Anda di halaman 1dari 36

ANGGARAN PIUTANG DAN KAS

Piutang timbul apabila perusahaan melakukan penjualan


secara kredit
Manfaat penjualan secara Kredit
1. Meningkatkan penjualan
2. Meningkatkan keuntungan
3. Mempererat hubungan dengan pelanggan
4. Dapat menghasilkan pendapatan bunga
Beban Pemberian Kredit
1. Beban bunga
2. Biaya Adm piutang
3. Biaya piutang tidak tertagih
Kebijakan Piutang
1. Dibentuknya unit kerja utk mengurusi piutang.
Tugas pokok dari unit kerja ini:
(a)Mencari langganan
(b)Melakukan seleksi atas calon debitur
(c)Membukukan transaksi kredit
(d)Melakukan penagihan piutang
(e) Membukukan mutasi kredit/piutang
(f) Menyusun skedul usia piutang
(g) Membuat analisa dan evaluasi piutang
(h) Menyusun dan memperkirakan arus kas masuk dari piutang
(i) Membuat laporan pengelolaan piutang
2. Penentuan Kebijakan Piutang Yang jelas, seperti
(e) Penentuan plafon kredit
(f) Penentuan jangka waktu kredit
(c) Pedoman melakukan seleksi calon debitur
(d) Penentuan jumlah piutang ragu-ragu
(e) Penentuan jumlah anggaran biaya adm piutang
3. Penentuan Kriteria untuk Mengukur Efisiensi Pengelolaan
Piutang seperti
(a) Tinggkat perputaran piutang
(b) Persentase piutang tak tertagih
(c) Usia piutang rata-rata
(d) Biaya pengelolaan setiap jumlah tertentu dati piutang

Biaya pengelolaan piutang diantaranya


(1)biaya modal
(2)biaya administrasi piutang, dan
(3)Biaya piutang yang tak tertagih.

Biaya piutang ditentukan oleh


(4)jumlah nasabah
(5)nilai piutang keseluruhan
(6)kondisi persaingan dan situasi ekonomi secara umum
(7)jangka waktu kredit yang diberikan.
Kasus 1: lIustrasi Keputusan Tentang Piutang
Perusahaan dagang "NIAGA PRIMA" selama ini telah
melaksanakan transaksi tunai seluruhnya. Pada saat
terakhir perusahaan merasa terancam karena
perusahaan pesaingnya menawarkan fasilitas kredit
pada para langganan mereka. Sehingga para langganan
yang biasa membayar tunai mulai menanyakan
kemungkinan pembelian kredit seperti yang dilakukan
perusahaan pesaing.
a. Data keuangan setahun terakhir menunjukkan angka-angka berikut:
b. Modal bank berupa pinjaman jangka panjang dengan tingkat bunga
sebesar 20% setahun

Struktur kekavaan Struktur Modal

Aktiva Lancar 32.000.000 Modal Asing 12.000.000

Aktiva Tetap 8.000.000 Modal Sendiri 28.000.000

Total Aktiva 40.000.000 Total Pasiva 40.000.000


c. Laporan Laba Rugi Usaha Tahun 20XJ
Penjualan   100.000.000
Harqa Pokok Peniualan (75% )   75.000.000
Laba Kotor   25.000.000
     
