BAB ALIFIONARA PUTRA – B12.2017.

03547
ANALISIS BIAYA –
9
BIMA SATRIA PUTRA _ B12.2017.03522
M. RIFKI MUSLIM _ B12.2017.03560
GABRIEL BUDIMAN _ B12.2017.03430 VOLUME - LABA

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts

Pengertian

Analisis biaya – volume – laba adalah analisis yang berkaitan dengan penentuan volume penj
ualan dan komposisi produk yang diperlukan untuk mencapai laba yang diinginkan dengan menggun
akan sumber yang dimiliki.

Analisis biaya – volume – laba mencakup faktor2 berikut :

1. Harga jual produk
2. Volume atau tingkat aktivitas
3. Biaya variable per unit
4. Total biaya tetap
5. Komposisi produk yang dijual
ASUMSI DAN KETERBATASAN

1. Biaya yang berkaitan dengan tingkat penjualan saat ini, secara cukup akurat
dapat dipisahkan ke dalam ekemen biaya variabel dan biaya tetap.
2. Biaya tetap akan senantiasa tetap selama periode yang dipengaruhi oleh ke
putusan yang diambil.
3. Biaya variabel berubah secara langsung dengan penjualan selama periode y
ang dipengaruhi oleh keputusan yang diambil.
4. Kondisi ekonomi dan kondisi lainnya relatif stabil.
5. Dapat menunjukkan keputusan tertentu. Tetapi faktor lain seperti hubungan
pelanggan dan karyawan dapat mengarahkan pada suatu yang mungkin berl
awanan dengan hasil analisis.

CONTRIBUTION MARGIN
Untuk mengetahui jumlah laba pada berbagai tingkat atau volume aktivitas,
perusahaan tidak perlu menyusun laporan laba rugi lengkap. Untuk menghitung l
aba, manajer hanya menentukan jumlah penjualan di atas penjualan impas dan d
ikalikan dengan contribution margin per unit.
PENENTUAN IMPAS

1. Pendekatan persamaan
TR = FC + (V x TR) + L
dimana : TR = Total penghasilan
FC= Total biaya tetap
V = Biaya variabel per Rp1 penghasilan (tot.b.var dibagi tot.penghasilan)
L= Total laba

2. Pendekatan Grafik
Penentuan impas juga dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan grafik yaitu dengan ca
ra menggambar garis penghasilan dan biaya. Titik impas merupakan titik berpotongan antara gari
s biaya dan garis penghasilan tersebut. Data yang diperlukan untuk membuat grafik ini adalah ra
malan penghasilan, biaya tetap dan biaya variabel.
Grafik konvensional ini dibuat dengan
langkah - langkah berikut :
1. Membuat garis horisontal sebagai sumbu x (x-axis) yang mengg
ambarkan volume penjualan dalam rupiah, jumlah unit/presenras
e
2. Membuat garis vertikal sebagai sumbu y (y-axis) yang
menggambarkan volume penjualan dan biaya dalam rupiah
3. Membuat garis biaya tetap sejajar dengan sumbu x, yang pada
contoh ini pada titik sumbu y sebesar Rp1.600.00
4. Membuat garis total biaya yang ditarik dan titik biaya tetap
Rp1.600.000 menuju titik sumbu y sebesar Rp4.600.000 (sisi kanan)
5. Membuat garis total penghasilan yang ditarik dari titik 0 (titik
Potong sumbu x dan y)nmenuju titik sumbu y Rp5.000.000
6. Menentukan titik impas yang merupakan titik potong antara
Garis total biaya dan total penghasilan, yang pada contoh ini terleta
k
Pada penjualan Rp4.000.000 atau 10.000 unit
7. Daerah sebelah kiri titik impas merupakan daerh rugi, sedangkan
Daerah sebelah kanan titik impas merupakan daerah laba
 ANALISIS IMPAS DAN BIAYA-VOLUME-LABA
UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN

 Data akuntansi yang digunakan, asumsi-asumsi yang mendasari, cara memeroleh informasi dan
cara menyatakan data merupakan keter- batesan-keterbatasan yang harus dipertimbangkan dala
m kaitannya dengan hasil analisis ini. Grafik impas pada dasarnya merupakan analisis statis. Dala
m banyak kasus dapat ditunjukkan hanya dengan menggambar grafik baru atau serangkaian grafi
k

 Meskipun memiliki keterbatasan, analisis biaya-volume-laba tetap menawarkan bedagai apli

kasi baik untuk pengujian usulan tindakan, untuk mempertimbangkan Bemaif, atau tujuan pengam
bilan keputusan lainnya. Sebagai contoh, teknik analisis memungkinkan penentuan pengaruh peru
bahan biaya tetap atau variabel terhadap E0E sebagai akibat dilakukannya pergantian mesin.
• Dengan Menggunakan Analisis Biaya-Volume-Laba, Manajemen Harus Dapat
Memahami Hal-Hal Berikut :

1. Perubahan pada variabel biaya per unit akan melanjutkan perubahan kontribusinya dengan rasio
bution margin dan titik impas (titik impas).
2. Perubahan pada harga jual per unit akan mengubah rasio kontribusi margin dan titik impas
3. Perubahan pada biaya tetap akan mengubah titik impas, akan tetapi tidak mengubah
contributing margin ratio
4. Perubahan pada biaya tetap dan biaya simultan dengan Arah yang sama, akan mengubah
perubahan yang sangat tajam pada titik impas.
 KOMPOSISI PENJUALAN DAN ANALISIS IMPAS

Pembahasan sebelumnya telah memberikan wawasan tentang konsep analisis impas dan biay
a-volume-laba dan manfaat analisis tersebut untuk pengambilan keputusan, khususnya untuk hot
el. Akan tetapi, dalam pembahasan tersebut masih menggunakan asumsi bahwa perusahaan ha
nya menjual satu jenis produk.
Pembahasan berikut ini akan dititikberatkan pada masalah komposisi penjualan dan peng
aruhnya pada analisis impas. Sebelum membahas pengaruh komposisi penjualan, terlebih dahu
lu akan dijelaskan definisi komposisi penjualan itu sendiri.
 Komposisi penjualan
Komposisi penjualan (sales mix) dapat didefinisikan sebagai kombinasi relatif dari berbagai
produk yang disajikan pada total penjualan. Para manajer berusaha untuk dapat mencapai suatu
kombinasi atau komposisi penjualan yang dapat menghasilkan jumlah laba yang terbesar.
Kebanyakan perusahaan memiliki banyak produk yang dijual, dimana produk-produk tersebut
biasanya mempunyai profitabilitas yang berbeda. Apabila hal ini terjadi, maka laba sampai pada
tingkat tertentu akan sangat bergantung pada komposisi penjualan yang dapat dicapai oleh
perusahaan. Laba akan lebih besar, jika produk dengan margin yang tinggi (high-margin items)
menduduki porsi yang relatif besar dari total penjualan dibanding produk dengan margin yang rendah
(low-margin items).
 Komposisi penjualan dan analisis impas
Apabila perusahaan menjual lebih dari satu jenis produk, maka analisis impas akan menjadi
lebih kompleks. Alasannya, produk yang berbeda mempunyai harga jual, biaya variabel dan
contribution margin yang berbeda pula. Konsekuensinya, titik impas akan sangat bergantung pada
komposisi produk yang dijual.