Anda di halaman 1dari 39

Chapter 6

Accounting
Measurement Systems
Hello!
Naufal Rizky (201450570)
Jesslyn Cindyartha (201750085)
Ricky Effendi Yapi (201750324)
Gita Mayandari (201750549)
Livellin (201750593)

2
Exit Price Accounting
Income and Capital
• Exit price accounting merupakan sistem akuntansi yang menggunakan harga jual pasar untuk
mengukur posisi keuangan perusahaan dan kinerja keuangan
• Terdapat dua perbedaan yang mendasar dengan perhitungan historical cost pada akuntansi:
• Nilai dari aset non moneter yang disesuaikan berdasarkan harga pasar berfungsi untuk
mengukur aset tersebut dan jika terdapat income dianggap sebagai unrealized gains
• Perubahan dalam kekuatan daya beli uang secara umum yang dipertimbangkan ketika
mengukur modal keuangan dan hasil dari operasi

3
Exit Price Accounting
Objective of Accounting
✘ Ketika perusahaan membeli aset tidak lancar, maka akan merubah kemampuannya dalam beradaptasi. Misal,
jika aset tersebut dibeli secara cash maka saldo kas perusahaan akan turun dan membatasi perusahaan untuk
mengeluarkan kas untuk investasi lain. Sebaliknya, jika perusahaan membelinya secara kredit, maka akan
mengurangi kemampuan pengambilan kredit perusahaan di masa datang. Konsep perilaku adatif melihat
perusahaan untuk siap dalam tindakan untuk membuang aset, jika tindakan ini memberikan keuntungan terbaik
bagi perusahaan. Perusahaan akan menjaga aset tidak lancarnya hanya jika nilai sekarang dari arus kas masa
depan dari penggunaan aset lebih besar dari nilai sekarang dari arus kas masa depan jika ada alternatif investasi
lain.
✘ Chamber mengakui bahwa setiap aset yang dimiliki pada prinsipnya adalah nilai dari pertukaran (exit value) dan
nilai pakai (value in use). Nilai pakai (Nilai saat ini) pada dasarnya adalah sejumlah nilai yang dihitung dari
harapan saaat ini, dan hal itu merupakan keyakinan atas masa depan, bukan fakta pada saat ini.

4
ARGUMENT FOR EXIT PRICE ACCOUNTING
1. Providing useful information
✘ .
Perusahaan bisnis umumnya dimiliki oleh satu orang atau grup kecil dari partner. Akuntan adalah yang menyiapkan laporan
keuangan dan bertanggung jawab hanya kepada dua kepentingan: pemilik, yang mengatur bisnis dan mengetahu detail semua
transaksi dan kreditur, yang memiliki ketertarikan atas kemampuan pemilik dalam membayar pinjaman yang jatuh tempo.
✘ Solusi ideal bagi akuntan adalah untuk melaporkan segala profit dan kerugian, lalu nilainya ditentukan berdasarkan kompetitf
dari pasar yang ada. Bagaimanapun, tidak semua aset memiliki pasar yang siap. Berikut ini adalah pasar yang diharapkan dapat
hadir untuk menentukan nilainya
✘ Marketable assets at market price (exit price)
✘ Non-marketable reproducible assets at replacement costs
✘ Occasional non-marketable, non-reproducible assets at historical costs.
✘ Profit harus mencakup semua hal yang telah direalisasikan juga unrealized dalam hubungannya dengan prinsip clean surplus.
2. Relevant and reliable information
✘ Untuk menjadi relevan, informasi harus bergunan dalam pengambilan keputusan akuntansi
bagi para pengguna laporan. Model pengambilan keputusan, memungkinkan pengguna
untuk memutuskan yang mana merupakan aksi yang tepat dari berbagai alternatif yang ada.
Jika tidak ada kendala, informasi dapat dikumpulkan yang mana saja yang relevan terhadap
masalah yang dihadapi dan model keputusan. Bagaimanpun, kendala ada karena sumber
informasi yang langka juga mahal. Masalahnya adalah untuk memilih model keputusan
yang sesuai dengan cara menilai kemampuan model untuk memprediksi konsekuensi dari
alternative yang tersedia.
3. Additivity
✘ Chambers mempertimbangkan masalah aditif menjadi faktor kunci dalam CCE accounting,
Produk utama dari sistem laporan akuntansi – neraca dan laporan laba rugi. Jika memberikan
nilai yang berbeda dengan berbagai karakteristik yang berbeda juga, maka tidak dapat secara
logis dapat ditambahkan bersama-sama. Sebagai contoh, tidak dapat menilai kewajiban
sebesar harga perolehan (surat hutang), beberapa aset sebesar biaya replacement
(persediaan), yang lain sebesar nilai saat ini (sewa). Juga tidak dapat mencampuradukkan biaya
historis dengan tanggal yang berbeda dan makna yang berbeda dalam mengkalkulasikan aset
bersih.
4. Allocation
✘ Thomas mengeluhkan fakta bahwa dalam sistem akuntansi biaya
(historical dan current) sangat bergantung pada alokasi untuk valuasi aset
dan menentukan profit. Positifnyadari exit price accounting bahwa laporan
keuangan dialokasikan secara bebas. Profit menggambarkan jumlah dari
perubahan dari daya beli yang rill dari aset bersih, terkecuali tambahan
investasi dari atau didistribusikan oleh owner.

