Anda di halaman 1dari 87

Sumber Hukum, Identifikasi Transaksi Terlarang dalam

Syariat Islam, Wa’ad &


Akad dalam Perbankan Syariah

Ir. H. Muhammad Nadratuzzaman Hosen, MS, M.Ec, Ph.D


Mila Fadilla, SP, M.Si, CIFP

1
Mencakup berbagai bidang

SEMPURNA Prinsip

Kaidah umum

Rincian melalui ijtihad


ELASTIS
Untuk semua manusia
KARAKTERISTIK Cocok untuk setiap
HUKUM ISLAM UNIVERSAL zaman
Lintas agama atau keyakinan

Logis

SISTEMATIS Seimbang

Berkaitan satu sama lain

IBADAH
TA’AQULI /
TA’ABBUDI
MUAMALAH
2
SYARI’AH :
AL-QURAN
HADITS

HUKUM
ISLAM
FIQIH:

IJTIHAD

3
MUTAWATIR

SELEVEL AL-
QUR’AN

HADITS

AHAD

PERLU PENELITIAN

4
Sumber Hukum Syariah
• Penerapan Ekonomi Islam berdasarkan aturan
syariah
• Syariah adalah aturan hukum atau jalan hidup
• Landasan (QS:Al Maidah 5 :48) (5;1)
• Hukum syariah berdasarkan totalitas kepatuhan
terhadap perintah Allah melalui wahyu yang
diturunkan melalui Nabi Muhammad SAW yang
tertuang di Al-Quran
• Terdapat lebih dari 40 ayat Al-Qur’an mengenai
akad syariah

5
IBADAH & MUAMALAH

Vertical Relationship
Allah SWT

Ibadah

Manusia Manusia

Mu’amalat

Horizontal Relationship

6
KAIDAH FIQH: IBADAH & MUAMALAH

HUKUM ASAL

IBADAH MU’AMALAT

Semua tidak Semua boleh


boleh kecuali kecuali ada
yang telah ada Larangannya
ketentuannya

‫اح ُة إِالَّ أَنْ َي ُدل َّ َدلِ ْيل ٌ َع َلى َت ْح ِر ْي ِم َها‬ ْ َ‫اَأل‬.


ِ َ‫صل ُ فِى ا ْل ُم َعا َمال‬
َ ‫ت ْاإلِ َب‬
“Pada dasarnya, semua bentuk muamalah boleh dilakukan, kecuali
ada dalil yang mengharamkannya.”
7
Teori Gradasi Dalam Hukum
Islam

Haram Makruh Mubah/Halal Sunnah Wajib

Subhat

Sebaiknya dihindari

8
Larangan:
- Riba (Fadl,Nasi’ah,

- Gharar (Tidak Jelas)


- Maisir (Judi)
PRINSIP
DASAR Obyek Halal dan baik
(Thayyibah)

Kerelaan Para Pihak (an-


taraadhin)

Pengelolaan amanah

9
7 LARANGAN PRINSIP TRANSAKSI
SYARIAH
1. MAYSIR (Perjudian, Gambling)
2. MAKSIAT
3. ANIAYA (Zhulum)
4. GHARAR (Penipuan, Ketidakjelasan)
5. HARAM (Komoditi)
6. RISYWAH (Suap)
7. RIBA (Bunga)

10
HARAM

Haram Zatnya Haram Selain Zatnya Tidak Sahnya Akad

1. Babi
1. Tadlis
2. Khamar 1. Terjadi Ta’alluq
2. Gharar
3. Bangkai 2. Terjadi “2 in 1”
3. Riba
4. Darah 4. Manipulasi Pasar:
a. Ihtikar
b. Bay’ Najasyi
5. Maysir
6. Risywah
7. Zalim 11
1. TADLIS (PENIPUAN)

Definisi:
Transaksi yang mengandung suatu hal yang tidak diketahui oleh salah
satu pihak unknown to one party.

Setiap transaksi dalam Islam harus didasarkan pada prinsip kerelaan antara
kedua belah pihak (sama-sama ridha). Mereka harus mempunyai informasi
yang sama (complete information) sehingga tidak ada pihak yang merasa
dicurangi/ditipu karena ada sesuatu yang unkown to one party (keadaan di
mana salah satu pihak tidak mengetahui informasi yang diketahui pihak
lain, ini merupakan asymmtric information).
Unknown to one party (dalam bahasa fikihnya disebut tadlis (penipuan), dan
dapat terjadi dalam 4 (empat) hal, yakni dalam:
1. Kuantitas;
2. Kualitas;
3. Harga; dan
4. Waktu Penyerahan
12
1. TADLIS (PENIPUAN) (lanjutan)

Kuantitas Mengurangi takaran

Kualitas Menyembunyikan cacatnya barang

Harga Memanfaatkan ketidak tahuan pembeli akan harga pasar

Menyanggupi delivery-time yang disadari tidak akan


Waktu
sanggup memenuhinya

13
LATIHAN.1

Pak Bowo berprofesi sebagai seorang pedagang buah-buahan di


kota. Ia mengambil barang dagangannya dari para petani buah di
desa. Buah-buahan tersebut biasanya ia beli dengan harga
setengah dari harga pasar yang kemudian akan dijualnya di kota
sesuai dengan harga pasar. Ketika menjual, para petani tersebut
tidak mengetahui harga pasar dari buah-buahan yang dijualnya, Pak
Bowo pun tidak memberitahukan kepada para petani di desa berapa
harga pasar buah-buahan tersebut.

