Anda di halaman 1dari 47

JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) SESUAI

SJSN DAN KESIAPAN PELAKSANAANNYA

Ke me nte ria n Ke se ha ta n
RI
MENGAPA PERLU MEMILIKI
JAMINAN KESEHATAN
Biaya Kesehatan tidak dapat ditanggung oleh
Individu atau keluarga
Bergotong royong agar dapat membiayai
pelayanan kesehatan bersama “Ringan Sama
dijinjing berat sama dipikul “
Ada kepastian biaya
Agar terjadi subsidi antara yg sehat dng yg
sakit, muda & tua, antara penduduk & antar
DESAIN
JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

Pelayanan Kesehatan

PROVIDER KOMPREHENSIF
PESERTA/PASIEN
iuran
Prospektif
Paket Benefit
Pembayaran
KONTRAK /MOU
BPJS KES TELAAH UTILISASI
KONTROL,
PENGAWASAN
JAM. KESEHATAN STANDAR,DSB
TERKENDALI

P E N Y E L E N G G A R A A N : NIRLABA, DANA AMANAH PORTABILITAS , PROFESIONAL,


BERKEADILAN, SOLIDARITAS SOSIAL,
MENDORONG : PENERAPAN SPM, STANDAR/MUTU, TARIF, WIN-WIN
SOLUTION, RS DAN BPJS TIDAK DIRUGIKAN, YANKES LEBIH FAIR,
www .jpkm-o nline.net
KOMPETISI DALAM MENJAGA MUTU PELAYANAN
Ja mina n Ke se ha ta n
adalah perlindungan kesehatan agar
peserta memperoleh manfaat
pemeliharaan
kesehatan dan perlindungan dalam
memenuhi
kebutuhan dasar kesehatan yang
diberikan
kepada setiap orang yang telah membayar
iuran atau iurannya dibayar oleh
pemerintah
2
IMPLEMENTASI JAMINAN KESEHATAN
NASIONAL (1)
1. Jaminan kesehatan diselenggaran secara nasional
berdasarkan prinsip asuransi sosial dan equitas
(Pasal 19 UU SJSN)
2. Jaminan Kesehatan harus dapat memberikan
perlindungan, manfaat dan Akses pelayanan
kesehatan yang sama untuk seluruh penduduk
Bagaimana caranya?
Bagaimana Kesiapan Daerah Faskes, SDM ?
3. Penyelenggaraan JKN harus dapat menyatukan
sekaligus penggerak berbagai subsistem yang ada

Reformasi Sistem
IMPLEMENTASI JAMINAN KESEHATAN
NASIONAL (2)

4. JKN harus dapat memberikan pelayanan secara


menyeluruh, Komprehensif sesuai kebutuhan
medis berdasarkan kebutuhan dasar yg layak
(UU SJSN pasal 22 )
Bagaimana Pelaksanaannnya?
Komprehensif seperti apa?
Kebutuhan dasar seperti apa?
5. JKN harus dapat memberikan keadilan
dalam
pembiayaan kesehatan sehingga terjadi
IMPLEMENTASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (3)

6. Jaminan Kesehatan harus dapat menjawab dan


memberikan jalan keluar pada situasi
ketidaksamaan daerah dlm memenuhi kebutuhan
pelayanan, seperti :
a. Distribusi Faskes dan SDM yang belum sama dan
belum merata
b. sangat
Kecukupan biaya kesehatan antar daerah yg
c. timpang
kecukupan untuk biaya operasional dan
kecukupan dalam membayar biaya Yankes
7. JKN membangun solidaritas antar Penduduk dalam
konteks NKRI
7
DISAIN MANFAAT JAMINAN KESEHATAN
NASIONAL(4)
• Manfaat jaminan kesehatan bersifat pelayanan
UKP, mencakup pelayanan promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif
• Dalam manfaat jaminan kesehatan diatur
pelayanan yang dijamin dan pelayanan yang
tidak dijamin
• JKN memberlakukan sistem rujukan (terstruktur
dan berjenjang) meliputi fasilitas primer,
sekunder dan tersier
• Faskes yang digunakan milik Pemerintah
maupun swasta yg bekerjasama dgn BPJS
BAGIMANA MENJADI PESERTA

Setiap Penduduk Wajib menjadi Peserta Jaminan


Kesehatan, dan Untuk Menjadi Peserta harus
membayar Iuran melalui outlet-outlet yang
disediakan seperti bank yg bekerja sama, dll