8
5. Reality
✘ Exit price accounting melibatkan referensi yang nyata karena memang menggunakan
harga pasar actual saat ini. Penyusutan tidak terjadi jika nilai aset selalu naik atau harga
konstan. Jika tidak ada nilai realisasi dapat dikaitkan dengan item, maka item yang ada
memiliki saldo nol. Dengan dua kendala – dipertukarkan dan adanya harga jual – item-
item dari laporan keuangan bisa semakin kuat dengan bukti nyata yang ada di dunia.

9
6. Objectivity
✘ Banyak yang mengatakan bahwa harga pasar tidak objektif,
namun pada kenyataannya nilai pasar adalah nilai yang
mencerminkan kenyataan pada saat ini. Parker melakukan
penelitian relative dan objektivitas untuk exit price dengan
historical cost. Parker menunjukkan bahwa exit price
mengungkapkan dispersi dari jumlah tercatat. Penyebab
utamanya adalah perbedaan estimasi masa manfaat dan nilai
sisa.

10
7. A measure of risk
✘ Untuk memungkinkan para pengguna laporan keuangan dalam mengevaluasi berbagai risiko
dan kinerja dalam risiko finansial yang signifikan akan membutuhkan:
✘ deskripsi dari setiap risiko keuangan yang signifikan dan tujuan perusahaan serta kebijakan
untuk mengelola risiko tersebut.
✘ Informasi mengenai dampak risiko terhadap neraca dan laporan kinerja keuangan
✘ Informasi mengenai metode dan asumsi utama yang digunakan dalam mengestimasi nilai
wajar instrument keuangan

11
Arguments Against Exit Price Accounting
1. Profit Concept
✘ Seperti yang diketahui, bahwa keuntungan adalah ukuran aktivitas kinerja dari
perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional mereka dalam
menggunakan sumber daya yang telah ada. Ketika evaluasi telah dibuat, maka
perusahaan dapat memutuskan apakah melanjutkan dalam pemakaian aset atau
menjual asset dan menggunakan hasil yang ada pada alternative yang lain.

12
2. Additivity
✘ Pendukung exit price mengklaim bahwa pengukuran akuntansi, jika berpikir
objektif, harus didasarkan hanya pada nilai masa lalu dan masa kini. Perhitungan
antisipasi tidak dapat ditambahkan bersama-sama dengan angka saat ini.
Pengkritik berpikir bahwa arus kas yang setara aset ditentukan berdasarkan asumsi
likuidasi bertahap dan teratur. Jika itu terjadi maka peristiwa masa depan harus
diasumsikan dengan menggunakan dan tercatat sesuai tanggal neraca.

13
3.The Valuation of Liabilities
✘ Chambers berpendapat bahwa hutang obligasi secara efektif
berbentuk modal dan harus dinyatakan sebesar nilai nominal bukan,
nilai pasar. Oleh karena itu terdapat inkosistensi karena obligasi
sebagai aktiva harus dinyatakan dengan harga pasar.

14
4. Current Cost vs Exit Price
✘ Ada satu pertanyaan yang krusial dalam memutuskan apakah menggunakan current cost atau exit
price: pada saat apa siklus operasi harus menggunakan exit price atas penilaian sebuah aset?
Current cost berpendapat bahwa metode penilaian normal lebih baik, diantaranya karena:
✘ Exit Price mengarah pada revaluasi anomali, dimana setelah pembelian harga akan jatuh dan
kurang dari harga perolehan
✘ Exit Price menyiratkan pada pendekatan jangka pendek, karena fokus terhadap likuidasi dan
disposal
✘ Exit price pada persediaan barang jadi merupakan bentuk antisipasi terhadap laba operasi karena
persediaan dinilai lebih dari biaya saat ini.