Apakah transaksi yang dilakukan oleh Pak


Bowo tergolong tadlis? Jelaskan!

14
LATIHAN. 2

Bank BRS adalah bank yang beroperasi dengan prinsip syariah, rata-rata
tingkat return atau imbal bagi hasil kepada nasabah adalah 12% dan return
paling tinggi adalah 15%.

Pak Rinto, adalah seorang AO bank BBS yang mengetahui secara detail
tentang kinerja keuangan BBS tersebut. Suatu hari ada seorang calon
nasabah yang tertarik untuk menyimpan dananya di bank BBS tersebut
asalkan tingkat bagi hasil yang diberikan BBS adalah 17 %. Dan untuk
meyakinkan nasabah tersebut, Pak Rinto menjanjikan bahwa BBS mampu
memberikan return atau imbal bagi hasil sebesar 17%.

Buatlah analisa fiqih terhadap tindakan Pak Rinto


tersebut? Apakah upaya untuk menarik nasabah
tersebut dilarang atau tidak?

15
2. TAGHRIR (KETIDAKPASTIAN)

Definisi:
Transaksi pertukaran yang mengandung ketidakpastian bagi kedua pihak
(uncertainity to both parties).

Uncertainity to both parties dalam bahasa fiqihnya disebut taghrir


(ketidakpastian), dan dapat terjadi dalam 4 (empat) hal, yakni dalam:

1. Kuantitas;
2. Kualitas;
3. Harga; dan
4. Waktu Penyerahan

16
2. TAGHRIR (KETIDAKPASTIAN) (lanjutan)

Uncertainity Certainity
(Tidak Pasti) (Pasti)

TAGHRIR

Taghrir ini terjadi bila kita merubah sesuatu yang


seharusnya bersifat pasti (certain) menjadi tidak
pasti (uncertian)

17
2. TAGHRIR (KETIDAKPASTIAN) (lanjutan)

Kuantitas Jual beli ijon

Kualitas Jual beli anak sapi yang masih dalam perut induknya

Harga Adanya dua harga dalam satu akad

Jual beli kambing yang hilang (delivery time tidak pasti


Waktu
bagi kedua belah pihak)

18
2. TAGHRIR (KETIDAKPASTIAN) (lanjutan)

Dalam keempat bentuk gharar di atas, keadaaan sama-


sama rela yang dicapai bersifat sementara, yaitu sementara
keadaannya masih tidak jelas bagi kedua belah pihak. Di
kemudian hari yaitu ketika keadaanya telah jelas, salah satu
pihak (penjual atau pembeli) akan merasa terzhalimi
walaupun pada awalnya tidak demikian.

19
LATIHAN.3

Pak Andi ingin membeli sebuah sepeda motor Honda Supra


bekas (second) dengan cara murabahah kepada sebuah
bank syariah. Pihak bank syariah kemudian menyatakan
kepada Pak Andi bahwa mereka akan menjual motor
tersebut dengan mengambil margin 15% untuk I tahun atau
30% untuk 2 tahun yang kemudian disepakati oleh Pak
Andi. Kesepakatan tersebut dibuat pada saat kedua belah
pihak belum mengetahui kondisi fisik dan kualitas dari
motor tersebut.

Apakah transaksi di atas tergolong tergolong taghrir


atau tidak ? Jelaskan jawaban saudara!

20
LATIHAN.4

Seorang pedagang di pasar Kenari, menawarkan barang


dagangannya dengan dua cara; kalau dibayar dengan
cicilan selama 1 bulan harganya Rp 100.000,- tetapi kalau
dibayar dengan waktu cicilan 3 bulan maka harganya Rp
150.000,-

Seorang konsumen menyetujui untuk membeli barang


tersebut sedangkan lama pembayarannya baru akan
ditentukan pada 1 bulan berikutnya dengan mendasarkan
kemampuan bayar dari konsumen

Buatlah analisa fiqih terhadap tindakan pedagang


tersebut? Apakah sistem dagang tersebut dilarang?

21
3. BAY’ NAJASYI (MANIPULASI DEMAND)

Definisi: Titik
keseimbangan
Harga
Upaya mengambil Saham X
pasar
Penawaran
keuntungan diatas Saham

keuntungan normal
dengan menciptakan Titik
PF ● keseimbangan
permintaan palsu, pasar krn
manipulasi
sehingga terjadi PO ●
demand

sentimen pasar
DF

DO

O QO QF Jumlah Saham

22
LATIHAN. 5

Dalam rangka menaikkan harga jual barangnya, maka sebuah


perusahaan X membuat beberapa order fiktif terhadap barang
dagangannya. Order tersebut digunakan oleh perusahaan tersebut
sebagai bargaining power dalam transaksi mereka terhadap para
konsumennya sehingga mereka bisa menetapkan harga yang tinggi
terhadap konsumennya.

