Anda di halaman 1dari 22

TUGAS AKHIR

KAJIAN DEBIT RANCANGAN BANJIR


DAN
KAPASITAS PENAMPANG SUNGAI
PEMALI
BREBES-JAWA TENGAH

NAMA : AHMAD SULAIMAN


NIM : 41114110028
LATAR BELAKANG
• Sungai Pemali adalah sungai yang terletak di wilayah Provinsi Jawa Tengah, Indonesia, sekitar 250
km di timur ibu kota Jakarta. Sungai Pemali berhulu di Desa Winduaji, Kecamatan Paguyangan,
Kabupaten Brebes dengan nama mata airnya yaitu Tuk Sirah. Sungai Pemali merupakan sungai
terbesar yang ada di Kabupaten Brebes dengan panjang sekitar 125,4 Km mengalir dari selatan ke
utara. Sungai ini bermuara ke Laut Jawa.
• Pada tanggal 20 Februari 2018 luapan sungai Pemali, mengakibatkan banjir di daerah brebes jawa
tengah. Hujan deras yang mengguyur wilayah Brebes sejak malam hingga pagi hari
mengakibatkan debit air sungai Pemali tinggi, Hal itu menyebabkan sungai terbesar di Brebes
tersebut meluap dan menggenangi ribuan rumah warga.
• Oleh karena itu penulis tertarik meneliti tentang banjir di sungai pemali.
LOKASI PENELITIAN
 Sungai Pemali berada di daerah aliran sungai (DAS) Pemali
seluas 1.276,4 Km2 yang mencangkup Kabupaten Brebes dan
Kabupaten Tegal, provinsi Jawa Tengah, DAS Pemali
mempunyai karakter yang sangat spesifik dengan bentuk DAS
memanjang. Bagian hulu sungai Pemali membentuk alur relatif
lurus dengan bentuk penampang peralihan V ke bentuk U, lebar
sungai antara 20-40 meter dan akan berubah menjadi berkelok-
kelok dibagian tengah hingga ke hilir. Anak Singai Pemali
berasal dari dataran tinggi di daerah barat Gunung Slamet dan
dari Pegunungan Lio serta dari Perbukitan Baribis-
Bantarkawung. Sejumlah anak Sungai Pemali yang cukup besar
antara lain: Sungai Rambatan, Sungai Bersole, Sungai Lawak
dan lain sebagainya
RUMUSAN MASALAH

 Bagaimana profil sungai Pemali saat ini?