15
Arguments against exit price accounting
Profit concepts
Weston lebih jauh berpendapat bahwa akuntansi exit price menyediakan informasi yang relevan
hanya jika perusahaan berencana untuk melikuidasi aset-asetnya. Jika perusahaan berencana
untuk melanjutkan bisnis, informasinya tidak relevan.
✘ Tidak menghasilkan laporan keuangan yang realistis
✘ Tidak memberikan keuntungan yang berarti
✘ Peristiwa kritis tidak berhubungan dengan kinerja perusahaan.

16
The valuation of liabilities
✘Menilai kewajiban pada nilai nominal,
bukan pada nilai pasar.

17
 ADDIVITY
Exit price proponents mengklaim bahwa pengukuran akuntansi harus didasarkan hanya
pada peristiwa masa lalu dan peristiwa sekarang.
Perhitungan antispatif tidak dapat di tambahkan bersama-sama dengan angka saat ini.
para kritikus menunjukkan bahwa setara kas aset Chambers saat ini ditentukan berdasarkan asumsi
likuidasi bertahap dan tertib.

✘ Exit price melanggar prinsip pengecualian perhitungan antisipatif yang diklaimnya


di tolak

18
Current Cost or
Exit Price
✘ Menggunakan exit price menyebabkan revaluasi anomali pada akuisisi,karena segera
setelah nilai pembelian biasanya jatuh sehingga kurang dari biaya akuisisi.
✘ Menggunakan exit price menyiratkan pendekatan jangka pendek untuk operasi bisnis
karena salah satu yang tertarik dalam disposisi dan nilai-nilai likuidasi
✘ Menggunakan exit price untuk persediaan barang jadi menyebabkan mengantisipasi
laba operasi sebelum titik penjulan, karena persediaan tersebut dinilai lebih dari biaya
saat ini.

19
Value in use versus
value in exchange
✘ Value in use menggunakan investor external atau badan yang berorientasi pada produksi sebagai
pembanding yang relevan
✘ Value in exchange mengambil sudut pandang manajer internal atau kreditur yang harus membuat
keputusan yang berkaitan dengan likuitditas perusahaan dengan daya beli saat ini.
✘ Mirip ketika pasar liquid dan efisien
Ada beberapa faktor yang umum terjadi pada keduanya :
 Harga pasar lebih relevan untuk mengambil keputusan
 Adivitas dan keandalan adalah persyaratan utama
 Akuntansi biaya historis memiliki cacat terlalu banyak

20
Current Cost in the United States
✘ Pada tahun 1979, FASB dicabut ASR 190 dan menerbitkan Statement 33 memerlukan
pengungkapan tambahan dari rekening untuk disesuaikan inflasi dan data biaya saat ini. Dalam
statement 33, FASB mengharuskan perusahaan untuk mengungkapkan informasi mengenai:
1. Laba dari operasi yang dilanjutkan atas dasar biaya saat ini untuk tahun keuangan ini
2. Biaya saat persediaan PPE pada akhir tahun keuangan saat ini.
3. Perubahan dalam biaya saat ini untuk tahun keuangan saat ini persediaan dan PPE, dengan
menggunakan dasar dolar konstan.

21
Current Cost in the United
Kingdom
Pada tahun 1975, Sandilands Committee, yang didirikan oleh pemerintah Inggris,
merekomendasikan sistem akuntansi biaya saat ini. Komite menyimpulkan bahwa laporan biaya
perolehan, termasuk yang langsung disesuaikan dengan perubahan tingkat harga umum, adalah
kegunaan terbatas. Dalam mempertimbangkan kebutuhan informasi dari berbagai pengguna,
memutuskan bahwa penilaian dari manfaat masa depan diperoleh dari aktiva bersih perusahaan
adalah relevansi khusus bagi pengguna. Oleh karena itu, kapasitas fisik dan operasi tampilan modal
didukung akuntansi biaya saat ini di Inggris .

22
FASB belum memutuskan apakah akan mendukung pandangan modal atau
tampilan modal fisik. Karena ini, memutuskan dalam Statement 33 untuk
menyebut perubahan pada biaya saat ini sebagai 'kenaikan atau penurunan
biaya saat ini', daripada holding gains (or losses) atau penyesuaian
pemeliharaan modal. Namun, mengklaim bahwa keuntungan dari operasi
yang dilanjutkan berdasarkan biaya saat ini adalah panduan untuk menilai
pemeliharaan kemampuan operasional perusahaan.

