Anda di halaman 1dari 10

Case scientific session

Gangren Stomatitis
Oleh:

Yulia Reza Rahman


1510070110015

Pembimbing: Dr.drg.Utmi Arma.,MDSc


Gangren stomatitis atau noma
Gangren pada
orofasial

ETIOLOGI

Malnutrisi

Penyakit lain
(malaria, campak, OH buruk
infeksi HIV)
Bakteri
Fusobacterium
necrophorum
Tanda klinis awal terbentuknya noma
Didahului oleh ulkus
intraoral yang kecil, lesi
aphtous atau, gingivitis
nekrotik akut (ANG). ANG
ditandai dengan perdarahan
spontan, ulserasi papila
gingiva, kadang terasa nyeri
dan pseudomembran
bewarna keabu-abuan
Tahapan terjadinya noma
1. Tahap Edema dan Halitosis 2. Tahap Nekrosis
Munculnya edema wajah disertai halitosis Infeksi nekrotik meluas dengan ke dalam
yang sering dianggap sebagai patognomonik. mukosa mulut, otot-otot wajah, kulit, rahang
Tahap ini singkat dan hanya berlangsung atas dan rahang bawah. Perubahan warna
beberapa hari. kebiruan pada kulit menunjukkan nekrosis dan
menandakan akan terjadinya pengelupasan.
3. Peningkatan lemak dan penyembuhan
Pada tahap ini, banyak pasien meninggal karena sepsis. Jika mereka bertahan hidup dan sebagian
besar jaringan nekrotik sudah hilang dengan mengelupas , bernanah, tanda-tanda penyembuhan luka
muncul. Selama tahap ini, jaringan granulasi terbentuk, kontraktur luka terjadi, dan baik mukosa
maupun epitel mulai tumbuh dari margin luka di atas permukaan granulasi. Bergantung pada cacat
jaringan dan kesehatan pasien, proses penyembuhan ini bisa memakan waktu berminggu-minggu atau
berbulan-bulan.

(A) jaringan granulasi pertama dapat diamati di perbatasan luka tanda penyembuhan luka (B). Bagian
dari rahang atas dan rahang bawah akan diasingkan beberapa bulan kedepan.
Faktor Resiko
Umumnya penderita terdapat kelainan bentuk
wajah dan trismus atau ankilosis mandibula yang
mengakibatkan sulit makan, dan sulit bicara.
Pencegahan
Pencegahan Primer Terutama perkembangan ekonomi,
orangtua harus memastikan memberi
makan anak secara memadai.

Secara medisprogram vaksinasi


campak dan pengobatan penyakit yang
menyertai, seperti HIV, malaria, tifus.

Pencegahan Sekunder Deteksi dan perawatan sebelum gejala


semakin parah dan memerlukan
program pengawasan dibidang
kemiskinan.

Pencegahan Tersier metode untuk mengurangi dampak


negatif dari penyakit simptomatik,
seperti kecacatan atau kematian,
melalui perawatan dan rehabilitasi.
Pengobatan
Pengobatan utama noma adalah:
1. Pemberian antibiotik (amoksisilin dan
metronidazol)
2. Pemberian cairan untuk mencegah
dehidrasi dan nutrisi melalui infus
3. Pengobatan penyakit yang menyertai
dan defisiensi untuk mencegah
kematian.
Penatalaksanaan noma
Dilakukan bedah plastik untuk perbaikan
fungsional serta rekonstruksi wajah dan
sendi rahang. Tujuannya adalah untuk
memperbaiki trismus atau ankilosis dan
mengganti jaringan yang hilang.
T ER I M A K A S I H

Anda mungkin juga menyukai