Apakah tindakan perusahaan tersebut tergolong Bay’


Najasyi atau tidak? Jelaskan?

23
4. IKHTIKAR (MANIPULASI SUPPLY)

Definisi:
P
Upaya mengambil
MC=S
keuntungan diatas
keuntungan normal
dengan menciptakan
penawaran palsu
AC
Pm X

D
Rekayasa supply antara lain A ●
dengan mengupayakan Pi Z
B
● Y

terjadinya kelangkaan, C

menjual dengan harga tinggi


MR
dan mengambil keuntungan AR=D

lebih tinggi saat terjadinya O Qm Qi


Q

kelangkaan

24
LATIHAN. 6

Seorang pedagang minyak, mengetahui bahwa kebutuhan minyak


pada hari raya akan meningkat. Oleh karena itu jauh hari sebelum
hari raya tersebut, pedagang tersebut telah menyimpan sebagian
besar minyaknya. Walaupun ia menyimpan / mengurangi
minyaknya, ia tetap menjual pada harga pasar yang berlaku pada
saat itu.

Buatlah analisa fiqih, Apakah pedagang tersebut


melakukan tindakan ikhtikar?

25
Sumber Hukum Syariah
• Agama yang diridhoi Allah adalah Islam (QS:Ali
Imran 3:19)
• Fiqh :Pemahaman (al fahm)
• Dalam Al-Qur’an disebutkan beberapa kali
• An-Nisaa’ 4: 78
• Kompilasi hukum syariah oleh kekhalifahan turki
Utsmani pada abad ke -19 dalam Majallah al-
Ahkam al-'Adliyyah dan Code on Islamic Civil
law

26
Teori Wa’ad dan Akad
Definisi
WA’AD (PROMISES) AKAD (CONTRACTS)

Kesepakatan
Keinginan yang perkataan atau
dibahasakan keinginan positif
seseorang untuk dari salah seorang
bertanggung pihak (yg.terlibat)
jawab akan kontrak & diterima
sesuatu dalam oleh pihak lainnya
rangka sehingga
memberikan menjadikannya
keuntungan bagi berlakunya suatu
pihak lain perbuatan.

27
Perbedaan Wa’ad & Akad

Wa’ad (Promises)
• Janji antara satu pihak kepada pihak lainnya (hanya
mengikat satu pihak) ---- one way.
• Pihak yang diberi janji tidak memikul kewajiban apapun
kepada pihak pemberi janji.
• Terms and condition-nya tidak well defined atau belum
ada kewajiban yang ditunaikan oleh pihak manapun,
walaupun terms and condition-nya sudah well defined.
• Bila janji tak terpenuhi maka sanksi yang diterima
merupakan sanksi moral saja.

28
Akad (Contracts)

• Mengikat kedua belah pihak yang saling bersepakat,


yakni masing-masing pihak terikat untuk melaksanakan
kewajiban mereka masing-masing yang telah disepakati
terlebih dahulu.
• Terms and condition-nya sudah ditetapkan secara rinci
dan spesifik (well defined).
• Bila kewajiban tidak dapat dipenuhi, maka sanksi yang
diterima sesuai dengan kesepakatan awal kontrak.

29
Unsur-unsur dalam Akad Syariah
1. Sighat Al-Aqad dan syarat-syaratnya
– Niat melaksanakan akad
– Cukup jelas dalam menunjukkan niat
– Ijab dan Qabul
– Implikasi akad
2. Para pihak dan ketentuannya (QS 4:4-5)
– Kapasitas para pihak
3. Objek Akad (QS 4:29)
– Harus ada eksistensinya
– Harus jelas spesifikasinya
– Harus dapat dipindahtangankan
– Harus dimiliki secara syah
4. Harga yang dibayar atau kompensasinya
– Dapat berupa sejumlah uang, barang atau jasa

30
FIQH AL-MUAMALAAT
• Transaksi berbasis Jual Beli (uqud al -bai)
• Transaksi berbasis manfaat (uqud al-manfaah)
• Transaksi berbasis jaminan (uqud al-thawthiqat)
• Transaksi berbasis kemitraan (uqud al-sharikah)
• Transaksi pinjaman dan titipan (uqud al-wadiah)
• Transaksi penunjang lainnya (wakalah,jua’alah)

