Anda di halaman 1dari 23

SEJARAH

LAHIRNYA HUKUM LAUT


INTERNASIONAL
(KULIAH KE 1)

SEBELUM TAHUN 1930


PENTINGNYA LAUT ???

 SUDAH SEJAK JAMAN DAHULU


- Pelayaran
- perikanan
- kekayaan alam
- perhubungan
- pariwisata
- dll
Lahirnya Hukum laut Internasional
Publik
SEBELUM TAHUN ●


Konsepsi2 yang berkenaan dg hukum laut
Lebar laut teritorial sbg bag dr wil neg
1930 ●
Upaya penetapan lebar laut teritorial dan upaya penyeragaman

Kelanjutan upaya2 lebar l teritorial dan upaya penyeragaman


TAHUN 1930 - 1958 Timbul rezim baru (landas kontinen, konsepsi neg kepulauan

(archipelago state)

Ditandanganinya UNCLOS III


TAHUN 1960 – 1982 Pembagian kawasan laut, Perkembangan konsep2 hukum


laut dan timbulnya rezim 2 hukum laut baru


I. SEBELUM TAHUN 1930

KERAJAAN YUNANI, PHOENICIA, RHODES


(penguasaan laut dikaitkan dengan kepemilikan kerajaan
Rhodes : mengatur hukum laut perdata )


Laut tengah (Mediterania) dikuasai imperium Romawi

ABAD ROMAWI


Lahir klaim – klaim sepihak laut teritorial sekitar laut Tengah

ABAD PERTENGAHAN (setelah runtuhnya kerajaan Romawi)


1. ZAMAN ROMAWI
 lautan tengah (Mediterania) berada di bawah
kekuasaannya
 tujuan penguasaan Romawi atas laut :
membebaskan dari bahaya bajak laut yang
mengganggu keamanan pelayaran (laut
merupakan “res communis omnium” : hak bersama
seluruh umat)
 Penggunaan laut bebas terbuka untuk semua orang
dari bajak laut
 Laut merupakan “res nullius” : occupatio (laut bs
dimiliki bagi siapa saja yg menguasai dg cara
mendudukinya)
2. MASA ABAD PERTENGAHAN

 runtuhnya imperium Roma : muncul


negara-negara di sekitar Laut Tengah yang
mengklaim sebagian laut yang berbatasan
dengan pantainya
 Venetia mengklaim Laut Adriatik, Genoa
mengklaim Laut Liguria, Pisa mengklaim
Laut Thyrrhenia
Tujuan klaim terhadap laut yang berbatasan dengan
pantainya :

 karantina (perlindungan kesehatan), bea


cukai (pencegahan penyelundupan),
pertahanan dan netralitas.
 Sering terjadi peperangan....timbul daerah
netralitas yg diukur kemampuan neg pantai
untuk menguasai dg senjata dari darat (asal
mula teori tembakan meriam)
Akibat klaim2 sepihak neg :

 Laut bukan lagi milik bersama adanya


klaim2 sepihak tsb
 Klaim status laut antar negara : timbul ahli2
hkm Romawi yg disebut Post
Glossator/Komentator
 Dasar teoritis klaim kedaulatan atas laut
dikemukakan antara lain : Bartolus dan
Baldus
Dasar teoritis klaim kedaulatan atas laut :

 Bartolus membagi dua laut : berada di bawah kedaulatan


negara pantai dan di luar itu laut yang bebas dari
kekuasaan dan kedaulatan siapapun (teori ini mrpkan dsr
pembagian laut klasik yi Laut Teritorial (wilayah) dan
laut Bebas.
 Baldus membagi 3 : 1. pemilikan dari laut, 2. pamakaian
daripada laut, 3. yurisdiksi atas laut dan wewenang
perlindungan kepentingan2 di laut.
 Tindakan sepihak neg2 atas penggunaan laut
digolongkan : sumber kekayaan/perikanan, proteksi
(pertahanan/keamanan, bea cukai kesehatan dll serta
komunikasi.
Muncul konsep laut tertutup (mare
clausum) :

