Anda di halaman 1dari 12

Persiapan dan Perawatan Pasien yang Akan

Meninggal (Sakratul Maut)

Pengertian
 Memberi perawatan khusus kepada pasien yang

akan meninggal (dalam keadaan sakratul maut)

Tujuan
 Memberi kepuasan dan ketenangan kepada

pasien dan keluarganya.


 Memberi ketenangan dan kesan yang baik

kepada pasien lain disekitarnya.


Persiapan
Persiapan alat :
 Tempat/ruang khusus (bila memungkinkan)

 Alat-alat pemberian oksigen (O2)

 Alat resusitasi (bila mungkin disediakan)

 Tensimeter

 Stetoskop

 Pinset

 Kain kasa

 Kertas tissue (bila mungkin disediakan)


 Kapas
 Handuk kecil atau lap pembasuh (waslap)
untuk menyeka keringat pasien
 Alat tenun secukupnya

Persiapan pasien :
 Pasien disiapkan menurut agama dan

kepercayaannya.
 Keluarga pasien diberitahu secara

bijaksana
Penatalaksanaan
 Pasien ditempatkan terpisah dari pasien lain
 Pasien tetap didampingi oleh petugas, dan
jika ada oleh keluarganya.
 Petugas secara bijaksana menjelaskan
keadaan pasien kepada keluarga pasien
 Usahakan pasien selalu dalam keadaan
bersih
 Usahakan suasana disekitar pasien dalam
keadaan tenang
 Bila bibir pasien kering, basahilah dengan
kain kasa yang dicelupkan dulu ke dalam
air matang dengan menggunakan pinset.
 Berikan bantuan kepada keluarga pasien
untuk kelancaran pelaksanaan upacara
keagamaan
 Amati terus menerus tanda-tanda
kehidupan (vital sign) pasien.
Perhatian

 Berbicaralah dengan suara lembut dan


penuh perhatian
 Kekang diri untuk tidak tertawa dan
bergurau disekitar pasien yang berada
dalam keadaan sakratul maut.
Persiapan dan perawatan Pasien yang
baru saja meninggal (jenazah)

Pengertian
 Memberi perawatan khusus kepada
pasien yang baru saja meninggal.

Tujuan
 Membersihkan dan merapikan jenazah
 Memberi rasa puas pada keluarga pasien
 Persiapan
 Persiapan alat :
 Pakaian khusus (barackschort)
 Pembalut atau verband
 Bengkok (nierbekken)
 Pinset
 Kapas lembab dan kain kasa secukupnya
 Peralatan yang diperlukan untuk membersihkan
jenazah (misalnya baskom dan lain-lain)
 Sprei atau kain penutup jenazah
 Tempat pakaian kotor
 Surat kematian sesuai peraturan yang berlaku.
Penatalaksanaan
 Keluarga pasien diberitahu dengan seksama,
bahwa jenazah akan dibersihkan
 Petugas memakai pakaian khusus (barackschort)
 Jenazah dibersihkan dan dirapikan sesuai
kebutuhan (misalnya bila ada luka yang perlu
dijahit)
 Letak tangan pasien diatur menurut agama dan
kepercayaannya.
 Kelopak mata dirapatkan dan lubang-lubang
pada tubuh ditutup dengan kapas lembab
(misalnya hidung, telinga dan lain-lain).
 Mulut dirapatkan dengan cara mengikat dagu ke
kepala dengan verband
 Kedua kaki dirapatkan, pergelangan kaki dan
kedua ibu jari diikat dengan verband.
 Jenazah ditutup rapi dengan kain penutup
 Surat kematian harus diisi dengan lengkap oleh
dokter bersangkutan atau penanggung jawab
ruangan. Jika diperlukan visum et repertum
diberikan sesuai peraturan yang berlaku.
 Jenazah dibawa ke kamar mayat oleh petugas
sesuai peraturan rumah sakit, sekurang-
kurangnya 2 jam setelah dinyatakan meninggal.
Perhatian
 Jenazah dirawat dengan cara yang tertib dan
khidmat
 Label diisi lengkap dengan data pasien, yaitu :
 Nama pasien
 Nomor register
 Umur
 Jenis kelamin
 Jam dan tanggal meninggal
 Nama ruangan
 Label diikatkan pada kaki jenazah

Anda mungkin juga menyukai