Anda di halaman 1dari 32

INFEKSI MATERNAL

Kelompok 4
1. Triyanti laoli
2. Ertika
3. Oktri
Wanita hamil dan janin rentan
terhadap banyak infeksi dan
penyakit infeksi. Beberapa
penyakit ini mungkin cukup
serius dan mengancam nyawa
bagi ibu, sementara yang lain
menimbulkan dampak besar
pada neonatus
Bakteri, virus dan parasit dapat
memporeh akses keplasenta saat
menembus selaput ketuban yang
utuh
Ifeksi penyakit menular seksual
Penyakit Menular Seksual (PMS)
merupakan infeksi yang sebagian
besar menular melalui hubungan
seksual dengan pasangan yang
sudah tertular. Wanita hamil
lebih rentan menderita Infeksi
Menular Seksual (IMS) akibat
perubahan-perubahan yang
terjadi selama kehamilan, baik
perubahan dalam respon imun,
hormonal maupun anatomis.
Sifilis
Sifilis disebabkan oleh treponema palidum. Penularan
dapat in utero terjadi transplasental, sehingga dapat
dijumpai pada plasenta, tali pusat, serta cairan
amnion. Treponema pallidum melalui plasenta masuk
ke dalam peredaran darah janin dan menyebar
keseluruh jaringan. Kemudian berkembang biak dan
menyebabkan respons peradangan selular yang akan
merusak janin.
Sifilis kongenital dini merupakan gejala sifilis yang
muncul pada dua tahun pertama kehidupan anak,
dan jika muncul setelah dua tahun pertama
kehidupan anak disebut dengan sifilis kongenital
lanjut.
Kelainan yang timbul dapat fatal sehingga terjadi
abortus atau lahir mati
Pada bayi dijumpai kondisi sebagai berikut :,
Kelainan membrane mukosa ( bibir, mulut, laring
dan mukosa genital), Kelainan kulit, rambut dan
kuku
Gonorhea
Gonorea adalah penyakit menular seksual yang
disebabkan oleh bakteri jenis diplokokus.
Penyakit ini juga ditularkan melalui kontak
langsung dengan lesi terinfeksi
Gonorea selama kehamilan dapat menyebabkan
infesi neonatus dan pasca partum. Infeksi
gonorea selama kekamilan meningkatkan resiko
aborsi sepsi, korioamnionitis, premature, rupture
membrane prematur, retardasi pertumbuhan
intrauteri
HIV/AIDS
HIV adalah penyakit yang menyerang sistem
kekebalan tubuh. Sebagian penderita mengalami
gejala-gejala berikut dalam masa 2 - 6 minggu
selepas dijangkiti kuman HIV: Demam, sakit
tekak dan batuk, sakit otot, sakit kepala, bengkak
kelenjar limfa, letih, ruam, sakit sendi, turun
berat badan.
Proses transmisi kejanin : Kebayi selama
persalinan dan kelahiran melalui inokulasi atau
darah ibu
Chlamydia
Chlamydia adalah mikroorganisme
intraseluler yang menginfeksi saluran genitalia
bawah.
komplikasi yang serius, seperti infertilitas
dan kehamilan ektopik. Selain itu bayi yang
lahir dari ibu yang terinfeksi mempunyai resiko
untuk menderita konjungtivitis dan atau
pneumonia.
Peran Chlamidya Trachomatis dalam
pancetus aborsi spontan, persalinan prematur,
Infeksi Torch
Infeksi TORCH (Toxoplasma, Other Disease,
Rubella, Cytomegalovirus and Herpes Simplex
Virus) Transmisi infeksi Torch kemanusia Parasit
masuk ke dalam tubuh manusia melalui
makanan yaitu daging yang tidak dimasak
matang, akibat terhirup atau termakannya kista
