5906 - JAMAL - COVID 19 Diagnosis Dan Penatalaksanaan
5906 - JAMAL - COVID 19 Diagnosis Dan Penatalaksanaan
Treatment of
Covid-19. How Far
are We?
Hewan Host
pembawa/ perantara:
natural Seperti:
host: the civet
Kelelawar, (musang
musang, luwak):
ular diduga
pada SARS
Virus masuk ke saluran napas atas bereplikasi di sel epitel saluran
napas atas menyebar ke saluran napas bawah. Pada infeksi akut terjadi
shedding virus dari saluran napas dan virus dapat di gastrointestinal
Respon imun innate dan spesifik
https://ewn.co.za/2020/01/23/nicd-has-measures-in-place-to-detect-coronavirus-in-sa
http://tuberculosisomg.blogspot.com/p/transmission.html
Patogenesis
• Masuknya virus ke sel host diperantarai oleh Protein S yang ada
dipermukaan virus.
• Protein S berikatan dengan reseptor di sel host yaitu enzim ACE-2
(angiotensin-converting enzyme 2). Sekuens dari RBD (Reseptor-
binding domain) termasuk RBM (receptor-binding motif) pada SARS-
CoV-2 kontak langsung dengan enzim ACE-2
• Setelah berhasil masuk selanjutnya translasi replikasi gen dari RNA
genom virus. Selanjutnya replikasi dan transkripsi dimana sintesis
virus RNA melalui translasi dan perakitan dari kompleks replikasi virus.
Patofisiologi
• Masuknya 2019-nCoV ke dalam sel
menginduksi keluarnya sitokin2
• ditemukan sitokin dalam jumlah tinggi: IL1B,
IFNγ, IP10, dan MCP1 serta kemungkinan
mengaktifkan T-helper-1 (Th1),
• Selain itu, meningkatkan T-helper-2 (Th2)
cytokines (eg, IL4 and IL10) yang
mensupresi inflamasi berbeda dari SARS-CoV
• Pada pasien Covid-2019 di ICU
ditemukan GCSF, IP10, MCP1, MIP1A,
dan TNFα konsentrasi lebih tinggi
dibandingkan yang tidak membutuhkan ICU
cytokine storm
• cytokine storm berkaitan dengan
derajat keparahan
Penularan CoV
• Tranmisi dari manusia ke manusia:
• Menyentuh benda atau permukaan yang terdapat virus disana dan ketika menyentuh mulut, hidung,
• Kontaminasi feses
• 9
Triase: Deteksi dan pemisahan pasien Severe Acute Respiratory
Infection-SARI (SARI) curiga COVID-19
Triase: kontak pertama pasien dengan fasyankes, biasanya IGD; kenali SARI dan tatalaksana
sesuai prioritas
Gejala klinis :
Pemeriksaan PCR
Dari bahan :
ARDS Onset baru atau gejala respirasi memburuk dalam satu minggu klinis diketahui
Foto dada (X-ray; CT Scan; atau USG paru): opasitas bilateral, tidak sepenuhnya oleh efusi, lobar atau kolaps
paru, atau nodul
Asal edema: gagal napas tidak sepenuhnya oleh gagal jantung atau overload cairan. Perlu penilaian objektif
seperti echocardigrafi.
Sepsis Dewasa: disfungsi organ disebabkan disregulasi respon tubuh terhadap infeksi (Score SOFA).
Tanda organ disfungsi: perubahan status mental; susah napas atau napas cepat, saturasi oksigen rendah, urin
output berkurang; HR meningkat; nadi teraba lemah, ektremitas dingin, tekanan darah rendah, kulit mottling,
hasil lab: koagulopati, trombositopenia, asidosis, tinggi laktat atau hyperbilirubinemia
Anak: curiga infeksi atau terbukti infeksi dan 2≥ SIRS kriteria, yang salah satunya suhu abnormal atau
leukosit abnormal
Syok Sepsis Dewasa: persisten hipotensi walaupun sudah dilakukan resusitasi cairan, membutuhkan vasopressor untuk
mempertahankan MAP ≥ 65 mmHg dan serum laktat >2 mmol/L
Anak: hipotensi atau 2-3 dari berikut: perubahan status mental atau bradikardi atau CRT meningkat;
vasodilatasi hangat dengan nadi bounding; takipnea; kulit motling atau petekie atau purpura; peningkatan
laktat; oliguria; hiper atau hipotermia.