23
Sandilands menetapkan bahwa holding gain mencerminkan
kondisi ekonomi saat ini yang umumnya di luar kendali
manajemen dan bukan merupakan indikasi aktivitas normal.
Mereka memutuskan bahwa holding gain harus diungkapkan
tetapi tidak dimasukkan dalam laporan laba.

24
Current Cost in Australia
✘ Di Australia menggunakan PAS (Statement of Provisional Accounting Standards)
1. Pernyataan praktek merekomendasikan, sedangkan standar membutuhkan
kepatuhan. SAP 1 sangat disarankan bahwa semua entitas menyajikan pelengkap
laporan akuntansi biaya saat ini selain pernyataan mereka konvensional biaya
perolehan keuangan, tapi itu bukan keharusan. Sebuah alternatif adalah bahwa
laporan biaya saat ini bisa disajikan sebagai pernyataan keuangan utama,
sepenuhnya menggantikan laporan biaya perolehan.

25
International Accounting Standards and Current
Costs
✘ IAS 39/AASB 139 Financial Instruments: Recognition and Measurement dan
IFRS 3/AASB 3 Business Combinations mendefinisikan nilai wajar sebagai
nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan atau kewajiban diselesaikan antara
pihak yang berkeinginan berpengetahuan dalam transaksi lengan panjang. Di
pasar aktif, nilai wajar biasanya harga transaksi saat ini dan jika tidak ada pasar
aktif maka sejumlah pengganti untuk nilai wajar dapat digunakan, seperti arus
kas diskonto, model penentuan harga opsi, biaya pengganti terdepresiasi, indeks
pasar, dan penilaian nilai.

26
Menurut IAS 16/AASB 116 Property, Plant, and Equipment nilai wajar
adalah harga biaya pada tanggal pengakuisisi memperoleh kendali aset
menjadi tanggal akuisisi. Setelah akuisisi, setiap entitas untuk setiap kelas
aset harus memutuskan model pengukuran yang akan digunakan. Standar ini
memungkinkan entitas pilihan antara model biaya dan model biaya saat ini.
Berdasarkan IAS 40/AASB 140 entitas dapat memilih antara model cost-
depreciation-impairment atau model nilai wajar dengan perubahan nilai
diakui dalam laporan laba rugi, ketika mengukur investasi gedung.

27
HOW IS
HISTORICAL COST
APPLIED?
PENGERTIAN
✘ Menurut Suwardjono (2008;475) biaya historis merupakan rupiah kesepakatan atau harga
pertukaran yang telah tercatat dalam sistem pembukuan. Prinsip historical cost menghendaki
digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva, utang, modal dan biaya.

✘ Biaya akuisisi mewakili pandangan realitas ontologis yang lebih sulit untuk perusahaan
tertentu daripada harga pasar. Mendasari penerimaan objektivitas biaya historis adalah asumsi
bahwa transaksi wajar terlibat. Inilah sebabnya mengapa transaksi antara pihak-pihak terkait
harus diperhatikan dengan cermat. Dalam transaksi wajar, biaya dianggap setara dengan nilai
wajar item pada saat itu.

29
✘ Namun, biaya akuisisi aset dalam akuntansi bukan hanya harga faktur.
Biasanya dianggap sebagai pengeluaran yang diperlukan untuk membawa aset
ke kondisi dan lokasi yang ada. Ada banyak item yang mungkin termasuk
dalam biaya aset.

✘ Misalnya menurut IAS 2 / AASB 102 biaya persediaan terdiri dari semua biaya
pembelian, biaya konversi, dan biaya lainnya yang dikeluarkan untuk
membawa persediaan ke lokasi dan kondisi saat ini

30
Dalam akuntansi biaya historis dasar utama untuk mengukur persediaan yang
ditutup pada tanggal pelaporan.

Kieso dan Weygandt menyajikan prosedur untuk menghitung biaya persediaan secara lebih jelas
sebagai berikut:
Biaya yang berhubungan langsung dengan membawa barang ke tempat usaha pembeli dan
mengonversi barang tersebut ke kondisi yang dapat diterima sebagai biaya yang dapat
diinventarisasi

Aturan yang dinyatakan oleh Kieso dan Weygandt menetapkan biaya


pengiriman sebagai biaya persediaan, tetapi dalam praktiknya beberapa
perusahaan mengecualikannya.

31
Tetapi Kerangka, yang mendefinisikan unsur-unsur laporan keuangan, (yaitu aset,
kewajiban, ekuitas, pendapatan dan pengeluaran) dan menentukan kriteria untuk
pengakuan mereka dalam laporan keuangan, pada dasarnya mengadopsi perspektif biaya
historis yang konservatif.

