Anda di halaman 1dari 21

AGEN-AGEN

INFEKSIUS

MIANA WINDYA P, SST


INFEKSI
Infeksi adalah proses invasif oleh
mikroorganisme dan berproliferasi didalam
tubuh yang menyebabkan sakit (potter & Perry
2005). Sedangkan menurut Smeltzer & Brenda
(2002), infeksi adalah beberapa penyakit yang
disebabkan oleh pertumbuhan organisme
patogenik dalam tubuh.
AGEN-AGEN INFEKSI

– VIRUS
– BAKTERI
– JAMUR
– RICKETSIA
– CLAMIDIA
VIRUS
(LATIN VIRION/RACUN)

– Hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan


memanfaatkan sel makhluk hidup karena tidak memiliki perlengkapan selular
untuk bereproduksi sendiri.
– Dalam sel inang, virus merupakan parasit obligat dan di luar inangnya menjadi tak
berdaya
– Virus merupakan organisme subselular yang karena ukurannya sangat kecil, hanya
dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron.
– Ukurannya lebih kecil daripada bakteri sehingga virus tidak dapat disaring dengan
penyaring bakteri. Virus terkecil berdiameter hanya 20 nm, sedangkan virus
terbesar sekalipun sukar dilihat dengan mikroskop cahaya.
BENTUK VIRUS

1. Virus bentuk spiral (helical)


Contoh : virus tembakau
2. Virus bentuk ikosahedron (polyhedral)
Contoh :adenovirus penyebab demam
3. Virus berpelindung/bersampul (enveloped)
Contoh : Influenza
4. Virus bentuk kompleks (complex) disebut juga virus T
Contoh :Bakteriofage
Perkembangbiakan Virus
Virus dapat bereproduksi dengan menggunakan dua mekanisme alternatif
yaitu siklus litik dan siklus lisogenik.

Siklus litik terjadi melalui 5 tahap


yakni: absorpsi, injeksi, sintesis
(pembentukan), perakitan dan litik.

Siklus Litik
Siklus Lisogenik

Pada siklus ini, tahap absorpsi dan


injeksi sama dengan siklus litik hanya
saja tahapan selanjutnya ada sedikit
perbedaan.
BAKTERI

– Mikroorganisme bersel tunggal,termasuk golongan  prokariot.


– bakteri hidup bebas dan dapat ditemukan di beberapa
lingkungan seperti udara, tanah, debu, air, serta hidup di dalam
tubuh hewan, tumbuhan, atau manusia.
– Dapat merugikan (menyebabkan sakit/kematian)
– Dapat menguntungkan (dipakai dalam industri makanan atau
obat)
KLASIFIKASI BAKTERI
A. BERDASARKAN BENTUK
Coccus, Batang/Basil, Spiral
B. BERDASARKAN SIFAT GRAM
Gram Negatif dan Gram Positif
C. BERDASARKAN SUHU LINGKUNGAN
Thermophil (41-60˚C). Mesophile (20-45˚C), Psychrophile (-15-10 ˚C)
D. BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGENNYA
Aerobik (membutuhkan O2 untuk respirasi dan metabolism, Anaerob obligat
(tidak membutuhkan O2 )Anaerobik Aerotoleran (tidak membutuhkan O2 untuk
metabolism tetapi mampu melindungi diri dari O2), Anaerobik Fakultatif (Bisa
beradaptasi dengan kondisi O2 ), Micro aerophilic (Membutuhkan O2 dalam
jumlah yang sangat sedikit, yaitu sekitar 2 – 10% O2 dari O2 atmosfer)
Bentuk dan sifat bakteri
STRUKTUR BAKTERI
Perkembangbiakan Bakteri

– Bakteri dapat melakukan 2 jenis reproduksi, yaitu secara seksual dan aseksual.