Bagi yang tidak mampu membayar, iuran dibayar


Pemerintah sebagai Penerima Bantuan Iuran (PBI)
Peserta PBI ditetapkan oleh Pemerintah, bukan
mendaftarkan dirinya menjadi peserta PBI
9
PESERTA DAN IURAN

Peserta Iuran

Ctt PBI = Penerima Bantuan Iuran


Jaminan Kesehatan Bagi Seluruh Penduduk
(Universal Health Coverage)

Adalah salah satu bentuk


perlindungan sosial di bidang
kesehatan untuk menjamin
pemenuhan kebutuhan dasar
kesehatan yang layak melalui
penerapan sistem kendali biaya dan
kendali mutu, dan diselenggarakan
Selama kurun berdasarkan
waktu 2014-2019, dilakukan:
prinsip asuransi sosial
1.Pengalihan & integrasi kepesertaan
dan equitas bagi seluruh penduduk
2.Perluasan pesertadipdwilayah
perusahaan2 secara bertahap
Republik Indonesia
3.Dilakukan kajian berbagai regulasi, iuran dan manfaat
4.Perluasan kepesertaan sd seluruh penduduk pd thn 2019
8866,4,4jujutat
a PPB B I I Peta Jalan Menuju Kepesertaan
22,6,6PPBBI
IddrrnnoonnKKTTP Semesta (UHC)
P
12112,16,6jujtuatape
SSeebbaaggiaian psediedsrkeietrkaletaolloala KKEEGGIAIATT 25275,75,5jujtuatape
KeBKJes esheah
PPeenngaga AAlihNlih
N:a:ann, (s
p(seesemsrem
etrua
atauapepned
nkkeeccilil BP PSeJS
PePnednudduudkukyaynagng taatnan ,InIntetegrgarasis,iP, n d du id ule)ok)lloala
u di
d k
u e k
bgainaginiadisja ekm makkee 5050,0 KeBKJes esheah
PSeJS
idiksja 07,7 jJujuaJta
pst pst
dikelo
t BP
be
dibdrja
ebijrmaam mem Peerlruluaasasann
dikelola
a oleh l oleh
Badan Badan
La n taatnan
a14184,82,2jtjjtiwjiwasa d a
s d a Laini
`Perusahaan 2014 2015 2016 2017 2018 2019
TiTnignkgaktaKt
909,04,j4ujtuatabebleulmumjaj 737,38,8jujtuatabebleu
USAHA BESAR 20% 50% 75% 100% eKpPe
euPpseaeusraeatsrnaan
ta
daidpi epseesretrata lmumjape
jdpasidi
eesre
USAHA SEDANG 20% 50% 75% 100% 858%5%
trata
USAHA KECIL 10% 30% 50% 70% 100%
USAHA MI KRO 10% 25% 40% 60% 80% 100%

PPeenngagalilhihaannPPeesesertrataJ InIntetegrgarasisKi
JaJaPm JPm KKkkJaeJa
esm
mm sm soaso
as,sts,sTeTteNkNkI, , KeeppeesesertrataannJaJammkekesdsdaa/P/PJKJKMMUUddaannaasksekes
IPPoolrlirikkeeBBPPJSJSKKeesesehhaatatan skokommeersrisaial kl ekeBBPPJSJSKKeesesehhaatatann
PePreprrpersesDDuk PePnegnaglai
n
uukOnO ugpe
napgrnean
arsais Ke
hliKaphenean
pseesre
KeKsoeineo
shaenalal
htaatnanb TNTN
traI/ IP/an
tan OPOLRLIRkI
abgaigTiPo NPTNloIrlI KeBKJsPeSeJS
ekeBP sheah
iri taatnan
PePneynuysuu PPeerlruluaasasannPPeesesertrataddi Ui
PPeemmeet
snuSianSsnian
dsu
UsasahhaaBBeesasar,r,SeSeddaanngg, ,KKeecicli&l
KeKdpreur
epseesre P aPteaearu
nnrusasa
tratandaandna hhaadadnanan
B &MMikirkoro
PePnegnugmumpuplualnan
n 20% 50% 75% 100%
nS
Iu r a
sososiI suaia r lilsiasasisi K 20% 50% 75% 100%
nan
SSininkkroronnisiasasisiDDaatataK 10% 30% 50% 70% 100% 100%
PPeenngguukkuurarannkkeeppuuaasasannppeesseertratabb
JP
KeJPeKpKpJa
eeJasemse sorasotastasnen
mrt te: k:k,
eerkrkaalala, ,titaiapp66bbuulalann
,JaJaAmAmskkksk es smaas sddaann
eesm
sPPNNS/SS/oSosisaial l-- KKaajijaiannppeerbrbaaikikaannmmaannfaf at
-NNIKIK tddaannppeelalayyaannaannppeesesertratatitaiapptatahhuunn
PP AKE
AKE TMMAN
ANFF AATJKN JKN
T AATManfaat Jaminan Kesehatan Bersifat Pelayanan
P e rse ora nga n yg Mencakup Pelayanan
Kesehatan
Promotif, Preventif, Kuratif dan Rehabilitatif, termasuk Obat
Dan Bahan Medis Habis Pakai Yang Diperlukan.
P e la ya na ya ng diba ta me kaca mata, alat bantu
dengar
n (hearing aid),sialat bantu gerak (tongkat penyangga, kursi
liputi;
roda dan korset),

