Anda di halaman 1dari 10

Third Party Liabillity

1. Definisi
Third Party Liabillity (TPL) adalah asuransi
yang bertanggung jawab terhadap pihak
ketiga.
Third Party Liabillity memberikan ganti rugi
terhadap tuntutan pihak ketiga (bukan
keluarga ataupun orang yang bekerja pada
tertanggung) atas kerugian cedera badan atau
kerusakan harta benda yang terjadi secara
tidak disengaja akibat kecelakaan di dalam
rumah ataupun pekarangantertanggung.
Apa yang dimaksud Tanggung Jawab Pihak Ketiga?

Pertanggungan terhadap pihak ketiga dalam


asuransi dikenal dengan istilah Tanggung Jawab
Hukum Terhadap Pihak Ketiga atau Third Party
Liability (TPL), yaitu tanggung jawab terhadap
kerugian yang dialami pihak ke-3 sebagai akibat
dari risiko yang dijamin pada polis.
Klausul mengenai TPL terdapat dalam Polis
Standar Asuransi Kendaraan Bermotor
Indonesia (PSAKBI) Bab 2.
Apa saja yang ditanggung pada perluasan
tanggung jawab pihak ketiga?

TPL tidak sebatas menjamin kerusakan


pada kendaraan bermotor, namun juga
meliputi kerusakan harta benda, biaya
pengobatan, cidera badan, hingga
kematian.
Selain itu, tanggungan juga bisa didapat
oleh sopir jika sang tertanggung
menggunakan jasa pengemudi.
Batasan Jaminan Tanggung Jawab Pihak Ketiga

Pada umumnya perusahaan asuransi telah menetapkan


batasan uang pertanggungan untuk perlindungan TPL di
antaranya 10 juta, 25 juta, 50 juta, hingga 100 juta
ataupun lebih. Selama disetujui oleh perusahaan
Asuransi, nasabah bisa mengajukan uang pertanggungan
yang tinggi. Yang perlu diketahui adalah ketika kerugian
yang dialami oleh pihak ketiga atas kendaraan, supir,
atau penumpang mobil melebihi uang pertanggungan
yang disetujui oleh pihak asuransi, selisihnya akan
menjadi tanggungan nasabah atau sesuai dengan
kesepakatan nasabah dengan pihak ketiga nantinya.
Manfaat Third Party Liabillity
1. Dalam asuransi kendaraan, TPL dapat difungsikan untuk
mengganti kerugian terhadap kematian atau cedera yang
dialami oleh pihak ketiga dan terlibat dalam kecelakaan.
Pihak ketiga yang dimaksud adalah siapa pun yang ada di
dalam kendaraan yang terlibat kecelakaan dengan mobil
kamu.
Contoh, mobil kamu terlibat kecelakaan dengan mobil lain
yang berpenumpang dua orang dan keduanya mengalami
luka-luka. Maka biaya pengobatan atas kedua penumpang
mobil tersebut akan ditanggung oleh perusahaan asuransi.
2. TPL juga dapat difungsikan sebagai pengganti kerusakan
atas aset pihak ketiga, di luar aset kamu sebagai
pemegang polis asuransi. Perusahaan asuransi nantinya
akan membayar biaya kerugian atas kerusakan sesuai
dengan kesepakatan yang telah tertulis dalam polis pihak
pemegang asuransi.
Contohnya, kamu mengalami kecelakaan di mana
mengakibatkan mobil pengendara lain rusak, tapi kondisi
penumpang baik-baik saja. Maka biaya perbaikan mobil
pihak ketiga tersebut akan ditanggung oleh pihak asuransi.
Cara Klaim Third Party Liabillity
1. Jika saat terjadi kecelakaan, mobil yang
diasuransikan sedang digunakan oleh orang lain.
2. Pengemudi mobil tidak memiliki surat mengemudi
yang sah.
3. Kecelakaan terjadi akibat pelanggaran lalu lintas
yang menimbulkan adanya tuntutan hukum pihak
ketiga.
4. Kejadian-kejadian khusus seperti terorisme, radiasi,
ledakan nuklir, perang, pemberontakan, dan lain-lain.
Apa yang tidak dijamin pada perluasan tanggung jawab pihak
ketiga?
Tidak semua kasus kecelakaan yang melibatkan pihak ketiga
ditanggung oleh perusahaan
Lebih lengkapnya pada Pasal 2 menyebutkan TPL tak berlaku jika
kendaraan digunakan:
1. Untuk menderek kendaraan atau benda lain, sebagai kendaraan
untuk belajar mengemudi
2. Turut serta dalam pawai atau kampanye
3. Penggelapan, penipuan, dsb
4. Digunakan untuk tindak kejahatan, baik yang dilakukan
tertanggung maupun orang yang dikenal tertanggung
5. Disebabkan barang atau hewan di dalam kendaraan.
6. Membawa zat kimia atau benda cair lainnya. Kecuali, sudah
diatur dalam polis.
7. Disebabkan kerusuhan, pemogokan, tawuran, musibah bencana
alam, dan terpapar reaksi nuklir.
TPL bisa batal atau tidak bisa digunakan bila
tertanggung menabrak mobil yang juga sudah
diasuransikan. Dalam asuransi dikenal istilah "Knock
For Knock Agreement", yaitu kesepakatan antar
perusahaan asuransi jika terjadi kecelakaan/tabrakan
yang melibatkan dua kendaraan yang diasuransikan.
Apabila terjadi hal demikian maka pemilik mobil
tersebut harus mengajukan klaim ke provider
asuransinya masing-masing.
Batasan Jaminan Tanggung Jawab Pihak Ketiga

Anda mungkin juga menyukai