Skenario 2 KMB Kelompok 3
Skenario 2 KMB Kelompok 3
4. Syok septik
Syok septik adalah bentuk paling umum syok distributuf dan disebabkan oleh
infeksi yang menyebar luas. Insiden syok septik dapat dikurangi dengan
melakukan praktik pengendalian infeksi, melakukan teknijk aseptik yang
cermat, melakukan debriden luka ntuk membuang jarinan nekrotik,
pemeliharaan dan pembersihan peralatan secara tepat dan mencuci tangan
secara menyeluruh.Penyebabnya adalah mikroorganisme penyebab syok
septik adalah bakteri gram negatif. Ketika mikroorganisme menyerang
jaringan tubuh, pasien akan menunjukkan suatu respon imun. Respon imun
ini membangkitkan aktivasi berbagai mediator kimiawi yang mempunyai
berbagai efek yang mengarah pada syok. Peningkatan permeabilitas kapiler,
pada perembesan cairan dari kapiler dan vasodilatasi adalah dua efek tersebut.
Gejala umumnya berupa demam, berkeringat, sakit kepala, nyeri otot.
5. Syok Kardiogenik
Syok kardiogenik disebabkan oleh kegagalan fungsi pompa jantung yang
mengakibatkan curah jantung menjadi berkurang atau berhenti sama sekali. Syok yang
disebabkan karena fungsi jantung yang tidak adekuat, seperti pada infark miokard atau
obstruksi mekanik jantung; manifestasinya meliputi hipovolemia, hipotensi, kulit
dingin, nadi yang lemah, kekacauan mental, dan kegelisahan. Penyebabnya dapat terjadi
pada keadaan seperti Kontusio jantung, Tamponade jantung dan Tension
pneumothoraks. Pada versi lain pembagian jenis syok, ada yang membagi bahwa syock
kardiogenik hanya untuk gangguan yang disebabkan karena gangguan pada fungsi
myocard. Missal : decomp cordis, trauma langsung pada jantung, kontusio jantung.
Tamponad jantung dan tension pneumothoraks dikelompokkan dalam syok
obstructive (syok karena obstruksi mekanik).
ETIOLOGI
2. Syok sedang
Perfusi jaringan ke organ vital selain jantung dan otak menurun (hati, usus,
ginjal). Organ-organ ini tidak dapat mentoleransi hipoperfusi lebih lama
seperti pada lemak, kulit, otot. Pada keadaan ini terdapat oliguri < 0,5 ml/kg
BB/jam dan asisdosis metabolik. Kesadaran relatif masik baik.
3. Syok berat
Perfusi ke jantung dan otak tidak adekuat. Mekanisme kompensasi syok
mulai beraksi untuk menyediakan aliran darah ke dua organ vital. Pada syok
lanjut terjadi vasokontriksi di semua pembuluh darah lain. Terjadi oliguri dan
syok berat, gangguan kesadaran, dan tanda-tanda hipoksia jantung (EKG
abnormal, curah jantung menurun).
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. GDA
2. Elektrolit serum
3. JDL
4. Pemeriksaan koagulasi seperti PT dan PTT
5. EKG
6. Sinar X dada
PENCEGAHAN
2. Pertahankan Sirkulasi
Segera pasang infus intravena. Bisa lebih dari satu infus. Pantau nadi,
tekanan darah, warna kulit, isi vena, dan produksi urin.
3. Letakkan pasien dalan “posisi syok” yaitu mengangkat kedua tungkai
lebih tinggi dari jantung
4. Bila pasien syok karena perdarahan, lakukan penghentian sumber
perdarahan yang tampak dari luar dengan melakukan penekanan, di atas
sumber perdarahan (Mansjoer, 2000).
PENATALAKSANAAN SYOK BERDASARKAN
JENISNYA