31
BENTUK AKAD PADA INDUSTRI KEUANGAN SYARI’AH

JUAL BELI 1. MURABAHAH


2. SALAM
PERTUKARAN 3. ISTISNA

1. IJARAH MURNI
SEWA/IJARAH 2. IJARAH WA IQTINA

1. INAN
2. MUFAWADAH
SYIRKAH
3. WUJUH
4. ABDAN
PERCAMPURAN
AKAD MUDHARABAH 1. MUTLAQAH
2. MUQAYYADAH

TITIPAN/WADIAH

WAKALAH

KAFALAH

KEPERCAYAAN
HAWALAH
32
RAHN
No 1,3, 4
Pembeli tahu
harga asal
Jual Beli

Bai’ Musawamah Jual Beli Amanah

Tauliyah Mustarsal Murabahah Wadh’iyah


Jual beli biasa,
Pembeli tidak tahu
berapa harga
beli si penjual Beli 100 Beli ? Beli 100 Beli 100
Jual 100 Jual 110 Jual 110 Jual 95
33
 “Profit-Loss Sharing” (PLS) merupakan jantung
(lubb) sistem moneter Islam
 PLS diyakini lebih mencerminkan keadilan bagi
pelaku ekonomi
 PLS sesuai dengan fitrah bisnis yang selalu
untung dan rugi
 Secara umum implementasi konsep ini terdapat
dalam mudharabah & musyarakah.
 Dalam pertanian, ada muzara’ah dan musaqat.
34
Pengertian PLS
 Profit-loss sharing (bagi hasil) adalah
proporsi pembagian hasil usaha dalam
ukuran prosentase atas kemungkinan
keuntungan/kerugian riil yang akan diperoleh
pihak-pihak yang bekerja sama.
 Jumlah nominal bagi hasil akan berfluktuasi
sesuai dengan keuntungan riil dari
pemanfaatan dana

35
Faktor-faktor yang mempengaruhi

 Besarnya nisbah bagi hasil/ prosentase profit loss


sharing ditentukan berdasarkan kesepakatan
pihak-pihak yang bekerja sama yang dipengaruhi
oleh:
1. Kontribusi masing-masing pihak dlm kerja
sama (share on partnership)
2. Prospek perolehan keuntungan (expected
return)
3. Perkiraan resiko yang akan dihadapi (expected
risk)

36
DEFINISI SYIRKAH/MUSYARAKAH

 Secara etimologis Syirkah berarti ikhtilath


(percampuran), yakni bercampurnya suatu
harta dengan harta lain, sehingga tidak bisa
dibedakan antara keduanya.
 Selanjutnya syirkah digunakan oleh ummat
Islam untuk sebuah transaksi perkongsian
dalam bisnis

37
PENGERTIAN SECARA ISTILAHI

“Akad kerjasama atau percampuran antara dua


pihak atau lebih untuk melakukan suatu
usaha tertentu yang halal dan produktif
dengan kesepakatan bahwa keuntungan
akan dibagikan sesuai nisbah yang
disepakati dan resiko akan ditanggung
sesuai porsi kerjasama”

38
SKEMA JENIS-JENIS MUSYARAKAH
JABR

AMLAK
IKHTIAR

MUDHARABAH

SYIRKAH
ABDAN

UQUD
WUJUH

MUFAWADAH

INAN
39
Musyarakah Financing

Shirkat
(Partnership )

Shirkat-ul Milk Shirkat-ul-‘Uqud


(Holding (Contractual
Partnership) Partnership)
Inheritane (Faraid)
Wills (Wasiyat)

Shirkat-ulAmwal Shirkat-ul
Al-Mudarabah Shirkat-ul-Wujuuh
(Partnership in ‘Amal (Abdan) (Receivable Partnership)
( Trustee Partnership) capital) (Partnership in work)

Shirkat-ul Shirkat-ul
Mufawada ‘Inan
(equal shares) (unequal shares) 40
Ayat dan Hadits tentang Syirkah
Al Quran :
 ‫ش َركَاءُ فِي الثُّلُث‬ ْ ‫فَ ُه‬
ُ ‫م‬
ِ
”Maka mereka bersyarikat pada sepertiga” (QS. An-Nisak :12)


َ ِ‫ض إِاَّل الَّذ‬
‫ين‬ َ ْ ‫ض ُه‬
ٍ ْ‫م عَلى ب َ ُع‬ ُ ْ‫خلَطَاءِ لَيَبْغِي بَع‬
ُ ْ ‫ن ال‬
َ ‫م‬ ً ِ ‫ن كَث‬
ِ ‫يرا‬ َّ ِ ‫وَإ‬
‫ات‬
ِ ‫ح‬ َ ِ ‫صال‬
َّ ‫ملوا ال‬ ِ َ‫منُوا وَع‬
َ ‫ءَا‬
 ”Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang
yang bersyarikat itu, sebagian mereka berbuat zalim
kepada sebagian yang lain kecuali orang yang
beriman dan mengerjakan amal shalih (QS.Shad : 24)
 Kata Al-Khulatha’ dalam ayat di atas bermakna orang-
orang yang bersyarikat (syuraka’).

41
Kedua ayat di atas menunjukkan pengakuan Allah
SWT akan adanya perserikatan dalam
kepemilikan harta.Hanya saja dalam surah An-
Nisaa’: 12 perkongsian terjadi secara otomatis
(jabr) karena masalahnya adalah tentang harta
warisan, sedangkan dalam surah Shaad:24 terjadi
atas dasar akad (ikhtiyari).

42
Al-Hadits
“Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW berkata :
 ‫أنا ثا لث الشاركين ما لم يخن أحدهما صا حبه‬
)‫فاذا خانه خرجت من ب;ينهما (رواه أبو داود‬

“Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla berfirman : “Aku pihak


ketiga dari dua orang yang bersyarikat selama salah
satunya tidak menghianati lainnya” (HR. Abu Dawud
dan Hakim).

