1
Mencakup berbagai bidang
SEMPURNA Prinsip
Kaidah umum
Logis
SISTEMATIS Seimbang
IBADAH
TA’AQULI /
TA’ABBUDI
MUAMALAH
2
SYARI’AH :
AL-QURAN
HADITS
HUKUM
ISLAM
FIQIH:
IJTIHAD
3
MUTAWATIR
SELEVEL AL-
QUR’AN
HADITS
AHAD
PERLU PENELITIAN
4
Sumber Hukum Syariah
• Penerapan Ekonomi Islam berdasarkan aturan
syariah
• Syariah adalah aturan hukum atau jalan hidup
• Landasan (QS:Al Maidah 5 :48) (5;1)
• Hukum syariah berdasarkan totalitas kepatuhan
terhadap perintah Allah melalui wahyu yang
diturunkan melalui Nabi Muhammad SAW yang
tertuang di Al-Quran
• Terdapat lebih dari 40 ayat Al-Qur’an mengenai
akad syariah
5
IBADAH & MUAMALAH
Vertical Relationship
Allah SWT
Ibadah
Manusia Manusia
Mu’amalat
Horizontal Relationship
6
KAIDAH FIQH: IBADAH & MUAMALAH
HUKUM ASAL
IBADAH MU’AMALAT
Subhat
Sebaiknya dihindari
8
Larangan:
- Riba (Fadl,Nasi’ah,
Pengelolaan amanah
9
7 LARANGAN PRINSIP TRANSAKSI
SYARIAH
1. MAYSIR (Perjudian, Gambling)
2. MAKSIAT
3. ANIAYA (Zhulum)
4. GHARAR (Penipuan, Ketidakjelasan)
5. HARAM (Komoditi)
6. RISYWAH (Suap)
7. RIBA (Bunga)
10
HARAM
1. Babi
1. Tadlis
2. Khamar 1. Terjadi Ta’alluq
2. Gharar
3. Bangkai 2. Terjadi “2 in 1”
3. Riba
4. Darah 4. Manipulasi Pasar:
a. Ihtikar
b. Bay’ Najasyi
5. Maysir
6. Risywah
7. Zalim 11
1. TADLIS (PENIPUAN)
Definisi:
Transaksi yang mengandung suatu hal yang tidak diketahui oleh salah
satu pihak unknown to one party.
Setiap transaksi dalam Islam harus didasarkan pada prinsip kerelaan antara
kedua belah pihak (sama-sama ridha). Mereka harus mempunyai informasi
yang sama (complete information) sehingga tidak ada pihak yang merasa
dicurangi/ditipu karena ada sesuatu yang unkown to one party (keadaan di
mana salah satu pihak tidak mengetahui informasi yang diketahui pihak
lain, ini merupakan asymmtric information).
Unknown to one party (dalam bahasa fikihnya disebut tadlis (penipuan), dan
dapat terjadi dalam 4 (empat) hal, yakni dalam:
1. Kuantitas;
2. Kualitas;
3. Harga; dan
4. Waktu Penyerahan
12
1. TADLIS (PENIPUAN) (lanjutan)
13
LATIHAN.1
14
LATIHAN. 2
Bank BRS adalah bank yang beroperasi dengan prinsip syariah, rata-rata
tingkat return atau imbal bagi hasil kepada nasabah adalah 12% dan return
paling tinggi adalah 15%.
Pak Rinto, adalah seorang AO bank BBS yang mengetahui secara detail
tentang kinerja keuangan BBS tersebut. Suatu hari ada seorang calon
nasabah yang tertarik untuk menyimpan dananya di bank BBS tersebut
asalkan tingkat bagi hasil yang diberikan BBS adalah 17 %. Dan untuk
meyakinkan nasabah tersebut, Pak Rinto menjanjikan bahwa BBS mampu
memberikan return atau imbal bagi hasil sebesar 17%.
15
2. TAGHRIR (KETIDAKPASTIAN)
Definisi:
Transaksi pertukaran yang mengandung ketidakpastian bagi kedua pihak
(uncertainity to both parties).
