• Secara epidemiologi outbreak berkaitan dengan paparan satu pasar di Kota Wuhan
11-
sampel isolat untuk diidentifikasi mikroorganisme penyebab tipe baru Coronavirus (10/1/20)
12/1/20 • Transmisi hewan ke manusia
stroke.
Sensitivitas Coronavirus
• Corona virus dapat hidup lebih dari 5 hari pada suhu 22-25°C
dan dengan kelembaban relatif 40- 45 %
• SARS-CoV mati pada suhu 56 ° C dalam 15 menit
• Studi menunjukkan SARS-CoV dapat diinaktivasi oleh sinar
UV
, kondisi basa (pH > 12), atau kondisi asam (pH < 3)
Chan K, Peiris M, Lam S, Poon L, Yuen K, Seto W. The Effect of Temperature and Relative
Humidity on The Viability of The SARS Coronavirus. Advances in Virology 2011 ; 1-7.
• Stabilitas SARS-CoV yang lebih baik pada suhu dan
kelembaban rendah dapat meningkatkan
kemungkinan transmisi pada area subtropics selama
musim semi.
• Sedangkan beberapa negara di Asia seperti Malaysia,
Indonesia, Thailand) memiliki suhu dan kelembaban yang
relatif tinggi.
Patogenesis
Hewan Host
pembawa/ perantara:
natural host: Seperti: the
Kelelawar, civet
musang, (musang
ular luwak):
diduga
pada
Virus masuk ke saluran napasSARS
atas bereplikasi di sel epitel saluran
napas atas menyebar ke saluran napas bawah. Pada infeksi akut
terjadi shedding virus dari saluran napas dan virus dapat di
gastrointestinal
Respon imun innate dan spesifik
Patogenesis
• Masuknya virus ke sel host diperantarai oleh Protein S yang ada
dipermukaan virus.
• Protein S berikatan dengan reseptor di sel host yaitu enzim ACE-2
(angiotensin-converting enzyme 2). Sekuens dari RBD (Reseptor-
binding domain) termasuk RBM (receptor-binding motif) pada SARS-
CoV-2 kontak langsung dengan enzim ACE-2
• Setelah berhasil masuk selanjutnya translasi replikasi gen dari RNA
genom virus. Selanjutnya replikasi dan transkripsi dimana sintesis
virus RNA melalui translasi dan perakitan dari kompleks replikasi
virus.
Patofisiologi
• Masuknya 2019-nCoV ke dalam sel menginduksi
keluarnya sitokin2
• ditemukan sitokin dalam jumlah tinggi: IL1B, IFNγ,
IP10, dan MCP1 serta kemungkinan
mengaktifkan T-helper-1 (Th1),
• Selain itu, meningkatkan T-helper-2 (Th2)
cytokines (eg, IL4 and IL10) yang mensupresi
inflamasi berbeda dari SARS-CoV
• Pada pasien 2019-nCoV di ICU ditemukan
GCSF, IP10, MCP1, MIP1A, dan TNFα
konsentrasi lebih tinggi dibandingkan yang
tidak
membutuhkan ICU cytokine storm
• cytokine storm berkaitan dengan derajat
keparahan
Penularan CoV
• Tranmisi dari manusia ke manusia:
• Menyentuh benda atau permukaan yang terdapat virus disana dan ketika
• Kontaminasi feses
Triase: kontak pertama pasien dengan fasyankes, biasanya IGD; kenali SARI dan tatalaksana sesuai prioritas
Infeksi saluran napas akut dengan riwayat demam (suhu≥ 38 C) dan batuk; onset dalam 10 hari terakhir dan perlu
perawatan di RS. Tidak adan demam tidak mengeksklusi infeksi virus
c. Pneumonia ringan hingga berat berdasarkan gejala klinis dan/atau gambaran radiologis
Perlu waspada pasien immunocompromised gejala dan tanda tidak jelas.