43
Luqman : 34
 ‫مافِي‬ َ ‫م‬ ُ َ ‫ث وَيَعْل‬َ ْ ‫ل الْغَي‬ ُ ‫ساعَةِ وَيُن َ ِّز‬ ُ ْ ‫عل‬
َّ ‫م ال‬ ِ ُ‫عندَه‬ ِ ‫ه‬َ ‫ن الل‬
َّ ِ ‫إ‬
‫غدًا‬ َ ‫ب‬ ُ ‫س‬ ِ ْ ‫ماذَا تَك‬ ‫س‬
َّ ٌ َ َ ِ ْ
‫ف‬ َ ‫ن‬ ‫ي‬ ‫ر‬ ْ ‫د‬َ ‫ت‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫و‬
َ َ ِ ْ‫ام‬ ‫ح‬
َ ‫ر‬َ ‫اْأل‬
‫ير‬
ٌ ِ ‫خب‬
َ ‫م‬ ٌ ‫ه عَلِي‬ َ ‫ن الل‬ َّ ِ ‫وت إ‬
ُ ‫م‬ ُ َ‫ض ت‬ٍ ‫س بِأيِّ أ ْر‬
ٌ ‫ماتَدْرِي ن َ ْف‬ َ َ‫و‬
 Sesungguhnya Allah, hanya pada sisiNyalah
pengetahuan tentang hari kiamat,dan Dialah
yang menurunkan hujan dan mengetahui apa
yang di dalam rahim, Dan Tiada seorangpun
yang dapat mengetahui dengan pasti apa
(berapa) hasil usahanya besok dan tiada
seorangpun mengetahui di bumi mana dia akan
mati. Sesungguhnya Allah Maha mengaeui lagi
maha Mengenal.
44
 Para ahli ekonomi Islam menjadikan ayat ini sebagai landasan
(dasar/dalil) bagi konsep bagi hasil. Hasil investasi PLS (bagi hasil)
tidak bisa dipastikan, karena hanya Allah yang mengetahui hasilnya
di masa depan.
 Ayat ini bertentangan dengan konsep bunga yang memastikan
jumlah hasil investasi di masa depan. Kepastian tersebut
bertantangan dengan fitrah bisnis yang mengandung 3
kemungkinan ; untung, no return (BEP) dan rugi.
 Besarnya keuntungan juga berfluktuasi, sehingga tidak bisa dipatok
pada angka tertentu
 Ayat ini juga bertentangan dengan konsep time value of
money.

45
TIME VALUE OF MONEY

A DOLLAR TODAY IS WORTH MORE THAN


A DOLLAR IN THE FUTURE
BECAUSE ONE DOLLAR TODAY
CAN BE INVESTED TO GET RETURN

POSITIVE
Konsep ini tidak akurat
Karena setiap investasi
Mengandung NEGATIVE
Kemungkinan :
NO RETURN/BEP46
Hadits Nabi Saw :

 ‫الخراج بالضمان‬
 Keuntungan/profit yang diperoleh
sejalan dengan resiko yang ditanggung
(H.R. Abu Daud)

47
‫الخراج بالضمان‬
Keuntungan/profit yang diperoleh
sejalan dengan resiko yang ditanggung

‫الغرم بالغنم‬
(Resiko/biaya yang ditanggung sejalan dengan
keuntungan yang diperoleh

No risk no gain
‫الخراج = الغنم‬ No Pain no Gain
‫الضمان= الغرم‬
Keuntungan/Profit Resiko/Biaya
Kesimpulan:
Orang yang tidak menanggung resiko,
tidak boleh dapat keuntungan
48
Syirkah Al -Inan
• Mazhab Hanafi & Hambali
- Keuntungan dari kedua pihak dibagi
menurut porsi dana mereka
- Keuntungan dibagi secara sama
walaupun kontribusi dana tidak sama
- Keuntungan dibagi secara tidak sama tapi dana
yang diberikan sama

• Mazhab Maliki & Syafi’I


- Keuntungan dan kerugian dibagi proporsional sesuai
dengan dana yang ditanamkan (karena dianggap
sebagai keuntungan modal)

49
Syirkah Mufawadha
• Setoran dana harus sama
• Keuntungan dan kerugian dibagi sama
• Kerja dan tanggung jawab dibagi sama
• Beban hutang dibagi sama

50
Syirkah A’maal
• Kerjasama dua pihak atau lebih yang
masing-masing mempunyai keahlian sama
• Contoh:
- Arsitek dengan arsitek yang lain bekerjasama
untuk membangun proyek
- Penjahit dengan penjahit yang lain menerima
order pembuatan seragam kerja

Disebut juga sebagai Syirkah Abdan atau Sanaa’i

51
Syirkah Wujuh
• Yang dipertaruhkan dalam
praktek ini adalah reputasi
dan prestise
• Membeli barang secara kredit dan dijual secara
tunai
• Keuntungan & kerugian dibagi berdasarkan
jaminan yang diberikan kepada penyuplai
• Karena tidak perlu modal, maka kontrak ini lazim
disebut sebagai Syirkah Piutang
52
PRINSIP WADIAH
• Wadiah
- titipan murni dari penitip yang harus
dijaga dan dikembalikan kapan saja bila
penitip menghendakinya

