Anda di halaman 1dari 10

PENGERTIAN DAN SUMBER

HUKUM LAUT
INTERNASIONAL
Hukum laut dibagi :
1. Hukum Laut Keperdataan atau
istilah lain disebut Hukum
Maritim (Maritime Law)
2. Hukum Laut Internasional Publik
(International Law of The Sea)
Hukum Maritim :
 adalah kaidah-kaidah hukum yang mengatur
hubungan dibidang keperdataan yang ditimbulkan
akibat adanya kegiatan yang terjadi di laut.

“ Contoh : seseorang atau badan hukum yang tunduk


pada hukum nasionalnya akan melakukan perbuatan
hukum dibidang keperdataan, yaitu mengirim
sebuah barang menggunakan kapal dari tanjung
priok ke singapura, maka si pengirim barang tersebut
wajib menghubungi Perusahaan Pengangkutan di
Singapura, sehingga terjadilah hubungan hukum
keperdataan di bidang pengangkutan. “
Hukum Laut Internasional
adalah
kaidah-kaidah hukum yang mengatur hak dan
kewenangan suatu negara atas kawasan laut
yang berada dibawah yurisdiksi nasionalnya
(national jurisdiction)
Hukum Internasional mengenai laut
Contoh :
1.Hak & Kewenangan Republik Indonesia atas
perairan kepulauan
2.Hak & Kewenangan Republik Indonesia atas
laut territorial
HK LAUT INTERNASIONAL ><
HUKUM MARITIM
 pengertian tersebut dapat dibedakan, walau tidak dapat
dipisahkan secara mutlak, karena keduanya memiliki hubungan
sebab akibat. Seperti halnya dalam ketentuan Hukum Maritim
terdapat aspek Publik dan sebaliknya Hukum Laut
Internasional Publik terdapat aspek keperdataan
 Contoh ketentuan keperdataan yang memuat unsur publik :
Aturan Hukum yang berhubungan dengan pelabuhan (Port
Regulation), Aturan Hukum mengenai keselamatan berlayar
(Safety of Navigation), Pendaftaran Kapal (Ships Registration)
 Contoh ketentuan publik yang memuat unsur keperdataan :
Ketentuan-ketentuan mengenai pencemaran di laut, Ketentuan
mengenai SFCW (Standard of Training Certification & Watch
Keeping)
Yang dimaksud dengan hukum
laut internasional di sini adalah
 hukum laut internasional public (international law of
the sea) , bukan hukum laut internasional perdata
(Maritime Law). Oleh karena itu di sini tidak akan
dibahas mengenai pengangkutan laut, asuransi laut,
tabrakan kapal dan hal-hal lain yang merupakan
bagian dari pembahasan hukum laut internasional
perdata.
 Terdapat 3 (tiga) konvensi mengenai Hukum Laut
Internasional, akan tetapi yang saat ini berlaku adalah
Konvensi yang ketiga pada tahun 1982. Naskah konvensi
yang ditandatangani oleh 117 Negara dan ditandatangani
di Montego Bay, Jamaica 1982. Konvensi ini resmi
bernama “Konvensi Hukum Laut PBB 1982 (United Nations
Conference on the Law of the Sea 1982)”
SUMBER HUKUM LAUT
INTERNASIONAL :
Sumber Hukum Internasional (Pasal 38 ayat
Statuta Mahkamah Internasional) :
1. Konvensi/traktat/perjanjian internasional
2. Kebiasaan internasional (customs)
3. Prinsip-prinsip umum hukum
4. Keputusan-keputusan pengadilan dan
ajaran/doktrin para sarjana

SUMBER HUKUM LAUT INTERNASIONAL ?


Sumber Hukum Laut
Internasional:
 Pada mulanya HI (termasuk Hk laut Internasional)
bersumber pada customs dan pendapat para para ahli, shg
customs memegang peranan yang utama sebagai sumber
hukum internasional
 dengan perkembangan di berbagai bidang, terdapat
peralihan sumber utama hukum internasional dari
customs ke conventions atau treaties disebabkan oleh :
1. Banyaknya negara baru yg merdeka dg ikut terlibat dalam
pembentukan HI dg jalan conventions atau treaties
2. Banyaknya persoalan2 baru yg harus dibuat dalam bentuk
perjanjian
3. Tendensi HI yang dibuat untuk mencegah terjadinya
perang atau perselisihan antar negara , dg membuat
norma2 baru
Konvensi hukum laut
internasional :
a. KONVENSI HUKUM LAUT I TAHUN 1958
24 Februari – 27 April 1958 Di Jenewa, Swiss.
Peserta 86 Negara 4 Konvensi, 1 protokol fakultatif mengenai
penyelesaian pertikaian, dan 9 buah resolusi.
1. Konvensi mengenai Laut Teritorial dan Zona Tambahan
(Convention on the Territorial Sea and Contiguous Zone)
2. Konvensi mengenai Laut Lepas (Convention on the High Sea)
3. Konvensi mengenai Perikanan dan Perlindungan Kekayaan
Hayati Laut Lepas (Convention on Fishing and Conservation of the
Living Resources of the High Seas)
4. Konvensi mengenai Landas Kontinen (Convention on the
Continental Shelf)
b. KONVENSI HUKUM LAUT TAHUN 1982.
Naskah konvensi yang ditandatangani oleh 117 Negara dan
ditandatangani di Montego Bay, Jamaica 1982. Konvensi ini
resmi bernama “Konvensi Hukum Laut PBB 1982 (United
Nations Convention on the Law of the Sea 1982/UNCLOS 1982)”
Buku :
Hasjim Djalal, 1979, Perjuangan Indonesia Di
Bidang Hukum Laut, Bandung : Binacipta
Mochtar Kusumaatmadja,1993, Hukum Laut
Internasional, Bandung : Binacipta.

Anda mungkin juga menyukai