Anda di halaman 1dari 33

KELARUTAN

Dwi saryanti, M.Sc., Apt


• Apa itu kelarutan????
LARUTAN

Bahan dicampur
Larutan sejati : Larutan koloid :
Dispersi kasar:
suatu campuran suatu sistem yang
suatu larutan yang
dua atau lebih mempunyai ukuran
mempunyai ukuran
komponen yang partikel di antara
partikel lebih dari
membentuk larutan sejati dan
0,1 μm (10-5 cm
dispersi molekul dispersi kasar (10
atau 100Ǻ)
yang homogen sampai 5000 Ǻ)
Istilah kelarutan (FI III)

Istilah Kelarutan Jumlah bagian pelarut yang


diperlukan untuk melarutkan satu
bagian zat

Sangat mudah larut Kurang dari 1


Mudah larut 1 Sampai 10
Larut 10 Sampai 30
Agak sukar larut 30 Sampai 100
Sukar larut 100 Sampai 1000
Sangat sukar larut 1000 Sampai 10000
Praktis tidak larut Lebih dari 10000
Tipe Larutan

Zat Terlarut Pelarut Contoh


Gas Gas Udara
Cairan Gas Air dalam oksigen
Padatan Gas Uap iodium dlm udara
Gas Cairan Air berkarbonat
Cairan Cairan Alkohol dalam air
Padatan Cairan Lart NaCl dlm air
Gas Padatan Hidrogen dlm paladium
Cairan Padatan Minyak mineral dlm parafin
Padatan Padatan Camp emas-perak, camp alum
Besaran konsentrasi

Besaran Simbol Definisi


Molaritas M, c Mol (berat gram molekul) zat terlarut dlm 1 liter
larutan
Normalitas N Berat gram ekivalen zat terlarut dlm 1 liter larutan
Molalitas m Mol zat terlarut dlm 1000 g pelarut
Fraksi mol X, N Perbandingan mol 1 konstituen lart (ex zat
terlarut) thd mol total semua konstituen ( zat
terlarut dan pelarut)
Persen mol - Mol 1 konstituen dlm 100 mol lart; persen mol
diperoleh dengan mengalikan fraksi mol dgn 100
Persen berat % b/b Gram zat terlarut dlm 100 g lart
Persen volume % v/v Mililiter zat terlarut dlm 100 ml lart
Persen berat- % b/v Gram zat terlarut dlm 100 ml lart
volume
Miligram persen - Miligram zat terlarut dlm 100 ml lart
Interaksi Pelarut-Zat Terlarut

• Prinsip : Like dissolves like


• Kelarutan : konsentrasi zat terlarut dlm suatu lart
jenuhpd temperatur tertentu
• Larutan jenuh : secara kuantitatif :lart yang zat
terlarutnya berada dlm kesetimbangan dgn fase
padat (zat terlarut)
• Secara kualitatif: interaksi spontan dua atau lebih
zat untuk membentuk dispersi molekuler yang
homogen
Faktor yang mempengaruhi
kelarutan

Sifat solute
Cosolvensi Kelarutan
dan solven

Temperatur Salting out Salting in

Pembentukan
kompleks
Pelarut Polar

• Pelarut polar melarutkan zat terlarut ionik dan zat polar lain
• Mekanisme :
• Air mempunyai tetapan dielektrik yang tinggi yaitu sekitar
80. Pelarut polar mengurangi gaya tarik-menarik antara ion
dalam kristal yang bermuatan berlawanan seperti natrium
klorida.
• Contoh:
• Kloroform mempunyai tetapan dielektrik 5 dan benzena
sekitar 1 atau 2, oleh karena itu senyawa ionik praktis tidak
larut dalam pelarut ini.
Pelarut Nonpolar

• Pelarut nonpolar tidak dpt mengurangi gaya


tarik menarik antar ion pada elektrolit kuat
dan elektrolit lemah karena dielektrik pelarut
yg rendah.
• Zat terlarut ionik dan polar tidak larut atau
hanya sedikit larut dalam pelarut nonpolar
• Pelarut nonpolar dapat melarutkan zat terlarut
nonpolar dengan interaksi dipol induksi
Pelarut Semipolar

• Keton dan alkohol dapat menginduksi derajat


kepolaran tertentu dalam molekul pelarut
nonpolar →ex. Benzena yang mudah
terpolarisasi menjadi larut dalam alkohol.
• Bertindak sebagai pelarut perantara, sehingga:
• Aseton menaikkan kelarutan eter dalam air
• Propilenglikol menaikkan kelarutan dari air dan
minyak permen serta dari air dan benzil benzoat
Polaritas pelarut dan zat terlarut (Martin, 2009)
Larutan

• Zat terlarut :
1. Larutan elektrolit
• Elektrolit : zat-zat yang membentuk ion
dalam larutan, mampu menghantarkan
arus listrik. Larutan elektrolit menghasilkan
penurunan titik beku dan kenaikan titik
didih > larutan non elektrolit
• Ex : HCl, natrium sulfat, efedrin,
fenobarbital
2. Larutan non elektrolit
Non elektrolit : zat-zat yang tidak
menghasilkan ion apabila dilarutkan dalam
air sehingga tidak dapat menghantarkan
arus listrik
Ex : sukrosa, gliserin, naftalena, dan urea.
Larutan ideal