Secara seksual, bakteri dapat melakukan transformasi, transduksi, dan
konjugasi. Selain secara seksual, bakteri dapat melakukan reproduksi secara
aseksual. Pada reproduksi aseksual, bakteri dapat berkembang biak dengan
cara membelah diri.
REPRODUKSI ASEKSUAL

Bakteri mengalami reproduksi aseksual dengan


cara pembelahan biner, yaitu pembelahan dari
satu menjadi dua sel dan seterusnya. Pembelahan
biner ini termasuk pembelahan amitosis. Artinya,
pembelahannya tidak melibatkan tahapan
pembelahan sel seperti halnya manusia, melainkan
berlangsung spontan atau secara langsung.
REPRODUKSI SEKSUAL

Reproduksi seksual bakteri bisa terjadi melalui mekanisme


rekombinasi gen dengan tiga cara, yaitu;
1. Konjugasi
2. Transduksi
3. Transformasi.
1. Konjugasi
Tahap reproduksi seksual pada bakteri yang ditandai dengan pemindahan
materi genetik secara langsung. Pemindahan itu terjadi dari satu bakteri ke
bakteri lain melalui jembatan konjugasi.

– Dua sel bakteri saling mendekat hingga akhirnya terbentuk struktur


jembatan yang menghubungkan antara kedua sel.
– Terjadi transfer kromosom dan plasmid.
– Untuk bakteri yang menerima kromosom dan plasmid, materi
genetiknya menjadi materi genetik rekombinan.
– Bakteri dengan materi genetik rekombinan akan memisahkan diri.
Akibatnya, terbentuk dua sel anakan dengan sifat baru
(rekombinan).
Konjugasi
2. Transduksi
Proses ini melibatkan peran organisme lain, yaitu virus. Rekombinasi gen antara dua bakteri
dijembatani oleh virus fag (bakteriofag). Virus yang paling sesuai digunakan untuk proses
transduksi ini adalah virus fag temperat. Hal itu karena virus ini mampu bereplikasi secara
litik dan lisogenik.

– Bakteri diinfeksi oleh virus fag, sehingga virus mengandung


DNA bakteri tersebut.
– Virus fag tersebut kemudian akan menginfeksi bakteri-bakteri
lainnya. Akibatnya, terbentuk bakteri baru dengan rekombinasi
gen sesuai dengan rekombinasi gen pada virus penginfeksinya.
– Terbentuklah bakteri-bakteri rekombinan.
3. Transformasi
Pada transformasi, materi genetik akan dipindahkan oleh bakteri secara
langsung

Transformasi merupakan peristiwa dimana bakteri memperoleh DNA dari


lingkungan sekitarnya. Permukaan sel bakteri memiliki protein yang dapat
mengenali DNA dari jenis yang masih berkerabat kemudian mentransport DNA
tersebut masuk ke dalam sel. Di dalam sel, DNA asing tersebut akan menyatu
dengan DNA inang dan menyebabkan perubahan pada struktur DNA awal.
Perubahan struktur DNA ini akan menyebabkan perubahan sifat bakteri tersebut.
PENYEBARAN BAKTERI PADA
MANUSIA
1. Melalui sentuhan antara kulit dengan benda yang mengandung bakteri
2. Melalui Udara
3. Kontaminasi silang makanan
4. Cara lain;
– Minum atau menggunakan air yang tercemar (kolera dan demam tifoid)
– Kontak seksual (sifilis, gonore,)
– Kontak dengan hewan (antraks,)
– Perpindahan bakteri dari salah satu bagian  tubuh, yang menjadi habitat sesungguhnya, menuju
bagian lain, di mana bakteri menyebabkan penyakit (seperti saat E coli berpindah dari usus ke
saluran kemih sehingga menyebabkan infeksi saluran kencing).
Jamur atau Fungi adalah Sebuah jenis Tumbuhan yang memiliki Membran Inti (Eukariotik), tidak
mempunyai Klorofil, tidak dapat membuat makanan sendiri (Heterotof), sebagian besar hidup
sebagai Parasit atau Saprofit

JA CIRI-CIRI
– Tidak mempunyai Klorofil

MU – Tidak dapat membuat makanan sendiri (Heterotrof)

R
– Sebagian besar hidup sebagai Parasit
– Memiliki komponen Inti Sejati
– Bagian tubuh terdiri dari Satu Sel atau Banyak Sel
– Tubuh terbentuk berupa benang-benang halus yang disebut Hifa.
– Setiap bagian tubuh tidak dapat dibedakan antara Batang, Akar, dan Daun (Thallus).
– Menyimpan makanan ke dalam bentuk Glikogen.
– Memiliki Dinding sel yang tersusun oleh Zat Kitin.
– Berkembang Biak dengan membentuk Spora, Membelah diri, dan Fragmentasi.

Anda mungkin juga menyukai