Dasar pengukuran yang paling umum diadopsi oleh entitas dalam menyiapkan laporan
keuangannya adalah biaya historis. Biasanya dikombinasikan dengan basis pengukuran
lain. Namun, tidak ada panduan yang diberikan untuk memilih basis yang sesuai.

32
✘ Salah satu masalah akuntansi utama yang muncul sehubungan dengan aset tidak lancar
adalah apakah mereka memenuhi syarat sebagai aset atau tidak, tetapi apa yang harus
dimasukkan sebagai bagian dari biaya mereka, seperti yang dilaporkan dalam neraca.
✘ Mayoritas aset tidak lancar dalam neraca Australia dicatat pada biaya historis yang
terdepresiasi, atau dinilai kembali dan didepresiasi. Namun, perhitungan depresiasi
melibatkan penilaian subyektif dalam menentukan masa manfaat aset dan nilai residu
✘ Selain itu, merupakan praktik umum di Australia bagi bisnis untuk menilai kembali nilai
sebagian atau semua aset tidak lancar mereka.

33
Historical cost under attack
✘ Pengukuran adalah salah satu bidang yang paling terbelakang dari dua kerangka
kerja, baik kerangka kerja IASB dan FASB
✘ Kedua kerangka kerja menunjukkan bahwa penggunaan atribut pengukuran yang
berbeda diharapkan akan terus berlanjut. Namun, keduanya tidak memberikan
panduan tentang cara memilih di antara berbagai atribut pengukuran yang ada.
Dengan kata lain, kerangka kerja tersebut kurang memiliki konsep pengukuran yang
dikembangkan sepenuhnya

34
A mixed measurement system and international
standards
Aset keuangan dapat mencakup perdagangan sekuritas dan aset yang dimiliki
hingga jatuh tempo:
✘ Perdagangan sekuritas, harga pasar yang tersedia dapat dimasukkan ke dalam
laporan keuangan.
✘ Surat berharga yang diperdagangkan diukur pada nilai pasar

35
A mixed measurement system and international
standards
Penilaian pasar tersirat dalam menggunakan pendekatan 'nilai wajar' dalam beberapa standar
pelaporan keuangan internasional.

Pendekatan tersebut telah diterapkan secara mentah, pada dasarnya karena regulator akuntansi
tidak memiliki konsep teoritis penilaian, pemeliharaan modal atau ukuran pendapatan. Staubus
berpendapat bahwa mereka belum benar-benar mengadopsi teori kegunaan keputusan. Sebaliknya
mereka telah mengadopsi istilah mereka sendiri - atribut aset atau kewajiban - bukannya metode
pengukuran yang berbeda. Ini telah menyebabkan sistem pengukuran campuran.

36
Issue for auditors
Auditor harus bersaing dengan model pengukuran campuran. Untuk satu entitas mana
pun, basis pengukuran dapat mencakup, setidaknya, nilai wajar (mis. Harga keluar
untuk instrumen keuangan), arus kas yang didiskontokan (mis. Penilaian penurunan
nilai aset) dan biaya diamortisasi (mis. Aset tetap yang terdepresiasi). Bahkan dalam
masing-masing kategori luas ini, ada berbagai masalah aplikasi. Misalnya, untuk aset
yang dinyatakan pada biaya diamortisasi ada keputusan yang harus diambil tentang
apakah biaya tertentu dikapitalisasi atau dibebankan; misalnya, biaya yang terkait
dengan pemasangan aset tetap, aset buatan sendiri, dan pengeluaran pengembangan.

37
Issue for auditors
Faktor lain yang meningkatkan risiko salah saji dalam pengukuran adalah keterlibatan pihak terkait.
Jika terdapat transaksi dengan pihak-pihak terkait, auditor memerlukan bukti spesifik bahwa
transaksi tersebut telah dicatat dan diungkapkan di properti (ISA 550 / ASA 550). Dalam transaksi
wajar, auditor cenderung merasa puas bahwa biaya transaksi itu wajar, dan bahwa aset, liabilitas,
atau elemen laba apa pun yang dihasilkan diukur dengan tepat. Namun, keterlibatan pihak terkait
berdampak buruk pada kualitas bukti yang diberikan oleh catatan transaksi. Auditor harus mencari
bukti tambahan dari pihak ketiga, memeriksa semua dokumen dan / atau aset, dan membahas detail
transaksi dengan manajemen dan anggota komite audit, sebagaimana diperlukan dalam situasi
tersebut.

38
39

Anda mungkin juga menyukai