 Piagam Inter Caetera yakni pembagian seluruh


wilayah lautan dan samudra di dunia antara Portugis
dan Spanyol tahun 1493 oleh Paus Alexander XVI
(merupakan perlindungan kebebasan pelayaran).
 Piagam inter Caetera : laut dan samudera di sebelah
barat meridian (garis bujur) yg letaknya kurang lebih
400 mil laut dari kepulauan Azores dinyatakan milik
Spanyol, sedang sebelah timur milik Portugis
 Piagam tsb melarang pihak lain untuk melakukan
pelayaran tidak berlaku di lautan utara benua Eropa
Klaim di laut utara Eropa :

 Klaim “domino maris” di Lautan Utara Eropa :


Denmark dan Inggris
 Kerajaan Denmark tujuan pengaturan
pelayaran, perikanan dan pemberantasan bajak
laut.
 Kerjaan Inggris : raja Charles II menyatakan laut
sekitar Inggris (England, Skotland, dan Ireland)
sebagai “King’s Chamber” dg cara pengukuran
batas yg menggunakan garis2 lurus yg ditarik dari
ujung ke ujung kepulauan Inggris
Muncul asas kebebasan berlayar (freedom of navigation)/asas
kebebasan laut (freedom of seas) :

 Klaim “dominio maris”(bahwa laut sebagai


miliknya) Portugal, Spanyol, Inggris dan
Denmark mendapat tantangan dari pihak
lain .... Konsep : laut bersifat tertutup
(mare clausum)
 Tantangan : laut bebas dilayari oleh
siapapun (freedom of navigation) yang
melahirkan doktrin laut bebas (mare
liberum)
Laut tertutup (mare clausum) ><
laut terbuka (mare liberum)
 Azas kebebasan laut (freedom of the seas)
dikemukakakan oleh Hugo Grotius dalam bukunya :
Mare Liberum tahun 1609 dg subtitle : “on the right
of the Dutch to sail to the East Indies” mrupkan
pembelaan hak org Belanda untuk berlayar ke Hindia
Timur yang ditujukan pada Portugis dan Spanyol.
 Pd saat bersamaan tahun 1609 : raja Inggris James I
melarang nelayan Belanda menangkap ikan di dekat
pantai Inggris.
 Grotius mendapat reaksi yang hebat dari penulis
Inggris (Welwood dan Selden), hingga timbul
”pertempuran buku-buku/battle of the books”
Argumentasi Grotius :
 membedakan pengertian imperium (sovereignty)
dan dominium (ownership),
 suatu negara berdaulat pada bagian-bagian tertentu
dari laut tertentu, tetapi umumnya tidak dapat
memiliki laut.
 Laut tidak dapat dimiliki, oleh karena itu pelayaran dan
perikanan tidak dapat dilarang
 Membedakan laut yg dpt dimiliki dan laut yg tidak
dapat dimiliki
 selat dan teluk dapat dimiliki krn sifatnya sama dg
sungai dan laut pedalaman
Selden

 tidak ada alasan bahwa laut tidak dapat


dimiliki, Inggris secara nyata telah memiliki
/menguasai laut secara luas. Laut
merupakan sumber kekayaaan yang tak
terhabiskan sama sekali tidak beralasan.
 Sanggahan atas pendapat Selden
dilakukan oleh ahli hkm Belanda lainnya yi
Pontanus , yg menanggalkan pendapat
Grotius ttg imperium dan dominium
Pendapat Pontanus :