Jenis Wadiah:
- Wadiah yad Al Amanah
- Wadiah yad Ad Dhamanah
53
Landasan Syariah Produk Wadiah
Al- Qur’an
• Surah An-Nisaa : 58
“ Sesungguhnya Allah menyuruh kamu untuk
menyampaikan amanah (titipan), kepada yang
berhak menerimanya..”
• Surah Al-Baqarah : 283
“ …Jika sebagian kamu mempercayai sebagian
yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu
menunaikan amanahnya(titipannya) dan
hendaklah ia bertaqwa kepada Tuhannya…”

54
Landasan Syariah Produk Wadiah
Al Hadits
• Berkata Rasulullah Saw: “ Tunaikanlah amanah
(titipan) kepada yang berhak menerimanya dan
jangan membalas khianat kepada orang yang
telah mengkhianatimu”
• Dari Ibnu Umar, bahwasanya Rasulullah SAW
bersabda: “ Tiada sempurna iman bagi orang
yang tidak beramanah, tiada sholat bagi orang
yang tak bersuci.”

55
Rukun Wadiah
• Penitip/pemilik barang (muwaddi’)
• Penerima titipan/orang yang menyimpan
(mustawda’)
• Barang yang dititipkan (wadi’ah)
• Aqad (Ijab & kabul)

56
Wadiah yad Al-Amanah
• Merupakan titipan murni dengan pengertian :
- Penerima titipan wajib menjaga barang yang dititipkan
- Barang yang dititipkan tidak boleh digunakan (diambil
manfaatnya) oleh penerima titipan
- Sewaktu titipan dikembalikan harus dalam keadaan utuh
baik nilai maupun fisik barangnya (sesuai dalam akad)
- Jika selama dalam penitipan terjadi kerusakan maka
pihak yang menerima titipan tidak dibebani tanggung
jawab
- Sebagai kompensasi atas tanggungjawab
penjagaan/pemeliharaan, pihak penitip dapat dikenakan
biaya penitipan
57
Wadiah Yad Al-Amanah
• Dalam Aplikasi perbankan:
Penitipan dari nasabah yang sifatnya
jelas, artinya barang yang dititipkan
diketahui oleh kedua belah pihak dan
dituangkan dalam akad. Seperti titipan
benda jaminan, sertifikat yang pada
prinsipnya tidak dapat dipergunakan.

58
Wadiah Yad Al-Amanah

• Pengertian tersebut didasarkan hadits Rasulullah: “


jaminan pertanggungjawaban tidak diminta dari
peminjam yang tidak menyalahgunakan dan penerima
titipan yang tidak lalai terhadap titipan”

59
Wadiah Yad Ad-Dhamanah
• Merupakan pengembangan dari wadiah yad al-amanah yang
disesuaikan dengan aktifitas perekonomian dengan
pengertian:
- penerima titipan wajib taat kepada akad yang telah disepakati
oleh kedua belah pihak
- penerima titipan/simpanan diberi izin untuk menggunakan dan
mengambil manfaat dari titipan tersebut (tidak idle)
- penyimpan mempunyai kewajiban untuk bertanggungjawab
terhadap kehilangan/kerusakan barang tersebut.
- semua keuntungan yang diperoleh dari titipan tersebut menjadi
hak penerima titipan
- sebagai imbalan kepada pemilik barang/dana dapat diberikan
semacam insentif berupa bonus, yang tidak disyaratkan
sebelumnya

60
Aplikasi dalam Perbankan
• Sesuai karakteristiknya rekening giro/tabungan dapat
menggunakan prinsip wadiah yad dhamanah:
- Titipan yang dapat ditarik setiap saat
- Boleh digunakan atas seijin nasabah (penyimpan)
- Dikembalikan secara utuh (sebesar pokok yang dititipkan)
- Dapat dipungut biaya (sebagai biaya penitipan)
- Dapat ditentukan syarat-syarat tertentu untuk menjaga
keselamatan barang titipan dan tertibnya administrasi
- Dalam hal dana yang dititipkan berupa valuta asing, maka
penarikan juga harus sesuai dengan apa yang dititipkan

61
Konsekuensi Prinsip Wadiah Yad Ad
Dhamanah

• Bank berkewajiban menjaga likuiditas dengan baik


• Semua keuntungan atau kerugian milik bank
• Tidak dilarang bank memberikan insentif berupa “bonus”
dengan syarat:
- Tidak disyaratkan sebelumnya
- Jumlahnya tidak ditetapkan dalam nominal atau
prosentase di depan, tapi atas kebijakan manajemen
bank (bukan suatu keharusan untuk memberikan
bonus)

62
Landasan Syariah Pemberian
Bonus
• Pemberian bonus ini didasarkan hadits Rasulullah SAW yang
diriwayatkan dari Abu Rafie bahwa Rasulullah pernah
meminta seorang untuk meminjamkannya seekor unta, maka
seekor unta muda. Setelah selang beberapa waktu Abu Rafie
kembali berbalik menghadap Rasulullah seraya berkata “ Ya
Rasulullah untuk yang sepadan tidak kami temukan, hanya
untuk yang lebih besar dan berumur empat tahun” Rasulullah
SAW membalas sambil berkata “Berikan itu karena
sesungguhnya sebaik-baik kamu adalah yang terbaik ketika
membayar”

