01R Pengenalan Dan Perhitungan Pajak Penghasilan Rev
01R Pengenalan Dan Perhitungan Pajak Penghasilan Rev
Sifat
PAJAK PENGHASILAN
Pajak Subyektif
KLASIFIKASI
Golongan
Pajak Langsung
Lembaga Pemungut
Pajak Pusat
Asas Sumber
subyek PPh DN dikenakan PPh atas penghasilan yang berasal dari dalam maupun luar Indonesia,
sedangkan subyek PPh LN dikenakan PPh hanya atas penghasilan yang berasal dari Indonesia
Tempat Tempat
Sebenar-
Tinggal Kedudukan
benarnya
Rp 1.320.000,00
Tambahan Penghasilan Tidak Kena Pajak untuk WP OP
Kawin/Tanggungan
Rp 24.300.000,00
Penghasilan Tidak Kena Pajak Untuk Orang Pribadi
Rp 2.025.000,00
Tambahan Penghasilan Tidak Kena Pajak untuk WP OP
Kawin/Tanggungan
PMK no.162/PMK.011/2012
Penghasilan Tidak Kena Pajak
Mulai 1 Januari 2015
Rp 36.000.000,00
Penghasilan Tidak Kena Pajak Untuk Orang Pribadi
Rp 3.000.000,00
Tambahan Penghasilan Tidak Kena Pajak untuk WP OP
Kawin/Tanggungan
PMK no.122/PMK.010/2015
Penghasilan Tidak Kena Pajak
Mulai 1 Januari 2016
Rp 54.000.000,00
Penghasilan Tidak Kena Pajak Untuk Orang Pribadi
Rp 4.500.000,00
Tambahan Penghasilan Tidak Kena Pajak untuk WP OP
Kawin/Tanggungan
PMK no.101/PMK.010/2016
Penghasilan Tidak Kena Pajak
tanggungan adalah adalah anggota keluarga
sedarah atau semenda dalam garis keturunan
lurus, serta anak angkat
BERAKHIR
pada saat OP meninggal dunia atau meninggalkan Indonesia untuk
selama-lamanya
pada saat warisan selesai dibagi
BERAKHIR
pada waktu OP tidak lagi menjalankan usaha atau melakukan
kegiatan melalui BUT
pada waktu OP tidak lagi menerima atau memperoleh penghasilan
dari Indonesia selain melalui BUT
NORMA PEMBUKUAN
Dari Pekerjaan
(Berdasarkan
Dari Kegiatan
Hubungan Kerja
Usaha
atau Pekerjaan
Bebas)
Komersial Expense
Loss
Pengeluaran
Boleh Pasal 6
Dibiayakan
Fiskal
Tidak Boleh Pasal 9
Dibiayakan
Pengeluaran
Capital Expenditure (Cost) dialokasikan secara sistematis
biaya usaha – 3M
penyusutan
iuran kepada Dana Pensiun
kerugian karena penjualan atau pengalihan
harta
kerugian karena selisih kurs mata uang asing
biaya R & D (litbang)
biaya beasiswa, magang, dan pelatihan
piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih
Pengurang Penghasilan Bruto
Pasal 6 ayat (1) UU No. 36/2008 tentang PPh
1998 NIHIL
Sisa Rugi Fiskal 1995 Rp 1.
Kompensasi Kerugian
Pasal 6 ayat (2) UU No. 36/2008 tentang PPh
PT A PT B
(Harta X) (Harta Y)
Nilai sisa buku Rp 10.000.000,00 Rp 12.000.000,00
Harga pasar Rp 20.000.000,00 Rp 20.000.000,00
Selisih antara harga pasar dengan nilai sisa buku harta yang dipertukarkan
merupakan
keuntungan yang dikenakan pajak.
PT A memperoleh keuntungan sebesar Rp 10 juta (Rp 20 juta – Rp 10 juta) dan
PT B memperoleh keuntungan sebesar Rp 8 juta (Rp 20 juta – Rp 12 juta).
Penjelasan Pasal 10 UU No. 36/2008
Selisih antara nilai nominal saham dengan nilai pasar harta, yaitu
sebesar Rp 20 juta (Rp 40 juta ‐ Rp 20 juta) dibukukan sebagai agio.
Bagi Wajib Pajak X selisih sebesar Rp 15 juta (Rp 40 juta ‐ Rp 25 juta)
merupakan Objek Pajak.
Konsep Penilaian Persediaan
Pasal 10 UU No. 36/2008 tentang PPh
Average, atau
FIFO
Konsep Penyusutan dan Amortisasi
Pasal 11 dan Pasal 11A UU No. 36/2008 tentang PPh
dimilikisecara formal
digunakan untuk usaha
Tidak untuk dijual
masa manfaat harus lebih dari 1 tahun
(terbatas)
Tidak mengenal nilai sisa (salvage value)
TARIF & METODE PENYUSUTAN
Benefit in Kind (Natura atau Kenikmatan)
Pasal 9 ayat (1) huruf e UU No. 36/2008 tentang PPh
KEP – 220/PJ/2002
Penghasilan atau Kerugian Wanita Kawin
Pasal 8 UU No. 36/2008 tentang PPh
WP OP Dalam Negeri