ETIKA DAN DISIPLIN

APOTEKER INDOENSIA
Bunga Rimta barus S.Farm, M.Si., Apt.
 INTRODUKSI
PENGERTIAN NILAI, ETIKA, MORAL,
NORMA, KESUSILAAN DAN BUDI PEKERTI
 Keyakinan (bliefs) atau cita-cita (idea)
bersama oleh anggota/sekelompok
masyarakat (budaya) atau organisasi
tentang apa yang mereka rasa baik atau
buruk dan apa yang mereka inginkan atau
yang tidak diinginkan sangat penting.
 Nilai (value): berpengaruh besar pada
perilaku dan sikap seseorang dan menjadi
panduan/penuntun kelompok masyarakat
http://www.businessdictionary.com/definition
(organisasi) itu bertindak dalam segala /values.html
 INTRODUKSI
PENGERTIAN NILAI, ETIKA, MORAL,
NORMA, KESUSILAAN DAN BUDI PEKERTI
Value system (by definitions)

Seperangkat nilai yang dianut dan/atau yang

dikembangkan oleh sesorang (orang),
organisasi, atau masyarakat sebagai standar
untuk membimbing preferensi perilakunya
dalam segala(CV)
Core Values situasi.
 Basis keyakinan seseorang atau organisasi
 CV : prinsip yang menentukan perilaku dan
tindakan seorang atau organisasi itu
 INTRODUKSI
PENGERTIAN NILAI, ETIKA, MORAL,
NORMA, KESUSILAAN DAN BUDI PEKERTI

Core Values (CV)

 CV akan membantu sesorang untuk mengetahui apa
yang benar dan salah;
 Bahkan mereka dapat membantu organisasi
(perusahaan) untuk menentukan apakah mereka
berada di jalan yang benar untuk mencapai tujuan
organisasi (bisnis) mereka; dan mereka membuat
panduan yang teguh dan yang tidak mudah diubah-
ubah.
 Beragam CV dan contoh dan berbeda CV dari satu
organisasi, tergantung pada konteksnya.
 INTRODUKSI
PENGERTIAN NILAI, ETIKA, MORAL,
NORMA, KESUSILAAN DAN BUDI PEKERTI

Core Values about of lifes (CVf)

 Seringkali, kita mendengar perbincangan
mengapa seseorang jatuh cinta dengan
pasangannya  karena mereka mersa
memiliki Value yang sama.
 Mereka sering berbicara tentang CV atau
keyakinan internal mereka yang menentukan
bagaimana mereka harus berjalan dan
melintasi
Nietzsche kehidupan
(1844-1900), mereka.
mengatakan bahwa nilai diciptakan
oleh manusia, menjadi stabil dan berpengaruh hanya untuk
waktu sementara.
 INTRODUKSI
PENGERTIAN NILAI, ETIKA, MORAL,
NORMA, KESUSILAAN DAN BUDI PEKERTI

Beberapa contoh CV yang dimiliki seseorang terkait kehidupan:

 Suatu keyakinan kelebihan dan kekurangan; itu prerogatif
yang maha kuasa (God) jadi afiliasinya dengan lembaga
(keagamaan)
 Sebuah keyakinan bahwa dirinya menjadi pelayan yang baik
bagi orang lain atau dengan alam (sehingga hidup harus
berhemat)
 Sebuah keyakinan bahwa keluarga adalahsanga penting dan
mendasar
 Sebuah keyakinan bahwa kejujuran adalah kebijakan terbaik
dan oleh karena itu kepercayaan itu harus diterima
 Sebuah keyakinan akan memelihara hidup sehat/
keseimbangan kerja
Corporate Core Values
• Companies can have core values as
well. These are the guiding principles
that help to define how the
corporation would behave. They are
usually expressed in the corporation's
mission statement.
 INTRODUKSI
Some Definitions…
 (From MISCONDUCT IN SCIENCE: DO SCIENTISTS NEED A
PROFESSIONAL CODE OF ETHICS? Vincent N. Hammer
http://www.chem.vt.edu/ethics/vinny/www_ethx.html )

