Anda di halaman 1dari 23

ULCERATIVE

COLITIS
SOVIA NURUL FA D I L A H

P R E S E P T O R : D R . R E N O R U D I M A N , D R . , S P. B - K B D , M . S C
DEFINISI

• Penyakit inflamasi kronis yang menyebabkan ulserasi pada colonic mucosa dan
meluas secara proksimal dari rektum ke kolon (seluruh atau sebagian kolon).
– 40–50% terbatas pada rectum & rectosigmoid
– 30–40% meluas di luar sigmoid tetapi tidak melibatkan seluruh kolon
– 20% total colitis
– Ketika seluruh colon terlibat, peradangan meluas 2-3 cm ke ileum terminal pada 10-
20% pasien.
• Course : intermittent periods of remission and exacerbation.
• Salah satu tipe dari inflammatory bowel disease.
EPIDEMIOLOGI

• Kolitis ulseratif terjadi pada 8-15/100.000 orang di United States & Northern
Europe.
• Insidensinya lebih rendah di Asia, Afrika, dan Amerika Selatan, dan di antara
populasi non-kulit putih di United States (lebih sering terjadi pada populasi kulit
putih).
• Prevalensi lebih tinggi di antara Jewish people yang lahir di Eropa dan US.
• Banyak ditemukan pada rentang usia 15-30 tahun dan kejadian kedua antara usia
50-70 tahun.
• Insiden sedikit lebih tinggi pada wanita dibandingkan laki-laki.
• 3x lebih sering terjadi daripada Penyakit Crohn.
RISK FACTORS

 Genetik/family history (8-14%) w/first degree relative


 Reaksi imun (humoral & selular)
 Faktor lingkungan (makanan, cessation of cigarette smoking)
 Faktor psikologis
 Penggunaan NSAID
 Infeksi
ETIOLOGI & PATOMEKANISME
• Penyebabnya belum diketahui
• Inflamasi dapat disebabkan oleh mikroorganisme enterik komensal atau patogen
dengan peningkatan mucosal adherence & invasion dan persistent activation of T
cells.

• Akumulasi sel T di lamina propria (SITOTOKSIK)
• Peningkatan jumlah sel B dan sel plasma
• Peningkatan produksi IgG dan IgE

Kronik inflamasi

• Kerusakan pada lamina propria, atrofi vili, kerusakan kripta Lieberkuhn
• Merusak mucosal barrier dengan leak of fluids into the gut & peningkatan produksi
mucus
PATHOLOGY
MAKROSKOPIK

• Primary lesion :
– continuous with no skip lesions
(meskipun ada daerah yg
terlewati, biopsi dari mukosa yang
tampak normal biasanya tidak
normal).
– terbatas pada mukosa dan
superficial submucosa
– tidak transmural

• Rektum hampir selalu terlibat.


MIKROSKPIS

• Inflamasi dimulai dari base of the crypt of Lieberkühn di kolon,


terutama left colon, dengan infiltrasi dan pelepasan sitokin inflamasi dari
neutrofil, limfosit, sel plasma, makrofag, eosinofil, dan sel mast.
• Mukosa lebih tipis dari normal dan ada kerusakan epithelial barrier. Tanda :
– Arsitektur crypt colon terdistorsi; crypts mungkin bifid dan berkurang
jumlahnya, seringkali dengan gap antara basis crypt dan muscularis
mukosa.
– Beberapa pasien memiliki sel plasma basal dan beberapa agregat
limfoid basal.
• Mucosal vascular congestion, dgn edema & focal hemorrhage.
MANIFESTASI KLINIS
• Bervariasai. Dapat timbul secara akut, gejala biasanya muncul selama berminggu-
minggu-berbulan-bulan.
• Watery diarrhea (loss of the absorptive mucosal surface dan decreased colonic transit
time).
• Bleeding, cramping pain, and urge to defecate (kerusakan mukosa).
• Tenesmus
• Sering terjadi diare berdarah dengan purulent mucus.
• Dehidrasi & penurunan berat badan (kehilangan banyak cairan)
• Anemia (perdarahan)
• Demam (peradangan)
EXTRAINTESTINAL MANIFESTATIONS

