Anda di halaman 1dari 22

Telaah jurnal True Experiment,

survei, and Cross Sectional

Jenita Kamsya Bakara


(032017013)
» Judul:
Pijat Bayi Meningkatkan Berat Badan Bayi Usia
0-6 Bulan
» Penulis: Novy Ramini Harahap
» Tahun/Vol/ No: Jurnal Kesehatan Prima, Volume
13 No. 2, Agustus 2019
» Tujuan:
Penelitian untuk mengetahui pengaruh pijat
bayi terhadap kenaikan berat badan bayi usia 0-6
Tahun 2018.
» Metode: True Eksperimental
» Desain: Randomized control group Pretest-
Posttest Design.
» Sample: Random Sampling dengan teknik
simple random sampling.
» Jumalah sample: Sampel penelitian sebanyak 40
orang. Kelompok intervensi 20 responden dan
kelompok kontrol 20 responden.
Prevalensi

» World Health Orgnizaztion (WHOt dengan indeks BB/U pada balita 0-23
ahun 2017) memperkirakan bulan mendapatkan persentase gizi
buruk sebesar 3,50%, gizi kurang
42,5% Angka Kematian Bayi Balita sebesar 11,30%, gizi baik 83,50%, dan
per 1000 Kelahiran hidup (under- gizi lebih sebesar 1,60%. Provinsi
Five Mortality). dengan gizi kurang tertinggi tahun
2017 adalah Sulawesi Barat (16,20%)
» Berdasarkan Profil Kesehatan
dan terendah Bali (6,30%) (Didik
Indonesia tahun 2017, jumlah Budijanto, 2016).
bayi 0 tahun dengan jenis kelamin  Berdasarkan Profil Kesehatan
laki laki sebanyak 2.423.786 KH Provinsi Sumatra Utara tahun
dan perempuan sebanyak 2017, Angka Kematian Bayi di Kota
2.322.652 KH. Jumlah seluruh Medan dilaporkan sebanyak 0,09
per 1000 Kelahiran Hidup.
bayi adalah sebanyak 4.746.438 Sedangkan jumlah kematian bayi
KH, tersebut adalah sebanyak 9 dari
47.541 bayi lahir hidup.
Banyak hal yang harus dikenali dan dilakukan
untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak sejak
dini agar tidak terjadi penyimpangan atau
keterlambatan yang tentunya tidak diharapkan.
Salah satu penyebab permasalahan berat badan
adalah nafsu makan anak yang turun. Dengan
demikian salah satu rangsangan dan stimulasi yang
dianjurkan adalah pijat bayi.
Salah satu mekanisme dasar pijat
bayi adalah aktivitas Nervus Vagus
meningkatkan volume ASI yaitu
penyerapan makanan menjadi lebih
baik karena peningkatan Aktivitas
Nervus Vagus menyebabkan bayi
cepat lapar sehingga akan lebih
sering menyusu pada ibunya.
Seperti diketahui, ASI akan
semakin banyak diproduksi jika
semakin banyak diminta. selain itu,
ibu yang memijat bayinya akan
merasa lebih tenang dan hal ini
berdampak positif pada peningkatan
volume ASI.(Julianti, 2017)
» Penelitian ini menggunakan lembar observasi
dimana dilakukan penimbangan berat badan bayi
sebelum dilakukan pijat bayi (Pretest) dan setelah
dilakukan pijat bayi (Posttest) pada kelompok
dilakukan.
» Pemijatan dilakukan 2 kali/minggu selama 10-15
menit selama 4 minggu yang dinilai dengan
lembar checklist. Sedangkan pada kelompok tidak
dilakukan pijat bayi, dilakukan penimbangan
berat badan setiap minggu pada hari minggu.
Hasil dan Pembahasan
KELOMPOK INTERVENSI KELOMPOK KONTROL

Jenis Kelamin Usia Jenis Kelamin Usia

• 12 • 3 responden (7,5%) • 10 responden • 0 responden


responden berumur 1 bulan, (25 %) jenis (0%)
(30 %) jenis • 1 responden (2,5%) kelamin laki- • 1 dan 2 bulan, 4
kelamin laki- berumur 2 bulan laki responden
laki • 6 responden (15%) • 10 responden (10%) 3 bulan,
• 8 berumur 3 bulan (25 %) jenis • 6 responden
responden • 3 responden (7,5%) kelamin (15%) 4 bulan
(30 %) jenis berumur 4 bulan, perempuan. • 6 responden
kelamin • 2 responden (5%) (15%) 5 bulan
perempuan, berumur 5 bulan • 4 responden
• 5 responden (12,5%) (10%) 6 bulan
berumur 6 bulan
» Dari 40 responden yang >> kenaikan berat badan
pada kelompok tidak dilakukan terdapat 19responden
(47,5%) kenaikan berat badan tetap, 1 responden
(2,5%) kenaikan berat badan naik.
» Pada kelompok dilakukan tidak ada responden
dengan kenaikan berat badan tetap, 20 responden
(50%) kenaikan berat badan naik.
Kesimpulan
Ada pengaruh teknik pijat bayi terhadap kenaikan
berat badan bayi 0-6 bulan Keterbatasan dalam
penelitian ini yaitu peneliti tidak meneliti variabel yang
lain seperti nutrisi yang terkait dengan penambahan
berat badan bayi.
Diharapkan kepada peneliti selajutnya dapat
meneliti dengan variabel yang lain yang tidak diteliti
oleh peneliti.
Penelitian Survei
Judul:
Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan: Studi
Deskriptif pada Klinik UIN Sunan Ampel
Patient Satisfaction on The Health Services: A Descriptive
Study at UIN Sunan Ampel’s Clinic
Tahun/ Vol:
Journal of Health Science and Prevention, Vol.2(1), April 2018
Penulis: Linda Prasetyaning Widayanti, dkk.
Penelitian ini berbasis survei
Metode: Cross Sectional.
Populasi:
Semua pasien yang berkunjung di Klinik UIN
Sunan Ampel Surabaya selama bulan Mei 2017.
Tehnik sampling:
accidental sampling.
Jumlah:
30 responden diambil sebagai sampel
penelitian.
Tehnik pengambilan data dengan kuesioner.
Pendahuluan:
Tujuan khusus
Tujuan umum
mengidentifikasi karakteristik pasien,
menggambarkan kepuasan pasien
terhadap pelayanan petugas
Melakukan survei (administrasi, perawat dan apoteker),
menggambarkan kepuasan pasien
kepuasan pasien terhadap pelayanan dokter,
terhadap pelayanan menggambarkan kepuasan pasien