Biaya Usaha:    
Biaya Penjualan 5.000.000  
Biava Umum & administrasi 4.000.000  
    9.000.000
Laba Usaha (EBIT)   16.000.000
Bunga (20%x RD. 12.000.000)   2.400.000
Laba Sebelum Paiak (EBT)   13.600.000
Pajak 10%   1.360.000
Laba Setelah Paiak   12.240.000
d. Ketentuan Khusus:
• Biaya Penjualan 50% Fixed
• Biaya Umum dan Administrasi 100% Fixed
e. Keputusan yang sedang dipertimbangkan perusahaan adalah:
1. Perusahaan akan menawarkan penjualan kredit dengan
jangka 2 minggu atau 15 hari kerja kepada semua pembelinya.
Akibat yang diperkirakan adalah:
a Penjualan akan meningkat 25% dan harga pokok meningkat pula
secara proporsional
b Kebutuhan modal kerja akan meningkat sesuai jangka wkt kredit.
Tarnbahan dana ini akan dibelanjai dengan kredit bank pada tingkat
bunga yang sama seperti sebelumnya
c. Akan ada biaya administrasi kredit sebesar Rp1.000.000,- yang
seluruhnya bersifat tetap (fixed)
d Jumlah piutang tak tertagih diperkirakan sebesar 1% dari
penjualan kredit keseluruhan
2. Perusahaan menawarkan kredit 30 hari kerja

3. Sama dengan seperti pada (no 1) tapi piutang tak tertagih 2%

Pertanyaan: Apakah keputusan pemberian piutang tersebut


harus diterima?
Keteranaan Semula Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3

Peniualan 100.000 125.000 125.000 125.000


Harqa Pokok Peniualan
75.000 93.750 93.750 93.750
(75%)
Laba Kolor 25.000 31.250 31.250 31.250

Biava Usaha:
Biava Peniualan 5.000 5.625 5.625 5.625
Biaya Adminislrasi Piulanq - 1.000 1.000 1.000
Biava Umum & adminislrasi 4.000 4.000 4.000 4.000
Bad Debts - 1.250 1.250 2.500
Total Biaya Usaha 9.000 11.875 11.875 13.125
Laba Usaha (EBIT) 16.000 19.375 19.375 18.125
Bunqa 2.400 3.650 4.900 3.650
Laba Sebelum Paiak (EBT) 13.600 15.725 14.475 14.475
Paiak 10% 1.360 1.578 1.448 1.448
Laba brulo 12.240 14.147 13.027 13.027

Renlabilitas Ekonomis 40% 41.9% 36.9% 39.2%


Rentabililas Modal Sendiri 43% 50.5% 46.5% 46.5%
Tambahan pinjaman/Modal yang dibutuhkan:

Alternatif 1 :
(125.000.000 : 300 Hk) x 15 Hk = Rp 6.250.000
Bunga = 20% x (12.000.000 + 6.250.000) = Rp3.650.000,-

Alternatif 2 :
(125.000.000 : 300 Hk) x 30 Hk = Rp12.500.000,-
Bunga= 20% x (12.00.000 + 12.500.000) = Rp 4.900.000,-

HK = Hari Kerja
Neraca
Alternative 1
Struk tur k e k avaan Struk tur M odal
Aktiva Lancar 38.250.000 Modal Asing 18.250.000
Aktiva Tetap 8.000.000 Modal Sendiri 28.000.000
Total Aktiva 46.250.000 Total Pasiva 46.250.000

Alternative 2
Struk tur k e k avaan Struk tur M odal
Aktiva Lancar 44.500.000 Modal Asing 24.500.000
Aktiva Tetap 8.000.000 Modal Sendiri 28.000.000
Total Aktiva 52.500.000 Total Pasiva 52.500.000

Alternative 3
Struk tur k e k avaan Struk tur M odal
Aktiva Lancar 38.250.000 Modal Asing 18.250.000
Aktiva Tetap 8.000.000 Modal Sendiri 28.000.000
Total Aktiva 46.250.000 Total Pasiva 46.250.000
Dari ketiga alternative yang terbaik adalah alternatif 1
karena
a. Rentabilitas ekonomis naik sebesar 2% (dari 40%
menjadi 42%),
b. Rentabilitas modal sendiri naik sebesar 7% (dari 43%
menjadi 50%).

Alternatif 2 dan 3 ditolak karena kedua memberikan


laba bersih dan rentabilitas ekonomis dan rentabilitas
modal sendiri yang lebih rendah daripada alternatif 1.
Periode penagihan kredit tergantung kepada:
a. Jangka waktu kredit.
b. Keaktifan para petugas penagih piutang.
c. Kredibilitas pelanggan kredit
d. Situasi usaha pada umumnya.

