ARTERIOSUS
Pendahuluan
• Arcus aorta di kiri
Menghubungkan a.pulmonal
kiri dengan aorta descenden
(distal dari a.subclavia kiri)
• Kondisi normal penutupan
secara fungsional 1-3 hari,
penutupan secara struktural
3 minggu
• Tidak menutup setelah usia 3
bulan PDA
Pendahuluan
• Prevalensi : 5-10%, perempuan : laki-laki (3:1)
• Umum terjadi pada bayi premature
• Etiologi : abnormalitas kromosom (resesif kromosom 12 atau 16),
infeksi teratogenic (rubella), alcohol, amphetamine/fenitoin,
premature, berat lahir rendah (<2500 gram), ketinggian tempat,
tekanan atmosfir rendah, dan hipoksia
EMBRIOLOGI
Sirkulasi fetus
Struktur yang berperan dalam right-to-left shunting
darah kaya nutrisi dan oksigen dari darah plasenta ke
sistem sirkulasi fetus (paru belum berfungsi utk
pertukaran gas by pass fetal pulmonary circuit)
2/3 darah sistemik masuk ke RV dimana
12% darah A.pulmonal paru
88% darah ductus arteriosus aorta descendens
Pada fetus ductus arteriosus tetap terbuka karena :
Rendahnya kadar oksigen
Placenta prostaglandin E2 dan I2 (local dan
placenta)
Tali pusat dijepit aliran darah placenta
hilang peningkatan resistensi vaskuler
sistemik
Resistensi paru turun karena :
Inflasi mekanis paru oksigen
meningkat vasodilatasi pembuluh
darah pulmonal
Resistensi paru turun peningkatan aliran
darah pulmonal hipoksia relative hilang
Placenta PGE1 turun vasodilator ductus
Merupakan tipe ekstrakardiak shunt yang paling sering ditemui arteriosus hilang kontriksi dan penutupan
yang menghubungkan sistem sirkulasi pulmonal dan sistemik ductus arteriosus
Penutupan ductus terjadi mulai 15 – 18 jam
kelahiran dan menutup sempurna dalam 2-3
minggu
Besarnya shunting tergantung diameter &
panjang ductus, resistensi relative pembuluh
darah sistemik dan pulmonal
Masa prenatal resistensi paru tinggi aliran
darah dari paru ke aorta
Masa postnatal resistensi paru turun
aliran darah shunt akan terbalik dari aorta ke
paru
HEMODINAMIK
Terbaliknya aliran darah dari aorta ke paru
sirkulasi paru, atrium kiri dan ventrikel kiri
akan kelebihan beban dilatasi ventrikel kiri
dan gagal jantung kiri
Jantung kanan akan tetap normal kecuali ada
penyakit pembuluh darah paru
eissenmenger syndrome
Pada eissenmenger aliran darah
terdesaturasi ke ekstremitas bawah
sedangkan ekstremitas atas normal
KLASIFIKASI
KLASIFIKASI SECARA HEMODINAMIK
It is the most effective test for defining the anatomy of the PDA
• Contrast medium is injected into a catheter passed through the PDA into the aorta from the
pulmonary artery or into the aorta retrogradely from the femoral artery
• PDA usually is widely dilated, and the ductus narrows down at the pulmonary arterial end
• The lateral projection, or occasionally the left anterior oblique projection, demonstrates the
anatomy most clearly
• The AP camera can be positioned in the right anterior oblique caudal position to demonstrate
the PDA
• Selective descending aortography is essential in patients of VSD or ASD to demonstrate PDA
PERJALANAN ALAMIAH PENYAKIT
• PDA tidak menutup spontan
• Bayi cukup bulan kelainan struktur otot polosnya
• Bayi premature penurunan respon terhadap oksigen
• Gagal jantung dan pneumonia berulang
• IE dapat terjadi
• Aneurisma PDA
• PH irreversible
Terapi Medikamentosa
• Digoxin, diuretic, dan vasodilator gagal jantung kongestif
• Indomethacin menutup PDA pada bayi premature, tapi tidak efektif pada
bayi cukup bulan
• Dosis indomethacin
• Usia < 48 jam : 0.2 mg/kg iv 12 jam kemudian 0.1 mg/kg sebanyak 2 kali, biasanya
diperlukan 2 seri
• Usia 2 -7 hari : dosisnya 0.2 mg/kg iv per 12 jam sebanyak 3 dosis
• Usia > 7 hari : dosisnya 0.2 mg/kg iv 12 jam kemudian 0.25 mg/kgBB iv sebanyak 2 kali
• Kontraindikasi : urea nitrogen > 25 mg/dl, atau cr > 1.8 mg/dl, AT < 80.000, cenderung
perdarahan, NET dan hiperbilirubinemia
• Ibuprofen 10 mg/kg BB iv diikuti 5 mg/kgBB sebanyak 2 kali dengan interval 24
jam dapat diberikan sebagai alternatif
Terapi Intervensi
• Dilakukan bila secara hemodinamik dinilai cukup bermakna, tetapi
sebaiknya PDA kecil pun sebaiknya ditutup karena potensi IE,
disarankan sebelum usia 1 tahun
• Intervensi non bedah :
• PDA < 4 mm digunakan coil atau nit occlude
• PDA > 4 mm digunakan device Amplatzer
• Komplikasi yang bias terjadi : residual PDA, embolisasi coil, hemolysis, stenosis
a.pulmonaris kiri, oklusi aorta dengan device amplatzer, dan oklusi v.femoral
• Intervensi bedah
• Ligasi atau divisi PDA melalui posterolateral torakotomi kiri tanpa mesin pintas
jantung paru
FOLLOW UP
• Antikoagulan selama 6 bulan
• Pemberian profilaksis IE
• Follow up echo setelah 6 bulan