Anda di halaman 1dari 8

Gout arthritis

OLEH :
• GUGUS EKA S NIM : 18.013
• KISRINI NIM : 18.015
Definis penyakit Gout arthritis

• Gout arthritis adalah suatu penyakit yang ditandai dengan


serangan mendadak dan berulang dari arhtritis yang terasa
sangat nyeri karena adanya endapan kristal monosodium urat,
yang terkumpul di dalam sendi sebagai akibat dari tingginya
kadar asam urat di dalam darah (hiperurisemia).
Patologis Penyakit Gout Arthiritis
• Peyakit ini diakibatkan karena penumpukan kadar asam urat
dalam darah yang akan membentuk kristal di sendi, yang
dapat memicu nyeri dan pembengkakan di berbagai sendi
tubuh. Meskipun umumnya terbentuk di sendi, kristal asam
urat juga bisa terbentuk di ginjal dan saluran kemih. Kondisi
tersebut dapat mengganggu fungsi ginjal atau menyebabkan
batu saluran kemih.
Gejala Penyakit Goat artiristis

• Gejala penyakit asam urat umumnya berupa nyeri sendi mendadak dalam
waktu singkat (akut), kemudian hilang dalam beberapa hari, dan muncul lagi
setelah 6 atau 12 bulan. Dalam beberapa kasus, penderita penyakit asam urat
mengalami gejala kronis, akibat serangan asam urat berulang yang terjadi
dalam kurun waktu yang lama.
• Pada asam urat akut, nyeri hanya terjadi pada satu atau beberapa sendi,
seperti di jempol kaki, lutut, atau pergelangan kaki. Gejala akan terasa parah
selama 2 hari pertama, dan bisa berlangsung hingga 10 hari. Umumnya
penderita akan merasakan nyeri hebat yang muncul mendadak saat malam
hari. Selain itu, sendi yang terasa nyeri akan terlihat merah, bengkak, dan
akan sangat sakit meski hanya tersentuh sedikit. Beberapa penderita asam
urat akut juga mengalami demam selama nyeri menyerang.
• Sedangkan pada asam urat kronis, gejala yang muncul adalah nyeri disertai
radang sendi yang terjadi berulang, dan bisa mengakibatkan kerusakan sendi
permanen, di mana sendi tidak bisa bergerak normal. Selain di ibu jari kaki,
nyeri juga terjadi pada banyak sendi di tubuh, seperti siku, jari dan
pergelangan tangan, serta tumit.
PEMERIKSAAAN
Pemeriksaan Awal Pemeriksaan penunjang
• Tes darah. Tes darah dilakukan untuk
mengukur kadar asam urat dan kreatinin • Pencitraan. Pemeriksaan foto
dalam darah. Seseorang dengan kadar asam Rontgen dapat dilakukan untuk
urat dalam darah hingga 7 mg/dL, dinilai mengetahui penyebab radang pada
sudah menderita penyakit asam urat. sendi. Sedangkan USG dapat
Namun demikian, tes ini tidak selalu dapat mendeteksi kristal asam urat pada
memastikan penyakit asam urat. Beberapa sendi dan tofi (benjolan).
orang diketahui memiliki kadar asam urat
tinggi, namun tidak menderita penyakit
• Dual energy CT scan. Pemeriksaan ini
asam urat. Sebaliknya, ada orang yang dapat mendeteksi kristal asam urat di
memiliki gejala dan tanda penyakit asam sendi meski tidak terjadi peradangan.
urat meski kadar asam urat dalam darah • Biopsi sinovial. Prosedur ini
normal. mengambil sebagian kecil jaringan
• Tes urine 24 jam. Prosedur ini dilakukan (membran sinovial) di sekitar sendi
dengan memeriksa kadar asam urat dalam yang terasa sakit, untuk diperiksa di
urine yang dikeluarkan pasien selama 24 bawah mikroskop.
jam.
• Tes cairan sendi. Prosedur ini mengambil
cairan sinovial pada sendi yang sakit, untuk
diperiksa di bawah mikroskop.
Pengobatan
• Penanganan penyakit asam urat adalah dengan pemberian obat-obatan, untuk
meringankan gejalanya dan mencegah penyakit kambuh kembali. Jenis obat yang
biasanya diresepkan dokter untuk menangani penyakit asam urat adalah
colchicine dan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS). Pada pasien yang tidak
bisa mengonsumsi kedua obat tersebut, dokter akan meresepkan kortikosteoid.
• Pada pasien yang mengalami beberapa kali serangan asam urat dalam setahun,
atau mengalami nyeri hebat akibat penyakit ini, dokter akan meresepkan obat
lain untuk mencegah komplikasi. Jenis obat yang digunakan pada kasus di atas
adalah allopurinol. Obat ini bekerja dengan menghambat produksi asam urat di
tubuh. Jenis obat lain yang juga dapat diberikan adalah obat untuk meningkatkan
pembuangan asam urat berlebih dari tubuh seperti probenecid.
• Untuk mencegah serangan asam urat kembali terjadi, pasien akan disarankan
untuk menghindari makanan berkadar purin tinggi, dan mengurangi minuman
tinggi gula serta minuman beralkohol. Pasien juga akan dianjurkan untuk
memenuhi asupan protein dengan mengonsumsi susu rendah lemak, serta rutin
berolahraga untuk mencapai dan menjaga berat badan ideal.
 
Referensi
Ragab, G. et. al. (2017). Gout: An Old Disease in New
Perspective – A Review. J Adv Res. 8(5), pp. 495–511.
Tausche, A. et. al. (2009). Gout—Current Diagnosis and
Treatment. Dtsch Arztebl Int. 106(34-35), pp. 549–555.
Centers for Disease Control and Prevention. (2018).
Gout.
National Institute of Arthritis and Musculoskeletal and
Skin Disease (2016). Gout.
NIH (2017). MedlinePlus. Gout.
Mayo Clinic (2018). Diseases & Conditions. Gout.
Becker, M. UpToDate (2018). Patient Education: Gout
(Beyond the Basics).
Gabbey, et al. Healthline (2017). Uric Acid Test (Blood
Test Analysis).
Higuera, et al. Healthline (2017). Symptoms of Gout.
Kinman, T. Healthline (2018). What is Gout?
Tidy, C. Patient (2017). Gout.

Anda mungkin juga menyukai