63
MUDHARABAH

64
PRINSIP MUDHARABAH
MUDHARABAH (AL-QIRADH)
• Suatu akad kerjasama atau perkongsian antara
dua pihak yaitu:
- Pihak pertama sebagai penyedia modal/dana untuk
suatu usaha (disebut sebagai shahib al-maal)
- Pihak kedua yang bertanggungjawab atas
pengelolaan dana/manajemen usaha (disebut
sebagai mudharib)

65
TERJADINYA MUDHARABAH
• Seseorang memiliki dana/modal akan tetapi tidak
mempunyai keahlian untuk mengelola dana, maka
diserahkanlah kepada ahlinya
• Seseorang memiliki dana/modal, memiliki keahlian akan
tetapi tidak mempunyai waktu untuk mengelola, maka
diserahkanlah kepada ahlinya yang mempunyai waktu
untuk mengelola
• Seseorang memiliki dana, memiliki keahlian, mempunyai
waktu akan tetapi tidak pernah dapat kesempatan untuk
berusaha

66
LANDASAN SYARIAH
MUDHARABAH
Al-Qur’an
• Surat Al Muzammil:20
“Dan sebagian dari mereka orang-orang yang berjalan di
muka bumi, mencari sebagian dari karunia Allah SWT”
• Surat Al Baqarah :198
“ Tidaklah dosa bagi kamu untuk mencari karunia dari
Tuhanmu. Maka apabila kamu berangkat dari Arafah
(selesai wukuf), maka berdzikirlah kamu kepada Allah di
Masy’aril Haram. Dan ingatlah Allah sebagaimana Dia
telah menunjuki kamu meskipun kamu sebelum itu
termasuk orang yang sesat.”

67
RUKUN MUDHARABAH
Al Hadits
• Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas r.a bahwasanya Sayyidina
Abbas jikalau memberikan dana ke mitra usahanya secara
mudharabah, ia mensyaratkan agar dananya tidak dibawa
mengarungi lautan, menuruni lembah yang berbahaya, atau
membeli ternak yang berparu-paru basah, jika menyalahi
peraturan maka yang bersangkutan bertanggungjawab atas
dana tersebut. Disampaikanlah syarat-syarat tersebut kepada
Rasulullah dan beliaupun memperkenankan
• Dari Suhaib r.a. mengatakan bahwa Rasulullah SAW
bersabda:”Tiga berkara didalamnya terdapat keberkatan (1)
menjual dengan pembayaran secara tangguh (2) muqaradhah
/ mudharabah (3) mencampurkan gandum dengan tepung
untuk keperluan rumah dan bukan untuk dijual 68
LANDASAN SYARIAH
MUDHARABAH

• Mudharabah adalah perkongsian yang terdapat pada zaman


jahiliyah yang diakui di dalam Islam. Diantara orang yang
melakukan kegiatan mudharabah adalah Nabi Muhammad
SAW sebelum beliau menjadi Rasul. Beliau bermudharabah
dengan calon istrinya, Khadijah dalam perniagaan antara
negeri Makkah dengan Syam

69
RUKUN MUDHARABAH
• Orang yang berakal
- Shahibul Maal (pemilik modal)
- Mudharib (pelaksana/usahawan)
• Modal (Maal)
• Kerja usaha (Dharabah)
• Keuntungan (Ribh)
• Akad (Ijab & Qabul)

70
SYARAT-SYARAT MUDHARABAH
• Modal
- Modal harus dalam bentuk uang tunai atau
barang yang dapat dihargakan dengan harga
pada masa itu sesuai dengan mata uang yang
berlaku
- Modal harus diketahui dengan jelas (dapat
diukur), agar dapat membedakan modal yang
diperdagangkan dengan keuntungan yang
dibagikan untuk kedua belah
pihak sesuai kesepakatan.

71
SYARAT-SYARAT MUDHARABAH
• Keuntungan
- Pembagian keuntungan antara mudharib
dan shahibul maal, berdasarkan nisab
sesuai kesepakatan awal
- Nisbah pembagian keuntungan harus
dicapai melalui negosiasi dan dituangkan
dalam akad secara tertulis.
- Pembagian keuntungan hanya untuk satu
pihak akad tidak sah
72
BAGI HASIL
• Bagi hasil adalah keuntungan /hasil yang diperoleh dari pengelolaan
dana baik investasi maupun transaksi jual beli yang diberikan
kepada nasabah dengan persyaratan :

- Perhitungan bagi hasil disepakati kedua belah pihak

- Waktu dibagikannya bagi hasil harus disepakati oleh kedua belah


pihak diawal dan tercantum dalam akad

- Nasabah akan menanggung konsekwensi yang berakibat kepada


tidak memperoleh/menerima bagi hasil apabila bank rugi dan
menanggung kerugian yang berdampak berkurangnya nilai uang
yang diinvestasikan atau mungkin bakal tidak kembali uang yang
iinvestasikan apabila sistem bagi hasil yang digunakan adalah
profit/loss sharing

73
JENIS MUDHARABAH
• Mudharabah Mutlaqah (Unrestricted Investment)
pihak pengusaha/bank (sebagai mudharib) diberi kuasa penuh
oleh shahibul maal untuk menjalankan proyek tanpa
larangan/batasan yang berkaitan dengan proyek itu dan tidak
terikat dengan waktu,tempat, jenis usaha dan pelanggan.
• Mudharabah Muqayyadah (Restricted Investment)
Shahibul maal memberikan batasan mengenai
dimana,bagaimana atau untuk tujuan apa dana tersebut
diinvestasikan kepada pengusaha/bank (sebagai mudharib)
dalam pengelolaan dananya.

