2
Pengakuan aset tak berwujud
3
Unsur-unsur aset tak berwujud
5
Contoh aset tak berwujud
1. Goodwill
2. Hak Paten
3. Hak Cipta
4. Franchise
6
Tujuan audit aset tak berwujud
1. Untuk memeriksa apakah terdapat
internal control yg cukup memadai atas
aset tak berwujud
2. Untuk memeriksa apakah perolehan,
penambahan dan penghapusan aset
tak berwujud didukung oleh bukti-bukti
yg sah & lengkap serta diotorisasi oleh
pejabat perusahaan yg berwenang
3. Untuk memeriksa apakah asaet tak
berwujud yg dimiliki perusahaan masih
mempunyai kegunaan di masa yg akan
datang
7
Tujuan audit aset tak berwujud
4. Untuk memeriksa apakah amortisasi
aset tak berwujud dilakukan sesuai dg
standar akuntansi keuangan
5. Untuk memeriksa apakah pendapatan
yg diperoleh dari aset tak berwujud
sudah dicatat & diterima perusahaan
6. Untuk memeriksa apakah penyajian
aset tak berwujud dlm L/K sudah
dilakukan sesuai dg standar akuntansi
keuangan
8
Prosedur audit aset tak berwujud
1. Pelajari & evaluasi internal control atas
aset tak berwujud
2. Minta perincian aset tak berwujud per
tanggal neraca yg mencakup saldo
awal, penambahan, amortisasi dan
penghapusan serta saldo akhir
3. Cocokkan saldo awal dan saldo akhir
ke buku besar, lalu check footing &
cross footing
9
Prosedur audit aset tak berwujud
4. Periksa penambahan aset tak berwujud
• Apakah diotorisasi oleh pejabat yg
berwenang
• Periksa notulen rapat direksi atau
pemegang saham u/ mengetahui
apakah otorisasi tersebut diberikan
melalui rapat
• Periksa keabsahan & kelengkapan
bukti-bukti pendukungnya
10
Prosedur audit aset tak berwujud
5. Periksa amortisasi & penghapusan (jika
ada) aset tak berwujud apakah sudah
sesuai dg SAK & perhitungannya
akurat
6. Periksa perjanjian2 yg dibuat entitas dg
pihak ketiga yg ingin menggunakan hak
paten, hak cipta, dan franchise yg
dimiliki perusahaan. Apakah royalty fee
dari perjanjian tsb sudah diterima
perusahaan
7. Periksa apakah penyajian aset tak
berwujud dlm L/K sudah sesuai dg SAK
11
Contoh IQ aset tak berwujud
1. Apakah setiap penambahan aset tak
berwujud diotorisasi oleh pejabat
perusahaan yg berwenang
2. Apakah setiap penambahan aset tak
berwujud didukung o/ bukti2 yg sah :
• Bukti pengeluaran kas
• Kuitansi pembayaran
• Perjanjian dg pihak ketiga
3. Apakah amortisasi aset tak berwujud
sesuai dg SAK & konsisten dg tahun
lalu
12
Contoh IQ aset tak berwujud
4. Apakah aset tak berwujud yg dijual atau
disewakan kepada pihak ketiga, seperti
hak paten, copy right, franchise :
• Didukung oleh suatu kontrak
• Diotorisai oleh pejabat yg berwenang
• Royalty atau hasil penjualan sudah
dicatat di buku perusahaan & uang
nya diterima oleh perusahaan
• Pajak penghasilan sudah dibayar
sesuai dg peraturan yg berlaku
13
Thank you .... !