dari kotoran hewan seperti Kucing
Toksoplasmosis
Toksoplasmosis adalah suatu infeksi parasit
taksoplasma gandill.
Awalnya seseorang mengidap tokso ini
tampak sehat, tetapi ketika sedang hamil
mulai muncul sejumlah gejala. Gejala yang
sering terjadi adalah flek pada wanita hamil,
flek ini bisa terus terjadi terus menerus
sepanjang kehamilan. Janin dalam rahim tidak
berkembang, hamil anggur atau bayinya
meninggal pada usia kandungan 7-8 bulan
parasit bisa ditularkan dari plasenta dan
menyebabkan cacat pada janin berupa
gangguan pengelihatan (ikterik) dan
keguguran spontan
Rubela
Rubela/campak jerman, adalah suatu
infeksi virus yang ditransmisi melalui
droplet (percikan dahak), lewat kontak
langsug atau bersentuhan dari lendir dan
dari wanita ke janin melalui aliran darah.
Akibat pada janin lebih serius dan
meliputi abortus spontan pada awal
kehamilan, tetapi yang sering terjadi
adalah bayi yang dilahirkan mengalami
glukoma dan kelainan kongenital
Sitomegalovirus
infeksi yang ditularka melalui kontak
dengan cairan tubuh (urin atau saliva)
transfusi darah, hubungan seksual dan melalui
plasenta dari ibu kejanin, Sekresi
serviks/vagina.
Pada sitomegalo virus adalah pada saat
seseorang ibu hamil ia akan mengalami
keguguran terus menerus, atau bayi yang
dikandungnya lahir dalam cacat fisik seperti
pembesaran kepala, pengecilan kepala dan
lahir dengan usus keluar tubuh.
Herper simpleks
Virus herpes dapat menyebar melalui udara, kontak
langsung dengan lesi, atau kontak dengan cairan yang
mengandung virus dan transmisi melalui kontak bayi
dengan lesi
. Virus herpes simpleks tipe1 (HSV-1) infeksi yang
banyak ditemukan pada masa kanak-kanak yang
terinfeksi melalui udara. Infeksi HSV-2 biasanya terjadi
setelah puber seiring aktivitas seksual meningkat.
HVS-2 ditransmisikan terutama melalui kontak dengan
sekresi genitalia
Gejala pertama luka lepuh nyeri muncul
kemudian mengeluarkan cairan,
meningggalkan ulkus dangkal
Efek infeksi herpes genitalia pada kehamilan
meliputi: abortus spontan, dan bayi lahir
dalam keadaan cacat. Transmisi HSV dari ibu
kebayi baru lahir ialah melalui jalan lahir yang
terinfeksi sewaktu hamil. Efek herpes pada
bayi setelah lahir adalah Infeksi kulit, mata,
dan mulut.
Human papilomavirus
Infeksi kondilomata (kutil kelamin)
merupakan lesi kulit
HPV ditularkan melalui kontak kulit-kekulit,
benjolan yang dapat berukuran besar,
berkelompok seperti kembang kol atau
benjolan kecil, tunggal, berkelompok dekat
atau tersebar luas. Lesi dapat ditemukan pada
vulva, vagina, serviks, rektum.
Resiko kutil kelamin bisa ditularkan ke janin
yang dikandungnya lewat proses kelahiran
normal. Bayi terpajan kondiloma secara
perinatal dapat mengalami papilomatosis
laring
Infeksi traktus genitalia
Infeksi traktus genitalia adalah infeksi yang
terdapat pada vagina. Infeksi ini harus dibedakan
dari sekret vagina, rabas berwarna keputihan.
Rabas lendir dan sel epitel vagina yang timbul
akibat hiperplasia mukosa vagina, seperti yang
terjadi pada saat ibu hamil

