jenis perbankan yang paling utama dan paling penting adalah Bank Sentral (central bank). Bank Sentral di tiap negara hanya ada satu dan mempunyai cabang hampir di tiap propinsi. Fungsi utama Bank Sentral adalah mengatur masalah- masalah yang berhubungan dengan keuangan di suatu negara secara luas, baik di dalam negeri maupun ke luar negeri. Di Indonesia tugas Bank Sentral dipegang oleh Bank Indonesia (BI). BI berasal dari De Javashe Bank N.V, didirikan pd masa penjajahan Belanda pd tgl 10 Oktober 1827, dinasionalisir pemerintah RI tgl 6 Desember 1951 dgn UU nomor 24 tahun 1951 menjadi bank milik pemerintah Republik Indonesia. Berdasarkan Penetapan Presiden nomor 17 tahun 1965, BI, Bank Koperasi Tani & Nelayan, BNI & BTN dilebur ke dlm bank tunggal dgn nama BNI. Status Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dikukuhkan dalam UU RI nomor 23 tahun 1999 FungsiBank Sentral di negara manapun memegang peranan sangat penting dalam memajukan perkembangan pembangunan di negaranya, begitu pula dengan Bank Sentral di Idonesia yang diemban oleh Bank Indonesia melayani pemerintah maupun dunia keuangan dan perbankan, yang ada di Indonesia dan seluruh dunia. Peranan Bank Indonesia sebagai Bank Sentral disebut juga Bank to Bank, yang tugas- tugasnya adalah mengatur, mengkoordinir, mengawasi serta memberikan tindakan kepada dunia perbankan dan mengawasi kegiatan perbankan secara keseluruhannya. Bank Indonesia juga mengurus dana yang dihimpun dari masyarakat agar disalurkan kembali ke masyarakat benar-benar efektif penggunaannya sesuai dengan tujuan pembangunan. Kemudian disamping mengurus dan perbankan, Bank Indoneisa juga mengatur dan mengawawsi kegiatan perbankan secara keseluruhannya. Peranan lain Bank Indonesia adalah dalam hal menyalurkan uang terutama kartal (kertas dan logam) di mana bank Indonesia mempunyai hak tunggal untuk menyalurkan uang kartal. Kemudian mengendalikan jumlah uang yang beredar dan suku bunga dengan maksud untuk menjaga kestabilan nilai rupiah. Disamping itu hubungan Bank Indonesia dengan pemerintah adalah sebagai pemegang kas pemerintah. Begitu pula hubungan keuangan dengan dunia internasional juga ditangani oleh Bank Indonesia seperti menerima pinjaman luar negeri . Dalam menjalankan tugas sehari-hari Bank Indonesia dipimpin Dewan Gubernur. Dewan Gubernur terdiri dari seorang Gubernur, seorang Deputi Gubernur Senior dan sekurang-kurangnya 4 orang atau sebanyak 7 orang Deputi Gubernur. Dalam hal ini Deputi Gubernur Senior merupakan Wakil Gubernur dan apabila Gubernur dan Deputi Gubernur Senior berhalangan, maka Gubernur atau Deputi Gubernur menunjuk seorang Deputi Gubernur untuk memimpin Dewan gubernur Kedudukan Gubernur dan Deputi Gubernur diusulkan dan diangkat oleh Presiden dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat untuk masa jabatan 5 tahun. Kemudian masa jabatan yang sama dapat diperpanjang sebanyak-banyaknya 1 kali masa jabatan berikutnya B. PENGERTIAN
Bank Indonesia adalah lembaga Negara
yang independent dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur tangan pemerintah dan atau pihak-pihak lainnya, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam undang-undang ini. C. MODAL Modal Bank Indonesia ditetapkan berjumlah Rp. 2.000.000.000.000, (dua truliun rupiah). Modal sebagaimana dimaksud diatas harus ditambah sehingga menjadi 10% (sepuluh per seratus) dari seluruh kewajiban moneter, yang dananya berasal dari cadangan atau sumber lain. D. TUJUAN Dalam UU RI nomor 23 tahun 1999 jo UU No. 3 tahun 2004 tujuan Bank Indonesia adalah untuk mencapai dan memelihara kestabilan Rupiah. Maksud dari kestabilan rupiah yg diingikan BI 1. Kestabilan nilai rupiah terhadap barang & jasa yg dpt diukur dgn atau tercermin dari perkembangan laju inflasi 2. Kestabilan nilai rupiah terhadap mata uang negara lain. Hal ini dpt diukur dgn atau tercermin dari perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara lain
Dengan stabilnya nilai mata uang Rupiah,
maka akan sangat banyak manfaat yang akan diperoleh terutama untuk mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Agar kestabilan nilai Rupiah dapat tercapai dan terpelihara, maka Bank Indonesia memiliki tugas antara lain : 1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter 2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran 3. Mengatur dan mengawasi bank Dalam pelaksanaan tugas di atas pihak lain dilarang melakukan segala bentuk campur tangan terhadap pelaksanaan tugas Bank Indonesia. E. TUGAS-TUGAS BANK INDONESIA Secara garis besar ada tiga tugas Bank Indonesia dalam rangka mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah seperti yang telah diungkapkan di atas. Berikut ini akan diuraikan garis-garis besar dari masing-masing tugas Bank Indonesia seperti yang tertuang dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 1999 1.Menetapkan dan Melaksanakan Kebijakan Moneter Dalam rangka menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter bank Indonesia berwenang : Menetapkan sasaran-sasaran moneter dengan memperhatikan sasaran laju inflasi yang ditetapkannya Melakukan pengendalian moneter dengan menggunakan cara-cara yang termasuk, tetapi tidak terbatas pada : a. Operasi pasar terbuka di pasar uang, baik mata uang Rupiah maupun Valas - b. Penetapan tingkat diskonto - c. Penetapan cadangan wajib minimum d. Pengaturan kredit atau pembiayaan Memberikan kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah, paling lama 90 (sembilan puluh) hari kepada bank untuk mengatasi kesulitan pendanaan jangka pendek bank yang bersangkutan : Melaksanakan kebijakan nilai tukar berdasarkan sistem nilai tukar yang telah ditetapkan Mengelola cadangan devisa dan menerima pinjaman luar negeri. Menyelenggarakan survei secara berkala atau sewaktu-waktu diperlukan yang dapat bersifat makro dan mikro. 2.Mengatur dan Menjaga Kelancaran Sistem Pembayaran Dalam tugas mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran Bank Indonesia berwenang : Melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas penyelenggaraan jasa sistem pembayaran Mewajibkan penyelenggara jasa sistem pembayaran untuk menyampaikan laporan kegiatannya Menetapkan penggunaan alat pembayaran Mengatur sistem kliring antar bank baik dalam mata uang Rupiah maupun Asing Menyelenggarakan penyelesaian akhir transaksi pembayaran antar bank Menetapkan macam, harga, ciri uang yang akan dikeluarkan, bahan yang akan digunakan dan tanggal mulai berlakunya sebagai alat pembayaran yang sah Mengeluarkan dan mengedarkan uang rupiah serta mencabut, menarik dan memusnahkan uang dari peredaran, termasuk memberikan penggantian dengan nilai yang sama 3. Mengatur dan Mengawasi Bank Dalam hal mengatur dan mengawas bank, Bank Indonesia berwenang : Menetapkan ketentuan-ketentuan perbankan yang memuat prisip-prisip kehati-hatian. Memberikan dan mencabut izin usaha bank. Memberikan izin pembukaan, penutupan dan pemindahhan kantor bank Memberikan persetujuan atas kepemilikan dan kepengurusan bank Memberikan izin kepada bank untuk menjalankan kegiatan tertentu Mewajibkan bank untuk menyampaikan laporan, keterangan dan penjelasan sesuai dengan tata cara yang ditetapkan Bank Indoneisa. Melakukan pemeriksaan terhadap bank, baik secara berkala maupun setiap waktu apabila diperlukan. Memerintahkan bank untuk menghentikan sementara sebagian atau seluruh kegiatan transaksi tertentu apabila menurut penilaian Bank Indonesia terhadap suatu transaksi patut diduga merupakan tindakan pidana di bidang perbankan. Mengatur dan mengembangkan informasi antar bank Mangambil tindakan terhadap suatu bank sebagaimana diatur dalam undang-undang tentang perbankan yang berlaku apabila menurut penilaian Bank Indonesia dapat membahayakan perekonomian nasional. Tugas mengawasi bank akan dilakukan oleh lembaga pengawasan sektor jasa keuangan yang indenpenden dan dibentuk dengan undang-undang. Berdasarkan Pasal 34 UU No. 3 Tahun 2004, maka tugas pengawasan Bank akan dilakukan oleh Lembaga Pengawasan sector jasa keuangan yang independent dan dibentuk dengan undang-undang. Pembentukan lembaga pengawasan ini akan dilaksanakan selambat-lambatnya 31 Desember 2010. F.HUBUNGAN BANK INDONESIA DENGAN PEMERINTAH Hubungan Bank Indoensia dengan Pemerintah seperti yang dituangkan dalam Undang- undang Nomor 23 tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU No. 3 Tahun 2004 adalah sebagai berikut : a) Bertindak sebagai pemegang kas pemerintah b) Untuk dan atas nama Pemerintah Bank Indonesia dapat menerima pinjaman luar negeri, menata usahakan serta menyelesaikan tagihan dan kewajiban keuangan pemerintah terhadap pihak luar negeri c) Pemerintah wajib meminta pendapat Bank Indonesia dan atau mengundang Bank Indonesia dalam sidang kabinet yang membahas masalah ekonomi, perbankan dn keuangan yang berkaitan dengan tugas Bank Indonesia atau kewenangan Bank Indonesia d) Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemerintah menganai Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara serta kebijakan lain yang berkaitan dengan tugas dan wewenang Bank Indonesia e) Dalam hal Pemerintah menerbitkan surat-surat hutang negara, Pemerintah wajib terlebih dulu berkonsultasi dengan Bank Indonesia dan Pemerintah juga wajib terlebih dulu berkonsultasi dengan Dewan Perwakilan Rakyat Bank Indonesia dapat membantu penerbitan surat-surat hutang negara yang diterbitkan Pemerintah Bank Indonesia dilarang memberikan kredit kepada Pemerintah G. HUBUNGAN BANK INDONESIA DGN DUNIA INTERNASIONAL Dalam hubungan Bank Internasional dengan, Dunia Internasional, maka Bank Indonesia
• Dapat melakukan kerja sama dengan
a. Bank Sentral negara lain b. Organisasi dan Lembaga Internasional 2. Dalam hal dipersyaratkan bahwa anggota Internasional dan atau lembaga Multilateral adalah negara maka Bank Indonesia dapat bertindak untuk dan atas nama Republik Indonesia sebagai anggota