mencoba menyusun suatu gambaran
menyeluruh tentang kepribadian orang tersebut berdasarkan penafsiran dan tanggapan subjek
terhadap stimulus. Teknik proyektif banyak digunakan oleh para ahli ilmu jiwa klinis untuk
mempelajari dan menetapkan diagnosa orang yang mendapat gangguan emosional.
Jenis Instrumen
Arifin 2012 menyatakan Jenis instrument dalam penelitian
adalah sebagai berikut:
• Tes
Tes merupakan suatu tehnik pengukuran yang didalamnya
terdapat berbagai pertanyaan, pernyataan, atau serangkaian
tugas yang
harus dikerjakan atau dijawab oleh responden
• Non Tes
Instrumen non tes lebih komprehensif, tidak hanya menilai
aspek kognitif saja, tetapi juga aspek afektif, dan psikomotorik.
Menurut Arifin (2012) instrumen non tes terbagi dari beberapa jenis :
1. Angket, instrumen penelitian yang berisi serangkaian pertanyaan atau pernyataan untuk menjaring data atau informasi yang
harus dijawab responden secara bebas sesuai dengan pendapatnya.

2. Pedoman Observasi
Observasi merupakan pengamatan secara langsung terhadap objek
penelitian.
Ada dua format observasi untuk penelitian kuantitatif yaitu:
a) Berisi butir-butir pokok kegiatan yang akan diobservasi
b) Berisi butir-butir kegiatan yang mungkin diperlihatkan oleh individu-individu yang diamati

3. Instrumen Dokumentasi
Dokumen yang digunakan dalam penelitian dapat berupa dokumen
yang sudah ada maupun dokumen yang dirancang selama penelitian. Misalnya silabus, program tahunan, program bulanan,
program mingguan,
rencana pelaksanaan pembelajaran, catatan pribadi siswa, buku raport,
kisi-kisi, daftar nilai, lembar soal/tugas, lembar jawaban, dan lain-lain

4. Daftar Cek (check list)


Daftar cek merupakan suatu daftar yang berisi subyek dan aspek-aspek yang diamati.
Peneliti hanya meemberikan tanda cek (√) pada tiap-tiap aspek/ kegiatan sesuai dengan pengamatannya.

5. Pedoman Wawancara
Wawancara merupakan tehnik pengumpulan data yang dilakukan melalui percakapan dan tanya jawab, baik secara langsung
maupun tidak langsung dengan responden.
Ada Tiga Bentuk Wawancara yaitu:
o Terstruktur, yaitu pertanyaan yang menuntut jawaban agar sesuai dengan apa yang terkandung dalam pertanyaan tersebut.
o Tidak terstruktur, yaitu pertanyaan yang bersifat terbuka sehingga responden bebas menjawab pertanyaan. Biasanya untuk
mengungkap perasaan, pikiran, dan alasan tingkah laku.
o Campuran, yaitu pertanyaan yang menuntut jawaban campuran, ada yang terstruktur ada pula yang bebas.
Analisis Data
• Sugiyono (2011) Analisis data adalah proses mengatur urutan data,
mengorganisasikan kedalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar
• Sumadi (2008) Analisis data merupakan proses mengurutkan data
kedalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan
dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.
Berdasarkan paparan para ahli diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
analisis data dapat diartikan sebagai suatu bentuk pola pikir untuk
melaksanakan mengolah data, dengan tujuan menjadikan data tersebut
sebagai suatu informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat datanya dapat
dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah
yang berkaitan dengan kegiatan penelitian
Jenis Data yang Dianalisis
Jenis data dibedakan atas data kualitatif dan data kuantitatif. Menurut Sugiyono
(2011: 7) “Data kualitatif merupakan data yang berbentuk kata, kalimat, gerak
tubuh, ekspresi wajah, bagan, dan gambar. Data bermuatan kualitatif disebut juga
dengan data lunak. Data semacam ini diperoleh melalui penelitian yang
menggunakan pendekatan kualitatif, atau penilaian kualitatif”.
Keberadaan data bermuatan kualitatif adalah catatan lapangan yang berupa
catatan atau rekaman kata-kata, kalimat, atau paragraf yang diperoleh dari
wawancara menggunakan pertanyaan terbuka, observasi partisipan, atau pemaknaan
peneliti terhadap dokumen atau peninggalan. Sedangkan kuantitatif adalah data
yang berbentuk angka. Keberadaan data bermuatan kuantitatif adalah angka-angka
(kuantitas), baik diperoleh dari jumlah suatu penggabungan ataupun pengukuran.
Data bermuatan kuantitatif yang diperoleh dari jumlah suatu penggabungan selalu
menggunakan bilangan cacah. Contoh data seperti ini adalah angka-angka hasil
sensus, angka-angka hasil tabulasi terhadap jawaban terhadap angket atau
wawancara terstruktur. Adapun data bermuatan kuantitatif hasil pengukuran adalah
skor-skor yang diperoleh melalui pengukuran, seperti skor tes prestasi belajar, skor
skala motivasi, skor timbangan, dan semacamnya.
Daftar Rujukan
Arifin. 2012. Penelitian Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. 2007. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakaeta: Bumi Aksara
Hartono. 2011. Metodologi Penelitian. Pekanbaru: Zanafa Publishing.
Iskandar. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif). Jakarta: Gaung
Persada Press.
Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitaian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya
Margono. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Ridwan, Abdullah Sani. 2013. Inovasi Pembelajaran. Jakarta : PT Bumi Aksara
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. 2013. Metodoogi Penelitian Kuantitatif, Kuaitatif dan R&D. Bandung : ALFABETA
Sukardi. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Sukidin, dkk. 2010. Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Surabaya: Insan Cendekia.
Sumadi, Suryabrata. 2008.Metodologi Penelitian. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai