Anda di halaman 1dari 74

UJI TAK RUSAK

Pelatihan Radiografi Level 1


11 Mei 2016
Pusdiklat BATAN

1
Kompetensi Dasar

Mampu menjelaskan metode uji tak


rusak

2
Pengertian Uji Tak Rusak

Definisi UTR/NDT (Menurut ASTM - E 1316)


Pengembangan dan penerapan metode teknik
untuk
menguji material atau komponen dengan cara yang
tidak
mempengaruhi daya guna atau daya layanan lebih
lanjut,
dalam rangka mendeteksi, menentukan lokasi,
3
mengukur,
Kegunaan Uji Tak Rusak

Kendali mutu suatu produk:


Memantau kualitas dari bahan baku
Proses fabrikasi
Produk akhir sebelum digunakan
Penentuan kualitas produk secara rutin atau
periodik pada masa penggunaan.

4
Jenis Uji Tak Rusak

Metode konvensional (metode UTR yang


secara umum digunakan), meliputi:
Uji visual (optical)
Uji penetran cair (Dye penetrant
testing-PT)
Uji partikel magnit (Magnetic particle
testing-MT)
Uji arus eddy
Uji radiografi (Radiographic testing-RT)
Uji ultrasonik (Ultrasonic testing-UT)
5
Metode Uji
Penetran

6
Uji Penetran

Prinsip
Dasar •Aksi
Uji
Penetra kapilaritas
n

7
Prinsip Dasar Uji Penetran

Aksi Kapilaritas
8
Metodologi Aplikasi Uji
Penetran
preparasi permukaan (pembersihan awal)
pemberian penetran
pembersihan kelebihan penetran
pemerian developer
inspeksi
pembersihan akhir permukaan

9
Metodologi Aplikasi Uji
Penetran

10
Preparasi Permukaan (Pembersihan
Awal)

Membersihka
n kotoran dari
permukaan • Mekanik
agar tidak
menghalangi • Kimia
masuknya
cairan • Solven
penetrant

11
Pemberian cairan
Penetran

Metoda ●
kuas (Brushing)
pemberian ●
semprot (Spraying)
penetrant

celup (Dipping)

Waktu ●
Penetrant time
penetran
masuk retak

Dwell time
12
Pemberian cairan
Penetran

Tipe • Fluoresen
penetra • Tampak
n (visible)

13
Pembersihan Sisa
Penetran

Cara pembersihan:
• Air
• Cairan pengemulsi
• Solven

14
Pembersihan Sisa
Penetran

• Metode A – Water washable


• Metode B – Post Emulsifiable,
Metode
Lipophilic
pembersiha • Metode C – Solvent Removable
n penetran • Metode D - Post Emulsifiable,
Hydrophilic

15
Pemberian
Developer
Jenis developer
- Kering
- Basah
Pemberian developer
• Mencelupkan ke bubuk
• Kuas
• Meniupkan bubuk
Fungsi
Menarik cairan penetrant yang
ada di dalam diskontinyuitas

16
Pemberian
Developer
Development time adalah
jangka waktu tertentu
developer menarik cairan
penetran dari retakan
Satu setengah kali
penetrant time minimal 10
menit
17
Inspeksi

Pengamatan dengan cahaya tampak (kiri), lampu ultraviolet (kanan)

18
Inspeksi

Inspeksi harus dilakukan segera setelah


indikasi tampak agar tidak berubah
bentuk akibat rembesan cairan penetrant

Untuk jenis penetrant fluorescent


inspeksi harus menggunakan lampu
ultraviolet (black light)
19
Pembersihan Akhir

Membersihkan lapisan
Sampai
developer (post
kering
cleaning)

Disempro
Dikuas
t

20
Lingkup Penerapan

Untuk menginspeksi semua jenis diskontinyuitas


permukaan terbuka pada bahan logam maupun
non logam yang TIDAK berpori (porous)

21
Rangkuman

•Prinsip dasar uji penetran berdasarkan prinsip kapilaritas.


•Proses uji penetran cair meliputi langkah-langkah berikut:
• preparasi permukaan (pembersihan awal)
•, pemberian penetran
•, membersihan kelebihan penetran
•, pemberian developer
•, inspeksi
•, pembersihan akhir permukaan.

22
Rangkuman

•Uji Penetran merupakan salah satu metode uji


tak rusak yang menginspeksi semua jenis
diskontinyuitas permukaan yang terbuka pada
bahan logam maupun non-logam yang tidak
berpori.

23
24
Prinsip Dasar

Benda uji tanpa diskontinyuitas

25
Prinsip Dasar

Logam • Besi (Fe)


mudah • Nikel (Ni)
dimagnetkan • Cobalt (Co)
a.l.

Prinsip dasar • Kebocoran flux magnet pada


uji magnetik diskontinyuitas

26
Prinsip Dasar

Kebocoran flux medan magnet karena adanya retak

27
Prinsip Dasar

Partikel magnet terakumulasi pada tempat


terjadinya kebocoran flux medan magnet

28
Metodologi Uji Partikel Magnet

Persiapan pengujian
Magnetisasi
Pemberian partikel magnet
Pengamatan dan pencatatan indikasi
Demagnetisasi

29
Metodologi Aplikasi Uji Partikel
Magnet

Menghilangkan kotoran seperti karat dan kerak dari


benda uji

Melakukan demagnetisasi untuk menghilangkan


magnet yang masih tersisa yang bisa mengakibatkan
salah indikasi (false indication)

30
Metodologi Aplikasi Uji
Magnetik

31
Metodologi Aplikasi Uji
Magnetik

Pengaruh orientasi diskontinyuitas terhadap


kebocoran flux magnet
32
Metodologi Aplikasi Uji
Magnetik

Magnetisasi circular dengan mengalirkan arus


listrik langsung pada benda uji (head shot)
33
Metodologi Aplikasi Uji
Magnetik

Magnetisasi circular dengan mengalirkan arus


listrik melalui konduktor pusat (central
conductor)
34
Metodologi Aplikasi Uji
Magnetik

Magnetisasi melingkar dengan menempelkan


prode pada benda uji
35
Metodologi Aplikasi Uji
Magnetik

Magnetisasi longitudinal dengan mengalirkan


arus listrik melalui coil melingkar (coil shot)

36
Metodologi Aplikasi Uji
Magnetik

Magnetisasi longitudinal dengan menempelkan


Yoke pada benda uji

37
Metodologi Aplikasi Uji Partikel
Magnet

Partikel magnetis : besi, oksida besi,


diberi warna untuk kontras tinggi
partikel – benda uji
Jenis partikel magnet
- Kering (warna merah, hitam,
hijau kuning, dll)
- Basah (suspensi basah atau
minyak, visible (hitam, coklat)
atau fluoresen)

38
Metodologi Aplikasi Uji Partikel
Magnet

• lebih sensitif karena


Partike partikel lebih kecil
• Mobilitas lebih tinggi
l basah • Lebih mudah rata seluruh
permukaan

39
Metodologi Aplikasi Uji Partikel
Magnet

Partikel • Lampu cahaya hitam


magnet • Bentuk dan lokasi diskontinyuitas
fluoresen
Partikel • Cahaya tampak
magnet visible
Rekaman • Kertas putih “adhesive tape”
permanen

40
Metodologi Aplikasi Uji Partikel
Magnet

Proses penghilangan sifat magnet benda uji

Cara demagnetisasi
 meletakkan benda uji dalam coil arus bolak-balik (AC)
yang dibalik polaritasnya secara cepat,
 mengambil secara pelan-pelan benda uji dari coil
ketika arus listrik masih mengalir,
 Menempatkan benda uji pada medan magnet yang
diturunkan secara perlahan dengan menurunkan
arus pada coil.
 Bila benda uji adalah baja atau besi yang bermassa
besar, lebih efektif digunakan arus searah yang
dibalik polaritasnya
41
Lingkup Penerapan

Untuk mendeteksi dan menentukan letak diskontinyuitas yang


terdapat di permukaan dan dekat permukaan dari suatu bahan
yang mempunyai sifat dapat ferromagnetik

42
Rangkuman

Prinsip dasar uji magnetik berdasarkan kebocoran


flux magnet pada daerah diskontinyuitas.

Uji partikel magnetik terdiri atas langkah-langkah :


persiapan pengujian, magnetisasi, aplikasi partikel
magnet, pengamatan dan pencatatan indikasi,
demagnetisasi.
Uji partikel magnetik adalah metoda untuk
mendeteksi dan menentukan letak diskontinyuitas
yang terdapat di permukaan atau dekat permukaan
dari bahan yang mempunyai sifat ferromagnetik.

