Anda di halaman 1dari 19

Bahan Kuliah

Drs. Munawar Cholil, M.Si


DAUR
HIDROLOGI

Kondensasi

Infi
lt r
asi Presipitasi

Air Larian
Perkolasi Mata Air

Evaporasi
Aliran
Air Ta
nah

Tinggi Muka Air Tanah Waduk


Laut

Sungai
Aliran Air Tanah
Data Pengamatan yang Hilang
Data presipitasi seringkali ditemukan dalam
keadaan tidak utuh/bersambung. Hal ini dapat
disebabkan karena
1. alat pencatat hujan tidak berfungsi untuk
periode waktu tertentu
2. stasiun pengamat hujan di tempat tersebut
ditutup untuk sementara waktu.
3. Tidak tercatatnya data hujan pada saat‑saat
tertentu.
Memprakirakan data presipitasi yang
hilang menggunakan data hujan yang
berdekatan dengan bantuan data hujan dari
tiga alat penakar hujan yang terletak di sekitar
data yang hilang

PX = (PA + PB + PC)/3 ( perbedaan < dari 10% )

PX = 1/3 {(NX /NA) PA + (NX /NB ) PB + (Nx /NC) PC}


( perbedaan > dari 10% )
Ex = 0.35 (0.5 + 0.54 u2) (esat
– e2)
Ex = Evapotranspirasi mm/hari
u2= kecepatan angin pada 2 m ( m sec-1)
esat= tekanan uap jenuh ( mmHg)
e2= tekanan udara aktual pada 2 m ( mmHg)
Evapotranspiration
 Evapotranspiration potensial, Ep, adalah jumlah
maksimum air menjadi uap air yang bisa diuapkan
pada suatu area/daerah menuju atmospir di
bawah kondisi-kondisi meteorologi yang ada.
 Evapotranspiration aktual, Ea, adalah jumlah yang
sebenarnya air menjadi uap air menuju ke
atmosfir, yang tergantung tidak hanya pada
kondisi-kondisi meteorologi/cuaca ada, tetapi juga
pada ketersediaan air untuk memenuhi kebutuhan
atmosfir (atmospher demand) dan, faktor
tumbuh-tumbuhan, kemampuan nya untuk
menjadi embun dari tanah tersebut.
RUMUS THORNTHWAITE

 Ep = 1.6 [10T/I ]^a (40)


 Ep = potential evapotranspiration (cm month -1, in months of
30 days,
 with a day-length of 12 hours)
 T = average air temperature (0C), calculated from
daily means
 I = annual heat index, i.e., the sum of the 12 monthly
heat indices, i,
 where :
 i = (T/5)^1.514 (41)
 a = 0.000000675 I3 – 0.000077 I2 + 0.01792 I +
0.49239 (42)
DATA METEOROLOGI

Meteorological data required for various methods of calculating


potential evapotranspiration

Method T n2 u or Relative Rainfall P


u10 humidity h
or e2
Penman x x x x
Turc x x x X
Jensen-Haise x x
Blaney-Criddle x
Thornthwaite x
RUMUS PENMAN


0.94(a  bn / N ) H shtop  118.109 (273  T2 ) 4 (0.47  0.077 e2 )(0.2  0.8n / N )
E = +59
  0.485
0.485 x 0.35 (0.5  0.54 u 2 )(esat  e2 )
  0.485
RUMUS PENMAN DG TABEL

1
E= (0.94 II x III - IV x V x VI)  VII (VIII - e 2 )
59
I  0.485

 Ep = f xE
CONTOH PERHITUNGAN RUMUS
PENMAN

Untuk T2 = 23.1 0C I = 1.28

Untuk n/N = 0.65 IIA = 0.5445

Untuk 42.5 0N Juli III = 961

Untuk T2 = 23.1 0C IV = 907.0

Untuk e2 = 12.9 mmHg V = 0.194

Untuk n/N = 0.65 VI = 0.72

Untuk u10 = 2.19 m sec-1 VIIB = 0.233

Untuk T2 = 23.1 0C VIII = 21.19


FAKTOR f
Faktor nilai f
Daerah basah (Humid) Daerah kering/semi(Arid or semi-arid)

Tanaman Small (less


Temperate Large area
Tropical than 1 ha)

Winter Summer Winter Summer Summer


Wet, after rain 0.9 1.0 1.0 1.0 1.2 1.5
or irrigation

Short grass 0.7 0.8 0.8 0.8 1.0 1.2

Tall crop 0.8 1.0 1.0 1.0 1.2 1.5


(wheat, sugar
cane)

Rice 1.0 1.0 1.2 1.0 1.3 1.6


Depan

Terimakasih

Proses Hidro.. Sistem DAS Daur Hidro Keseimb.Air

Klik Untuk Menuju Ke…

Anda mungkin juga menyukai