Dengan memperhatikan faktor diatas, perusahaan dapat


membuat profil pelanggan dan menyusun Anggaran
Piutang.

Manfaat anggaran piutang antara lain:


a. Dapat diperkirakan posisi piutang pada berbagai waktu
b. Dapat diketahui jumlah piutang yang sudah jatuh tempo
c. Dapat diperkirakan arus kas masuk yang berasal dari
penjualan kredit
Kasus 2: Pengaruh Penjualan Kredit terhadap Arus Kas

Perusahaan "NIAGA MAJU" merencanakan akan


menyusun skedul pengumpulan piutang dan anggaran
penerimaan kas untuk Tahun 20X7. Data yang berhasil
dikumpulkan meliputi:
Rencana penjualan Tahun 20X7 adalah
triwulan 1 Rp600,000,
triwulan 2 Rp800,000,-,
triwulan 3 Rpl.000.000,-
triwulan 4 Rpl.400.000,-
Asumsi
- penjualan terjadi di awal periode (awal triwulan)
- 40% dari total penjualan adalah penjualan tunai dan sisanya
penjualan kredit.
- penjualan tunai diberi potongan harga sebesar 20%.
- Syarat penjualan kredit, 10/10, n 90,
- 60% dari pembeli kredit akan memanfaatkan periode
potongan, sisanya tidak memanfaatkan periode potongan.
- 50% Dari pembeli yang tidak memanfaatkan potongan akan
membayar pada triwulan transaksi dan sisanya akan
membayar pada triwulan berikutnya.
- piutang tak tertagih (bad debts) diperkirakan 4% dari
penjualan kredit.
Berdasar data tersebut, diminta:
1. Menyusun Skedul Pengumpulan Piutang Tahun 20X7
2. Menyusun Anggaran Penerimaan kas Tahun 20X7

Penyelesaian Kasus 2:
a. Penjualan Menurut Bentuk 'Pembayaran & Skedul
Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV


Keterangan
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

Tolal Penjualan 600.000 800.000 1.000.000 1.400.000

Peniualan Tunai (40%) 240.000 320.000 400.000 560.000


Pot. Peniualan Tunai (20%) 48.000 64.000 80.000 112.000
Peniualan Tunai Neto 192.000 256.000 320.000 448.000

Peniualan Kredit (60%) 360.000 480.000 600.000 840.000


Bad. Debt (4%) 14.400 19,200 24.000 33.600
Piulang neto 345.600 460.800 576.000 806.400
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
Keterangan (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Piutang neto 345.600 460.800 576.000 806.400
         

Piutang yang mendapat hak


discount (60%) 207.360 276.480 345.600 483.840
Discount (10% ) 20.736 27.648 34.560 48.384
Piutang neto (setelah
dikurangi discount) (1) 186.624 248.832 311.040 435.456
        ,
Piutang tidak mendapat
discount (40% ) (2) 138.240 184.320 230.400 322.560
Piutang tidak mendapat        
discount dilunasi :        
- pelunasan 50%(3)
69.120 92.160 115.200 161.280
- pelunasan 50%(4)
  69.120 92.160 115.200
Total Penambahanan Piutang =
(1) + (2) - (3) – (4) 255.744 410.112 518.400 711.936
c. Anggaran Penerimaan Kwartal Kwartal II Kwartal III Kwartal
Kas I IV

Sumber Penerimaan Kas


Penjualan Tunai Netto
192.000 256.000 320.000 448.000
Piutang
255.744 410.112 518.400 711.936
Jumlah
447.744 666.112 838.400 1.159.936
ANGGARAN KAS
Anggaran Kas menunjukkan rencana aliran kas masuk
(cash inflows), aliran kas ke1uar (cash ouJflows), clan
posisi akhir pada setiap periode.