P e la ya na n yg tida k dija min;


a) Tidak sesuai prosedur
b) Pelayanan diluar Faskes Yg bekerjasama dng BPJS
c) Pelayanan bertujuan kosmetik,
d) General check up, pengobatan alternatif,
e) Pengobatan untuk mendapatkan keturunan, Pengobatan
Impotensi,
f) Pelayanan Kes Pada Saat Bencana Dan
P rose P e la ya na
dur P e se n JKN
rta
(1) Untuk pertama kali setiap Peserta didaftarkan oleh
BPJS Kesehatan pada satu FasKes tingkat pertama
yang ditetapkan oleh BPJS Kesehatan setelah
mendapat rekomendasi dinkes kabupaten/kota
(2) Dalam jangka waktu paling sedikit 3 (tiga) bulan
selanjutnya Peserta berhak memilih Fasilitas
Kesehatan tingkat pertama yang diinginkan.
(3) Peserta harus memperoleh pelayanan kesehatan
pada Fasilitas Kesehatan tingkat pertama tempat
Peserta terdaftar.
P rose P e la ya na
dur P e se n JKN
rta
(4) Dalam keadaan tertentu, ketentuan ayat 3
tidak berlaku bagi Peserta yang:
a. berada di luar wilayah Fasilitas tingkat
Kesehatan
b. pertama tempat Peserta terdaftar; atau
dalam keadaan kegawatdaruratan medis
(5) Jika peserta memerlukan layanan rujukan,
maka Faskes tk pertama harus merujuk ke
Faskes rujukan tk lanjut yg terdekat,
sesuai sistem rujukan yang diatur dalam
ketentuan peraturan yg berlaku
Strukturisasi pelayanan dg. sistem
rujukan dalam Jaminan Kesehatan s
n k e
Ya ur
k t
er s tr u
T
are
ar yC
Pri m
Tertiary
e
Car

Secondary
Sel
ry

fC
da

Sistem Rujukan
are
Se
co n

Primary Care
Tertiary Care

Self Care

03/01/14 Unstructured www.jpkm-online.net


Structured
1. PERKEMBANGAN PENYUSUNAN
REGULASI

17
PROGRESS REGULASI

NO PERATURAN JUMLAH TAHAP

1 PERATURAN 7 berkas selesai harmonisasi


PEMERINTAH
2 PERATURAN PRESIDEN 3 berkas selesai harmonisasi

3 PERATURAN MENTERI 4 berkas Selesai

Total 14 berkas Seluruhnya selesai

Jumlah Regulasi dalam rangka kesiapan pelaksanaan Jaminan Kesehatan


sebanyak 14 berkas, dan seluruhnya telah selesai disiapkan
18
2. KESIAPAN FASILITAS KESEHATAN
DALAM RANGKA PELAKSANAAN
JKN
FASILITAS KESEHATAN PADA JKN
(1/2)

Perjanjian Kerja Sama (PKS)

20
FASILITAS KESEHATAN PADA JKN
(2/2)

21
JUMLAH FASKES PRIMER YANG
BEKERJASAMA DENGAN PT. ASKES
JUMLAH FASKES FASKES PRIMER
PRIMER YG ADA &
JENIS FASKES BEKERJASAMA YG POTENSIAL
PRIMER DGN ASKES
BEKERJASAMA
BLM THN 2014
BEKERJASAMA DI