• Etika profesional mengacu pada prinsip bertujuan

untuk menentukan hak dan tanggung jawab para
ilmuwan dalam hubungan antara mereka satu sama
lain dan dengan pihak lain termasuk pengusaha,
subjek penelitian, klien, mahasiswa, dan lain-lain (R.
Chalk, M.S. Frankel, and S.B. Chafer. AAAS Professional Ethics
Project. American Association for the Advancement of Science,
1515 Massachusetts Ave. NW, Washington, D.C. 20005. AAAS
Publication 80-R-4. 1980.)
 INTRODUKSI
1. Disiplin berhubungan dengan apa
yang baik dan apa yang buruk dan
secara moral wajib dilaksanakan
2 a: Disiplin seperangkat prinsip moral dan
Values
  b: Atau teori atau sistem nilai-nilai moral
   c: Dalam mengimpelemtasikan disiplin baik
secara individu atau pun kelompok akan
diatur oleh prinsip-prinsip etik.
(Webster's New Collegiate Dictionary. Springfield, Mass.: G.
& C. Merriam Company. 1975)
 INTRODUKSI
• Praktik apoteker sangat ditentukan oleh komptensi seorang
apoteker. Competence indicates sufficiency of knowledge and
skills that enable someone to act in a wide variety of situation.
Jadi, kompetensi dalam tataran paraktis menuntut adanya
Abilities, Commitments, knowledge, skills, sikap/prilaku
sehingga seseorang (atau organisasi) memungkin secara
efektif bertindak/melakukan (act) pekerjaannya atau situasi itu
(http://www.businessdictionary.com/definition/competence.html#ixzz3kyLObbvl)

 Penguasaaan Knowledge ditempuh melalui program pendidikan

yang berkesinambungan
 Skills dicapai dengan praktik yang berkesinambungan
 Sikap/prilaku ditentukan oleh Values system yang dianut dan
diterapkan oleh individu (atau organisasi) itu
 The Difference Between Knowledge, Skills
Ket
r
dik ampi
and Abilities
e la
me mban n
l g
ata alui pe kan r itis
u lati
pen han t eo h
(tid g a la an ole
ak man h am ktis
tah s
u s ekeda e ma pra jek
aja
) r P tau ub
Knowled
a s ea av e
Skills t s h g
ge i s l ed
ma c ow
h a r
e kn
P iqu a se
un b