Anggaran kas merupakan cara yang efektif untuk


mereneanakan dan mengendalikan arus kas (cash flows),
taksiran kebutuhan kas, dan penggunaan kelebihan kas
secara efektlf.

Tujuan anggaran/rencana kas adalahuntuk merencanakan


posisi likuiditas perusahaan sebagai dasar penentuan
pinjaman atau investasi.
Rencana aliran kas masuk dan ke1uar menunjukkan perlunya
kemungkinan pembelanjaan jika terjadi defisit kas clan perlunya
perencanaan investasi jika terjadi kelebihan kas.

Anggaran kas memiliki hubungan erat secara langsung dengan


anggaran-anggaran lain, seperti anggaran penjualan, anggaran piutang
dan biaya, serta anggaran pengeluaran modal.

F o r m u la A n g g a r a n K as
S a ld o k a s a w a l xx
P e n e rim a a n K a s xx +
K a s T e rs e d ia xx
P e n g e 1 u a ra n K a s xx-
S a ld o K a s a k h ir xx
Tujuan Penyusunan Anggaran Kas
1. Menentukan posisi kas pada berbagai waktu dengan
memperbandingkan aliran kas masuk dengan aliran kas keluar.
2. Memperkirakan kemungkinan defisit/surplus kas.
3. Sebagai dasar kebijakan pemberian kredit. Besar kecilnya kas
yang tersedia akan menentukan kemampuan perusahaan
menentukan kebijakan kredit.
4. Dasar Penilaian terhadap realisasi pengeluaran anggaran.
Dengan demikian varian dalam arus kas masuk maupun kas
keluar serta penyebabnya dapat diketahui .
Pendekatan Dalam Menyusun Anggaran Kas
Terdapat dua pendekatan penyusunan anggaran kas yakni anggaran
kas jangka pendek dan jangka panjang.

a. ANGGARAN KAS JANGKA PENDEK


Anggaran kas ini merupakan alat operasional pengendalian kas
sehari-hari. ]angka waktunya disesuaikan dengan anggaran tahunan.
Ada empat pihak yang menjadi penyalur sekaligus penerima dana,
yaitu
 
1. Perusahaan yang melaksanakan proses produksi barang/jasa
sebagai pihak pertama dan pengambil inisiatif atas terjadinya
keseIuruhan arus kas clan arus fisik dalam keseIuruhan sistem itu
2.  Para rekanan /pemilik faktor produksi: yang bergerak dalam
pasaran faktor produksi dan pengambil insiatif atas terjadinya
keseIuruhan arus kas dan arus fisik dalam keseIuruhan sistem itu
1. Konsumen/pembeli produk perusahaan merupakan pihak
yang membutuhkan produk perusahaan untuk
dikonsumsikan sendiri atau dijual kembali
2.  Pemilik dana/pemerintah adalah sebagai pihak yang
mempercayakan modalnya untuk digunakan oleh
perusahaan.
 
Sumber kas dan penggunaan kas Sumber kas masuk yang
utama adalah:
1. Hasil penjualan produk secara tunai
2. Hasil menagih piutang dagang
3. Pendapatan lain seperti bunga dari bank, jasa giro, dividen
4. Adanya pengurangan pada aktiva tetap, seperti menjual
aktiva yang tidak terpakai
5. Aclanya penerimaan yang bukan penghasilan, seperti kredit
dari bank, penjualan obligasi, clan
6. lain-lain hutang jangka pendek
7. Penambahan modal sendiri. oleh pemilik
Penggunaan kas keluar yang utama adalah:
1. Berbagai pembayaran untuk keperluan operasional
perusahaan sehari-hari seperti membeli material;bahan
baku, membayar gaji, dan upah tenaga kerja, berbagai
biaya yang termasuk sebagai biaya overbead pabrik
(kecuali depresiasi/amortisasi yang tidak membutuhkan
kas) biaya-biaya penjualan dan biaya administratif
2. Pembayaran pada para kreditur, baik berupa bunga
maupun angsurannya
3. Penambahan berbagai aktiva tetap seperti pembelian
aktiva tetap
4. Pembayaran pada pemilik modal, seperti pembayaran
dividen atau pengembalian modal
5. Pembayaran pada pemerintah seperti membayar pajak,
cukai, meterai, restitusi, Ipeda dan
6. lain-lain
Kasus 3: Anggaran Kas Tahunan (Jangka Pendek)
,
Berikut ini adalah data yang dimiliki PT NIAGA KARYA
yang dikumpulkan untuk melakukan penyusunan
Anggaran Kas Tahunan, pada semester 1 Tahun 20X7