1. Kuantitas;
2. Kualitas;
3. Harga; dan
4. Waktu Penyerahan
16
2. TAGHRIR (KETIDAKPASTIAN) (lanjutan)
Uncertainity Certainity
(Tidak Pasti) (Pasti)
TAGHRIR
17
2. TAGHRIR (KETIDAKPASTIAN) (lanjutan)
Kualitas Jual beli anak sapi yang masih dalam perut induknya
18
2. TAGHRIR (KETIDAKPASTIAN) (lanjutan)
19
LATIHAN.3
20
LATIHAN.4
21
3. BAY’ NAJASYI (MANIPULASI DEMAND)
Definisi: Titik
keseimbangan
Harga
Upaya mengambil Saham X
pasar
Penawaran
keuntungan diatas Saham
keuntungan normal
dengan menciptakan Titik
PF ● keseimbangan
permintaan palsu, pasar krn
manipulasi
sehingga terjadi PO ●
demand
sentimen pasar
DF
DO
O QO QF Jumlah Saham
22
LATIHAN. 5
23
4. IKHTIKAR (MANIPULASI SUPPLY)
Definisi:
P
Upaya mengambil
MC=S
keuntungan diatas
keuntungan normal
dengan menciptakan
penawaran palsu
AC
Pm X
●
D
Rekayasa supply antara lain A ●
dengan mengupayakan Pi Z
B
● Y
●
terjadinya kelangkaan, C
kelangkaan
24
LATIHAN. 6
25
Sumber Hukum Syariah
• Agama yang diridhoi Allah adalah Islam (QS:Ali
Imran 3:19)
• Fiqh :Pemahaman (al fahm)
• Dalam Al-Qur’an disebutkan beberapa kali
• An-Nisaa’ 4: 78
• Kompilasi hukum syariah oleh kekhalifahan turki
Utsmani pada abad ke -19 dalam Majallah al-
Ahkam al-'Adliyyah dan Code on Islamic Civil
law
26
Teori Wa’ad dan Akad
Definisi
WA’AD (PROMISES) AKAD (CONTRACTS)
Kesepakatan
Keinginan yang perkataan atau
dibahasakan keinginan positif
seseorang untuk dari salah seorang
bertanggung pihak (yg.terlibat)
jawab akan kontrak & diterima
sesuatu dalam oleh pihak lainnya
rangka sehingga
memberikan menjadikannya
keuntungan bagi berlakunya suatu
pihak lain perbuatan.
27
Perbedaan Wa’ad & Akad
Wa’ad (Promises)
• Janji antara satu pihak kepada pihak lainnya (hanya
mengikat satu pihak) ---- one way.
• Pihak yang diberi janji tidak memikul kewajiban apapun
kepada pihak pemberi janji.
• Terms and condition-nya tidak well defined atau belum
ada kewajiban yang ditunaikan oleh pihak manapun,
walaupun terms and condition-nya sudah well defined.
• Bila janji tak terpenuhi maka sanksi yang diterima
merupakan sanksi moral saja.
28
Akad (Contracts)
29
Unsur-unsur dalam Akad Syariah
1. Sighat Al-Aqad dan syarat-syaratnya
– Niat melaksanakan akad
– Cukup jelas dalam menunjukkan niat
– Ijab dan Qabul
– Implikasi akad
2. Para pihak dan ketentuannya (QS 4:4-5)
– Kapasitas para pihak
3. Objek Akad (QS 4:29)
– Harus ada eksistensinya
– Harus jelas spesifikasinya
– Harus dapat dipindahtangankan
– Harus dimiliki secara syah
4. Harga yang dibayar atau kompensasinya
– Dapat berupa sejumlah uang, barang atau jasa
30
FIQH AL-MUAMALAAT
• Transaksi berbasis Jual Beli (uqud al -bai)
• Transaksi berbasis manfaat (uqud al-manfaah)
• Transaksi berbasis jaminan (uqud al-thawthiqat)
• Transaksi berbasis kemitraan (uqud al-sharikah)
• Transaksi pinjaman dan titipan (uqud al-wadiah)
• Transaksi penunjang lainnya (wakalah,jua’alah)
31
BENTUK AKAD PADA INDUSTRI KEUANGAN SYARI’AH
1. IJARAH MURNI
SEWA/IJARAH 2. IJARAH WA IQTINA
1. INAN
2. MUFAWADAH
SYIRKAH
3. WUJUH
4. ABDAN
PERCAMPURAN
AKAD MUDHARABAH 1. MUTLAQAH
2. MUQAYYADAH
TITIPAN/WADIAH
WAKALAH
KAFALAH
KEPERCAYAAN
HAWALAH
32
RAHN
No 1,3, 4
Pembeli tahu
harga asal
Jual Beli
35
Faktor-faktor yang mempengaruhi
36
DEFINISI SYIRKAH/MUSYARAKAH
37
PENGERTIAN SECARA ISTILAHI
38
SKEMA JENIS-JENIS MUSYARAKAH
JABR
AMLAK
IKHTIAR
MUDHARABAH
SYIRKAH
ABDAN
UQUD
WUJUH
MUFAWADAH
INAN
39
Musyarakah Financing
Shirkat
(Partnership )
Shirkat-ulAmwal Shirkat-ul
Al-Mudarabah Shirkat-ul-Wujuuh
(Partnership in ‘Amal (Abdan) (Receivable Partnership)
( Trustee Partnership) capital) (Partnership in work)
Shirkat-ul Shirkat-ul
Mufawada ‘Inan
(equal shares) (unequal shares) 40
Ayat dan Hadits tentang Syirkah
Al Quran :
ش َركَاءُ فِي الثُّلُث ْ فَ ُه
ُ م
ِ
”Maka mereka bersyarikat pada sepertiga” (QS. An-Nisak :12)
َ ِض إِاَّل الَّذ
ين َ ْ ض ُه
ٍ ْم عَلى ب َ ُع ُ ْخلَطَاءِ لَيَبْغِي بَع
ُ ْ ن ال
َ م ً ِ ن كَث
ِ يرا َّ ِ وَإ
ات
ِ ح َ ِ صال
َّ ملوا ال ِ َمنُوا وَع
َ ءَا
”Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang
yang bersyarikat itu, sebagian mereka berbuat zalim
kepada sebagian yang lain kecuali orang yang
beriman dan mengerjakan amal shalih (QS.Shad : 24)
Kata Al-Khulatha’ dalam ayat di atas bermakna orang-
orang yang bersyarikat (syuraka’).
41
Kedua ayat di atas menunjukkan pengakuan Allah
SWT akan adanya perserikatan dalam
kepemilikan harta.Hanya saja dalam surah An-
Nisaa’: 12 perkongsian terjadi secara otomatis
(jabr) karena masalahnya adalah tentang harta
warisan, sedangkan dalam surah Shaad:24 terjadi
atas dasar akad (ikhtiyari).
42
Al-Hadits
“Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW berkata :
أنا ثا لث الشاركين ما لم يخن أحدهما صا حبه
)فاذا خانه خرجت من ب;ينهما (رواه أبو داود
43
Luqman : 34
مافِي َ م ُ َ ث وَيَعْلَ ْ ل الْغَي ُ ساعَةِ وَيُن َ ِّز ُ ْ عل
َّ م ال ِ ُعندَه ِ هَ ن الل
َّ ِ إ
غدًا َ ب ُ س ِ ْ ماذَا تَك س
َّ ٌ َ َ ِ ْ
ف َ ن ي ر ْ دَ ت ا م و
َ َ ِ ْام ح
َ رَ اْأل
ير
ٌ ِ خب
َ م ٌ ه عَلِي َ ن الل َّ ِ وت إ
ُ م ُ َض تٍ س بِأيِّ أ ْر
ٌ ماتَدْرِي ن َ ْف َ َو
Sesungguhnya Allah, hanya pada sisiNyalah
pengetahuan tentang hari kiamat,dan Dialah
yang menurunkan hujan dan mengetahui apa
yang di dalam rahim, Dan Tiada seorangpun
yang dapat mengetahui dengan pasti apa
(berapa) hasil usahanya besok dan tiada
seorangpun mengetahui di bumi mana dia akan
mati. Sesungguhnya Allah Maha mengaeui lagi
maha Mengenal.
44
Para ahli ekonomi Islam menjadikan ayat ini sebagai landasan
(dasar/dalil) bagi konsep bagi hasil. Hasil investasi PLS (bagi hasil)
tidak bisa dipastikan, karena hanya Allah yang mengetahui hasilnya
di masa depan.
Ayat ini bertentangan dengan konsep bunga yang memastikan
jumlah hasil investasi di masa depan. Kepastian tersebut
bertantangan dengan fitrah bisnis yang mengandung 3
kemungkinan ; untung, no return (BEP) dan rugi.
Besarnya keuntungan juga berfluktuasi, sehingga tidak bisa dipatok
pada angka tertentu
Ayat ini juga bertentangan dengan konsep time value of
money.
45
TIME VALUE OF MONEY
POSITIVE
Konsep ini tidak akurat
Karena setiap investasi
Mengandung NEGATIVE
Kemungkinan :
NO RETURN/BEP46
Hadits Nabi Saw :
الخراج بالضمان
Keuntungan/profit yang diperoleh
sejalan dengan resiko yang ditanggung
(H.R. Abu Daud)
47
الخراج بالضمان
Keuntungan/profit yang diperoleh
sejalan dengan resiko yang ditanggung
الغرم بالغنم
(Resiko/biaya yang ditanggung sejalan dengan
keuntungan yang diperoleh
No risk no gain
الخراج = الغنم No Pain no Gain
الضمان= الغرم
Keuntungan/Profit Resiko/Biaya
Kesimpulan:
Orang yang tidak menanggung resiko,
tidak boleh dapat keuntungan
48
Syirkah Al -Inan
• Mazhab Hanafi & Hambali
- Keuntungan dari kedua pihak dibagi
menurut porsi dana mereka
- Keuntungan dibagi secara sama
walaupun kontribusi dana tidak sama
- Keuntungan dibagi secara tidak sama tapi dana
yang diberikan sama
49
Syirkah Mufawadha
• Setoran dana harus sama
• Keuntungan dan kerugian dibagi sama
• Kerja dan tanggung jawab dibagi sama
• Beban hutang dibagi sama
50
Syirkah A’maal
• Kerjasama dua pihak atau lebih yang
masing-masing mempunyai keahlian sama
• Contoh:
- Arsitek dengan arsitek yang lain bekerjasama
untuk membangun proyek
- Penjahit dengan penjahit yang lain menerima
order pembuatan seragam kerja
51
Syirkah Wujuh
• Yang dipertaruhkan dalam
praktek ini adalah reputasi
dan prestise
• Membeli barang secara kredit dan dijual secara
tunai
• Keuntungan & kerugian dibagi berdasarkan
jaminan yang diberikan kepada penyuplai
• Karena tidak perlu modal, maka kontrak ini lazim
disebut sebagai Syirkah Piutang
52
PRINSIP WADIAH
• Wadiah
- titipan murni dari penitip yang harus
dijaga dan dikembalikan kapan saja bila
penitip menghendakinya
Jenis Wadiah:
- Wadiah yad Al Amanah
- Wadiah yad Ad Dhamanah
53
Landasan Syariah Produk Wadiah
Al- Qur’an
• Surah An-Nisaa : 58
“ Sesungguhnya Allah menyuruh kamu untuk
menyampaikan amanah (titipan), kepada yang
berhak menerimanya..”
• Surah Al-Baqarah : 283
“ …Jika sebagian kamu mempercayai sebagian
yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu
menunaikan amanahnya(titipannya) dan
hendaklah ia bertaqwa kepada Tuhannya…”
54
Landasan Syariah Produk Wadiah
Al Hadits
• Berkata Rasulullah Saw: “ Tunaikanlah amanah
(titipan) kepada yang berhak menerimanya dan
jangan membalas khianat kepada orang yang
telah mengkhianatimu”
• Dari Ibnu Umar, bahwasanya Rasulullah SAW
bersabda: “ Tiada sempurna iman bagi orang
yang tidak beramanah, tiada sholat bagi orang
yang tak bersuci.”
55
Rukun Wadiah
• Penitip/pemilik barang (muwaddi’)
• Penerima titipan/orang yang menyimpan
(mustawda’)
• Barang yang dititipkan (wadi’ah)
• Aqad (Ijab & kabul)
56
Wadiah yad Al-Amanah
• Merupakan titipan murni dengan pengertian :
- Penerima titipan wajib menjaga barang yang dititipkan
- Barang yang dititipkan tidak boleh digunakan (diambil
manfaatnya) oleh penerima titipan
- Sewaktu titipan dikembalikan harus dalam keadaan utuh
baik nilai maupun fisik barangnya (sesuai dalam akad)
- Jika selama dalam penitipan terjadi kerusakan maka
pihak yang menerima titipan tidak dibebani tanggung
jawab
- Sebagai kompensasi atas tanggungjawab
penjagaan/pemeliharaan, pihak penitip dapat dikenakan
biaya penitipan
57
Wadiah Yad Al-Amanah
• Dalam Aplikasi perbankan:
Penitipan dari nasabah yang sifatnya
jelas, artinya barang yang dititipkan
diketahui oleh kedua belah pihak dan
dituangkan dalam akad. Seperti titipan
benda jaminan, sertifikat yang pada
prinsipnya tidak dapat dipergunakan.
58
Wadiah Yad Al-Amanah
59
Wadiah Yad Ad-Dhamanah
• Merupakan pengembangan dari wadiah yad al-amanah yang
disesuaikan dengan aktifitas perekonomian dengan
pengertian:
- penerima titipan wajib taat kepada akad yang telah disepakati
oleh kedua belah pihak
- penerima titipan/simpanan diberi izin untuk menggunakan dan
mengambil manfaat dari titipan tersebut (tidak idle)
- penyimpan mempunyai kewajiban untuk bertanggungjawab
terhadap kehilangan/kerusakan barang tersebut.
- semua keuntungan yang diperoleh dari titipan tersebut menjadi
hak penerima titipan
- sebagai imbalan kepada pemilik barang/dana dapat diberikan
semacam insentif berupa bonus, yang tidak disyaratkan
sebelumnya
60
Aplikasi dalam Perbankan
• Sesuai karakteristiknya rekening giro/tabungan dapat
menggunakan prinsip wadiah yad dhamanah:
- Titipan yang dapat ditarik setiap saat
- Boleh digunakan atas seijin nasabah (penyimpan)
- Dikembalikan secara utuh (sebesar pokok yang dititipkan)
- Dapat dipungut biaya (sebagai biaya penitipan)
- Dapat ditentukan syarat-syarat tertentu untuk menjaga
keselamatan barang titipan dan tertibnya administrasi
- Dalam hal dana yang dititipkan berupa valuta asing, maka
penarikan juga harus sesuai dengan apa yang dititipkan
61
Konsekuensi Prinsip Wadiah Yad Ad
Dhamanah
62
Landasan Syariah Pemberian
Bonus
• Pemberian bonus ini didasarkan hadits Rasulullah SAW yang
diriwayatkan dari Abu Rafie bahwa Rasulullah pernah
meminta seorang untuk meminjamkannya seekor unta, maka
seekor unta muda. Setelah selang beberapa waktu Abu Rafie
kembali berbalik menghadap Rasulullah seraya berkata “ Ya
Rasulullah untuk yang sepadan tidak kami temukan, hanya
untuk yang lebih besar dan berumur empat tahun” Rasulullah
SAW membalas sambil berkata “Berikan itu karena
sesungguhnya sebaik-baik kamu adalah yang terbaik ketika
membayar”
63
MUDHARABAH
64
PRINSIP MUDHARABAH
MUDHARABAH (AL-QIRADH)
• Suatu akad kerjasama atau perkongsian antara
dua pihak yaitu:
- Pihak pertama sebagai penyedia modal/dana untuk
suatu usaha (disebut sebagai shahib al-maal)
- Pihak kedua yang bertanggungjawab atas
pengelolaan dana/manajemen usaha (disebut
sebagai mudharib)
65
TERJADINYA MUDHARABAH
• Seseorang memiliki dana/modal akan tetapi tidak
mempunyai keahlian untuk mengelola dana, maka
diserahkanlah kepada ahlinya
• Seseorang memiliki dana/modal, memiliki keahlian akan
tetapi tidak mempunyai waktu untuk mengelola, maka
diserahkanlah kepada ahlinya yang mempunyai waktu
untuk mengelola
• Seseorang memiliki dana, memiliki keahlian, mempunyai
waktu akan tetapi tidak pernah dapat kesempatan untuk
berusaha
66
LANDASAN SYARIAH
MUDHARABAH
Al-Qur’an
• Surat Al Muzammil:20
“Dan sebagian dari mereka orang-orang yang berjalan di
muka bumi, mencari sebagian dari karunia Allah SWT”
• Surat Al Baqarah :198
“ Tidaklah dosa bagi kamu untuk mencari karunia dari
Tuhanmu. Maka apabila kamu berangkat dari Arafah
(selesai wukuf), maka berdzikirlah kamu kepada Allah di
Masy’aril Haram. Dan ingatlah Allah sebagaimana Dia
telah menunjuki kamu meskipun kamu sebelum itu
termasuk orang yang sesat.”
67
RUKUN MUDHARABAH
Al Hadits
• Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas r.a bahwasanya Sayyidina
Abbas jikalau memberikan dana ke mitra usahanya secara
mudharabah, ia mensyaratkan agar dananya tidak dibawa
mengarungi lautan, menuruni lembah yang berbahaya, atau
membeli ternak yang berparu-paru basah, jika menyalahi
peraturan maka yang bersangkutan bertanggungjawab atas
dana tersebut. Disampaikanlah syarat-syarat tersebut kepada
Rasulullah dan beliaupun memperkenankan
• Dari Suhaib r.a. mengatakan bahwa Rasulullah SAW
bersabda:”Tiga berkara didalamnya terdapat keberkatan (1)
menjual dengan pembayaran secara tangguh (2) muqaradhah
/ mudharabah (3) mencampurkan gandum dengan tepung
untuk keperluan rumah dan bukan untuk dijual 68
LANDASAN SYARIAH
MUDHARABAH
69
RUKUN MUDHARABAH
• Orang yang berakal
- Shahibul Maal (pemilik modal)
- Mudharib (pelaksana/usahawan)
• Modal (Maal)
• Kerja usaha (Dharabah)
• Keuntungan (Ribh)
• Akad (Ijab & Qabul)
70
SYARAT-SYARAT MUDHARABAH
• Modal
- Modal harus dalam bentuk uang tunai atau
barang yang dapat dihargakan dengan harga
pada masa itu sesuai dengan mata uang yang
berlaku
- Modal harus diketahui dengan jelas (dapat
diukur), agar dapat membedakan modal yang
diperdagangkan dengan keuntungan yang
dibagikan untuk kedua belah
pihak sesuai kesepakatan.
71
SYARAT-SYARAT MUDHARABAH
• Keuntungan
- Pembagian keuntungan antara mudharib
dan shahibul maal, berdasarkan nisab
sesuai kesepakatan awal
- Nisbah pembagian keuntungan harus
dicapai melalui negosiasi dan dituangkan
dalam akad secara tertulis.