Abilities

are the qualities of being able to do something

 Pharmacists have a unique
knowledge base
• Melalui pendidikan dan pelatihan seorang
apoteker akan dapat mempertimbangkan (dan
membuat konsep ) molekul obat, termasuk
memformulasi dan sistem penghantaannya daam
tubuh.
• Seorang apoteker memiliki pengetahuan
mendalam tentang farmakologi dan terapi, sifat
fisikokimia obat dan eksipien, biofarmasi dan
farmakokinetik, reaksi obat yang merugikan dan
interaksi obat.
• Pengetahuan apoteker unik dan kompleks,
bervariasi dan merupakan integrasi pengetahuan
pakar yang kualifait, selain mereka sendiri, untuk
membuat penilian dan keputusan profesional yang
 Skills
• Kemahiran/ketrampilian
dikembangan melalui pelatiahan
atau pengalaman. Jika sesoarang
mampu mengaplikasi
pengetahuannya misalnya salam
asuhan kefarmasian (tidak sebatas
mengetahui saja)
 Ability
• Keterampilan biasanya sesuatu yang telah
dipelajari. Jadi, seseorang dapat
mengembangkan kemampuannya melalui
transfer pengetahuan
 Ability: adalah kualitas yang dimiliki untuk
bisa melakukan sesuatu. Sangat tipis
perbeadaan antara keterampilan dan
kemampuan. Banyak orang mengatakan
pembedanya adalah apakah hal tersebut
telah dipelajari atau bawaan.
What Qualities Do Pharmacists Need?
• Pharmacists prepare medications as requested by
doctors and sell them to clients. In some cases,
they discuss prescription options with medical
providers and counsel clients on proper usage.
• Pharmacists need a Doctor of Pharmacy degree
and a state license to work in the field. To
succeed in a pharmacy career, you need certain
traits.
http://work.chron.com/qualities-pharmacists-
need-8682.html
 Top skills you need to be a pharmacist
• Memorization. Before you fill the prescription, you need to
remember everything you learned — even once you receive
your license. Pharmacists must know about hundreds of drugs
— from their generic and brand names to their side effects and
possible drug interactions. Pharmacists stay current on the
latest drugs entering the market through required continuing
education. The number of CE's pharmacists must take every
two years to renew their license varies state to state, but there
are many opportunities to help study for these exams. Web
sites such as www.RxSchool.com, drug companies, hospitals
and pharmaceutical journals like The Pharmacist's Letter and
Drug Topics all sponsor CE courses.
• Attention to detail. Suzanne Richards, chief executive officer of
Tustin Hospital and Medical Center in California, looks for someone
who is organized when she screens job candidates. In a field where
there is little room for error, "You want them to pick the right drug,
and you want them to give the right dosage, and you want them to
count out the right amount" of pills, she says. An accurate inventory
is important in hospitals and retail chains, but it is especially critical
in a research setting, where the FDA regulates drug accountability in
clinical trials.
• 3. Strong math and science skills. Pharmacists have strong
backgrounds in chemistry, biology, biochemistry and statistics.
Pharmacists use skills from these fields everyday to calculate doses
and study patient profiles.
• Preparing drugs. The traditional pharmacist wears a white lab coat and counts
pills all day. In some independent retail pharmacies, this is still the case. But more
and more, pharmacists are delegating routine activities such as pill counting and
billing to certified pharmacy technicians and devoting more time to patients and
doctors. Certified pharmacy technicians can receive training through Web sites,
such as www.RxTechSchool.com, which offers an 18-week preparatory course for
the national certification exam. Many retail chains also offer their own in-house
programs for technicians.
• 5. Drug knowledge and assessment. It's key to have a genuine interest in drugs,
drug therapy and how drugs work. Pharmacists are key in the health-delivery
system; they're the back-up check for the doctor, Croke says. Although doctors
prescribe the drugs, pharmacists often have more information about other
medications a patient is taking, past allergies and existing conditions. As
technicians take on more behind-the-counter duties, the pharmacist's role is
moving increasingly into patient assessment.
• 6. Working with people. Retail pharmacists deal with customers, hospital
pharmacists see patients during grand rounds, and both consult with doctors as
respected members of the health-care team. While most pharmacists learned
how to work with people during residencies and internships, some find
themselves ill equipped to transfer from the hospital to the retail environment.
• 7. Supervising others. Once solitary professionals, pharmacists now frequently
have a staff of support personnel beneath them. Whether you're a retail or
hospital pharmacist overseeing a technician's work or a study coordinator
managing research effort, it's important to be able to give direction clearly and
tactfully.
• 8. Computer literacy. Although some independent retail pharmacies have yet to
connect to the Internet, computerization is growing throughout the industry.
While doctors still scribble scripts in an illegible hand, that is likely to change
soon. "The electronic transmission of prescriptions," according to Croke, "is going
to be the next wave."
• 9. Specialty training. With further training, pharmacists can
specialize in the treatment of certain chronic diseases, such as
asthma or diabetes. The American Diabetes Association offers
continuing education credits to pharmacists who attend their
annual Scientific Sessions or regional postgraduate courses.
• 10. Teaching. If you excelled in your pharmacy school study
group, then teaching is a valuable component of your skill set.
All pharmacists are "expected to educate the person on the
medication that they're taking," Richards says. In clinical and
research settings, the need for teachers is even greater. "Even
the pharmaceutical companies need pharmacists to educate
their sales force," Croke says.
 Kode EtikApoteker Indonesia
• Aturan tertulis tersistem dan terstruktur
berdasarkan sistem nilai yang dianut atas
kesepakatan untuk dijaidkan pedoman
dalam melaksanakan praktik kefarmasian

• Jadi, kode etik apoteker adalah janji

seorang apoteker yang harus
dipegang tegus dan dipedomenai untuk
melakukan praktik kefarmasian