Anda di halaman 1dari 8

SISTEM GOLONGAN DARAH RHESUS

• Rhesus berasal dari kata Mocacus Rhesus yaitu sejenis


kera yang diambil sel darah merahnya untuk dilakukan
penelitian suatu zat anti. Zat anti ini menimbulkan reaksi
aglutinasi yang sama terhadap sel yang sama. Kemudian
zat anti ini dinakamkan anti Rhesus dan antigenya
dinamakan antigen Rhesus.

• Oleh Fisher zat anti ini dinamakan anti D dan antigen


Rhesus dinamakan antigen D.

• Sel darah manusia yang menimbulkan reaksi aglutinasi


terhadap Anti D dinamakan Rhesus positif /Rh (+) dan
yang tidak beraglutinasi dinamakan Rhesus negative/ Rh
(-). Menurut penelitian di Amerika penduduknya 85%
Rhesus positif dan 15% Rhesus negative
ANTIGEN-ANTIGEN SYSTEM RHESUS

Fisher Wiener

D Rh
C rh’
Antigen E rh”
c hr’
e hr”
CDe R1
cDE R2
cDe Ro
CDE
Phenotype Rz
Cde
cdE r’
CdE r”
cde rY
r
PERANAN ANTIGEN D
Dalam Transfusi
Seorang pasien Rh (D) negative ditransfusikan dengan darah donor Rh (D)
positif. Untuk pertama kalinya croosmatching akan negative dan tidak akan
timbul reaksi transfusi
Transfusi kedua kali dengan darah donor Rh (D) positif, pasien mengalami
reaksi hebat.
Untuk mencegah hal tersebut setiap pasien diwajibkan periksa Rh nya

Dalam Kehamilan
Wanita bergolongan darah Rh (D) negative, pada hamil pertama jika bayinya
Rh (D) positif maka bayi akan lahir selamat. Tapi pada kehamilan ke dua
dengan bayi Rh (D) positif, bayi akan mengalami penyakit HDN (Hemolotyc
Disease of The Newborn) yaitu lahir dalam keadaan kuning, dalam beberapa
hari bisa meninggal. Bahkan bisa mati dalam kandungan.
Bayi yang lahir kuning tersebut dapat ditolong dengan Transfusi tukar
(Exchange Transfusion) dengan darah Rh (D) negative
FAKTOR Du

• Antigen Du adalah antigen D yang


lemah. Reaksinya dengan anti D bisa
positif lemah bahkan bisa negative.
• Reaksi akan positif kalau diperiksa
secara coombs test, pada dasarnya Du
adalah antigen D juga.
PENGARUH Du DALAM TRANSFUSI
• Bila terjadi pasien Rh (D) negative, Du positif, ditransfusikan
dengan darah Rh (D) positif, tubuh pasien akan membentuk anti D
oleh karena itu badan internasional menetapkan :
Bila pasien Rh (D) negative, Du positif, harus dianggap sebagai Rh
(D) negative saja dan harus diberi transfuse darah Rh 9D) negative
Du negative. Tidak boleh diberi darah Rh (D) positif atau Rh (D)
negative Du positif lagi

• Bila darah Rh (D) negative Du positif harus dianggap sebagai Rh


(D) positif saja. Darahnya tidak boleh ditransfusikan kepada pasien
Rh (D) negative atau Rh (D) negative Du positif
Pemeriksaan Rhesus sangat penting karena :

1. Antigen D merupakan antigen yang kuat (ganas), cepat


membentuk anti d penyebab reaksi hemolitik yang hebat
dan penyakit HDN pada bayi

2. Anti D yang telah terbentuk dalam tubuh akan berada


bertahun-tahun di dalam tubuh, sangat bahaya bila tidak
diperiksa Rh nya ketika akan ditransfusi

3. Sesudah antigen D, antigen Rh lain yang perlu


diperhatikan yaitu c, C, e, dan E
PRINSIP PEMERIKSAAN ANTIGEN-ANTIGEN RHESUS
(PENETAPAN PHENOTYPE)

No anti-C anti-c anti-D anti-E anti-e Phenotype Genotype

1 + + + + + CcDEe CDE/cDe
2 - + + + + ccDEe cDE/cDe
3 + - + + + CCDEe CDE/CDe
4 + + + - + CcDee CDe/cDe
5 + + + + - CcDEE CDE/cDE
6 - + - - + ccdee cde/cde
7 + + - + + CcdEe CdE/cde
8 - + - + + ccdEe cdE/cde
9 - + - + - ccdEE cdE/cdE
Genetika system Rhesus :

• Seorang Bapak mempunyai Rh (+) dengan genotype CDe/cde dan


Ibu mempunyai Rh (-) dengan genotype cDE/cde, maka bagaimana
kemungkinan genotype anak-anaknya :
Bapak Rh (+) Ibu Rh (-)
CDe/cde cDE/cde

Maka genotype nak-anaknya adalah :


– CDe/cDE
– CDe/cde
– cde/cDE
– cde/cde

Anda mungkin juga menyukai