- Pembagian keuntungan hanya untuk satu
pihak akad tidak sah
72
BAGI HASIL
• Bagi hasil adalah keuntungan /hasil yang diperoleh dari pengelolaan
dana baik investasi maupun transaksi jual beli yang diberikan
kepada nasabah dengan persyaratan :
73
JENIS MUDHARABAH
• Mudharabah Mutlaqah (Unrestricted Investment)
pihak pengusaha/bank (sebagai mudharib) diberi kuasa penuh
oleh shahibul maal untuk menjalankan proyek tanpa
larangan/batasan yang berkaitan dengan proyek itu dan tidak
terikat dengan waktu,tempat, jenis usaha dan pelanggan.
• Mudharabah Muqayyadah (Restricted Investment)
Shahibul maal memberikan batasan mengenai
dimana,bagaimana atau untuk tujuan apa dana tersebut
diinvestasikan kepada pengusaha/bank (sebagai mudharib)
dalam pengelolaan dananya.
74
ISI PERJANJIAN BAGI HASIL
75
NISBAH
• Angka perbandingan (porsi) pembagian
pendapatan antara shahibul maal dengan
mudharib
Surat luqman:34
“..Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui
(dengan pasti) apa yang akan diusahakannya
besok..”
76
PRODUK JASA
77
WAKALAH
• Wakalah adalah :
78
JENIS WAKALAH
79
KAFALAH
• Kafalah adalah: Akad jaminan dari
suatu pihak kepada pihak lain.
• Jenis-jenis kafalah:
- Kafalah bin nafs : jaminan dari sisi si penjamin (personal guarantee)
- Kafalah bil maal : jaminan pembayaran barang atau pelunasan
hutang
Dalam aplikasinya di perbankan dapat berbentuk jaminan uang
muka (advance payment bond), atau jaminan pembayaran
(payment bond)
- Kafalah Muallaqah: jaminan mutlak yang dibatasi oleh kurun waktu
tertentu dan tujuan tertentu.
Dalam perbankan hal ini diterapkan untuk jaminan pelaksanaan
suatu proyek (performance bonds) atau jaminan penawaran (bid
bonds)
80
HAWALAH
• Hawalah adalah akad pemindahan
hutang piutang suatu pihak kepada pihak lain
• Kebanyakan ulama tidak memperbolehkan pengambilan
manfaat (imbalan) atas pengalihan hutang-piutang
tersebut antara lain dengan mengurangi jumlah piutang
atau menambah jumlah hutang tersebut.
• Bank hanya boleh membebankan fee atas jasa
penagihan
81
JU’ALAH
82
SHARF
• Sharf adalah transaksi
pertukaran emas dan perak
atau pertukaran valuta asing
• Syarat-syarat:
- Harus tunai
- Serah terima harus dalam majelis kontak
- Bila pertukaran antara mata uang yang sama
harus dalam jumlah harus dalam
jumlah/kuantitas yang sama
83
AL-QARDH
• Pengertian Al-Qardh
Pemberian harta kepada orang lain yang dapat
ditagih atau diminta kembali atau dengan kata
lain meminjamkan tanpa mengharap imbalan.
• Dalam literatur fiqh al qardh dikategorikan
sebagai aqd tathawwu’I atau akad saling bantu
membantu dan bukan transaksi komersial
84
RUKUN DAN SYARAT AL-QARDH
• Rukun:
- Peminjam (muqtaridh)
- Pemilik dana/pemberi pinjaman (muqridh)
- Jumlah dana (qardh)
- Ijab-qabul (sighat)
• Syarat:
- Kerelaan kedua pihak yang berakad
- Dana yang dipinjamkan halal dan bermanfaat
85
AL-QARDH
• Aplikasi dalam perbankan
- Sebagai produk pelengkap kepada
nasabah yang membutuhkan dana
talangan segera untuk masa yang sangat
pendek
- Sebagai produk untuk menyambung
usaha yang sangat kecil atau membantu
sektor sosial. Skema khusus untuk ini
dikenal sebagai produk al-qardh al hasan
86
Jazakallah
87