b. merupakan petugas kesehatan yang sakit dengan gejala sama setelah merawat
pasien Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) berat yang tidak diketahui
penyebab/etiologi penyakitnya, tanpa memperhatikan tempat tinggal atau riwayat
bepergian; ATAU
Pasien dalam pengawasan (2)
• Seseorang dengan ISPA ringan sampai berat dalam waktu 14 hari
sebelum sakit, memiliki salah satu dari paparan berikut:
• a. Riwayat kontak erat kasus konfirmasi 2019-nCoV; ATAU
• b. Bekerja atau mengunjungi fasilitas kesehatan yang
berhubungan dengan pasien konfirmasi 2019-nCoV di China atau
wilayah/negara yang terjangkit (sesuai dengan perkembangan
penyakit); ATAU
• c. Riwayat kontak dengan hewan penular (jika hewan penular sudah
teridentifikasi) di China atau wilayah/negara yang terjangkit (sesuai
dengan perkembangan penyakit); ATAU
• d. Riwayat perjalanan ke Wuhan dan memiliki (demam ≥380C) atau
ada riwayat demam
Negara Terjangkit COVID-19 (Transmisi Lokal)
(Sumber WHO, Update 2 Maret 2020 )
Serologi
• hanya jika RT-PCR tidak tersedia.
Kasus konfirmasi
• Seseorang yang terinfeksi 2019-nCoV dengan
hasil pemeriksaan laboratorium positif
Kasus terkonfirmasi
• Individu dengan hasil tes 2019-nCoV positif
Kasus dengan onset muncul paling awal di
tempat
berbagaiseperti rumah, sekolah, dan rumah
primer sakit. Onset yang muncul kurang 24 jam dari
kasus primer diganggap sebagai kasus co-
onset
primer
Pneumonia ringan Pasien dengan pneumonia dengan tidak ada tanda pneumonia
berat Anak-anak : batuk atau sulit bernapas + takipneu
Pneumonia berat Remaja atau dewasa: demam atau curiga infeksi saluran napas, ditambah RR>30x/menit, distress napas berat, SpO2
<90% udara ruangan
Anak-anak: Batuk/susah bernapas, ditambah setidaknya satu dari hal berikut: sianosis sentral atau SpO2<90%; distress
napas berat (co: grunting, retraksi dinding dada sangat berat), tanda bahaya umum pneumonia: tidak mau nyusu atau
minum, penurunan kesadaran, atau kejang; takipneu
ARDS Onset baru atau gejala respirasi memburuk dalam satu minggu klinis diketahui
Foto dada (X-ray; CT Scan; atau USG paru): opasitas bilateral, tidak sepenuhnya oleh efusi, lobar atau kolaps paru,
atau nodul
Asal edema: gagal napas tidak sepenuhnya oleh gagal jantung atau overload cairan. Perlu penilaian objektif
seperti echocardigrafi.
Sepsis Dewasa: disfungsi organ disebabkan disregulasi respon tubuh terhadap infeksi (Score SOFA).
Tanda organ disfungsi: perubahan status mental; susah napas atau napas cepat, saturasi oksigen rendah, urin output
berkurang; HR meningkat; nadi teraba lemah, ektremitas dingin, tekanan darah rendah, kulit mottling, hasil lab:
koagulopati, trombositopenia, asidosis, tinggi laktat atau hyperbilirubinemia
Anak: curiga infeksi atau terbukti infeksi dan 2≥ SIRS kriteria, yang salah satunya suhu abnormal atau leukosit abnormal
Syok Sepsis Dewasa: persisten hipotensi walaupun sudah dilakukan resusitasi cairan, membutuhkan vasopressor untuk
mempertahankan MAP ≥ 65 mmHg dan serum laktat >2 mmol/L
Anak: hipotensi atau 2-3 dari berikut: perubahan status mental atau bradikardi atau CRT meningkat; vasodilatasi hangat
dengan nadi bounding; takipnea; kulit motling atau petekie atau purpura; peningkatan laktat; oliguria; hiper atau
hipotermia.