43
Metode Uji Arus Eddy

44
Prinsip Dasar

Prinsip dasar uji arus eddy adalah


memanfaatkan induksi elektromagnetik

Proses pembangkitan arus listrik dengan


meletakkan benda uji bersifat konduktor
dalam medan magnet yang berubah-ubah

45
Prinsip Dasar
Metode uji arus eddy menggunakan
perangkat antara lain coil (probe) yang dialiri
arus bolak-balik (AC) dan alat ukur arus
(amper meter), alat ukur tegangan (volt
meter), atau osciloskop.
Ketika coil didekatkan atau ditempelkan
pada benda uji, terjadi arus induksi yang
memusar pada benda uji yang dinamakan
arus eddy (eddy curent).
Bila arus eddy terganggu oleh adanya
diskontinyuitas pada benda uji, maka akan
terjadi perubahan impedansi listrik yang
selanjutnya merubah arus atau tegangan
pada rangkaian yang dapat dideteksi pada
alat ukur.

46
Metodologi Aplikasi Arus Eddy

• Set up peralatan
Metodolog • Kalibrasi sistem peralatan
i uji arus • Pengujian
eddy • Merekam hasil pengujian
• Interpretasi hasil pengujian

47
Metodologi Aplikasi Arus Eddy

Peralata • Sumber arus bolak-balik


n uji • Kumparan inspeksi (probe)
arus • Layar pengamatan (volt
meter/ammeter/osciloscope)
eddy

48
Metodologi Aplikasi Arus Eddy

Tampilan analog uji arus eddy


49
Metodologi Aplikasi Arus Eddy

Tampilan layar X-Y uji arus eddy


50
Lingkup Aplikasi Arus Eddy

Uji arus eddy untuk • pemeliharaan pesawat terbang dan


mendeteksi alat penukar panas
diskontinyuitas di
• mengukur tebal material
permukaan dan
• mengukur konduktivitas listrik dan
dekat permukaan
permeabilitas magnet dari material
benda uji tipis yang
bersifat konduktor • sortir material berdasarkan

antara lain ketebalan atau konduktivitas.

51
Rangkuman

Prinsip dasar uji arus eddy adalah memanfaatkan


induksi elektromagnetik, yaitu proses pembangkitan
arus listrik dengan meletakkan konduktor dalam
medan magnet yang berubah-ubah.

Metodologi uji arus eddy adalah: set up peralatan,


kalibrasi sistem peralatan, pengujian, merekam hasil
pengujian, dan interpretasi hasil pengujian.

52
Rangkuman
Uji arus eddy digunakan untuk mendeteksi diskontinyuitas di permukaan
dan dekat permukaan benda uji tipis yang bersifat konduktor antara
lain:

pemeliharaan pesawat terbang dan alat penukar panas

mengukur tebal material

mengukur konduktivitas listrik dan permeabilitas magnet dari material

sortir material berdasarkan ketebalan atau konduktivitas.

53
METODE UJI
ULTRASONIK

54
Prinsip Dasar

Menggunakan media uji gelombang mekanik


(suara) frekuensi 1 – 5 MHz.
Gelombang ultrasonik dihasilkan oleh probe
Probe mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik dan sebaliknya

55
Prinsip
Selama perambatannya akan mengalamiDasar
pemantulan dan pembiasan oleh permukaan batas
antara dua bahan yang berbeda, seperti
permukaan material dan diskontinyuitas di dalam
material.
Gelombang ultrasonik yang dipantulkan kemudian
ditangkap kembali oleh probe, selanjutnya dirubah
menjadi sinyal listrik yang ditampilkan pada layar
monitor.
Tebal bahan, lokasi serta ukuran diskontinyuitas
dapat ditentukan dari tampilan sinyal pada layar 56
Prinsip Dasar

Pada benda
padat • Gelombang
gelombang
suara longitudinal
merambat • Transversal (shear)
dalam 4
mode utama • Permukaan
berdasarkan • Pelat
cara atom
bergetar
57
Prinsip Dasar

Gelomban
g yang • Gelombang
paling longitudinal
banyak
digunakan • Transversal
dalam uji (shear)
ultrasonik
58
Prinsip Dasar