PUSKESMAS 9.599 0 9.599 D


GN ASKES
KLINIK/DR/
DRG/SWAST 3.132 26.998 30.130
A

TOTAL 12.731 26.998 39.729

22
Satu dokter melayani 2,500 peserta JKN
Tahun 2013
Puskesmas & Klinik Praktek Mandiri

SULAWESI UTARA 10 4 1
K AL IMAN TAN SELATAN 8 4 1
SUMATERA BARAT K 8 7 4
ALIMANTAN TENG AH 6 8
MALUK U UTARA K EP 5 2 2
ULAUAN RIAU K ALIM 5 2
ANTAN TIMUR BABEL 4 8 2
RIAU 4 3
SUM 4 7 1
ATERA UTARA 4 20 7 2
P AP UA 3 5 10 10 1
BALI 3 3 1 2
BENGK 3 6 1
ULU 3 18 11
ACEH
1 1 2 6 1
P AP UA BARAT 1 2 2
SUL AWESI BARAT 1 1 4
GORONTALO 1 2 7 1
SULAWESI TENG AH 1 7 15 15
JAWA TIM UR 1 1 3
D I YOG YAK ARTA 1 7 16 11
JAWA TENGAH 1 5
D K I JAK ARTA
1 3 9 2
SUM ATERA SELATAN 1 10
JAMBI 0 5 5 1
M ALUK U 0 6 4 2
SUL AWESI SEL ATAN SULAWESI
0 11 10 3
TENGGARA
K ALIMANTAN BARAT 0 7 5 2
NTT 0 5 10 5 1
NTB 0 3 2 5
BANTE 0 3 2 3
JAWA BARAT 0 N 6 7 13
LAMP UNG 0 3 10 1

0 5 10 15 20 25 30 35 40

< = 2 .5 00 2.50 1 -5 .0 0 0 5 .00 1-1 0 .00 0 > 10 .0 00 NA

Sumber Data: Diolah dari data Kemenkes, TNP2K, dan PT Askes


Kebutuhan dan Pemenuhan Dokter Spesialis
di RS Pemerintah Kelas C & D

PESERTA PPDSBK
PREDIKSI
JENIS KETER KEKU SUDAH PREDIKSI
RANGAN LULUS
TENAG SEDIAAN LULUS LULUS
SETELAH
A S.D PADA
2014
Sp.A 739 149
2013
50
2014
296 197
SpOG 567 319 67 218 187
Sp.B 612 247 44 224 207
Sp.PD 641 219 63 283 227
Sp.An 319 229 60 189 141
JUMLA 2.87 1.06 28 121 959
H 8 1 4 0
Standar Tiap Faskes Rujukan klas C minimum 4 Sp. Dasar dan klas D minimum 2 Sp. Dasar
24
Sumber: BPPSDM Kemenkes September 2013
Kesiapan Sistem dan Pedoman Pelayanan
MENTERI KESEHATAN

1. Program Penguatan Sistem Pelayanan Kesehatan Primer


• Promotif & Preventif
2. Panduan Praktek Klinik
• Panduan Praktek Klinik
3. Modul PLJJ:
• e-learning & e-training

25
Kesiapan Sistem & Penguatan Rujukan

1. Penguatan Sistem Rujukan


• 12 Propinsi sudah mempunyai Pergub/ Perda
2. Pemenuhan Sarana & Alkes utk 50 RS Rujukan
Regional.
• Anggaran Rp. 1 T  New Inisiative 2014
3. Panduan Praktek Klinik Faskes Rujukan
4. Ina CBGs
5. HTA
26
KESIAPAN KEFARMASIAN DI FASKES
PRIMER DAN RUJUKAN

27
SOSIALISASI DAN ADVOKASI

1. Penyusunan Bahan sosialisasi:


•Telah disusun bahan sosialisasi
diantaranya adalah kumpulan
perundangan, buku Frequent Question
and Aswer, Buku pedoman sosialisasi,
Leaflet dan Iklan Layanan Masyarakat.
•Sedang dalam proses produksi poster
dan spanduk tentang JKN yang akan
dipasang di fasilitas kesehatan