Demografik dan Klinis
(laporan penelitian 41 pasien pertama Pneumonia nCoV)
Tanda dan gejala yang muncul:
• Demam (98%)
• Batuk (76%)
• Myalgia dan fatique (44%)
• RR>24 (29%)
• Sesak (55%)
• Sakit kepala (8%)
• Diare (3%)
• Dari ke 41 pasien, secara demografik rata rata
usia 49 tahun, tidak ada anak yang terinfeksi,
laki-laki 30 orang dan perempuan 11 orang
• 66% terpapar satu pasar di China
• Semua pasien datang hari ke-7 onset dengan
sesak hari ke-8 dan rata rata hari ke-10 ICU
• Sebaran komorbid terdapat 13 pasien, 8 orang
diabetes, 6 pasien CHF, dan 6 pasien hipertensi
Hasil penunjang (A) CT Toraks
(laporan penelitian 41 pasien pertama Pneumonia nCoV) Transversal, laki-
laki 40 tahun,
menunjukkan
multiple lobular
bilateral dan
area
subsegmental
konsolidasi hari ke-
Pada pemeriksaan 15 setelah onset
penunjang: gejala.
- Leukosit dominan
(B) CT Toraks
normal (45%)
transversal,
- Dominan wanita 53 tahun,
neutropenia opasitas ground-
- D-dimer meningkat glass bilateral
dan area
pada pasien yang subsegmental
berat (ICU) konsolidasi, hari
- Procalsitonin ke-8 setelah onset
gejala.
dominan normal
- Laktat dominan (C) Dan bilateral
meningkat ground-glass
- Dari hasil rongten : opacity setelah
12 hari onset
Kedua paru gejala.
terinfeksi (98% atau
40 dari 41 orang)
Tatalaksana dan outcome
(laporan penelitian 41 pasien
pertama Pneumonia nCoV)
- Syok 7%
- Pemakaian ventilator: 5% (2
kasus)
Standar pencegahan
Pencegahan transmisi - Gunakan masker medis jika bekerja dalam 1-2 meter dari pasien
droplet - Satu ruang khusus atau disatukan dengan etiologi yang sama
- Jika etiologi tidak pasti, satu group pasien dengan diagnosis klinis sama dan risiko epidemiologi sama, dengan
pemisahan spasial
- Gunakan pelindung mata jika menangani pasien dari jarak dekat
- Batasi aktvitas pasien keluar ruangan
Dokter menggunakan
robot untuk komunikasi
dengan pasien
Gambar: ISOPOD
Terapi cairan • Terapi cairan konservatif jika tidak ada bukti syok
• Belum ada!
BELUM ADA VAKSIN UNTUK KASUS PNEUMONIA YANG SEDANG OUTBREAK SAAT
INI KARENA DISEBABKAN CORONAVIRUS JENIS BARU.
Pencegahan infeksi novelCoronavirus
bagi pekerja di Pasar jual bahan makanan segar
• Cuci tangan dengan sabun dan air setelah menangani hewan dan
produk hewan
• Bersihkan dan disinfeksi alat serta tempat kerja sedikitnya sekali
sehari
• Kenakan baju pelindung, sarung tangan dan pelindung wajah ketika
mengolah hewan atau produk hewan segar
• Buka baju pelindung setelah kerja, bersihkan setiap hari dan tinggal
ditempat kerja
• Jauhkan anggota keluarga dari perlengkapan dan sepatu yang belum
dibersihkan
Pencegahan infeksi Coronavirus baru
pengolahan makanan dari Pasar
1. Levinson W. 2008. Review of Medical Microbiology & Imunology, Tenth Edition. New York: The McGraw-Hill Companies, Inc.
2. Madigan MT, Martinko JM, Brock TD. 2006. Brock Biology of Microorgnisms. New Jersey: Pearson Prentice Hall.
3. Jain M. 2004. Competition Science Vision. India: Pratiyogita Darpan.
4. Havard CMH. 1990. Black’s Medical Dictionary 36th Edition. USA: Barnes & Noble Books.
5. Kansas State Board of Health. 2008. Annual Report of The State Board of Health of The State of Kansas. USA: BiblioBazaar LLC.
• KLB 2019-nCoV Sebagai isyarat
agar manusia membatasi diri
untuk tidak mengkonsumsi
hewan liar, sebagai pencegahan
penyakit infeksi zoonosis.
谢谢你
Xièxiè nǐ