kesehatan dan tentang lama waktu pelayanan dari


mulai registrasi sampai ke ruang
perawatan,
menggambarkan kepuasan pasien
tentang lama waktu pelayanan
apotek,
menggambarkan kepuasan pasien
tentang kebersihan dan kerapian
ruangan
Pembahasan
Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan sebagian
besar responden puas terhadap pelayanan yang diberikan
oleh tenaga kesehatan dan dokter, pelayanan waktu
registrasi, waktu pelayanan di apotik dan kebersihan klinik
UIN Sunan Ampel Surabaya.
Hasil survei yang dilakukan di Klinik UIN Sunan Ampel
Surabaya selaras dengan hasil penelitian Soelarso tahun
2006 yang menyebutkan kemampuan dokter dalam
menciptakan hubungan interpersonal dengan pasien akan
membangun komunikasi antara dokter dan pasien menjadi
lebih optimal . Menurut pasien, kecepatan akses
memperoleh pelayanan sangat penting pada pelayanan
yang berhubungan dengan jasa.
Kesimpulan
Karakteristik pasien secara umum di Klinik UIN Sunan Ampel
Surabaya:
» Sebagian besar pasien berusia kurang dari 20 tahun.
» Sebagian besar pasien berjenis kelamin perempuan.
» Kepuasan pasien tertinggi pada variabel kebersihan ruangan
Klinik diikuti dengan pelayanan dokter, pelayanan petugas klinik,
lama waktu registrasi, dan lama waktu pelayanan apotek.
» Pelayanan di Klinik UIN Sunan Ampel Surabaya sudah cukup
baik, namun hendaknya disediakan kotak saran dengan lembar
kepuasan yang dapat diisi oleh pasien, serta diharapkan di masa
depan, dilakukan penelitian lanjutan tentang aspek yang lebih
luas di Klinik UIN Sunan Ampel Surabaya
Cross Sectional
Judul:
Profil Penanganan Luka pada Pasien Trauma di
Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum
Provinsi Nusa Tenggara Barat Arif Zuhan
Penulis:
Hadian Rahman
Tahun/ Vol:
Jurnal Kedokteran 2016, 5(3): 21-26 ISSN 2527-7154
Tujuan:
Penanganan luka yang sesuai sangat penting
untuk mengurangi terjadinya infeksi pada luka.
Metode:
penelitian deskritif prospektif
Metode: cross-sectional
Subjek penelitian :
pasien yang mengalami luka akibat
trauma dan ditangani di IGD RSUP NTB.
Pengumpulan data total sampling
Hasil dan Pembahasan
Pengambilan data dilakukan sepanjang bulan Juli sampai
September tahun 2015. Selama periode tersebut didapatkan pasien
yang mengalami luka akibat trauma yang datang ke IGD RSUP NTB
sebanyak 90 orang.
Data yang diperoleh dari pasien-pasien tersebut antara lain
identitas pasien, karakteristik luka dan penanganan luka. Data
identitas pasien yang dicatat meliputi: jenis kelamin, usia dan alamat
tempat tinggal.
Data mengenai karakteristik luka yang diamati
meliputi: jenis luka, klasifikasi luka, regio luka
dan kontaminasi luka.

Penanganan luka yang diamati meliputi:


tindakan disinfeksi luka, anestesi luka, irigasi
luka, debridement luka, penjahitan luka,
dressing luka, pemberian antibiotik profilaksis
dan pemberian antitetanus profilaksis.
Kesimpulan
 Berdasarkan hasil penelitian mengenai profil penanganan luka pada pasien
trauma di IGD RSUP NTB sepanjang bulan Juli sampai September tahun
2015, dapat disimpulkan bahwa
 laki-laki lebih sering mengalami luka akibat trauma dibandingkan dengan
perempuan,
 sebagian besar pasien usia produktif,
 luka tersering adalah vulnus laceratum,
 regio paling sering mengalami trauma adalah regio extremitas inferior,
 disinfektan paling banyak digunakan adalah povidon iodin, cairan irigasi
luka paling banyak berupa cairan NaCl 0,9%, hanya sebagian kecil luka
akibat trauma yang dilakukan tindakan debridement, teknik jahitan simple
suture menggunakan jenis benang silk merupakan tindakan penjahitan
terbanyak, antibiotik profilaksis yang paling
seringdiberikanadalahamoxicillindanATS

Anda mungkin juga menyukai