 Bagaimana kondisi sungai Pemali pada saat kondisi debit banjir?
 Bagaimana solusi untuk menanggulangi banjir di sungai Pemali kabupaten tegal?
 Metode-metode apa saja yang dapat dipakai untuk menanggulangi banjir pada
sungai Pemali?
 Bagaimana profil sungai Pemali agar aman dari kondisi pada saat debit banjir?
MAKSUD & TUJUAN
 Mengidentifikasi kapasitas sungai Pemali pada titik tinjauan sepanjang 10 kilometer,
menggunakan program atau software HEC-RAS versi 4.1.0
 Mengidentifikasi kondisi sungai Pemali pada saat debit banjir
 Mengidentifikasi kondisi debit banjir sungai Pemali kabupaten Tegal
 Menggambarkan profil aliran sungai Pemali yang disimulasikan dengan program HEC-
RAS versi 4.1.0 pada titik tinjauan sepanjang 10 kilometer.
 Mengidentifikasi dimana titik yang melimpas dari titik tinjauan 10 kilometer tersebut,
sehingga dapat memberikan alternative penanggulanganya dengan data pengukuran
yang sudah ada
 Bisa menjadi landasan pemikiran bagi instansi yang terkait sebagai pertimbangan dan
penanganan banjir dengan menggunakan program HEC-RAS versi 4.1.0
 Menambah pengetahuan yang dimiliki penulis tentang permasalahan serta
penanggulangan banjir dengan program HEC-RAS versi 4.1.0
RUANG LINGKUP & BATASAN MASALAH
 Titik tinjauan sungai Pemali hanya sepanjang 10 kilometer
 Dalam mengevaluasi kapasitas sungai Pemali dilakukan analisis
hidrolika saja. Peninjauan dilakukan dari tiap cross section melalui
program HEC-RAS 4.1.0 sepanjang 10 kilometer.
 Data curah hujan yang digunakan adalah data dari stasiun curah
hujan bendung Notog brebes, diambil satu sampel Stasiun hujan ini
karena stasiun letaknya dekat dengan lokasi penelitian, sedangkan
stasiun hujan yang lain berada jauh dari lokasi penelitian.
 Data ukur menggunakan data yang sudah ada dari balai PSDA Pemali
Comal Tegal.
 Aliran sungai Pemali dianggap sebagai aliran mantap (steady flow),
karena tidak memperhitungkan kehilangan dan penambahan air.
Dilokasi penelitian air sungai tidak terpengaruh oleh pasang surut
dan gelombang air laut, sehingga debit air cenderung konstan.
PROSEDUR PELAKSANAAN
Penelitian yang dilakukan adalah dengan menganalisa desain yang direncanakan pada
bangunan real yaitu pada cross section dan penampang sungai Pemali Brebes Jawa
Tengah.
Tahapan Persiapan
Tahap persiapan merupakan tahap sebelum tahap pengumpulan data dan
pengolahannya. Di tahap ini disusun hal-hal yang dapat memudahkan dalam
penyusunan Tugas Akhir.
Tahap Pengumpulan Data
Data-data yang dibutuhkan dalam penyusunan Tugas Akhir ini merupakan data
sekunder. Pengumpulan data ini diperoleh dengan cara didapatkan dari sumber
terpercaya dan laporan-laporan atau referensi lain. Adapun data-data yang terkumpul
adalah :
Peta daerah aliran Sungai (DAS) Sungai Pemali berupa Peta Topografi.
Data curah hujan (Stasiun Curah Hujan Terdekat).
Data Cross Section dan Penampang sungai.
Tahap Pengolahan Data
Data-data yang telah dikumpulkan kemudian diolah dan dianalisis sehingga
menghasilkan nilai-nilai tertentu.
Pengukuran jarak untuk mengambil dari Bendung Nothog sampai bibir pantai sudah
ada di Balai PSDA Pemali Comal. Data yang diperoleh data pengukuran cross
section, data curah hujan harian rerata selama 10 tahun dan peta DAS Pemali.
Analisis Curah Hujan
Metode Aritmatik merupakan metode yang dipakai dalam menghitung curah hujan
rata-rata di wilayah Sungai Pemali, Meskipun dari sumber literatur Metode Poligon
Thiessen dan Isohyet menghasilkan hasil yang lebih baik. Pada penelitian ini tidak
memakai Metode Poligon Thiessen karena di dalam penggambaran poligon DAS
Pemali diluar gambar poligon tersebut. Sedangkan Metode Isohyet membutuhkan
pengalaman yang luas didalam penggambaran garis-garis Isohyet.
Analisis Debit Sungai
Metode yang digunakan untuk analisis debit sungai menggunakan Program HEC-RAS
KERANGKA BERFIKIR Mulai