a. Rencana Penjualan selama semester 1 Tahun 20X7


Periode Unit Penjualan Harga/unit Volume Penjualan
(unit) (Rp/unit) fRo)
Januari 5.000 3.000 15.000.000
Februari 5.500 3.000 16.500.000
Marel 6.000 3.000 18.000.000
April 7.000 3.000 21.000.000
Mei 8.000 3.000 24.000.000
Juni 7.000 3.000 21.000.000
a) Sejak beroperasi, perusahaan selain menjual secara tunai, juga
menjual secara kredit. Adapun komposisi penjualannya adalah:
b) Sebesar 60% dari total penjualan adalah penjualan tunai dan
sisanya adalah penjualan kredit. Untuk penjualan tunai
manajemen menetapkan akan memberikan potongan harga
sebesar 10%.
c) Untuk penjualan kredit,' manajemen memberlakukan tenrm of
payment 5/10, n/60. Dari penjualan kredit diperkirakan sebesar
60% akan memanfaatkan periode potongan, sedangkan sisanya
tidak memanfaatkan periode potongan. Dari pembeli yang tidak
memanfaatkan potongan, 50%-nya akan membayar pada bulan
transaksi dan sisanya akan membayar pada bulan berikutnya.
d) Diperkirakan besarnya piutang tak tertagih (bad debt) adalah 5%
dari penjualan kredit.
e) Besarnya Cash Opname awal Tahun 20X7 adalah
RplO.OOO.OOO,-
f) Perusahaan melakukan pembelian bahan baku yang
merencanakan akan dibayar 30% secara tunai dan 70% dibayar
bulan berikutnya. Adapun
Periode Pembelian Bahan Baku
Januari Rp5.000.000,-
Februari Ro6.000.000,-
Marel Rp8.000.000,-
April - Rp7.500.000,-
Mei Rp9.000.000,-
Juni Rp11.000.000,-
Hutang jatuh tempo yang harus dibayarkan adalah Januari Rp2.500.000,-,
Maret Rp1.000.000,­dan Juni Rp3.000.000,-

Dari data tersebut, diminta:


1. Menyusun Skedul Pengumpulan Piutang untuk triwulan 1 Tahun 20X7.
Sertakan persiapan perhitungannya
2. Menyusun Skedul Penerimaan Kas untuk triwulan 1 Tahun 20X7.
3. Menyusun Skedul Pengeluaran Kas untuk triwulan 1 Tahun 20X7.
4. Menyusun Skedul Kas Sementara untuk triwulan 1 Tahun 20X7.
Penyelesaian Kasus 3: Anggaran Kas Tahunan (Jangka Pendek)

a. Penjualan Menurut Bentuk Pembayaran dan Skedul Penerimaan Kas dari


Penjualan Tunai

e n lu an en u ru t e n tu em a y a ra n e u enenm aan as an
Januari Februari Maret
Ketorangan
(Rp) (Rp) (Rp)
Total Peniualan 15.000.000 16.500.000 18.000.000