Gelombang longitudinal
(gelombang tekan/preasure wave)
Arah rambat gelombang sejajar
dengan arah gerakan atom yang
digetarkan
Merambat pada medium padat,
cair, gas

Gelombang transversal
(gelombang geser)/ shear wave
Arah rambat gelombang tegak
lurus arah gerakan atom yang
digetarkan
Merambat pada benda padat
Kecepatan rambat kira-kira
setengah gelombang 59
Prinsip Dasar
Mode Gelombang Ultrasonik

Gelombang permukaan (Rayleigh wave) merambat


pada permukaan dari benda padat maksimal
menembus tebal benda padat sedalam satu panjang
gelombang.

Gelombang pelat (Lamb wave) merambat hanya


pada logam yang sangat tipis.

60
Metodologi Aplikasi Uji Ultrasonik

• set up peralatan
Metodolog • kalibrasi sistem peralatan
• pengujian
i uji • merekam hasil pengujian
ultrasonik (scan A, Scan B, dan Scan C)
• interpretasi hasil pengujian.

61
Metodologi Aplikasi Uji Ultrasonik
Tiga klasifikasi utama teknik uji Ultrasonik:
Berdasarkan energi yang digunakan, terdiri
atas teknik gemma (pulse-echo), teknik
transmisi, dan teknik resonansi.
Berdasarkan sudut datangnya energi ultrasonik
masuk kedalam benda uji, terdiri atas teknik
berkas normal dan teknik sudut.
Berdasarkan cara menghubungkan transduser
dengan benda uji, terdiri atas teknik kontak
dan teknik rendam.
62
Metodologi Aplikasi Uji Ultrasonik

Diagram teknik gema dan


tampilannya pada layar
63
Metodologi Aplikasi Uji Ultrasonik
1

T R

T R

Diagram teknik transmisi 2

dan tampilannya pada


layar 1

0 2 4 6 8 10

64
Metodologi Aplikasi Uji Ultrasonik
meter

Load
sensor

tuner
Variable
frequency
Diagram teknik resonansi oscilator

probe

kuplan

benda uji

65
Metodologi Aplikasi Uji Ultrasonik

Probe Normal (kiri) dan Probe Sudut (kanan)

66
Metodologi Aplikasi Uji Ultrasonik

Antara transduser dan benda uji ada udara menjadikan


sebagian besar energi dipantulkan
Transmisi energi ke benda uji sedikit karena perbedaan
impedansi akustik udara dan zat padat sangat besar
Agar ultrasonik dapat ditransmisikan kedalam benda
uji, maka keberadaan udara harus digantikan dengan
kuplan yang umumnya berupa lapisan tipis oli, gliserin,
atau air

67
Metodologi Aplikasi Uji Ultrasonik

Alat ultrasonik untuk pengukuran tebal


68
Metodologi Aplikasi Uji Ultrasonik

Alat uji ultrasonik analog (kiri) dan digital (kanan)

69
Metodologi Aplikasi Uji Ultrasonik

Balok kalibrasi V1 (kiri), V2 (kanan)

70
Metodologi Aplikasi Uji Ultrasonik

Balok Kalibrasi

V1
V2
Undakan (step wedge)
Menyesuaikan skala di layar monitor (CRT)
dengan jangkauan gelombang pada benda uji

71
Lingkup Uji Ultrasonik
• mendeteksi adanya diskontinyuitas didalam logam
dan paduannya seperti crack, inclusions, porosity,
dan lain-lain.
• Menentukan Iintegritas ikatan pada komponen yang
disambung dengan las, pateri, solder,dan bahan
adesif dapat dievaluasi dengan uji ultrasonik. Uji
ultrasonik dapat juga digunakan untuk
• mengukur ketebalan logam.

72
Lingkup Uji Ultrasonik

• mengukur pengurangan tebal akibat korosi/ erosi


didalam sistem tertutup seperti peralatan proses kimia
• mengukur laju pertumbuhan fatigue crack, pengukuran
modulus elastisitas, penelitian metalurgi seperti
struktur, kekerasan, dan kandungan inklusi didalam
berbagai logam.
• mengukur kandungan rongga pada bahan komposit dan
plastik.

73
Terimakasih

74

Anda mungkin juga menyukai