28
2. Pelaksanaan Sosialisasi
• Advertorial tentang JKN di Media cetak
dan elektronik (on-line)
• Penayangan Iklan Layanan Masyarakat
dan running text di TV nasional dan
Radio
• Talkshow di beberapa TV Nasional dan
Radio
• Sosial media melalui Tweeter
@puskomdepkes dan Utube
• Pengembangan microcite JKN di website
kemkes.go.id
• Pertemuan/worshop/seminar dengan
sasaran masyarakat umum, stakeholder
dan kementerian dan Lembaga 29
3. IURAN, TARIF DAN
SUSTAINABILITAS

30
IURAN JKN (PERUBAHAN PERPRES 12/2013)

PESERTA BENTUK IURAN BESARAN IURAN KET


PBI NILAI NOMINAL Rp. 19.225,- Ranap kelas 3
(per jiwa) Pasal 16A, 23
PNS/TNI/POLRI/ 5% 2% dari pekerja Ranap kelas 1, kelas 2
PENSIUN (per keluarga ) 3% dari pemberi
kerja Pasal 16B, 23
PEKERJA 4,5 % (per keluarga) s/d 30 Juni 2015: Ranap kelas 1, kelas 2
PENERIMA UPAH dan 0,5% dari pekerja Pasal 16C, 23
SELAIN PNS DLL 5% (per keluarga) 4% dari pemberi kerja

mulai 1 Juli 2015:


1% dari pekerja
4% dari pemberi kerja
PEKERJA BUKAN NILAI NOMINAL 1. Rp 25,500,- 1. Ranap kelas 3
PENERIMA UPAH (per jiwa) 2. Rp 42,500,- 2. Ranap kelas 2
dan BUKAN 3. Rp 59,500,- 3. Ranap kelas 1
31
PEKERJA Pasal 16F, 23
BESARAN IURAN PBI 2014

SASARAN PBI SUMBER BESARAN KEBUTUHAN


PEMBIAYAAN IURAN PBI ANGGARAN
(Rp) (Rp)
Masyarakat APBN 19.225/ jiwa/ 19,93 T/
miskin & tidak bulan tahun
mampu sejumlah
86,4 juta jiwa

32
KEMENKES
SUMBER DANA JKN
PBI
PNS
PEMERINTAH
TNI  AKTIF & PNS
+ ANGGOTA KEL
POLRI  AKTIF &
PNS + ANGGOTA KEL BPJS
PENSIUNAN

VETERAN
KES
JPK JAMSOSTEK 
PEKERJA & PEMBERI
KERJA
PEKERJA TDK
MENERIMA UPAH
(MANDIRI)
33
TARIF KAPITASI

NO JENIS FASILITAS KAPITASI


KESEHATAN TK Rp
PERTAMA

1 Puskesmas 3000 – 6000

RS Pratama/Klinik
2 Pratama/Dokter Praktek 8.000 – 10.000

3 Dokter Gigi Praktek 2.000


TARIF RAWAT INAP FASKES TK I

NO JENIS FASILITAS TARIF


KESEHATAN

1 Puskesmas 100.000

2
RS Pratama 100.000
TARIF PELAYANAN KEBIDANAN DAN NEONATUS
NO PELAYANAN KESEHATAN TARIF
1 Pemeriksaan ANC 25.000
2 Persalinan Normal 600.000
3 Penanganan perdarahan paska keguguran, 750.000
persalinan pervaginam dg tindakan emerg dsr

4 Pemeriksaan PNC/neonatus 25.000


5 Pelayanan tindakan paska persalinan (mis placenta 175.000
manual)
6 Pelayanan pra rujukan pd komplikasi kebidanan & 125.000
neonatal
7 Pelayanan KB pemasangan IUD/Implant dan Suntik 100.000
15.000
8 Penanganan komplikasi KB paska persalinan 125.000
KELOMPOK KELAS RS TARIF INA-CBG’S

1. RS kelas A
2. RS kelas B
3. RS kelas C
4. RS kelas D
5. RSU Rujukan Nasional
6. RSK Rujukan Nasional

Tarif RS Swasta = Tarif RS Pemerintah


TARIF KELOMPOK KELAS RAWAT INAP PADA TARIF
INA-CBG’S

KELAS KENAIKAN
KELAS A 29,66%

KELAS B 37,62%
KELAS C 53.92%
KELAS D 53.19%

HASIL SIMULASI : KENAIKAN RS PADA


PENDAPATAN
TARIF PERAWATAN KELAS 3 DG TARIF INA-CBG’S
JKN
Perawatan kelas 1, 2 dan 3
Kenaikan kelas 3 ke
Kenaikan kelas 3 ke 1:
2: 20%
40 %
REGIONALISASI