Identifikasi Permasalahan : Banjir tahunan DI


Kabupaten Brebes-jawatengah

Pengumpulan data

Data Sungai Banjir pada ulang Data Hidrologi


1. Panjang Sungai Ke. 2, 5, 10 & 25 1.Data Debit
2. Cross section 2.Peta Das
4

Proses

Imput Data ke Hec-Ras 4.1.0 Penyesuaian penampang


(Project data,geometri data dan
flow data ) :
Selesai

Muka air
banjir pada
ulang KE...
Tahap Pengolahan Data
Data-data yang telah dikumpulkan kemudian diolah dan dianalisis sehingga
menghasilkan nilai-nilai tertentu.
Pengukuran jarak untuk mengambil dari Bendung Nothog sampai bibir pantai sudah
ada di Balai PSDA Pemali Comal. Data yang diperoleh data pengukuran cross
section, data curah hujan harian rerata selama 10 tahun dan peta DAS Pemali.
Analisis Curah Hujan
Metode Aritmatik merupakan metode yang dipakai dalam menghitung curah hujan
rata-rata di wilayah Sungai Pemali, Meskipun dari sumber literatur Metode Poligon
Thiessen dan Isohyet menghasilkan hasil yang lebih baik. Pada penelitian ini tidak
memakai Metode Poligon Thiessen karena di dalam penggambaran poligon DAS
Pemali diluar gambar poligon tersebut. Sedangkan Metode Isohyet membutuhkan
pengalaman yang luas didalam penggambaran garis-garis Isohyet.
Analisis Debit Sungai
Metode yang digunakan untuk analisis debit sungai menggunakan Program HEC-RAS
ANALISIS DATA HIDROLOGI
 Curah hujan
Data yang didapat dari Stasiun Notog dirangkum pada tabel di bawah ini
Tahun
/ Maksimal
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Harian
Bulan

2008 60 141 46 60 60 0 0 0 0 55 23 53 141

2009 91 47 35 56 67 53 10 0 0 15 77 15 91
2010 58 72 88 82 79 75 55 51 97 41 76 66 97
2011 43 79 74 40 57 4 9 0 0 33 33 64 79

2012 89 105 108 38 47 11 0 0 0 36 48 66 108

2013 77 68 102 50 56 56 57 7 0 39 94 89 102


2014 75 58 39 70 58 62 20 40 0 8 31 46 75
2015 81 60 100 33 37 28 5 2 0 8 32 51 100

2016 70 46 58 31 64 72 42 36 105 40 45 100 105

2017 65 84 55 69 69 40 4 0 88 29 52 57 88

Rata- 70.9 76 70.5 52.9 59.4 40.1 20.2 13.6 29 30.4 51.1 60.7 98.6
Rata
ANALISIS DATA HIDROLOGI
 Perhitungan Dispersi
Untuk menentukan jenis distribusi frekuensi curah hujan yang akan digunakan
dalam mengolah data curah hujan rencana, terlebih dahulu dilakukan perhitungan
Dispersi yaitu menghitung standar Deviasi, koefisien Variasi, koefisien Skewness,
dan koefisien Kurtosis
Berdasarkan nilai perhitungan maka distribusi Log Person Type III yang sesuai,
sedangkan untuk distribusi Normal, Log Normal maupun Gumbel tidak sesuai
dengan nilai harga koefisienya, sehingga analisis yang digunakan selanjutnya
adalah analisis Log Person Type III.
ANALISIS DATA HIDROLOGI
 Perhitungan Aliran Dasar (Base Flow)
Dari Data & Gambar diperoleh :
Luas DAS (A) : 1276,4 Km²
Panjang Sungai Utama (L) : 125,5 Km
Panjang Sungai Semua Tingkat (L’) : 1658,5 Km
Kerapatan jaringan kuras (D)D : 1,3
Aliran Dasar / Base Flow (QB)QB : 61,01514M3/det
ANALISIS DATA HIDROLOGI
 Hasil Perhitungan Hidrograf Banjir Rancangan Metode HSS Nakayasu
Sebelum menggunakan HSS Nakayasu untuk mengetahui debit rencana, harus diketahui beberapa
parameter yang ada di DAS Pemali, Berdasarkan data dapat diketahui luas DAS Pemali adalah
1276,4 Km², dan panjang sungai utamanya 125,5 Km.