Infeksi vagina
Tiga infeksi vagina yang paling sering adalah
bakterial, vaginosis, kandidiasis, dan trikomoniasi
produk samping metabosisme bakteri
memengaruhi PH vagina, sehinnga mengubah
flora vagina. Mikroorganisme yang utama
ialah Gardenerella vaginalis.
Komplikasi obsetri meliputi infeksi cairan
ketuban, ketuban pecah dini, kelahiran dan
persalinan prematur, dan endrometrisis nifas.
kandidiasis
Organisme yang diisolasi dari vagina ialah
candida albicans, suatu jamur yang biasanya
ditemukan diusus. Disuria dan dispareunia
adalah keluhan yang sering muncul. Efek
vaginal kandidiasis pada ibu biasanya tidak
mengancam kesehatan, tetapi ibu biasanya
merasa sangat tidak nyaman karna nyeri, rasa
gatal dan rabas vagina.
Trichomona
Trichomona vaginalis adalah protozoa yang tumbuh
subur dilingkungan yang bersifat basa. Kontak seksual
berperan dalam transisi. Tanda dan gejala yang
dialami : keputihan abnormal, berbusa, berwarna
kuning kehijauan, dan berbau busuk atau amis, Nyeri
saat buang air kecil dan/atau sering buang air kecil ,
Sakit pengidap trikomoniasis berisiko tinggi pecah
ketuban lebih awal. Selain itu, trikomoniasis juga bisa
mengakibatkan bayi lahir prematur
Streptokokus Grup B
bakteri yang biasanya hidup diusus, Bakteri ini
dapat ditemukan 10-30% vagina atau rektum
wanita hamil. Iritasi vagina mungkin terasa
sakit, perih, gatal, bengkak.. Ibu dengan
persalinan prematur atau ketuban pecah dini
memiliki resiko mengidap infeksi dengan
janinnya. Efek pada ibu ialah keguguran,
kematian janin, kelahiran prematur, demam,
septikemia dan infeksi pueperal.
infeksi saluran kemih
Bakteri dapat masuk lewat uretra (lubang
kencing) kemudian menginfeksi saluran
kencing (ureter), kandung kemih. Escheria coli
adalah penyebab infeksi saluran kemih
Gejala yang dialami yaitu disuria, urgens
(terburu-buru), sering berkemih, keram pada
area suprapubis, perubahan warna pada urin. ,
demam, menggigil, nyeri pada punggung
sampai tengah.
Selama peradangan terjadi, sistem imun
akan terus menghasilkan senyawa
prostaglandin. Kadar prostaglandin yang
terlalu tinggi dalam tubuh dapat membuat
rahim berkontraksi kuat. Dan menyebabkan
kehamilan prematur
Infeksi pasca partum
Infeksi pasca partum atau sepsi puerperal atau
demam setelah melahirkan dengan suhu Suhu 380
C atau yang lebih diantara hari ke 2-10 postpartum
Infeksi bisa timbul akibat bakteri yang sering kali
ditemukan didalam vagina atu akibat pemaparan
pada agen patogen dari luar vagina
Faktor predisposisi : Kurang gizi atau malnutrisi,
Anemia, Higiene, Kelelahan, Proses persalinan
bermasalah (Partus lama atau macet,
Korioamnionitis, Persalinan traumatik, Kurang
baiknya proses pencegahan infeksi, Dapat
berlanjut ke infeksi dalam masa nifas
Masitis
mastititis atau infeksi payuudara, mempengaruhi 1%
wanita segera setelah lahir, yang kebanyakan adalah
ibu yang baru pertama kali menyusui bayinya.
Mastitis hampir setelah terjadi aliran susu .
Organisme penyebab terutama ialah S. Aureus.
Fisura diputing susu yang terinfeksi biasanya
merupakan lesi awal, Payudara memar kemerahan,
ukuran salah satu payudara lebih besar karena
pembekakan payudara segera akan menyumbat aliran
air susu. Menggigil, demam, malaise, gatal pada
payudaradan nyeri tekan pada payudara, payudara
terasa perih saat menyusui puting menegeluarkan
nanah
Pada ibu menyusui, infeksi payudara disebabkan
oleh penumpukan ASI dikelenjar payudara.
Penumpukan ini menyebabkan penyumbatan
saluran air susu, sehimggga menghasilkan tekanan
yang cukup kuat dan menyebabkan ASI merembes
ke jaringan disekitar payudara. Kandungan protein
dalam ASI dianggap tubuh sebagai benda asing
dan sistem kekebalan tubuh akan bereaksi untuk
melawannya. Kondisi ini akan menyebabkan
peradangan payudara. Penyumbatan saluran ASI
dapat dipicu oleh : pengeluaran ASI tidak
dilakukan, hanya menggunakan satu payudara
untuk menyusui
Endometritis
adalah infeksi pada endometrium (lapisan dalam
rahim). Infeksi ini dapat terjadi sebagai kelanjutan
infeksi pada serviks atau infeksi/benda asing dalam
rahim.
Infeksi ini juga terjadi bila ada plasenta yang
tertinggal dalam rahim, infeksi dari luka pada leher
rahim, vagina atau vulva. Tanda dan gejala : demam,
nyeri yang samar-samar pada perut bagian bawah,
keluar bau tidak enak keluar dari vagina menunjukan
adanya infeksi pada endometrium. Infeksi karna luka
biasanya terdapat nyeri tekan pada daerah luka, bau
busuk, nyeri pada perut atau sisi tubuh, ganguan
buang air kecil, pengeluaran kental/nanah.
Pencegahan dan penanganan : Membatasi
masuknya kuman di jalan lahir selama persalinan.
Jaga persalinan agar tidak berlarut-larut.
Selesaikan persalinan dengan trauma sesedikit
mungkin. Cegah perdarahan banyak dan
penularan penyakit dari petugas dalam kamar
bersalin. Alat-alat persalinan harus steril dan
lakukan pemeriksaan hanya bila perlu dan atas
indikasi yang tepat. Selama nifas, rawat higiene
perlukaan jalan lahir. Dan pemberian obat
antibiotik.
 
Penanganan dan pencegahan dapat dilakukan
dengan :
• Mencuci tangan sebelum dan setelah kontak
dengan genitalia
• Setelah berkemih atau defekasi, bersihkan dengan
satu usapan dari depan kebelakang dan kemudian
buang tisu
• Biasakan mencuci tangan sebelum makan
• Mengonsumsi makanan yang matang
• Mengonsumsi makanan bergizi
• Melakukan vaksinasi. Vaksin dapat mencegah
masuknya parasit penyebab TORCH. Vaksin ini
harus dilakukan sebelum kehamilan
THANKS

Anda mungkin juga menyukai