Demografik dan Klinis
(laporan penelitian 41 pasien pertama Pneumonia
nCoV)
Tanda dan gejala yang muncul:
•Demam (98%)
•Batuk (76%)
•Myalgia dan fatique (44%)
•RR>24 (29%)
•Sesak (55%)
•Sakit kepala (8%)
•Diare (3%)
• Dari ke 41 pasien, secara demografik rata rata
usia 49 tahun, tidak ada anak yang terinfeksi,
laki-laki 30 orang dan perempuan 11 orang
• 66% terpapar satu pasar di China
• Semua pasien datang hari ke-7 onset dengan
sesak hari ke-8 dan rata rata hari ke-10 ICU
• Sebaran komorbid terdapat 13 pasien, 8 orang
diabetes, 6 pasien CHF, dan 6 pasien hipertensi
Hasil penunjang (A) CT Toraks
(laporan penelitian 41 pasien pertama Pneumonia nCoV) Transversal, laki-
laki 40 tahun,
menunjukkan
multiple lobular
bilateral dan
area
subsegmental
Pada pemeriksaan konsolidasi hari
penunjang: ke-15 setelah
-Leukosit dominan onset gejala.
normal (45%)
(B) CT Toraks
-Dominan transversal,
neutropenia wanita 53 tahun,
-D-dimer meningkat opasitas ground-
glass bilateral
pada pasien yang dan area
berat (ICU) subsegmental
-Procalsitonin konsolidasi, hari
ke-8 setelah
dominan normal onset gejala.
-Laktat dominan
meningkat
-Dari hasil rongten : (C) Dan bilateral
ground-glass
Kedua paru opacity setelah
terinfeksi (98% 12 hari onset
atau 40 dari 41 gejala.
orang)
Tatalaksana dan outcome
(laporan penelitian 41
pasien pertama Pneumonia
nCoV)
- Syok 7%
- Pemakaian ventilator: 5% (2
kasus)
• Antibiotik :
- Claritromisin/ Kuinolon
- Kombinasi AB bila disertai dengan Pneumonia akibat
bakteri
• Antivirus :
- Oseltamivir 2x 75 mg
Terapi yang diberikan (2)
• Terapi supportive :
- IVFD
- Vitamin C drip
- Antipiretik
• Atas indikasi :
- Hepatoprotektor
- Oksigen sesuai kebutuhan (nasal canule, simple mask, venturi
mask, oxyflow, VM
Penanganan di RS Pusat Rujukan
• Belum ada!
• Cuci tangan dengan sabun dan air setelah menangani hewan dan
produk hewan
• Bersihkan dan disinfeksi alat serta tempat kerja sedikitnya sekali
sehari
• Kenakan baju pelindung, sarung tangan dan pelindung wajah
ketika mengolah hewan atau produk hewan segar
• Buka baju pelindung setelah kerja, bersihkan setiap hari dan
tinggal ditempat kerja
• Jauhkan anggota keluarga dari perlengkapan dan sepatu yang
belum dibersihkan
Pencegahan infeksi Coronavirus baru
pengolahan makanan dari Pasar
1. Levinson W. 2008. Review of Medical Microbiology & Imunology, Tenth Edition. New York: The McGraw-Hill Companies, Inc.
2. Madigan MT, Martinko JM, Brock TD. 2006. Brock Biology of Microorgnisms. New Jersey: Pearson Prentice Hall.
3. Jain M. 2004. Competition Science Vision. India: Pratiyogita Darpan.
4. Havard CMH. 1990. Black’s Medical Dictionary 36th Edition. USA: Barnes & Noble Books.
5. Kansas State Board of Health. 2008. Annual Report of The State Board of Health of The State of Kansas. USA: BiblioBazaar LLC.
• KLB CODIV 2019 Sebagai isyarat
agar manusia membatasi diri
untuk tidak mengkonsumsi
hewan liar, sebagai pencegahan
penyakit infeksi zoonosis.
TERIMA KASIH