Tg
  : Waktu konsentrasi 7.679(jam)
Tr : Satuan waktu dari curah hujan 5,759 (jam)
Tp : Waktu dari permulaan banjir sampai puncak hidrograf banjir 12,286 (jam)
T0,3 : Waktu dari puncak banjir sampai 0,3 kali debit puncak banjir 15.538 (jam)
: Koefisien karakteristik DAS =2
Qmax : Debit puncak banjir 18.618m3/det/mm
ANALISIS DATA HIDROLOGI

Grafik HSS Nakayasu


20.000

18.000

16.000

14.000

12.000
Q=debit

10.000

8.000

6.000

4.000

2.000

0.000
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 41 43 45 47 49 51 53 55 57 59 61 63

t=waktu
ANALISIS DATA HIDROLOGI
 Hasil Perhitungan Hidrograf Banjir Rancangan Metode HSS Nakayasu
 Perhitungan debit banjir rencana dengan metode HSS Nakayasu (hidrograf
satuan sintetik Nakayasu) dihitung dengan konsep super posisi.

Hasil perhitungan debit puncak periode ulangnya sebagai berikut


Periode ulang 2 tahun debit puncaknya 1326.039m3/det
Periode ulang 5 tahun debit puncaknya 1503.383m3/det
Periode ulang 10 tahun debit puncaknya 1621.741m3/det
Periode ulang 25 tahun debit puncaknya 1768.541m3/det
ANALISIS DATA HIDROLOGI
Rekapitulasi
2000.000

1800.000

1600.000

1400.000

1200.000

1000.000
Debit

800.000

600.000

400.000

200.000

0.000
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 41 43 45 47 49 51 53 55 57 59 61 63

Waktu
ANALISIS DATA HIDROLOGI
Analisis Kapasitas Penampang Dengan HEC-RAS

POTONGAN MEMANJANG
DENAH SUNGAI PEMALI SUNGAI PEMALI
ANALISIS DATA HIDROLOGI
CONTOH PERIODE ULANG 2 TAHUN DARI HULU (STA29)
KE HILIR (STA 0)
STA 29 STA 28 STA 27

STA 2 STA 1 STA 0


KESIMPULAN
 Dari analilis yang telah dilakukan terhadap sungai pemali dengan metode
Hidrofraf Satuan Sintetik (HSS) Nakayasu dan Dengan menggunakan alat bantu
berupa Software Hecras didapatkan kesimpilan analisis hidrolika pada aliran
sungai pemali diperoleh kesimpulan bahwa ditemukan beberapa luapan banjir,
kesimpulan yang didapat adalah sebagai berikut:
 Pada periode ulang 2 tahun tidak terjadi luapan banjir dengan Q max 1326.039 m3/detik
 Pada periode ulang 5 tahun terjadi luapan banjir di Cross section hilir yaitu di Sta.0
dengan Q max 1503.383 m3/detik
 Pada periode ulang 10 tahun terjadi luapan banjir di Cross section hilir yaitu di Sta.0
dengan Q max 1621.741 m3/detik
 pada periode ulang 25 tahun terdapat luapan di bagian ujung hilir sungai yaitu pada
cross section 0, 1 & 2, cross section 3 disebelah kanan dan dibagian hulu, cross section
29 disebelah kanan juga terdapat luapan air dengan Q max 1768.541 m3/detik..
 Slope aliran sungai sangat landai dan bentuk sungai yang berkelok menyebabkan
kecepatan aliran sungainya kecil
SARAN
 Dari hasil analisis dan kesimpulan tersebut diperoleh beberapa saran yang
bersifat membangun agar sungai pemali tidak meluap setiap tahunya
 Dilakukan penelitian dengan Software selain Hec-Ras sebagai sebagai studi
banding analisis.
 Studi hidrologi yang dilakukan harus lebih detail.
 Dilakukan perubahan bentuk denah sungai yang berkelok kelok menjadi lurus
agar aliran sungai menjadi lebih cepat dan slope (kemiringan) sungai lebih
besar.
 Dilakukan naturalisasi kembali sungai pemali karena dari cross section sungai
didapatkan muka tanah sungai naik turun sehingga aliran sungai menjadi
lambat.
 Dilakukan sosialisasi ke masyarakat dan Lembaga terkait tentang sungai Pemali
agar masyarakat dan lembaga terkait dapat bersama-sama menjaga dan
memelihara sungai pemali.

Anda mungkin juga menyukai