74
ISI PERJANJIAN BAGI HASIL

• Pihak pertama (pemilik dana/shahibul


maal/deposan/pemegang rekening) dan pihak kedua
(bank/pengelola dana/mudharib) berjanji akan berbagi
hasil atas dana pihak pertama yang diinvestasikan pada
pihak kedua dalam bentuk (deposito/tabungan)…dengan
perbandingan bagi hasil..(40)..untuk pihak pertama…dan
(60) …untuk pihak kedua..”

75
NISBAH
• Angka perbandingan (porsi) pembagian
pendapatan antara shahibul maal dengan
mudharib

Surat luqman:34
“..Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui
(dengan pasti) apa yang akan diusahakannya
besok..”

76
PRODUK JASA

77
WAKALAH
• Wakalah adalah :

Akad perwakilan antara dua pihak, dimana pihak pertama


mewakilkan suatu urusan kepada pihak kedua untuk bertindak
atas nama pihak pertama.

• Aplikasinya dalam perbankan, wakalah digunakan untuk


penerbitan Letter of Credit (L/C impor) atau penerusan
permintaan barang dalam negeri dari bank di luar negeri (L/C
ekspor)

• Wakalah juga diterapkan dalam jasa transfer dan inkaso

78
JENIS WAKALAH

1. Wakalah al mutlaqah, adalah : mewakilkan secara


mutlak tanpa batasan waktu dan untuk segala urusan
2. Wakalah al muqayyadah,adalah: penunjukan wakil
untuk bertindak atas namanya dalam urusan-urusan
tertentu

79
KAFALAH
• Kafalah adalah: Akad jaminan dari
suatu pihak kepada pihak lain.
• Jenis-jenis kafalah:
- Kafalah bin nafs : jaminan dari sisi si penjamin (personal guarantee)
- Kafalah bil maal : jaminan pembayaran barang atau pelunasan
hutang
Dalam aplikasinya di perbankan dapat berbentuk jaminan uang
muka (advance payment bond), atau jaminan pembayaran
(payment bond)
- Kafalah Muallaqah: jaminan mutlak yang dibatasi oleh kurun waktu
tertentu dan tujuan tertentu.
Dalam perbankan hal ini diterapkan untuk jaminan pelaksanaan
suatu proyek (performance bonds) atau jaminan penawaran (bid
bonds)

80
HAWALAH
• Hawalah adalah akad pemindahan
hutang piutang suatu pihak kepada pihak lain
• Kebanyakan ulama tidak memperbolehkan pengambilan
manfaat (imbalan) atas pengalihan hutang-piutang
tersebut antara lain dengan mengurangi jumlah piutang
atau menambah jumlah hutang tersebut.
• Bank hanya boleh membebankan fee atas jasa
penagihan

81
JU’ALAH

• Ju’alah adalah akad dimana pihak pertama menjanjikan


imbalan tertentu kepada pihak kedua atas pelaksanaan
suatu tugas atau pelayanan yang dilakukan oleh pihak
kedua untuk kepentingan pihak pertama
• Prinsip ini dapat diterapkan oleh bank dalam
menawarkan berbagai pelayanan dengan mengambil fee
dari nasabah
Misalnya: referensi usaha, informasi usaha,dsb

82
SHARF
• Sharf adalah transaksi
pertukaran emas dan perak
atau pertukaran valuta asing
• Syarat-syarat:
- Harus tunai
- Serah terima harus dalam majelis kontak
- Bila pertukaran antara mata uang yang sama
harus dalam jumlah harus dalam
jumlah/kuantitas yang sama
83
AL-QARDH

• Pengertian Al-Qardh
Pemberian harta kepada orang lain yang dapat
ditagih atau diminta kembali atau dengan kata
lain meminjamkan tanpa mengharap imbalan.
• Dalam literatur fiqh al qardh dikategorikan
sebagai aqd tathawwu’I atau akad saling bantu
membantu dan bukan transaksi komersial

84
RUKUN DAN SYARAT AL-QARDH
• Rukun:
- Peminjam (muqtaridh)
- Pemilik dana/pemberi pinjaman (muqridh)
- Jumlah dana (qardh)
- Ijab-qabul (sighat)
• Syarat:
- Kerelaan kedua pihak yang berakad
- Dana yang dipinjamkan halal dan bermanfaat

85
AL-QARDH
• Aplikasi dalam perbankan
- Sebagai produk pelengkap kepada
nasabah yang membutuhkan dana
talangan segera untuk masa yang sangat
pendek
- Sebagai produk untuk menyambung
usaha yang sangat kecil atau membantu
sektor sosial. Skema khusus untuk ini
dikenal sebagai produk al-qardh al hasan
86
Jazakallah

87

Anda mungkin juga menyukai