Penjualan Tunai (60% \ 9.000.000 9.900.000 10.800.000


Pot. Peniualan Tunai (10% \ 900.000 990.000 1.080.000
Peniualan Tunai Neto 8.100.000 8.910.000 9.720.000

Peniualan Kredit (40% \ 6.000.000 6.600.000 7.200.000


Bad. Debt (5%) 300.000 330.000 360.000
Piutanq neto 5.700.000 6.270.000 6.840.000
b. Skedul Pengumpulan Piutang/Penerimaan Kas dari Penjualan Kredit

Januari Februari Maretl


Keterangan
(Rp) (Rp) (Rp)

Piutanq neto 5.700.000 6.270.000 6.840.000


Piutanq yanq mendapat hak discount (60%) 3.420.000 3.762.000 4.104.000
Discount (5%) 171.000 188.100 205.200
Piutanq neto (setelah dikuranqi discount) 3.249.000 3.573.900 3.898.800
Piutana tidak mendapat discount (40%) 2.280.000 2.508.000 2.736.000
Piutang tidak mendapat discount dilunasi:
- pelunasan 50% 1.140.000 1.254.000 1.368.000
- pelunasan 50% 1.140.000 1.254.000
Total Penqumpulan Piutanq 4.389.000 5.967.900 6.520.800

c. Anggaran Penerimaan Kas Januari Februari Maret


Penjualan Tunai 8,100,000 8,910,000 9,720,000
Piutang 4,389,000 5,967,900 6,520,800
Jumlah 12,489,000 14,877,900 16,240,800
d. Anggaran Pengeluaran Kas

Januari Februari Maret


Pembelian Bahan Baku Tunai 1,500,000 1,800,000 2,400,000
Pembelian Bahan Baku Kredit 3,500,000 4,200,000
Pembayaran Hutang 2,500,000 1,000,000
Jumlah 4,000,000 5,300,000 7,600,000

e. Anggaran Kas Sementara


Januari Februari Maret
Keterangan
fR o ) fR p ) (R p ) ,

Saldo Kas Awal 10.000.000 18.489.000 28.066.900


Penerimaan Kas 12.489.000 14.877.900 16.240.800
Kas Tersedia 22.489.000 33.366.900 44.307.700
Penaeluaran Kas 4.000.000 5.300.000 7.600.000
Saldo Kas Akhir 18.489.000 28.066.900 36.707.700
Anggaran Kas Jangka Panjang
Anggaran kas jangka panjang disusun dengan cara membandingkan neraca
yang disusun untuk dua periode anggaran dan perhitungan rugi laba
perusahaan yang terjadi selama periode antara kedua neraca tersebut.

Sumber-sumber Kas (penambahan) Penggunaan Kas (pengurangan)


1. TR > TC = Lba 1. TR<TR= Rugi
2. Akumulasi Penyusutan 2. Pembelian Aktiva Tetap Baru
3. Penambahan: 3. Berkurangnya:
a. Hutang Jangka Pendek a. Hutang Jangka Pendek
b. Hutang Jangka Panjang b. Hutang Jangka Panjang
4. Bertambahnya Equity 4. Berkurangnya Equity
a. Modal disetor a. Modal disetor
b. Cadangan b. Cadangan
c. Laba Ditahal) c. Laba Ditahan
Kasus 4: Anggaran Kas Jangka Panjang
1. Untuk proses penyusunan anggaran kas jangka panjang, PT
NIAGAJAYA menyiapkan data sebagai betikut:
2. Saldo kas riil di awal Tahun 20X6 sebesar Rp700.000,- dan modal
kerja non kas sebesar Rp1.500.000,-. Modal kerja non kas ini akan
meningkat pada proporsi yang sarna dengan meningkatnya
penjualan.
3. Rencana Penjualan Tahun 20X6 sebesar Rp8.0oo.0oo,- dan
diharapkan akan meningkat setiap Tahun sebesar Rp400.000,-
4. Perkiraan biaya vatiabel adalah sebesar 40% dati penjualan,
sedangkan biaya tetap Rp3.800.000, dan pada Tahun 20X9
meningkat sebesar 10%.
5. Biaya depresiasi dan amortisasi ditentukan 30% dati Rp3.000.000,-
fixed cost
6. Sumber kas lainnya meliputi:
a) Penjualan aktiva tetap pada Tahun 20X6 sebesar
Rp1.500.0oo,-, akan bertambah Rp500.000,-
b) Pembayaran modal selama 4 Tahun adalah Rp400.000,-,
Rp500.000, Rp3.500.000,- dan Rp 1.000.000,-
c) Pembayaran deviden selama 4 Tahun adalah Rp250.000,-,
Rp300.000,- Rp300.000,- dan Rp3oo.0oo,-.
Berdasar data tersebut diminta:
1. Menyusun Proyeksi !.aba Rugi Tahun 20X6-20X9, jika besarnya pajak 30%
2. Menyusun Anggaran Kas Tahun 20X6-20X9
3. Perkiraan Kebutuhan Modal Kerja Non Kas Tahun 20X6 sid 20X9