• Gas ideal : gas yang didalamnya tidak terjadi


tarik-menarik antarmolekul
• Larutan ideal: larutan yang di dalamnya tidak
terjadi perubahan sifat komponen-komponennya
selain pengenceran, ketika komponen2 tersebut
dicampurkan untuk membentuk larutan.
• Tidak ada panas yang dilepaskan atau diabsorbsi
selama proses pencampuran dan volume akhir
tetap, tidak terjadi penyusutan atau pemuaian
• Larutan ideal dibuat dengan
mencampurkan zat yang bersifat sama.
• Ex: 100 ml metanol dicampur dengan 100
ml etanol→ volume akhir 200ml
• 100 ml asam sulfat dicampur dengan 100
ml air pada suhu kamar→ vol akhir ??
Alasan !
• 50 ml asamklorida dengan 50 ml etanol
pada suhu kamar→ vol akhir ??alasan !
Larutan non ideal

• Disebut juga larutan nyata


• Keidealan larutan mensyaratkan adanya
keseragaman sempurna gaya tarik.
• Perbedaan gaya kohesi dan gaya adhesi
→penyimpangan hukum Raoult
• Hal ini dapat terjadi walaupun cairan dapat
bercampur dlm segala perbandingan →
larutan nyata/non ideal
Kelarutan gas dalam cairan

• Merupakan konsentrasi gas terlarut


apabila berada dalam kesetimbangan
dengan gas murni di atas larutan
• Ex : larutan HCl, air amonia, sediaan
efervesenproduk aerosol
• Kelarutan dipengaruhi tekanan,
temperatur, adanya garam, dan reaksi
kimia
Pengaruh tekanan

• Hukum Henry : dalam larutan yang sangat


encer, pada temperatur konstan, konsentrasi
gas terlarut sebanding dengan tekanan partial
gas di atas larutan pada kesetimbangan.
• →kelarutan gas naik sebanding dengan
kenaikan tekanan pada gas dan sebaliknya
• Sehingga kadang-kadang gas terlepas dengan
hebat apabila tekanan di atas larutan
dihilangkan.
Pengaruh temperatur

• Temperatur naik kelarutan gas umumnya


turun, disebabkan oleh kecenderungan
yang lebih besar untuk gas berekspansi.
• Harus hati-hati dalam membuka bejana
larutan bergas pada keadaan iklim panas
dan pada peningkatan temperatur
Pengaruh Reaksi Kimia

• Gas seperti HCl, amonia dan karbon


dioksida memperlihatkan penyimpangan
sebagai akibat adanya reaksi kimia antara
gas dan pelarut, sehingga meningkatkan
kelarutan
• HCl 10000 kali lebih larut dalam air
daripada oksigen
Kelarutan cairan dalam cairan

• Contoh:
• Alkohol ditambah air membentuk larutan
hidroalkohol dengan berbagai konsentrasi
• Minyak menguap dicampur dengan air
membentuk larutan encer air aromatik
• Minyak menguap ditambahkan ke dalam
alkohol membentuk spiritus dan eliksir
Kelarutan padatan dalam cairan

X2 = kelarutan ideal zat terlarut (fraksi mol)


∆Hf = panas peleburan molar
R = konstanta (1,987)
T =temperatur mutlak larutan
To = titik leleh zat terlarut
Contoh

• Berapakah kelarutan naftalen dalam


larutan pada 20°C, jika titik leleh naftalen
80°C dan panas peleburan 4500 kal/mol?
Pengaruh surfaktan

• Obat yang bersifat asam lemah dan basa lemah


dapat dilarutkan dengan bantuan kerja penglarutan
zat aktif permukaan (surfaktan)
• Dt = (D)+(D- )+ [D] + [D- ]
• D t = kelarutan total
• (D) = asam tidak terionisasi
• (D- ) = asam terionisasi
• [D] = asam tidak terionisasi dalam bentuk misel
• [D- ] = asam terionisasi dalam bentuk misel
Sumber: Rao, 2011
Pengaruh ukuran partikel

• Kelarutan padatan naik dengan turunnya ukuran partikel


sesuai persamaan:
• Log s/s0 = 2γV/2,303 RTr
• S = kelarutan partikel halus
• So = kelarutan padatan yang terdiri dari partikel besar
• γ = tegangan permukaan
• V = volume molar
• R = konstanta gas (8,314 x 10 7 erg/der mol
• r = jari-jari akhir partikel dalam cm
• T= temperatur mutlak
Latihan soal

• Suatu padatan diperkecil ukurannya


sehingga kelarutannya naik 10%, yaitu
s/so menjadi 1,10. Berapa ukuran partikel
akhir dengan menganggap tegangan
permukaan padatan adalah 100 dyne/cm
dan volume per mol adalah 50 ml?
Temperaturnya adalah 27 0 C
Sistem Klasifikasi Biofarmasetika (BCS)

Kelas I Kelas II
Kelarutan tinggi Kelarutan rendah
Permeabilitas tinggi Permeabilitas tinggi

Kelas III Kelas IV


Kelarutan tinggi Kelarutan rendah
Permeabilitas Permeabilitas
rendah rendah
•Proposed permeability:
A general guide would be 1 × 10−6 cm per sec (10 nm per
sec) or lower is classed as low permeability.

•According to USFDA BCS guidance a drug substance is


considered highly soluble when the highest dose
strength is soluble in 250 ml or less of aqueous media
over the pH range of 1-7.5.

•According to USFDA BCS guidance, in the absence of


evidence suggesting instability in the GI tract, a drug
substance is considered to be highly permeable when
the extent of absorption in humans is determined to be
90% or more of an administered dose based on a mass
balance determination or in comparison to an
intravenous reference dose.

Anda mungkin juga menyukai