 Merupakan kompromi antara teori “mare clausum”


dan “mare liberum”
 Pontanus membagi laut menjadi dua bagian : laut
yang berdekatan dengan pantai (adjacent sea) dapat
menjadi milik atau kedaulatan negara pantai, sedang
di luar itu bersifat bebas
 Merupakan pencipta konsep laut teritorial
Cornelis van Bynkershoek :
 Buku : “De Dominio Maris Dissertatio” menolak dalil
Selden
 Merumuskan dalil tembakan meriam : “Terrae
protestas finitur ubi finitur armorum vis” : kedaulatan
teritorial berakhir dimana kekuatan senjata berakhir
 Jalur laut teritorial menjadi bagian yg tidak
terpisahkan dari wilayah (teritori) daratan dan
perbedaan pemilikan dan kedaulatn menjadi hapus
 Berakhirnya perang buku antara doktrin mare
liberum dan mare clausum
Jarak tembak meriam dan asal usul
kaidah lebar laut teritorial 3 mill
 Ukuran lebar laut teritorial 3 mil yg berlaku
umum didasarkan pada kaidah tembakan
meriam
 Berdasarkan konsep laut dibagi : laut
teritorial yg berada di bawah kedaulatan
negara pantai dan laut lepas yg berstatus
bebas
Awal pengukuran lebar laut teritorial :

1. Ukuran tembakan meriam


2. Ukuran pandangan mata
3. Ukuran “marine league”
- ukuran yg paling banyak diakui adalah lebar laut
teritorial tiga mil merupakan asal usul kaidah laut
teritorial yg didasarkan pada ukuran tembakan meriam
- pertama kali muncul dalam sengketa Inggris dan
Belanda dlm nota wakil Inggris Gerbier di Brusell kpd
rajanya yg menulis : ..... Orang Belanda tdk dpt
mengakui Paduka Yang Mulia memiliki kekuasaan di
laut yg melampaui jarak tembakan meriam”
Pengikut dalil tembakan meriam/3 mill
lebar laut teritorial :
 Van Bynkershoek, Surland, Mosser, Vattel
 Galliani dan Anzuni (Italia, abad 18)
 Penelitian Riesenfeld : abad 19 dan 20 ukuran
lebar laut teritorial 3 mil berdasarkan
tembakan meriam sudah umum diakui
 Diundangkannya “Teritorial Waters
Jurisdiction” oleh Inggris thn 1878
memperjelas identitas ukuran 3 mil sebagai
kaidah yg berdiri sendiri
Dasar kaidah 3 mil berdasarkan
tembakan meriam :
 Penguasaan negara atas laut yang berbatasan selebar 3 mill
disebabkan karena sejauh itulah jarak tembakan meriam
pada waktu itu
 Menurut Wyndham Walker dan Kent : ukuran ini tidak
termasuk pengertian dari jalur laut yg tidk terputuskan
sepanjang pantai (a continuous maritime belt along the
coast)
 Dalil tembakan meriam didasarkan atas konsepsi
penguasaan pantai oleh senjata meriam yg ada di darat
seperti terdapat pd bentang2 pada tempat strategis
tertentuDalil tembakan meriam : kepentingan netralitas
negara pantai thd fihak ketiga yg bermusuhan

Jalur laut yg terbentang sepanjang
pantai :
 Konsep jalur laut yg terbentang sepanjang pantai
adalah konsepsi laut teritorial negara Skandinavia
khususnya Denmark yg menggunakan kata
“league” sbg ukuran lebar (Kent)
 Didasarkan untuk kepentingan perikanan
 “league” : 4 mil sbg jalur laut yg terbentang secara
tak terputuskan sepanjang pantai (a continuous
maritime belt along the coast) dg lebar 4 mil
merupakan yg sejarah tertua dibandingakan dg
ukuran tembakan meriam 3 mil
Kesimpulan :

1. Konsepsi laut teritorial lahir bersamaan dg laut lepas (high


seas) yi pembagian dua laut mengakhiri pertentangan
penganut doktrin laut tertutup (mare clausum) dan laut
bebas (mare liberum) sekaligus lahir hukum laut
internasional publik
2. Klaim penguasaan laut yg berbatasan dg pantainya selain
alasan keamanan dan netralitas juga untuk pencegahan
penyelundupan, kesehatan dan karantina, perlindungan
perikanan dll
3. Sampai pd abad 18 : konsepsi laut teritorial, kemudian
berkembang menjadi jalur di luar laut teritorial untuk
kepentingan2 tertentu

Anda mungkin juga menyukai