Penyelesaian Kasus 4: Anggaran Kas Jangka Panjang


1. Proyeksi Laba Rugi Tahun 20X6 sid 20X9
Keteranaan Tahun 20X6 Tahun 20X7 Tahun 20X8 Tahun 20X9
Peniualan 8.000.000 8.400.000 8.800.000 9.200.000
FC 3.800.000 3.800.000 3.800.000 4.180.000
VC 3.200.000 3.360.000 3.520.000 3.680.000
TC 7.000.000 7.160.000 7.320.000 7.860.000
Laba K o l o r 1.000.000 1.240.000 1.480.000 1.340.000
Pajak 30% 300.000 372.000 444.000 402.000
EAT 700.000 868.000 1.036.000 938.000
2. Anggaran Kas Tahun 20X6 s/d 20X9
Keteranaan Tahun 20X6 Tahun 20X7 Tahun 20X8 Tahun 20X9
Saldo Kas Awal 700.000 1.200.000 4.218.000 3.854.000
Penerimaan Kas:
EAT 700.000 868.000 1.036.000 938.000
Depresiasi & Amorlisasi 900.000 900.000 900.000 900.000
Peniualan Akliva Telap 50.000 50.000 500.000 50.000
Penjualan Saham 1.000.000
Piniaman Bank 2.000.000
Total Penerima Kas 1.650.000 3.818.000 3.436.000 1.888.000
Kas Tersedia 2.350.000 5.018.000 7.654.000 5.742.000
Pengeluaran Kas:
Sinkina Fund 500.000
Pengeluaran Modal 400.000 500.000 3.500.000 1.000.000
Membavar Dividen 250.000 300.000 300.000 300.000
Total Pengeluaran Kas 1.150.000 800.000 3.800.000 1.300.000
Saldo Kas Akhir 1.200.000 4.218.000 3.854.000 4.442.000

Meningkatnya Penjualan 20X6-20X7: 40000 0.05 (5%) 800000


3. Perkiraan Kebutuhan Modal Kerja Tahun 20X6 s/d 20X9

20X6 20X7 20X8 20X9


Penjualan 8,000,000 8,400,000 8,800,000 9,200,000
Kenaikan/tahun Rp 400,000 400,000 400,000
% 5% 5% 5%

Modal Kerja Non Kas 1,500,000 1,575,000 1,650,000 1,725,000


(% kenaikan = % kenaikan Penjualan)

Tahun Tahun Tahun Tahun


Keterangan 20X6 20X7 20X8 20X9

Saldo Kas Awal 700.000 1.200.000 4.218.000 3.854.000

Modal Keria Non Kas 1.500.000 1.575.000 1.653.750 1.736.438

T alai Modal Kerja 2.200.000 2.775.000 5.871.750 5.590.438

Anda mungkin juga menyukai