Anda di halaman 1dari 15

Etika Bisnis dan

Profesi

Kelompok
2 • Munika
Angggota : • Sigit novianto
• Adetia nurul intan
• Ilpah wizuna
Materi
pembahasan
0
Filsafat, Agama, dan Etika
1
Pengertian Nilai 02
Hubungan Filsafat, Agama, dan
Etika 03
Pengertian Karakter dan Hubungannya Dengan
Etika 04

Pembangunan Manusia Seutuhnya Dengan Etika 05


Filsafat
01 Filsafat berasal dari dua kata Yunasir philo dan
shopia. Philo berarti cinta dan shopina bijaksana.
Dengan demikian philosophies berarti cinta terhadap
kebijaksanaan (Fuad Farid Ismail Dan Abdul Hamind
Mutawalli 2003). Sifat Filsafat yaitu menyeluruh,
sangat mendasar dan spekulasi

02 Hakikat Etika
Etika berasal dari Yunani ethos (bentuk tunggal) yang berarti tempat
tinggal, padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, watak, persaan, sikap, cara
berfikir. Bwntuk jamanya adalah ta etha, yang bertarti adat istiadat. Etika adalah
sebuah sesuatu dimana bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai
dan kualitas yang menjadi studi mengenai dstandar dan penilaian moral. Etika
mencakup analisis tentang benar, salah,, baik, buruk, tanggung jawab dsb.
Hakikat

03 Agama
Tatwa, dogma atau filsafat ketuhanan merupakan
tentang hakikat ALLAH yang dikenal, dialami, diyakini, dan
dipercaya derta kehendak-Nya bagi umat manusia dan dunia.
Tujuan tatwa ini adalah untuk menyakini umat manusia bahwa
ada kekuatan yang tak terbatas (Tuhan YME) yang merupakan
sumber keberadaan (EKSISTENSI), sekaligus yang mengatur
seluruh keberadaan ini. Susila, etika, atau moral berisi norma
prilaku yang menjadi pedoman prilaku yang sesuai dan yang
tidak sesuai menurut kehendak Tuhan, baoik individu atau
kepada masyarakat. Sedangkan upacara, ritual, dan tata cara
beribadah menetapkan bagaimana masing masing agama
mengajarkannya. Semua agama memiliki tujuan untuk
menuntut manusia untuk memperoleh kebahagiaan dunai dan
kebahagiaan akhirat.
Pengertian Nilai

Nilai adalah kemampuan yang hakikatnya


di percaya ada kualitas pada suatu objek atau
benda untuk memuaskan.
Hubungan Antara
Filsafat, Agama, dan
Etika?
Hubungan Filsafat, Agama, dan
Etika

Semua agama melalui kitab suci masing-masing


mengajarkan tentang tiga hal pokok yaitu:

1. Hakikat tuhan
2. Etika atau tata susila
3. Ritual cara beribadah.
 
Antara agama dan etika tidak dapat di pisahkan. Tidak ada agama
yang tidak mengajarkan etika/moralitas. Sehingga dapat di katakan bahwa
nilai ibadah menjadi sia-sia tanpa di landasi nilai moral. Dari sudut pandang
semua agama pencapaian nilai-nilai kehidupan duniawi (nilai-nilai yang
lebih rendah )bukan merupakan tujuan akhir, tetapi hanya merupakan
tujuan sementara atau tujuan antara , dan dianggap hanya sebagai media
atau alat untukmendukung pencapaian tujuan akhir (nilai tertinggi
kehidupan).
Hukum, Etika, dan Etiket
Hukum, etika, dan etiket merupakan
istilah yang hampir sama walaupun terdapat
juga perbedaan.
Persamaan dan Perbedaan Hukum , Etika, dan Etiket

No. Persamaan Perbedaan

Hukum Etika Etiket


Sama-sama Sumber: Negara Sumber: Sumber: golongan
1 mengatur pemerintahan Masyarakat masyarakat
prilaku manusia

Sifat peraturan: Sifat peraturan: Sifat peraturan:


2 UU, peraturan lisan dan tertulis. Lisan.
pemerintah.

Objek yang diatur: Objek yang Objek yang diatur:


bersifat lahiria diatur: bersifat bersifat lahiriah
3 seperti hukum, rohaniah seperti seperti tata cara
pidana, warisan, jujur berpakaian.
dll
Pradigma Manusia Utuh

Karakter Dan Kepribadian

Karakter adalah sisi kepribadian yang di dapat


dari pengalaman, pendidikan, dan lingkungan sehingga bisa dikatakn
bahwa karakter adalah bagian dari kepribadian.
Dapat di tarik kesimpulan pengertian dari karakter sebagai
berikut:
1). Karakter adalah korapetensi yang harus di miliki oleh
seseorang 
2). Karakter menentukan keberhasialn seseorang
3). Karakter dapat di ubah, dibentuk, di pelajari melalui
pendidikan dan pelatihan tiadahenti serta melalui pengalaman
hidup.
4). Tingkat keberhasilan seseorang di tentukan oleh tingkat
kecocokan karakter yangdimilikinya dengan di tuntun kenyataan
realita.
Kecerdasan, Karakter, Dan
Etika

Tiga jenis kecerdasan dengan tiga golongan etika menurut Wahyuni nafis, yaitu: 

Golongan Etika Karakter utama

1). Neo etika -Takwa (pasrah diri)


Saling ketergantungan. -Ikhlas (tulus)
Masalah aku dengan tuhan -Tawakal (tahan uji)
2).Sosio etika -Silahturahmi (tali kasih)
Ketergantungan. -amanah (integritas)
Masalah aku dengan orang lain -husnuzan (baik sangka)
3). psiko etika -Tawaduk(berilmu)
 Kemandirian  -Syukur,
Masalah aku dengan aku -Sabar 
MODEL HAKIKAT MANUSIA TIDAK UTUH
(PARADIGMA MATERIALISME)
Pola hidup masyarakat modern dewasa ini di landasi oleh paradigma hakikat
manusia yang tidak utuh. Manusia lebih berorientasi mengerjakan kekayaan
materi, kesenangan indriawi, dan kekuasaan sehingga kurang sekali atau bahkan
lupa untuk mengembangkan kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual.
Dengan kata lain, manusia dalam kehidupan mereka sehari-hari telah bertindak
secara tidak etis. Sikap dan perilaku tidak etis ini mengakibatkan terbentuknya
karakter negarif umat manusia. Sebagai konsekuensinya, walaupun dengan
kemajuan IPTEK manusia telah berhasil meningkatkan produksi barang dan jasa,
namun berbagai persoalan muncul sebagai akibat dari tindakan tidak etis atau
kealpaan mengembangkan EQ dan SQ tersebut, antara lain : meluasnya korupsi
dan kejahatan, melebarnya kesenjangan orang kaya dan orang miskin,
meningkatnya berbagai konflik, kegelisahan, ketakutan, kemarahan, depresi,
anarkisme, dan sebagainya.
MODEL HAKIKAT MANUSIA UTUH
(PARADIGMA MAANUSIA UTUH)
Untuk mengatasi hal ini, perlu dikembangkan paradigma hakikat manusia
seutuhnya dengan mengembangkan sikap dan perilaku hidup eris dalam arti
luas, yaitu dengan memadukan dan menyeimbangkan kualitas kesehatan fisik,
pengetahuan intelektual (psiko etika), kematangan emosional dan kerukunan
sosial (sosio etika), dan kesadaran spiritual (teo etika). Meditasi, zikir, retret, dan
sejenisnya terbukti dapat melengkapi praktik keagamaan guna meningkatkan
kecerdasan emosional dan spiritual. Meditasi/Zikir Melatih pikiran memasuki
gelombang alpha. Transformasi karakter akan terjadi bila pikiran memasuki
gelombang yang sama dengan energi tak terbatas. Pelatihan dan praktik
meditasi,zikir dan retret akan mengembangkan lapisan emosional dan spiritual
serta melengkapi pengembangan intelektual melalui iptek dan kesehatan fisik
yang di peroleh melalui olahraga dan makan sehat .

Anda mungkin juga menyukai