• Tujuan: untuk membedakan tarif di kab/kota


 perbedaan kemahalan harga obat dan alat
medik habis pakai
• Terdapat 5 skala/index
• Digunakan dalam negosiasi antara BPJS kes
dengan asosiasi faskes
• Tarif regionalisasi diatur dalam peraturan
BPJS Kesehatan
4. INTEGRASI JAMKESDA DAN
PERAN PEMERINTAH DAERAH

40
JAMKESDA DALAM ERA JKN

1. Fokus menjamin masyarakat miskin dan tidak mampu


yang belum tercover oleh JKN
2.
Penyelenggaran diarahkan didalam sistem JKN melalui
pengelolanya adalah BPJS Kesehatan
3.
Besaran iuran mengikuti ketentuan iuran PBI JKN  Rp
19.225,- / jiwa/bulan
4.
Bagi daerah yang tidak mampu membayar Rp 19.225,-:

menyeleksi sasaran yang benar2 miskin dan tidak
• mampu
yang dibiayai Pemda
Masyarakakat yang mampu dimotivasi untuk
mendaftarkan menjadi peserta ke BPJS Kesehatan
KETENTUAN JAMKESDA DALAM ERA SJSN

1. Perpres perubahan atas Perpres No 12 tahun 2013 ttg


Jaminan Kesehatan pasal 6A diatur bahwa:
“Penduduk yg belum termasuk sebagai Peserta
Jaminan Kesehatan dpt diikutsertakan dlm program
Jaminan Kesehatan pada BPJS Kesehatan oleh
pemerintah daerah”.

2. Permendagri No 27 Th 2013 ttg Pedoman Penyusunan


Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah TA 2014
“Pemda tetap menyediakan anggaran untuk
Jamkesda”
42
PERAN PEMERINTAH (PUSAT DAN DAERAH) DALAM
PEMBIAYAAN KESEHATAN (1)

1. Pemerintah Fokus pada pembiayaan Upaya


Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Iuran bagi
Fakir miskin dan Tidak mampu
2. Pembiayaan yang bersifat Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP) menjadi tanggung jawab
masyarakat melalui kontribusi iuran
masyarakat.
3. Penyediaan fasilitas umum dan Faskes
(UU45 pasal 34 ayat2)
43
PERAN PEMERINTAH (PUSAT DAN DAERAH) DALAM
PEMBIAYAAN KESEHATAN

4. Biaya operasional faskes akan dibiayai dari hasil


pendanaan JKN, namun masa transisi, faskes daerah
masih membutuhkan subsidi operasional dari.
5. Ketersedian dan pemenuhan kebutuhan
SDM kesehatan termasuk pendistribusiannya menjadi
tanggung jawab Pusat dan daerah
6. Pusat (Kemenkes) akan lebih fokus pada pengaturan
termasuk penetapan Pedoman, standar-standar, dan
penyeimbang anggaran berdasarkan fiskal daerah.

44
TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH DAERAH
TERHADAP URUSAN KESEHATAN

• Urusan kesehatan merupakan pelayanan dasar


yang wajib dipenuhi disamping pendidikan
• Pemerintah daerah wajib mengembangkan
sistem jaminan sosial termasuk jaminan
kesehatan
• Pemerintah daerah harus mengalokasikan
anggaran urusan kesehatan minimal 10% dari
total belanja APBD diluar gaji.
KESIMPULAN
1. Peraturan pelaksanaan penyelenggaraan JKN telah siap
untuk mendukung pelaksanaan JKN 2014
2. Faskes & SDM pada saat beroperasionalnya BPJS kesehatan
memadai dan masih diperlukan tambahan seiring dng
pertumbuhan peserta JKN
3. Sosialisasi dan advokasi harus terus ditingkat untuk seluruh
elemen masyarakat
4. Peran pemeritah daerah dalam pelaksanaan JKN sangat
penting utama penyediaan kecukupan Faskes, SDM kes,
dan kecukupan biaya kesehatan
5. JKN dapat terlaksana dengan baik secara efisien dan
berkesinambungan dengan didukung berbagai langkah
yang ditempuh menuju sustainabilitas 46
TERIMA KASIH
47

Anda mungkin juga menyukai