• Manifestasi ekstraintestinal penyakit UC dan Crohn terjadi pada sekitar 30% kasus
• Termasuk :
– lesi kulit (erythema nodosum dan pyoderma gangrenosum)
– migratory polyarthritis & sacroiliitis
– osteopenia dan osteoporosis
– ulkus mulut
– episkleritis atau uveitis sklerosis pada mata
– sklerosis koloritis sklerosis primer di hati
– batu empedu  umum.
• Peradangan kronis  perubahan koagulasi mengancam jiwa, deep vein thrombosis, dan
kejadian tromboemboli lainnya.
• PE :
– Tender anal canal and blood on rectal examination.
– Tenderness to palpation directly over the colon.
– Toxic colitis have severe pain and bleeding, and those with megacolon have
hepatic tympany.
– Tanda-tanda peritonitis jika perforasi telah terjadi.
LABORATORY

• Peningkatan CRP (tdk pd proktitis), platelet count, ESR


• Penurunan Hb
• Pada pasien severe ill, kadar albumin serum akan turun lebih cepat.
ENDOSCOPICALLY
Dapat menilai derajat penyakit dan seberapa parah penyakitnya

– A) Mild: mucosal erythema, fine granularity, decreased vascular marking.


– (B) Moderate: marked erythema, loss of vascular marking, erosions.
– (C) Severe: ulcers.
– (D) Severe: spontaneous bleeding.
– (E) Luminal narrowing with pseudopolyps.
IMAGING
– Plain radiograph
• Awal (barium enema singlecontrast) : granularitas mukosa halus
• Meningkatnya keparahan : mukosa menjadi menebal, dan ulcer superfisial
terlihat.
– CT  tdk membantu dlm mendiagnosis; temuna khas : mild mural thickening
(<1.5 cm), inhomogeneous wall density, dll.
DIAGNOSIS

• Diagnosis bergantung pada riwayat pasien; gejala klinis; pemeriksaan tinja


negatif untuk bakteri, toksin C. difficile, dan sel telur dan parasit;
penampilan sigmoidoskopi menilai aktivitas penyakit dan histology of
rectal or colonic biopsy specimens.
KOMPLIKASI
• Toxic megacolon (dinding usus menipis dan mukosa mengalami ulserasi parah; kolon transversa
atau kanan dengan diameter> 6 cm, dengan kehilangan haustrasi pada pasien perforasi)
• Fisura anal
• Hemorrhoid
• Abses perirektal
• Severe bleeding  jarang terjadi (tetapi kalo kronis  hipotensi dan syok)
• Edema, striktur, atau fibrosis  dapat menghalangi colon.
• Perforasi (unusual tapi mungkin)
• Risiko left-sided colon cancer meningkat secara signifikan setelah bertahun-tahun menderita CU
• Adanya primary sclerosing cholangitis.
• Striktur pd kolon
DD
 Crohn’s disease
 Infections of the small intestines
(bacterial, fungal, viral, or protozoal in
origin)
TREATMENT
• First-line treatment : sulfasalazine and 5-aminosalicylates, given orally
or rectally, which have a remission rate of about 50%.
• Glucocorticoids, orally or rectally, can be added for those who fail to
achieve remission within two weeks.
• If patients are refractory to glucocorticoids, thiopurines or biological drugs
can be added to therapy. Thiopurines are immunosuppressants such as
azathioprine or 6-mercaptopurine
• Additionally, there is some evidence that probiotics are helpful in attaining
remission.
• Fecal microbiota transplantation also shows promise in the treatment of
ulcerative colitis to help establish healthy gut microbiota.
INDIKASI OPERASI (COLECTOMY)

Indication :
• Failure of medical • intolerable side effects
therapy of medications
• intractable fulminant • Strictures
colitis • unresectable high-
• toxic megacolon grade or multifocal
• Perforation dysplasia
• cancer
• uncontrollable
bleeding • growth retardation in
children
PROGNOSIS

• UC termasuk dalam IBD yang merupakan penyakit yang sering kambuh dan
bersifat kronis, namun dapat dimanage dengan terapi pengobatan
• Pasien dengan UC yang sudah 8-10 tahun memiliki risiko tinggi untuk
terkena CRC.
• Pasien dengan UC harus dilakukan screening colonoscopy setiap 1-2 tahun
tergantung derajat keparahannya
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai